Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 105 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S7218
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amru Yusuf
Jakarta: Gema Insani , 1991
297.642 YUS dt
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sih Kawuri Sejati
Abstrak :
Relasi gender di Indonesia masih diwarnai oleh kuatnya pembagian kerja menurut jenis kelamin dalam keluarga. Ide bahwa suatu aktivitas tertentu merupakan tanggung jawab suami dan aktivitas lain merupakan tanggung jawab istri berlaku juga dalam isu terkait Keluarga Berencana (KB), dapat dilihat dari rendahnya persentase pemakaian KB pria di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh diskusi suami istri terhadap pemakaian KB pria serta pemilihan metode KB pria di Indonesia. Dengan menggunakan data sekunder dari pendataan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2017 (SDKI) modul Pria Kawin (SDKI2017-PK) dan Wanita Usia Subur (SDKI2017-WUS), hasil analisis dengan menggunakan metode regresi logistik biner menunjukkan bahwa diskusi suami istri tentang KB memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap pemakaian KB pria di Indonesia. Pria yang berdiskusi tentang KB bersama dengan pasangannya memiliki kecenderungan yang lebih besar untuk memakai KB. Pendidikan istri berperan penting dalam partisipasi pemakaian KB pria, namun hubungannya tidak linear. Dalam penelitian ini, jenis pekerjaan istri tidak berhubungan dengan pemakaian KB pada pria. Dalam hal pemilihan metode, diskusi suami istri tidak berhubungan dengan metode KB yang dipilih oleh pria.
Gender relations in Indonesia are still characterized by division of labor within family. The idea that a certain activity is husbands responsibility and other activities are wifes responsibility also applies to issues related to family planning. It can be seen from the low percentage of use of male family planning in Indonesia. This study aims to determine the effect of spousal discussion on the use of male family planning and the selection of male family planning methods in Indonesia. Using secondary data from the 2017 Indonesia Demographic and Health Survey (IDHS) for the Married Men module and Fertile Age Women, the results of the analysis using the binary logistic regression method show that spousal discussion about family planning provide positive and significant effect on the use of male family planning. Men who discuss family planning with their partners have a greater tendency to use family planning method. Wife education plays an important role in the use of male family planning, but the relation is not linear. In this study, wife occupation is not related to the use of male family planning. In the case of method selection, spousal discussion is not related to the method of family planning chosen by men.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M.G. Indah Wahyumukti Budiati
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam era perkembangan perekonomian dewasa ini, baik pemerintah maupun masyarakat sebagai orang-perorangan dan badan hukum, sangat memerlukan dana dalam jumlah besar yang diperoleh dari kegiatan perkreditan. Lembaga yang berwenang untuk menyalurkan kredit adalah bank. Dalam menjalankan fungsinya untuk memberikan kredit kepada nasabahnya, bank berpedoman pada prinsip kepercayaan dan prinsip kehati-hatian. Agar bank mempunyai keyakinan pada saat memberikan kreditnya, maka setiap permohonan kredit pemohon kredit wajib menyediakan adanya suatu jaminan. Hak Jaminan atas tanah disebut Hak Tanggungan. Ada beberapa objek hak atas tanah yang dapat dijaminkan dengan Hak Tanggungan, diantaranya adalah Hak Milik,Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan, Hak Pakai di atas tanah Negara, Hak atas Rumah Susun dan Hak Milik atas Satuan Rumah Susun.Oleh karena dalam pemberian kredit erat kaitannya dengan kewenangan subjek pemegang hak atas tanah, dan perlindungan bank terhadap risiko, maka bagaimana terhadap pemohon kredit yang mempunyai suami/isteri berkewarganegaraan asing? Pertanyaan ini berkembang menjadi pertanyaan-pertanyaan lain, yaitu mengenai hal-hal apa saja yang harus diperhatikan bank dalam menerima permohonan kredit dengan jaminan hak atas tanah, yang diajukan oleh pemohon kredit yang mempunyai suami/isteri berkewarganegaraan asing? Hambatan-hambatan apa saja yang dihadapi pihak bank, apabila persetujuan kredit diberikan bagi pemohon kredit yang mempunyai suami/isteri berkewarganegaraan asing? dan Bagaimana alternatif yang dapat diberikan agar pemohon kredit yang mempunyai suami/isteri berkewarganegaraan asing tersebut, dapat memperoleh fasilitas kredit dengan jaminan hak atas tanahnya, tanpa mengabaikan aspek perlindungan hukum baik bagi pihak bank sebagai kreditur maupun pemohon kredit sebagai debitur? Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif. Melalui penelitian ini diperoleh jawaban bahwa hal yang perlu diperhatikan oleh bank terhadap pemohon kredit yang mempunyai suami/isteri berkewarganegaraan asing adalah objek hak atas tanah yang akan dijaminkan, kewenangan kepemilikan hak atas tanah oleh pemberi hak tanggungan, kemungkinan pelaksanaan eksekusi, apabila Debitur wanprestasi.
2007
T17327
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atiyah FItri
Abstrak :
Fleksibilitas merupakan salah satu kunci relasi suami istri yang digunakan untuk menyeimbangkan penjagaan stabilitas dan keterbukaan terhadap perubahan perubahan yang ada. Salah satu yang memicu perubahan tersebut adalah teknologi seperti facebook. Penelitian ini menitikberatkan pada bagaimana fleksibilitas dalam relasi suami istri pengguna facebook. Analisa data, peneliti kelompokkan dalam 3 tipe suami istri pengguna facebook, yakni pasangan yang saling berteman, pasangan yang tidak berteman (dengan suami), dan istri saja yang menggunakan facebook. Untuk memahami dalam menganalisa temuan lapangan, peneliti menggunakan 3 unsur fleksibilitas yakni kepemimpinan, negosiasi, dan peran yang dikembangkan oleh Olson, DeFrain, dan Skogrand (2008). Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam dan observasi. Temuan penelitian ini adalah 1) Perubahan/fleksibilitas pada unsur kepemimpinan tertinggi terdapat pada pasangan yang saling berteman, diikuti kelompok istri saja yang menggunakan facebook, dan pasangan yang tidak saling berteman. 2) Konflik dan keputusan baru menjadi unsur yang sangat berperan dalam memicu perubahan dan fleksibilitas dalam penggunaan facebook. 3) Keterpisahan (ketidakbertemanan dalam penggunaan facebook) mendorong pasangan menguatkan batasan berupa aturan. Pasangan berusaha lebih menjaga kepercayaan pasangan dengan meningkatkan kontrol diri saat menerima perubahan. 4) Negosiasi dapat berfungsi secara maksimal pada pada pasangan yang saling berteman. Masing masing pasangan berusaha memperjuangkan kepentingan masing-masing. Pada pasangan yang tidak saling berteman, negosiasi didominasi oleh suami dalam bentuk pengarahan sebagai upaya pengendalian untuk menjaga dampak buruk yang dapat mengancam stabilitas pernikahan. 5) Peran dimanfaatkan oleh masing-masing pasangan secara maksimal pada pasangan yang saling berteman guna mengamankan hasil negosiasi. Keterpisahan mendorong pasangan berperan sebagai penjaga stabilitas dan menghindari perubahan. 6) Keterlibatan suami dalam menggunakan facebook memiliki peran yang menentukan bagi fleksibilitas istri. Dinamika relasi suami istri lebih dapat dimaknai jika suami terlibat dalam penggunaan facebook. ......Flexibility is one of the key relationship of marriage couple who used to balance the maintenance of stability and openness to the changes. One that triggers is technology like facebook. Facebook is social networking the most popular today and is used by all people including the marriage couple. This study focuses on how the flexibility in the relationship of marriage couple facebookers. Analysis of the data, the researchers grouped in 3 types of marriage couple facebooker; couples who befriend with husband, who is not friends with husband and only wife who uses facebook. To understand in analyzing the findings of the field, this research use 3 elements of flexibility that is leadership, negotiation, and the role developed by Olson, DeFrain, and Skogrand (2008). The research method used is a qualitative method, data collection techniques used were in-depth interviews and observation. The findings of this study were : 1) The changes/flexibility on the highest leadership of the element s contained in couples who are friends with husband, followed by a group of wives who uses facebook, and couple who do not be friend with husband. 2) Conflict and new decisions to be elements that are very significant in triggering the changes/flexibility . Severability (unfriend in using facebook) encourages couple to strengthen a boundary/rules. The couple tried to further maintain the trust by enhancing self control when receive the changes. 4) Negotiations can function optimally in the couple of mutual friends. Each pair is trying to fight for their own. In couples who did not be friend with husband, the negotiation was dominated by the husband by directing an effort to maintain control of the adverse effects that could threaten the stability of marriage. 5) Role is used by each spouse to the maximum in couples who are friends with husband to obtain secure the outcome of negotiations. Severability encourage couples act as guardians of stability rather than accept the changes. 6) Husband's involvement in using facebook has a decisive role for the flexibility of a wife.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T29782
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yasmine Widyawati
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T38449
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Suwarningsih
Depok: Universitas Indonesia, 1993
S2245
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Christanti
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keintiman yang dimiliki oleh istri yang berperan penuh sebagai ibu rumah tangga, maupun sebagai ibu bekeija ,yang tetap bertanggung jawab pada urusan keluarga dan rumah tangga di samping urusan pekerjaan di luar rumah. Karena keintiman merupakan salah satu faktor penting yang berpengaruh dalam kelangsungan hidup berumah tangga. Batasan keintiman ( intimacy ) p»ada penelitian ini merupakan hubungan antara dua individu, dengan jalinan ikatan, di mana satu sama lain saling mempercayai, ada keinginan untuk selalu bersama , saling membutuhkan, dan ada kecocokan, agar hubungan dapat berlangsung lama, mengingat dua individu tersebut berbeda sifat dan latar belakang . Intimacy ini terdiri atas 9 jenis yang merupakan gabungan dari teori Charles Jung http://www.couDlescompanv.com ) dan Olson ( dalam Schaefer & Olson, 1983 ) yakni fisik, estetik, rekreasional, intelektual, spiritual, emosional, seksual, cinta tanpa pamrih, dan sosial. ( dalam Alat yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner keintiman, dengan metode sampling incidental sampling. Dalam p>enelitian ini terdapat 100 partisipan, dengan usia antara 23-60 tahun ,tinggal di wilayah Jakarta dan sekitarnya, dan berpendidikan terakhir minimal SMU. Analisis data menggunakan frekuensi dan tabulasi silang yang menggunakan program komputer SPSS ( Statis t ical Packagefor Social Science ) versi 11.0 untuk melihat sejauh mana keintiman yang di miliki oleh ibu rumah tangga yang berperan penuh dan yang berperan ganda. Hasilnya adalah sebagian besar responden hanya memiliki jenis keintiman fisik, spiritual, dan sosial, dan asumsi penulis bahwa ibu rumah tangga memiliki jenis keintiman lebih besar daripada ibu bekerja tidak sepenuhnya benar. Banyak faktor pendukung yang memyebabkan ibu bekerja memiliki jenis keintiman tertentu dengan perolehan yang besar. Selain itu juga diperoleh data pada penelitian ini bahwa sebagian subyek yang dikategorikan memiliki jenis keintiman fisik, spiritual, sosial, berada pada usia masa dewasa muda, dengan rentang pernikahan 0-5 th. Namun penelitian ini tidak dapat digeneralisir untuk semua ibu rumah tangga, hingga disarankan untuk mengadakan penelitian serupa dengan sample yang lebih banyak, dengan asumsi akan lebih representatif, dan dilakukan di daerah lain, agar dapat melihat gambaran lebih tuas tentang keintiman dalam pernikahan, serta melengkapi penelitian dengan metode observasi dan wawancara agar dapat diperoleh data yang lebih maksimal untuk memberi gambaran psikologis.
2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christine Natalia
Abstrak :
ABSTRAK
Pernikahan adalah satu institusi sosial yang paling penting dan mendasar dalam masyarakat dan merupakan salah satu bentuk intimale relationship yang paling vital. Orang menikah karena berbagai macam alasan dan tujuan antara lain untuk memenuhi kebutuhan jasmani dan psikologis. Dalam beberapa pernikahan ada kalanya terjadi suatu fenomena yang disebut perselingkuhan sehingga apa yang diharapkan pasangan dari pernikahan tidak lagi terpenuhi. Ada beberapa perselingkuhan yang berlangsung selama bertahun-tahun lamanya, bahkan sepanjang pernikahan seseorang. Dalam kondisi seperti ini pasangan yang dikhianati tentunya merasakan penderitaan yang berkepanjangan. Penelitian ini bertujuan untuk mencari alasan dari para istri yang tetap bertahan dalam status pernikahannya walau suami mereka terlibat perselingkuhan jangka panjang. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih menyeluruh atas permasalahan tersebut, maka dicari juga gejala stress yang dialami para istri tersebut, masalah yang dihadapi, serta bagaimana mereka mengatasi hal-hal tersebut sehingga mampu bertahan selama ini. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif melalui tehnik penelitian studi kasus. Data yang diolah dalam penelitian ini diperoleh melalui metode wawancara dan observasi selama wawancara dilakukan. Pengambilan data dilakukan pada tiga orang wanita yang suaminya terlibat perselingkuhan jangka panjang. Ketiga subyek adalah ibu rumah tangga dan jangka waktu perselingkuhan suami berkisar antara delapan sampai sepuluh tahun. Ketiga subyek tetap berada dalam ikatan pernikahan dengan suaminya tersebut hingga wawancara dilakukan. Hasil dari penelitian ini secara umum menunjukkan bahwa ketiga subyek tetap bertahan dalam pernikahannya karena mereka tidak mempunyai pilihan lain. Mereka tidak memiliki biaya untuk mengurus perceraian sendiri dan bahkan masih ada subyek yang menggantungkan hidup dari kiriman uang suaminya. Ketiga subyek juga percaya bahwa apa yang mereka alami ini adalah takdir yang digariskan Tuhan sehingga mereka harus menerimanya. Secara khusus, Ada satu subyek yang masih mengharapkan pernikahannya dapat pulih kembali suatu hari nanti dan ada satu subyek yang suaminya memang menolak untuk menceraikan dirinya. Masalah khusus yang mereka hadapi meliputi masalah ekonomi, pengasuhan anak, dan perbandingan diri dengan selingkuhan suaminya. Gejala stres yang dialami bervariasi mulai dari gejala fisik yaitu sakit, gejala kognitif, gejala emosi, dan gejala perilaku. Untuk coping terhadap masalah yang dialami, secara umum para subyek mengaku sudah mampu menerima kenyataan, tidak menyalahkan diri sendiri atas perselingkuhan yang dilakukan oleh suami, dan mencoba bersikap masa bodoh terhadap perselingkuhan tersebut. Secara khusus terdapat variasi dari ketiga subyek dalam mengatasi permasalahan mereka. Hal-hal tersebut antara lain adalah dengan mendekatkan diri pada Tuhan, mendapat dukungan dari kerabat dan teman, berharap untuk menikah lagi suatu hari nanti, mempertahankan belief negatif tentang pria, mencari kesibukan, dan hanya mengingat kejelekan suami saja. Ada juga subyek yang mengurangi rasa tertekannya dengan melampiaskannya secara verbal terhadap suami lewat makian dan kata-kata penghinaan. Untuk penelitian selanjutnya peneliti menyarankan untuk menambah nara sumber yang diwawancara meliputi anak-anak, kerebat, dan sahabat subyek. Peneliti juga menyarankan untuk dilakukan penelitian mengenai pengaruh belief akan takdir terhadap sikap seseorang dalam pernikahannya. Pemikiran ini muncul karena ketiga subyek dalam penelitian ini memiliki 6e//e/bahwa apa yang mereka alami sekarang adalah takdir. Peneliti juga menyarankan agar penelitian selanjutnya tidak terpaku pada teori yang sebagian besar berasal dari luar negeri dalam menganalisis data karena kenyataan yang terjadi di Indonesia dapat berbeda dengan teori yang diperoleh.
2005
S3513
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>