Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gumilar Rusliwa Somantri
Abstrak :
Proses urbanisasi berlangsung pesat di kota-kota besar Asia Tenggara khususnya Jakarta. Seperti halnya kota lain di kawasan ini, Jakarta dapat dipandang sebagai "Kota Primata" yang berarti berkembang jauh melampaui kota nomor dua yang terdapat di masyarakat yang bersangkutan, Menarik untuk disimak, kota ini mempunyai ciri sosiologis yang tipikal. Secara anatomis Jakarta merupakan hamparan permukiman penduduk pendatang berpenghasilan rendah yang dikenal sebagai "Kampung" dan mempunyai pusat-pusat yang terbentuk secara historis. Struktur kota seperti ini menunjukkan bahwa mayoritas warga merupakan kalangan "miskin". Banyak diantara mereka pemukim liar atau menempati tanah dengan status tidakjelas, secara politik amat lemah, bekeria di sektor in formal atau bahagian marginal sektor formal. Mereka secara geografis dan okupasional sangat mobile. Oleh karena itu warga tersebut merupakan "urban floating-mass". Melalui migrasi datam kota, mereka membangun hubungan sosial baru dan perumahan secara mandiri ("self-housing project"). Pengadaan perumahan semacam ini menepiskan anggapan bahwa kalangan miskin perkotaan merupakan beban pemerintah kota. Pemerintah selama ini disibukkan dengan kebijakan perumahan seperti program perbaikan dan pembaharuan kampung yang temyata tidak besar manfaatnya karena keliru dalam menafskan kebutuhan warga. Warga tidak memerlukan campur tangan pemehntah seperti pengadaan fiat yang asing bagi mereka. Apa yang diperlukan mereka adalah tiga hal. Pertama, legalisasi pemilikan tanah. Kedua adalah diciptakan mekanisme agar mereka mempunyai saluran politik yang mampu mengontrol agenda politik kota. Ketiga, dilakukan upaya pemberdayaan sosio-ekonomis melalui langkah kebijakan pembangunan sosial yang tepat dan membuka ruang tumbuh subumya organisasi akar rumput demokratis sebagai bibit civil society. Dalam kaitan ini peranan pemerintah lebih bersifat sebagai fasilitator pembangunan.
Masyarakat: Jurnal Sosiologi, 2000
MJSO-7-2000-25
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
In 1973, Jakarta Municipal Authority introduced some policies to revitalize and to conserve Jakarta Kota. Subsequently, independent researchers, universities, NGOs. and Jakarta Municipal authority have conducted researches, exhibitions, and/or events to promote the culture and history of Jakarta Kota to a wider public. Such campaigns are held regularly that it has become a tradition, which unintendedly freeze public's perception of Jakarta Kota. Every endeavor to comprehend Old Town Jakarta holistically has revolved around its history, old buildings, and morphology disregarding the fact thai the area has undergone rapid urban development. Heat conditions, such as air pollution caused by traffic congestion and criminalities, are rarely exposed. Dynamic movements of space utilization by ojeg sepeda (people who earn money by taking people on bicycle), pedagang kaki lima (street merchant), pendaur tilang kardus (people who recycle used carton box), pemungut sampah (informal garbage collector), and mikrolet (a small car that is used for public transportation) as the prominent occupies of the area are omitted from the campaign. This paper proposes an alternative platform to revitalization in Jakarta Kota by mapping the activities and the movement in Jakarta Kota. Afterwards I will compare this map to the one that is often used in the campaign in to exhibit the discrepancy of information and images.
720 JIA 3:2 (2006)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Murid-murid SMA JPP jang telah diselidiki disini adalah pe_muda pemudi Indonesia keturunan Tionghoa. Mereka ini pada umumnja sedjak ketjil selalu mendapat pendidikan dan pengadjaran diseko_lah asing (Tionghoa), dan baru setelah dikeluarkan oleh pemerin_tah Peraturan Penguasa Militer No.989/PMT/Tahun 1957 tentang Pe_ngawasan Pengadjaran Asing - jang antara lain melarang anak-anak Indonesia mengundjungi sekolah asing di Indonesia - mereka pindah kesekolah partikulir JPP fang bersifat nasional (Indonesia) ini. Sekolah mereka ini walaupun diusahakan oleh swasta (orang-orang Indonesia keturunan Tionghoa), namun mempergunakan sistim pendidikan dan pengadjaran jang resmi ditentukan oleh Departemen PDK Republik Indonesia; dan mempergunakan orang-orang Indonesia baik asli, maupun keturunan Tionghoa sebagai tenaga pengadjarnja.aelihat keadaan tersebut - jaitu bahwa murid-murid terse-but sedjak tahun 1957 telah mengalami perubahan dalam bidang pen_didikan dan pengadjaran, dari asing kenasional - maka timbulah pada penulis suatu persoalan, jaitu: Apakah perubahan Ming telah terdjadi pada._bidang pendidikan dan pengadjaran formil murid-mu_rid SMA JPP, d.juga mempengaruhi bidang kehidupan mereka ,jang la-inn a? D ika demikian, berupa djauhkahpengaruh itu terasa pada bidr,ng-bidanq kehidun_an mereka sang lainn ja?Sebelum mengachiri bagian PFRUMUSAN PiSOALAN ini, ada ba_iknja bila penulis terangkan terlebih dahulu, apa fang ia maksud_kan dengan kata-kata aeperti pendidikan dan pengadjaran formil dan bidang-bidang kehidupan mereka jang lainnja. Jang dimaksud_ken dengan pendidikan dan pengadjaran formil disini, adalah pen_didikan dan pengadjaran jang diperoleh murid-murid tersebut dise_kolah mereka, dan berupa pengadjaran jang diberikan oleh guru-gu_ru mereka. Selandjutnja jang dimaksudkan dengan bidang-bidang kehidupan mereka jang lainnja, adalah bidangi kegiatan jang di-
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1963
S12919
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Qatrun Nada Audy
Abstrak :
ABSTRAK
Transportasi urban adalah salah satu public sphere yang telah menjadi rutinitas setiap harinya warga Jakarta. Sering terjadinya sexual harassment dalam transportasi umum yang ada. Adanya kejahatan - kejahatan yang terjadi menjadikan wanita sebagai obyek kejahatan tersebut. Hal ini menyebabkan timbulnya perasaan resah dan tidak aman pada interioritas wanita dalam menggunakan pada transportasi umum. Hadirnya ruang jender pada beberapa transportasi umum, ruang khusus wanita pada transjakarta dan KRL membuat adanya perbedaan dari wanita ketika berada di ruang khusus wanita dengan ruang yang umum. Skripsi ini membahas mengenai kehadiran ruang jender, pengaruhnya bagi wanita pengguna transportasi umum dan perbedaan respon atas ruang segregation & non ? segregation pada ruang khusus wanita yang terdapat pada KRL. Untuk itu dilakukan observasi situasi pada KRL, wawancara, serta pengumpulan data melalui kuisioner. Kehadiran ruang jender ini mempengaruhi pilihan dan respon wanita terhadap situasi berdasarkan interioritas wanita yang dihadapi setiap harinya.
ABSTRACT
Urban transportation is one of the public areas which become routine Jakarta citizen. Sexual harassment that frequently happened to transportation renders women as object of the crime, which create feeling restless and frightened on the women‟s interiority in travel with public transport. Gender space for some of public transport provides the difference interiority of women when they are in women-only space and public space. This thesis discusses presence and impact of gender space on women response in segregation and non-segregation space. Methods of this research are observations on the situation of KRL, interviews, and collecting datas from online questionnaires. This space presence gender influence the choice and women‟s response to the situation based on womem‟s interiority in everyday life.
2016
S64297
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library