Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yudhi Krisyunoro
Abstrak :
ABSTRAK
Studi ini dimaksudkan untuk mengetahui sampai sejauh mana perubahan (kenaikan) tarip tol pada jalan tol JAGORAWI berpengaruh terhadap jumlah kendaraan yang akan tetap menggunakan jalan tol JAGORAWI tersebut sebagai alternatif dalam menjalankan aktivitasnya. Pemililian jalan tol JAGORAWI dalam studi penelitian ini antara lain pertimbangannya adalah bahwa jalan tol ini sejak mulai dioperasikan sampai dengan studi ini dilakukan telah mengalami perubahan tarip tol sebanyak 4 (empat) kali. Selain itu jalan tol JAGORAWI adalah jalan tol pertama di Indonesia dan merupakan salah satu jalan tol yang sibuk.

Besarnya nilai elastisitas tarip tol merupakan, pokok pembahasan dalam studi penelitian ini dimana dicoba menurut 3 (tiga) konsep elastisitas yaitu konsep "shrinkage", "midpoint" dan "arc". Konsep elastisitas yang paling sesuai (cocok) dengan metode perhitungan yang diterapkan dalam studi ini diantara ketiga konsep tersebut adalah yang menurut konsep "shrinkage".

Pada studi ini ditinjau untuk 2 (dua) periode pengamatan yaitu jangka pendek dan jangka panjang. Untuk jangka pendek metode penelitian yang sesuai dengan metode perhitungan yang diterapkan disini adalah menurut studi "before and after with control group", sedangkan untuk jangka panjang yang sesuai adalah menurut studi "time series".

Dari perubahan tarip tol pertama sampai dengan ke IV, yang kondisinya relatif masih elastis adalah kendaraan golongan I (sesuai dengan klasifikasi golongan kendaraan yang lama), sedangkan kendaraan golongan II (juga sesuai dengan klasifikasi golongan kendaraan yang lama) dari perubahan tarip tol yang pertama sampai dengan ke III kondisinya berangsur-angsur menjadi tidak elastis. Kendaraan golongan II tersebut pada perubahan tarip tol yang ke IV dibagi menjadi 3 (tiga) kategori yaitu :

- sebagian dimasukan ke dalam kategori golongan I (klasifikasi lama),

- sebagian dikategorikan sebagai golongan IIA, dan

- sebagian lagi dikategorikan sebagai golongan I1B.

Dari ketiga kategori untuk kendaraan golongan II tersebut yang kondisinya elastis adalah yang dikategorikan sebagai golongan IIB. Dengan demikian jika penggolongan kendaraan yang baru tersebut sudah diberlakukan sejak mulai dioperasikannya jalan tol JAGORAWI ini maka kemungkinan besar dari perubahan tarip tol yang pertama sampai dengan ke IV kendaraan golongan IIB tersebut kondisinya masih elastis seperti halnya yang terjadi untuk kendaraan golongan I.

Pada studi ini melalui nilai-nilai elastisitas yang diperoleh untuk perubahan tarip tol yang pertama sampai dengan ke IV dapat dikembangkan model untuk menghitung besarnya perubahan tarip tol yang diperkirakan dapat sesuai dengan keinginan baik pemakai ("user") maupun pengelola ("operator") jalan tol.
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuana Rochma Astuti
Abstrak :
Penelitian ini mengkritisi keinginan operator jalan tol dalam tuntutannya kepada pemerintah untuk menaikkan tarif tol dengan alasan bahwa sudah terlalu lama tarif tol tidak naik, sementara biaya operasional dan pemeliharaan semakin meningkat. Dengan mengambil lokasi penelitian di Jagorawi pada tahun 1998-2002, penentuan tarif tol, baik yang diusulkan oleh PT Jasa Marga dengan konsep BKBOK (Besar Keuntungan Biaya Operasi Kendaraan) maupun yang diterapkan oleh Pemerintah yang ditetapkan dalam Kepres diperbandingkan dengan penentuan tarif berdasarkan konsep marginal cost. Hasil temuan analisis menunjukkan bahwa: pertama, konsep perhitungan tarif tol oleh PT Jasa Marga dengan rumusan BKBOK (Besar Keuntungan Biaya Operasi Kendaraan) mempunyai beberapa kelemahan, yaitu (1) rumusan ini tidak dapat diberlakukan dalam kondisi lalu lintas macet (2) tidak dapat diterapkan pada jalan arteri yang sejajar dengan jalan tol pada kondisi lalu lintas yang sama (3) hasil perhitungan BKBOK sangat mudah berubah, tergantung kondisi lalu lintas, padahal dalam penetapan tarif tidak bisa secepat itu berubah-ubah (4) perhitungannya cukup rumit sehingga sukar dimengerti oleh masyarakat umum. Kedua, dari hasil perhitungan harga dasar berdasarkan prinsip biaya marginal ternyata tarif yang berlaku sekarang lebih kecil dari harga dasarnya, sehingga menyebabkan PT. Jasa Marga (Persero) selaku pengelola ruas Jagorawi tidak bisa cost recovery. Atas temuan hasil penelitian diatas, maka direkomendasikan empat kebijakan, pertama, memperbaiki. rumusan BKBOK dan memodifikasikan dengan prinsip-prlnsip Marginal Cost. Kedua, agar tercapal cost recovery, maka pemerintah harus mengambil kebijakan menaikkan tarif tol tanpa ada subsidi. Dengan kenaikan tarif tol ini maka dapat menutup seluruh biaya operasional dan pemeliharaan serta beban penyusutan. Ketiga, Pemerintah memberikan subsidi kepada Jasa Marga tanpa menaikkan tarif tol, tetapi mengingat kondisi APBN saat ini yang tidak memungkinkan, maka menalkkan tarif tol adalah lebih bijaksana. Keempat, menaikkan tarif tol lebih tinggi lagi jika Pemerintah memberi peluang kepada pengelola tol, PT Jasa Marga (persero) sebagai balas jasa investasi atau Return of Investment (ROI) sebesar 10%.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T13223
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suripto
Abstrak :
Pesatnya pertumbuhan di berbagai negara menyebabkan pembangunan lapangan golf tumbuh menjamur termasuk di Indonesia. Banyaknya lapangan golf yang dibangun seolah-olah tak terkendali dan telah menimbulkan banyak masalah seperti konflik dalam pemanfaatan lahan, marginalisasi penduduk setempat, dan bahaya pencemaran lingkungan, namun pembangunan lapangan golf yang baru tetap berlangsung. Masalah penting dari pengelolaan lapangan golf adalah dampaknya pada lingkungan, karena golf adalah olah raga yang ideal di daerah beriklim sejuk. Untuk membangun lapangan golf di daerah tropis dan kering, developer harus menciptakan ekosistem buatan yang memerlukan banyak bahan kimia serta siraman air sehingga dapat mempengaruhi pengambilan lapangan golf akan mempengaruhi proses penyerapan air ke dalam tanah yang akan mempengaruhi kandungan air tanah di tempat tersebut. Peneliti mengadakan penelitian tentang "Dampak Lapangan Golf pada Kondisi Air Permukaan", sebagai studi kasus peneliti memilih lokasi Jagorawi Golf and Country Club Kelurahan Cimpaeun, Kecamatan Cimanggis Kota Depok Propinsi Jawa Barat . Hasil penelitian menunjukkan, ada beberapa aktivitas di lapangan golf yang dapat mempengaruhi kondisi air permukaan, aktivitas tersebut adalah: proses pemadatan, proses penyiraman dan penggunaan pupuk. Aktivitas pemeliharaan lapangan golf memberi pengaruh negatif bagi lingkungan fisik, berupa: Berkurangnya infiltrasi air ke dalam tanah sehingga meningkatnya aliran permukaan, Terjadi penurunan kualitas air, terutama di aliran sungai, untuk parameter: amoniak, nitrit, bahan organik, dan kebutuhan oksigen biologis (BOD). Bagi lingkungan sosial memberi pengaruh positif berupa: 1) Kesempatan Kerja dan Berusaha. Kesempatan kerja sebagai tenaga satuan pengamanan, tenaga perawatan lapangan, dan pelayan pemain (caddy) banyak mengambil dari penduduk setempat. Berdampak negatif pada golongan petani yang lahan pertaniannya tergusur sehingga hilang matapencahariannya atau harus pindah ke tempat lain. 2) Peningkatan Pendapatan, adanya lowongan pekerjaan dengan terbukanya kesempatan kerja di lapangan golf dapat menambah penghasilan penduduk setempat Agar dapat meningkatkan upaya pemeliharaan lingkungan terutama di sekitar lapangan golf, maka disarankan: Penentu kebijakan (policy maker) agar selalu memonitor kegiatan pengelola lapangan golf dan secara tegas menuntut mereka secara hukum apabila terdapat pelanggaran terhadap kelestarian lingkungan. Penentu kebijakan mewajibkan pengelola lapangan golf untuk membuat unit pengolahan limbahnya. Pengelola lapangan golf agar membuat saluran terbuka di sekeliling lapangan golf dan memiliki jumlah balong yang cukup untuk menampung air buangan dan aliran permukaan, kemudian dapat menggunakannya kembali. Perlunya ditetapkan baku mutu untuk limbah yang dikelurkan dari kegiatan pemeliharaan lapangan golf.
Golf Course Impact on Surface Water Condition (Case Study: on Jagorawi Golf and Country Club Cimpaeun Village, Cimanggis Sub-District, Depok City, West Java)The fast growing in various countries including in Indonesia, has caused development of golf course like flourishing growth of mushroom in the rainy season. The construction of numerous golf course seems to be uncontrolled and has caused various problems like conflicts in land exploitation, marginalization of local residents, and danger of environment contamination. Development of new golf course, however, will never stop. The crucial problem golf course management is its impact on environment, because golf is ideal sport in regions with moderately cool climate. To construct golf course in tropical and dry areas, developer should create a synthetic ecological system that needs a lot of chemicals and water, that can affect the water supply and utilization in the surrounding areas. The process of soil compacting of the golf course affects the recharge process of water into ground, which in turn affects the water replenishment on the location. The researcher has performed a research on" Golf Course Maintenance Impact on Surface Water Condition", as a case study the researcher has chosen the location of Jagorawi Golf and Country Club at Cimpaeun Village, Cimanggis Sub-District, Depok City, West Java. The result of the study shows, that there are activities golf course maintenance that may affect surface water conditional, namely The sprinkler process, and the use of pesticide and manure. The activities on golf course have a negative impact to the physical environment, namely: Hydrological condition, the impact of golf course construction from hydrological point of view is the increase of stream on the ground surface as a result of soil compaction and the decrease of rainwater infiltrating into the soil. The water quality. The impact on the quality of water such as the Ammonia and Nitrit content, the organic matter and biological oxygen demand. The positive impact on social environment comprising: Employment and business Opportunity. Employment opportunity for security guards, golf course maintenance workers, and caddies which area available for the local people. The negative impact on the local farmers, whose farms have to be remove and have to remove to another location or lose their earnings. Increase of income, opportunity of employment offered by golf course may increase the income of the local people To improve the environmental management in surrounding areas for the sake of promoting the socioeconomic condition of the community, the following activities become a necessity. a policy maker, who shall be responsible to monitor activity of golf course manager and shall have the authority to take measure against any infringement of the rules and regulations of environment preservation, a golf course have Water Treatment Plant (WTP), a golf course manager, who can make irrigation surround the golf course and have many lakes to containment the effluent water and the increase of stream, It's Necessary that effluent water from the golf course maintenance.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T13399
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anwarudin
Abstrak :

ABSTRAK
Wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi (Jabotabek) dewasa ini menampakkan pertumbuhan yang luar biasa cepatnya jika dibandingkan rata-rata wilayah lain di Indonesia. Pertumbuhan perekonomian di wilayah ini yang begitu pesat menjadikan keempat daerah ini seolah tidak mempunyai batas wilayah yang mencirikan adanya pemisahan dua propinsi, DKI Jakarta dan Jawa BaraL Pesatnya pembangunan di kawasan mi berimplikasi pada meningkatnya kebutuhan sarana dan prasarana transportasi yang menghubungkan titik-titik pusat kegiatan penduduk di wilayah ini.

Karya tulis ini bertujuan untuk membuat model bangkitan perjalanan dari salah satu ruias jalan tol terpenting di wilayah tersebut, yaitu Ruas Tol Jagorawi. Model dirancang dan disimulasikan dengan menggunakan metode dinamika sistem. Analisis model didasarkan pada pertumbuhan sosial dan ekonomi dari salah satu simpul Ruas Tol Jagorawi, yaitu wilayah Kotamadya Bogor.

Dalam tahap perancangan, model diusahakan mendekati karakteristik dan kondisi sistem yang sebenarnya untuk kemudian disimulasikan dengan beberapa kondisi khusus. Dari model yang dibuat, akan diprakirakan besarnya volume lalulintas yang melewati Ruas Tol Jagorawi tersebut di masayang akan datang.
1997
S34542
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Rachmawati
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai pembangunan Tol Jagorawi dan dampaknya terhadap kota Jakarta dan Bogor, khususnya wilayah Cibubur dan Puncak pada tahun 1978 hingga 1996. Saat itu, Indonesia sangat memerlukan jalan bebas hambatan untuk mendukung pembangunan secara menyeluruh, khususnya pembangunan di Ibu Kota dan kawasan sekitarnya. Salah satu tol yang mempunyai pengaruh untuk Jakarta dan Bogor adalah Tol Jagorawi yang proyek pembangunannya diresmikan tahun 1978. Hasil penelitian ini menunjukkan Tol Jagorawi berdampak terhadap ekonomi, sosial dan budaya bagi kota Jakarta dan Bogor terutama di wilayah Cibubur dan Puncak. Dampak yang terlihat di Cibubur setelah pembangunan Tol Jagorawi menjadi padat dengan kawasan perumahan, sedangkan di Puncak menjadi pilihan utama untuk tujuan wisata.
ABSTRACT
This undergraduate thesis discusses the Jagorawi Toll Road project and its impact for Jakarta and Bogor, particularly Cibubur and Puncak area, from 1978 to 1996. At that time, Indonesia badly needed a highway to support the whole development, especially in the capital city and its neighborhood. The Jagorawi Toll Road has the influence for Jakarta and Bogor, which the construction project officially operated in 1978. The result of the research shows the impact of the Jagorawi Toll Road on economic, social, and cultural aspect in Jakarta and Bogor, espicially in Cibubur and Cisarua areas. Cibubur became one of the most populous and housing area, along with Puncak, which became the main destination for the local tourist.
2017
S67377
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library