Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Enny Mulyawati
Abstrak :
ABSTRAK
Telah dilakukan pemeriksaan stabilitas mikrobiologik dari ekstrak daun jambu biji segar dan ekstrak daun jambu biji kering dengan cara menghitung jumlah mikroorganisme total yang terdapat didalamnya, dengan menggunakan perbenihan Agar Trypton soya dan Agarsabouraud. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa ekstrak daun jambu biji segar telah ditumbuhi jamur setelah dua bulan setengah, sedangkan eketrak daun jambu biji kering sesudah empat bulan masih baik. Dalam pemeriksaan aktifitas antibakteri dan ekstrak daun jambu biji segar dan ekstrak daun jambu biji kering yang dilakukan dengan cara cakram dengan mempergunakan perbenihan Mueller Hinton, ternyata ekstrak daun jambu biji segar maupun ekstrak daun jambu biji kering secara in vitro membenihkan efek antibakteri terhadap kuman Salmonella typhosa, Staphylococcus aureus, Vibrio cholerae dan Escherichia coli.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzi Kasim
Abstrak :
Telah dilakiuokan penelitian pendahuluan formulasa tablei: aari ekstrrak Baun Jamba Biji ( Psidii H'olamn ). Hasal panalibxan menaajiikkan babv/a dapapoleii "caDlea yaag baik dari eksbrak Baun Jambu Bigi dengan menggunakan baiian pembantu yang sesuai. Tablet: berbaik adalab dari formula yang beraara dara eks trak yang telab dakerangkan -'menggunakan baban penga.sa mi krokrisbalin selulosa, amylum maydis, baban pengikan polavinal ■parolidon serba baban pengbancur " sodium sbarcb glycolabe ......Tablebs from bbe embracbs of Gurava leaves ( Psidi i Polium ) bas been invesbigabed. Tbe resulb of experimenb showed bbab good bablebs from exbracbs of Gurava leaves used adapbable nonacbive ingre dienbs. Tbe besb bablebs are from formula consisbing of bbe dried exbracbs as acbive ingredienb, microcrysballine cellulose, corn sbarcb and lacbose as filler; polyvinyl pyrolidone as binder; and sodium sbarcb glyco.labe as inbernal and exbernal»desinbegranbs.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Hotrim Elsandra
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian pengaruh ekstrak kental - daun jambu biji segar dan daun yang dikeringkan terhadap diare buatan dengan menggunakan minyak jarak pada hewan percobaan tikus putih . Bahan diberikan per oral 1 jam Sebelum dan sesudah pemberian minyak jarak dengan dosis lx 5x , 25x dan 125x dosis manusia dengan menggunakan LOperamide sebagai pernbanding dan air suling sebagai plasebo
Depok: Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syafrizal
Abstrak :
ABSTRAK
Telah dilakukan pembuatan formula ekstrak daun Jambu Biji imtuk mendapatkan suspensi oral yang relatif stabil secara fisika dan kimia, dengan raenggunakan Avicel RG 591P sebagai zat pensuspensi.

Evaluasi stabilita secara fisika dan kimia dari sus pensi dengan raengukur parameter; rupa sediaan, pH sediaan, viskosita, kestabilan kandungan kimia dan kadar tanin total. Pemeriksaan dilakukan mulai dari saat pembuatan ,sampai ± 14 minggu kemudian dalam keadaan temperatur kamar dantemperatur (2-a)°G.

Dari hasil percobaan diperoleJi suspensi ekstrak daun Jambu Biji yang, relatif baik adalah suspensi dengan buffer citrat pH + 5 yang disimpan pada temperatur (2-8)°G. Semua suspensi yang disimpan pada temperatur kamar,setelah 2 minggu mengalami penurunan kadar tanin total.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Eviyati
Abstrak :
Desa Pajambon adalah pusat budidaya buah jambu biji di kabupaten Kuningan. Teknik budidaya dan penanganan pasca panen disana tidak berdasarkan Standar Operasi Prosedur (SOP) dan penanganan pascapanen yang baik (Good Handling Practices/GHP) seperti penggunaan pupuk yang kurang tepat, kesuburan tanah yang tidak optimal, pengendalian hama yang tidak tepat, dan penanganan pascapanen yang tidak terlaksana dengan baik. Sekarang ini penerapan SOP dan GHP pada teknik budidaya buah jambu biji yang akan menyebabkan produksi dan kualitas hasil panen yang optimal ini sangatlah rendah. Pengetahuan petani mengenai teknik budidaya dan penanganan pascapanen harus ditingkatkan. Metode yang digunakan dalam program ini melingkungi konseling, pelatihan, dan pendampingan. Hasil dari program ini diantaranya adalah petani memahami teknik pembudidayaan dan penanganan pascapanen sesuai dengan SOP dan GHP, hasil panen dari buah jambu biji mengalami peningkatan kualitas menjadi A (≥250 g), serta penurunan hasil panen buah jambu biji yang berkualifikasi C (149 g.
Bandung: Unisba Pusat Penerbitan Universitas (P2U-LPPM), 2017
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ikhsanu Kusdiantara Putra
Abstrak :
Depok merupakan wilayah yang berbatasan dengan DKI Jakarta yang termasuk dalam kategori kota. Depok termasuk salah satu daerah penyangga ibukota sekaligus sebagai daerah alternatif hunian bagi para urban yang aktivitas kesehariannya di ibukota. Walaupun demikian, Depok masih banyak lahan pertanian yang masih aktif. Lahan pertanian di Kota Depok seluas 1.833 hektar, yang terdiri atas lahan sawah 157 hektar, kebun 1.207 hektar, dan ladang 379 hektar. Dari lahan-lahan tersebut, Kota Depok dapat menghasilkan hasil pertanian di antaranya belimbing yang menjadi unggulan dan jambu biji. Wilayah-wilayah penghasil belimbing di Kota Depok adalah Kelurahan Tugu dan Kelapa Dua Kecamatan Cimanggis, Kelurahan Beji Kecamatan Pancoran Mas, dan Kelurahan Pasil Putih Kecamatan Sawangan. Wilayah yang mengebangkan jambu biji adalah Kelurahan Cipayung dan Bojong Pondok Terong Kecamatan Cipayung. Baik belimbing maupun jambu biji memiliki daya tunjang bagi perekonomian masyarakat Depok. Akan tetapi, predikat kota yang disandang Depok memiliki konsekuensi yang dapat mengancam eksistensi pertanian. Pembangunan imprastruktur pada umumnya selalu mengorbankan lahan pertanian, dengan cara pengalihfungsian lahan. Berdasarkan data yang didapat dalam penelitian ini, lahan belimbing ternyata mengalami pengurangan atau penyimpitan pada setiap tahunnya. Pengurangan yang paling tinggi terjadi ada tahun 2016 yang mencapai 27,61 hektar atas sekitar 31,62%. Pengurangan luas lahan ini berakibat pada jumlah populasi pohon belimbing, yang berdampak pula pada produktivitas buah tersebut. Berbeda dengan luas lahan belimbing, luas lahan jambu biji terjadi fluktuatif dan akhirnya meningkat atau bertambah. Penambahan luas lahan jambu biji terjadi pada tahun 2018 dan 2019, dengan penambahan tertinggi terjadi pada tahun 2018 yaitu seluas 46,35 hektar, padahal pada tahun 2015 hanya 37,37 hektar. Dari segi produktivitas, buah belimbing mengalami penurunan setiap tahunnya. Berbeda dengan belimbing, jambu biji justru menglami kenaikan dalam hal populasi yang berdampak pada perhitungan luas lahan. ......Depok is an area bordering DKI Jakarta which is included in the city category. Depok is one of the capital's buffer areas as well as an alternative residential area for urbanites whose daily activities are in the capital. Even so, Depok still has a lot of active agricultural land. Agricultural land in Depok City covers 1,833 hectares, consisting of 157 hectares of rice fields, 1,207 hectares of gardens, and 379 hectares of fields. From this land, Depok City can produce agricultural products including superior star fruit and guava. The areas that produce starfruit in Depok City are Tugu and Kelapa Dua Villages, Cimanggis District, Beji Village, Pancoran Mas District, and Pasil Putih Village, Sawangan District. The areas that develop guava are Cipayung and Bojong Pondok Terong Villages, Cipayung District. Both star fruit and guava seeds have the capacity to support the economy of the people of Depok. However, the title of a city that Depok bears has an impact that can threaten the existence of agriculture. In general, infrastructure development always uses agricultural land, by means of land conversion. Based on the data obtained from this study, the starfruit land turns out to be changing or shrinking every year. The highest reduction occurred in 2016, which reached 27.61 hectares, over around 31.62%. This reduction in land area results in the number of star fruit tree populations, which also affects the productivity of the fruit. In contrast to the area of ​​star fruit land, guava area fluctuates and eventually increases or increases. The increase in guava land area occurred in 2018 and 2019, the highest increase occurred in 2018, which was 46.35 hectares, whereas in 2015 it was only 37.37 hectares. In terms of productivity, star fruit has decreased every year. In contrast to star fruit, guava actually has an increase in population which has an impact on the calculation of land area.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manik, Giyot Partohap
Abstrak :
Tujuan dari percobaan ini yaitu untuk mendapatkan proses penyisihan ion logam krom melalui proses adsorpsi menggunakan biomaterial yang berasal dari daging buah tanaman jambu biji (Psidium guajava). Hasilnya dapat digunakan untuk mengevaluasi kemampuan biomaterial yang digunakan sebagai adsorben untuk menghilangkan ion krom dari air limbah. Percobaan dilakukan dengan sistem batch dengan dosis biosorben sebesar 2 gr/L. Percobaan yang dilakukan akan memvariasikan waktu kontak dan pH awal larutan untuk mengetahui kinetika adsorpsi dan pengaruh pH terhadap sifat adsorpsi. Sedangkan variasi temperatur digunakan untuk mengetahui pengaruh perubahan temperatur dan parameter termodinamika. Selain itu, variasi konsentrasi awal ion logam krom dalam larutan dilakukan untuk mendapatkan parameter adsorpsi isotermis yang dapat digunakan untuk mengetahui kapasitas dan intensitas adsorpsi. Hasil percobaan menunjukkan bahwa daging buah tanaman jambu biji dapat menyerap lebih dari 99% ion logam krom terlarut pada pH 2. Proses adsorpsi tidak dapat bekerja pada pH 7 dan 10. Konstanta kesetimbangan adsorpsi ion logam krom dapat dihitung menggunakan persamaan isotermis Freundlich dan titik kesetimbangan dicapai pada 240 menit. Berdasarkan uji adsorpsi isotermis diketahui bahwa kapasitas adsorpsi ion logam krom oleh daging buah tanaman jambu biji sebesar 0,349 mmol/g biosorben terjadi pada pH 2. Dengan kenaikan temperature maka konstanta kesetimbangan adsorpsi ion logam krom akan cenderung berkurang.
Purpose of this study is to learn about chromium ions removal by adsoprtion process using Psidium guajava's fruits. The result can be used for evaluate biomaterial performance as adsorbent to remove chromium ions from waste water. The experiment will be done by batch system with dosage of the biosorbent is 2 gr/L. In this experiment, contact time and pH of the solution will be variated to learn about adsorption kinetic and effect of pH to adsorption characteristic. The temperature of solution will be variated to learn about effect of temperature difference and thermodynamic parameter. Beside that, initial concentration will be variated to learn about adsorption isoterm parameters which can be used to evaluate adsorption capacity and intensity. The experiment results show that, Psidium guajava's fruits can adsorp more than 99% of chromium ions that dissolve at pH 2 solution. The adsorption process can't work at pH 7 and 10 of solution. Batch equilibrium tests showed that the chromium ions removal was fitted with Freundlich isotherm and the adsorption reached equilibrium in 240 min. Due to adsorption isoterm experiment, known that chromium ions adsorption capacity by Psidium guajava's fruits is 0,349 mmol/g biosorbent was achieved at pH of 2.0. The rise in temperature caused a slight decrease in the value of the equilibrium constant (Kc) for the sorption of chromium ions.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S49681
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Cahyani Fitria Utami
Abstrak :
Biosorpsi adalah suatu proses yang menggunakan padatan berasal dari bahan alam untuk mengikat logam berat yang terdapat dalam larutan. Metode ini sangat menjanjikan untuk mengolah limbah industri yang mengandung logam berat berbahaya karena biaya materialnya yang murah serta memiliki kapasitas penyerapan yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menghilangkan ion logam krom dari limbah cair buatan melalui proses biosorpsi menggunakan biomaterial yang berasal dari daun jambu biji (Psidium guajava) sebagai biosorben. Percobaan dilakukan pada kondisi batch menggunakan variasi waktu kontak, pH awal larutan, suhu operasi, dan kosentrasi awal ion logam krom dalam larutan. Dosis biosorben yang digunakan adalah 2 gram/liter. Sedangkan, konsentrasi awal ion logam krom dalam larutan adalah 10 mg/liter. Pertama-tama, daun jambu biji sebagai biosorben dipreparasi dengan cara dihaluskan, dicuci, dan dikeringkan. Tahapan berikutnya yaitu pengujian penyerapan, kinetika, serta pengujian kesetimbangan dari proses biosorpsi tersebut. Pada tahapan ini variasi suhu dilakukan untuk melihat kemampuan penyerapan biosorben. Variasi pH dilakukan untuk melakukan uji kesetimbangan, sedangkan variasi waktu kontak dilakukan untuk menguji kinetika penyerapan. Variasi konsentrasi awal ion logam krom dalam larutan dilakukan untuk mendapatkan kurva adsorpsi isotermis. Pengujian ini diketahui hasilnya dari pengukuran konsentrasi krom yang terdapat baik dalam larutan maupun dalam filtrat. Percobaan yang dilakukan menunjukkan bahwa proses adsorpsi terjadi pada pH 2 dan tidak dapat belangsung pada pH 7 dan 10. Pada pH 2, kondisi kesetimbangan dicapai untuk waktu kontak 90 menit dengan kemampuan penyerapan ion logam krom hingga 99,67%. Hasil percobaan menunjukkan bahwa dengan kenaikan temperatur maka konstanta kesetimbangan proses akan cenderung berkurang. Uji adsorpsi isotermis menunjukkan kapasitas adsorpsi ion logam krom oleh daun jambu biji (k) adalah 4,2314 mmol/gram biosorben dan intensitasnya (n) adalah 2,155. Nilai intensitas yang didapat menunjukkan bahwa penggunaan daun jambu biji sebagai adsorben menguntungkan. Berdasarkan hasil percobaan, daun jambu biji berpotensi sebagai biosorben ion logam krom dalam limbah. ......Biosorption is a process using solid biomaterial to remove heavy metal from a solution. This is a potential method to treat industrial waste containing toxic heavy metals because of its low-cost and its high sorption capacity. This biosorption process was studied to observe hexavalent chromium removal from artificial waste solution using biomaterial from guava (Psidium guajava) leaves as biosorbent. Chromium biosorption was studied in batch condition, as function of contact time, solution pH, temperature, and initial concentration of metal ion in solution. The dosage of biosorbent is 2 gram/L. And, initial of chromium ion in solution is 10 mg/L for the experiment of sorption, kinetics, and equilibrium. Before used as biosorbent, guava leaves was being preparated first by crushed, washed, and dried. After preparation, the experiment of sorption, kinetics, and equilibrium was observed. Temperature variation was used to investigate sorption ability of the material. pH solution and contact time variation were used to investigate the equilibrium of the process and sorption kinetics. Adsorption isotherm was investigated from variation of chromium initial concentration in solution. Result of the experiments wre known from measurement of residual chroium concentration in solution and filtrate. Experiment result showed that adsorption process only occured in pH 2 not in pH 7 and 10. And, the experiment was reached equilibrium condition in contact time 90 minutes with amount chromium adsorbed until 99,67%. Experiment result showed that equilibrium constants for Cr(VI) decreased as temperature increases and adsorption decreased with temperature for guava leaves. From adsorption isotherm experiment, guava leaves sorption capacity (Kf) was 4,2314 mmol/gram of biosorbent and the intensity of adsorption process (n) was 2,155. The intensity value showed that guava leaves is very valuable as chromium adsorbent. And then, it can be concluded that guava leaves is potential biosorbent for chromium removal from wastewater.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S49669
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Carmelita Dissa Wardhani
Abstrak :
Kuersetin merupakan senyawa flavonoid yang memilki khasiat sebagai antioksidan. Fraksi etil asetat dalam daun jambu biji (Psidium guajava L.) memiliki kandungan senyawa kuersetin yang paling tinggi. Dalam penelitian ini, aktivitas antioksidan dari senyawa kuersetin diukur dengan metode peredaman DPPH (2,2-Difenil-1-pikrilhidrazil) untuk memperoleh nilai IC50 dari fraksi etil asetat ekstrak etanol 96% daun jambu biji. Aktivitas antioksidan yang dimiliki oleh daun jambu biji memiliki mekanisme sebagai peredam radikal bebas dengan mendonorkan elektron kepada senyawa radikal bebas. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antioksidan fraksi etil asetat pada ekstrak etanol daun jambu biji, membuat 3 formula krim anti kerut yang mengandung ekstrak daun jambu biji, dan menguji stabilitas fisik melalui pengamatan selama 12 minggu pada suhu kamar (28±2ºC), suhu rendah (4±2ºC), dan suhu tinggi (40±2ºC). Setelah itu, dilakukan juga pengukuran aktivitas antioksidan dari sediaan tersebut. Nilai IC50 yang didapat dari hasil fraksinasi etil asetat yaitu sebesar 10,3429 ppm. Kemudian dibuat ketiga formula dengan konsentrasi ekstrak daun jambu biji yang bervariasi yaitu 0,1%, 0,25%, dan 0,5%. Ketiga formulasi tersebut stabil secara fisik pada tiga kondisi suhu penyimpanan yang berbeda, yaitu pada suhu kamar (28±2ºC), suhu dingin (4±2ºC), dan suhu tinggi (40±2ºC). ...... Quercetin which is a type of flavonoid is a compound that has antioxidant activity. The ethyl acetate fraction of guava leaves (Psidium guajava L.) contain the highest compound of quercetin. In this research, antioxidant activity assay of quercetin was measured using DPPH (2,2-Difenil-1pikrilhidrazil) method to obtain IC50 values of ethyl aceate fraction of ethanol extract of guava leaves. The mechanism of antioxidant cream of guava leaves is donating an electron to free radical compounds. The aim of this research is to examine the antioxidant acivity of ethyl acetate fraction in the ethanol extract of guava leaves, to make three formulations of anti wrinkle cream which contain ethanol extract of guava leaves, and test its physical stability for twelve weeks at different temperatures; room temeperature (28 ± 2ºC), low temperature (4 ± 2ºC), and high temperature (40 ± 2ºC). After that, antioxidant activity assay of anti wrinkle cream was tested. IC50 values of ethyl acetate fraction of ethanol extract guava leaves was 10.3429 ppm. Then, three formulas were made with guava leaf extract concentrations were varied at 0.1%, 0.25%, and 0.5%. All three formulations showed physical stability with three different temperature conditions; room temeperature (28 ± 2ºC), low temperature (4 ± 2ºC), and high temperature (40 ± 2ºC).
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
S54769
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library