Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hanifah Bahiira
Abstrak :
Allopurinol merupakan obat golongan inhibitor enzim xanthine oksidase yang dijadikan sebagai agen terapi lini pertama dalam mengobati hiperurisemia dan gout. Namun, allopurinol dilaporkan memberikan efek samping berupa reaksi hipersensitivitas pada beberapa pasien yang mengonsumsi obat tersebut. Antosianin, salah satu senyawa turunan flavonoid diketahui memiliki peran penting terhadap penghambatan enzim xantin oksidase. Ubi jalar ungu yang memiliki nama latin Ipomoea batatas diketahui merupakan sumber antosianin yang tinggi. Pada penelitian sebelumnya, telah ditemukan bahwa antosianin terasilasi merupakan senyawa spesifik pada ubi jalar yang memiliki efek penghambatan terhadap enzim xantin oksidase. Pada karya tulis ini akan dijelaskan efek dan potensi antosianin terasilasi yang berasal dari Ipomoea batatas terhadap kerusakan ginjal dan inflamasi ginjal yang disebabkan akibat hiperurisemia yang diinduksi potasium oksonat yang berasal dari penelitian sebelumnya. Hasil penelitian sebelumnya, baik in vitro maupun in vivo menunjukkan hasil positif terhadap penurunan kadar asam urat dan perbaikan inflamasi ginjal oleh antosianin terasilasi yang dikombinasikan dengan allopurinol. Sehingga Ipomoea batatas disimpulkan memiliki potensi sebagai suplemen pendamping untuk terapi hiperurisemia dan gout. Kedepannya, dalam rangka merealisasikan suplemen Ipomoea batatas, masih terdapat hal yang harus diteliti dan dikembangkan lebih lanjut.
Allopurinol is a drug group of enzyme inhibitors of xanthine oxidase which is used as the first-line therapy agent in treating hyperuricemia and gout. However, Allopurinol is reported to provide side effects of hypersensitivity reactions in some patients who consume the drug. Antosianin, one of the known flavonoids derivative compounds has an important role in inhibition of xanthine oxidase enzyme. Purple sweet potato (Ipomoea batatas) is known to be a high source of anthocyanins. In previous studies, it has been found that acylated anthocyanin is a specific compound in sweet potato which has an inhibitory effect on the xanthine oxidase enzyme. In this paper will be described the effect and potential of acylated anthocyanin derived from Ipomoea batatas toward kidney injury and kidney inflammation caused by the potassium oxonate-induced hyperuricemia that originated from previous research. The results of previous studies, both in vitro and in vivo showed positive results against decreased uric acid levels and improved renal inflammation by the acylated anthocyanin combined with allopurinol. Ipomoea batatas deduced has the potential as an companion supplement to hyperuricemia and gout therapy. In the future, in order to realize the supplement of Ipomoea batatas, there are still things to be researched and developed further.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Sweet potato development in Papua is supported by the availability of natural resources,i.e,land and agroclimate,and human resource.....
JUPEPEP
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Windy Riska Prilisa
Abstrak :
ABSTRAK
Ubi jalar (Ipomoea Batatas L.) merupakan salah satu alternative pengganti kedelai yang kandungan gizinya tidak jauh baiknya dengan kedelai. Penelitian ini dilakukan dengan memvariasikan bahan baku dalam pembuatan tahu yaitu ubi jalar, kacang kedelai dan campuran keduanya. Pada saat ekstraksi sari dilakukan variasi rasio air yang diberikan yaitu 1:2 dan 1:3. Sari dengan kadar protein terbaik dipilih sebagai bahan baku tahu. Sari yang telah diekstraksi dikoagulasikan dengan 2 reaksi yang berbeda yaitu secara kimiawi menggunakan CaSO4 dengan variasi yaitu 0 ; 1 ; dan 2 gram dan enzimatik menggunakan enzim papain yaitu 0 ; 3 ; dan 6 gram. Berdasarkan rendemen terbesar dari tahu yang dihasilkan akan dilakukan pengujian berdasarkan parameter kadar protein, kadar lemak, kadar abu, kadar air, kadar karbohidrat, pH dan organoleptiknya. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa kadar potein sari tahu terbaik diperoleh dengan penggunaan air dengan perbandingan 1:2 dalam proses ekstraksi sari tahu. Rendemen tahu tertinggi diperoleh dari pembuata tahu dengan koagulan CaSO4 sebanyak 2 gram dan enzim papapin sebanyak 6 gram dimana semakin banyak CaSO4 yang diberikan maka semakin banyak ikatan antara Ca+ dengan asam amino pada sari tahu. Begitu juga dengan enzim papain, semakin banyak enzim yang diberikan maka semakin banyak enzim menghidrolisis rantai peptide pada sari tahu sehingga terbentuk flok-flok yang saling bergabung dan membentuk endapan tahu. Tahu terbanyak yang dihasilkan berasal dari tahu berbahan baku kedelai 100% dengan koagulan CaSO4; tahu berbahan baku kedelai 75% dan ubi 25% dengan koagulan CaSO4; tahu berbahan baku kedelai 100% dengan koagulan enzim papain; dan tahu berbahan baku kedelai 75% dan ubi 25% dengan koagulan enzim papain dengan rendemen sebesesar 66% ; 53%;65% ; dan 51% . Tahu terbaik dari segi kadar protein adalah tahu berbahan baku kedelai 100% dengan koagulan enzim papain, sedangkan segi organoleptic adalah tahu dengan koagulan CaSO4 baik dari kedelai 100% maupun kedelai 75% dan ubi 25%Ubi jalar (Ipomoea Batatas L.) merupakan salah satu alternative pengganti kedelai yang kandungan gizinya tidak jauh baiknya dengan kedelai. Penelitian ini dilakukan dengan memvariasikan bahan baku dalam pembuatan tahu yaitu ubi jalar, kacang kedelai dan campuran keduanya. Pada saat ekstraksi sari dilakukan variasi rasio air yang diberikan yaitu 1:2 dan 1:3. Sari dengan kadar protein terbaik dipilih sebagai bahan baku tahu. Sari yang telah diekstraksi dikoagulasikan dengan 2 reaksi yang berbeda yaitu secara kimiawi menggunakan CaSO4 dengan variasi yaitu 0 ; 1 ; dan 2 gram dan enzimatik menggunakan enzim papain yaitu 0 ; 3 ; dan 6 gram. Berdasarkan rendemen terbesar dari tahu yang dihasilkan akan dilakukan pengujian berdasarkan parameter kadar protein, kadar lemak, kadar abu, kadar air, kadar karbohidrat, pH dan organoleptiknya. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa kadar potein sari tahu terbaik diperoleh dengan penggunaan air dengan perbandingan 1:2 dalam proses ekstraksi sari tahu. Rendemen tahu tertinggi diperoleh dari pembuata tahu dengan koagulan CaSO4 sebanyak 2 gram dan enzim papapin sebanyak 6 gram dimana semakin banyak CaSO4 yang diberikan maka semakin banyak ikatan antara Ca+ dengan asam amino pada sari tahu. Begitu juga dengan enzim papain, semakin banyak enzim yang diberikan maka semakin banyak enzim menghidrolisis rantai peptide pada sari tahu sehingga terbentuk flok-flok yang saling bergabung dan membentuk endapan tahu. Tahu terbanyak yang dihasilkan berasal dari tahu berbahan baku kedelai 100% dengan koagulan CaSO4; tahu berbahan baku kedelai 75% dan ubi 25% dengan koagulan CaSO4; tahu berbahan baku kedelai 100% dengan koagulan enzim papain; dan tahu berbahan baku kedelai 75% dan ubi 25% dengan koagulan enzim papain dengan rendemen sebesesar 66% ; 53%;65% ; dan 51% . Tahu terbaik dari segi kadar protein adalah tahu berbahan baku kedelai 100% dengan koagulan enzim papain, sedangkan segi organoleptic adalah tahu dengan koagulan CaSO4 baik dari kedelai 100% maupun kedelai 75% dan ubi 25%
ABSTRACT
Ubi jalar (Ipomoea Batatas L.) is one alternative to substitute soybean that has nutritional content as good as soybean. In this research will be done variation of raw material in making tofu. They are ubi jalar, soybean and a mixture of both. In the process of extraction sari are varied ratio of water supplied are 1:2 and 1:3. The best of protein sari will be selected as raw material of tofu. Coagulated of sari with 2 different reactions are chemically using variation CaSO4 are 0 ; 1 ; dan 2 gram and enzymatically using the papain enzyme are 0 ; 3 ; and 6 gram. Based on the most of tofu yield will be tested based on the parameters of protein, fat, ash, moisture, carbohydrat, pH and organoleptic. The result of experiment shown that the highest of protein were water supplied in variation 1:2. The highest of tofu rendemen were making tofu with 2 gram CaSO4 and 6 gram papain enzyme that shown more giving CaSO4 so more bond of between Ca+ with amino acid in tofu sari. Same for papain enzyme, more giving it so more enyme hydrolysis peptide sequence in tofu sari to shaping flocks that combine and precipitate. The biggest of tofu were from soybean 100% with CaSO4 as coagulant; soybean 75% and ubi 25% with CaSO4; soybean 100% with papain enzyme as coagulant; and oybean 75% and ubi 25% with papain enzyme that rendeme of each tofu were sebesesar 66% ; 53%;65% ; dan 51% . The best on tofu based of protein were tofu from soybean 100% with CaSO4 as coagulant, while based on organoleptic were tofu from soybean 100% and soybean 75% ubi 255 with CaSO4 as coagulant.
2015
S59764
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sendangratri
Abstrak :
Ubi jalar Ipomoea batatas L. varietas ungu, orange, dan putih dapat dibedakan berdasarkan warna kulit dan daging umbinya. Penelitian aktivitas antiinflamasi oleh tanaman ini masih terbatas meskipun telah dimanfaatkan secara tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai IC50 ekstrak umbi Ipomoea batatas L. dalam menghambat aktivitas lipoksigenase. Simplisia umbi ubi jalar diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70. Masing-masing ekstrak diuji penghambatannya terhadap aktivitas lipoksigenase dan dilakukan penapisan fitokimia serta penetapan kadar flavonoid total. Nilai IC50 dan kadar flavonoid total yang diperoleh dari masing-masing ekstrak dianalisis hubungannya menggunakan software SPSS versi 22.0. Hasil uji penghambatan aktivitas lipoksigenase menunjukkan bahwa nilai IC50 ekstrak umbi ubi jalar ungu, orange, putih berturut-turut adalah 46,09; 52,12; dan 63,69 g/mL. Pada penapisan fitokimia diketahui bahwa ketiga ekstrak mengandung golongan senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, dan glikosida. Kadar flavonoid total dalam ekstrak ubi jalar ungu, orange, dan putih berturut-turut adalah 8,45 0,41; 7,57 0,03; dan 6,12 0,14 mgQE/g ekstrak. Kadar flavonoid total dan nilai IC50 ketiga ekstrak saling berhubungan kuat dan berbanding terbalik dengan nilai signifikansi 0,026 dan korelasi -0,999 yang menunjukkan bahwa semakin tinggi kadar flavonoid total maka semakin rendah IC50. ......Sweet potatoes Ipomoea batatas L. with purple, orange, and white varieties can be differentiated by their skin and flesh tubers rsquo colors. Research on anti inflammatory activity of this plant is still limited although has been used traditionally. This study aims to determine IC50 value of sweet potato tubers extract in inhibiting lipoxygenase activity. Dried tubers of sweet potato were extracted by maceration with ethanol 70 . Each extracts were tested for lipoxygenase inhibitory activity, phytochemical screening, and total flavonoid content. IC50 and total flavonoid content obtained from each extracts were analyzed using SPSS version 22. IC50 value of purple, orange, and white sweet potato tuber extract were 46.09, 52.12, and 63.69 g mL. Phytochemical contents of each extracts contain alkaloids, flavonoids, saponins, tannins, and glycosides. Total flavonoid content in purple, orange and white sweet potato extracts are 8.45 0.41 7.57 0.03 and 6.12 0.14 mgQE g extract. Total flavonoid contents and IC50 values of each extracts are strongly correlated and inversely proportional with significance value 0.026 and correlation value 0.999 which indicate that the higher the total flavonoid contents the lower the IC50.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover