Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Satfitri Rahayu
Abstrak :
Tablet vitamin C sudah digunakan secara luas dan beredar dengan berbagai macam merek dengan harga yang bervariasi. Vitamin C tidak stabil karena mudah sekali mengalami oksidasi sehingga produk tablet vitamin C memerlukan pengawasan dan pengendalian mengenai kualitas dari kadar zat berkhasiat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode penetapan kadar tablet vitamin C yang terbaik secara volumetri dan mengetahui apakah ada hubungan antara harga jual tablet vitamin C di apotik dengan terpenuhinya syarat baku kadar vitamin C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode yang terbaik untuk penetapan kadar Tablet vitamin C adalah metode Iodatometri dari 97 sampel Tablet vitamin C yang diperiksa ternyata hanya 3 dari 97 sampel yang tidak memenuhi syarat baku kadar. Semua Tablet vitamin C yang termasuk dalam kelompok tablet vitamin C 100 mg, 250 mg dan 500 mg dari semua kategori harga jualnya semua tablet tersebut memenuhi syarat baku kadar sedangkan Tablet vitamin C yang termasuk dalam kelompok vitamin C 50 mg ada 3 sampel ( 7.31%) yang tidak memenuhi syarat baku kadar yaitu dari kategori harga sedang dan mahal. Vitamin C tablet is widely used in community with many variations of brand and price. The main characteristic of vitamin C is not stable, oxidized easily. Because of that, controlling the quality of vitamin C is needed. This research is proposed to know the best method volumetric for determining the quality of vitamin C. Besides that, this research is also proposed to know the relationship between the prices of vitamin C tablet at the drug store, with the standard quality of vitamin C. The result of this research shows that the best method for determining the quality of vitamin C tablet is Iodatometry method, where from 97 samples of vitamin C tablet, only three of them do not meet the standard quality. All of the vitamin C tablets included tablets vitamin C 100 mg, 250 mg and 500 mg in the price categories fulfill the standard quality; while, there are three samples (7,31%) of vitamin C tablet included in category tablets vitamin C 50 mg do not meet the standard quality there are included in the medium and high price.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2006
S32806
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tisha Ravenska Fitriani
Abstrak :
Natrium askorbat merupakan bentuk garam dari asam askorbat. Pada umumnya natrium askorbat dikombinasikan dengan asam askorbat karena sama-sama mempunyai kemampuan sebagai antioksidan. Untuk bahan baku asam askorbat ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk penetapan kadar, diantaranya adalah metode volumetri seperti titrasi asam basa, iodimetri, iodometri, iodatometri dan serimetri, sedangkan untuk natrium askorbat penetapan kadar yang dapat dilakukan adalah titrasi iodimetri. Hingga saat ini prosedur penetapan kadar untuk natrium askorbat secara iodometri, iodatometri dan serimetri masih jarang digunakan. Penelitian bertujuan untuk membandingkan penetapan kadar natrium askorbat secara iodimetri, iodometri, iodatometri dan serimetri yang menurut literatur dapat dilakukan. Dari data hasil perolehan kembali relatif setiap metode dilakukan uji secara statistik dengan menggunakan analisis varians dan uji t untuk mengetahui apakah keempat metode tersebut memberikan hasil yang sama atau berbeda ditinjau dari segi akurasi, sedangkan nilai koefisien variasi dibandingkan secara langsung untuk mengetahui apakah keempat metode tersebut memberikan hasil yang sama atau berbeda ditinjau dari segi presisi. Dari segi akurasi dan presisi iodimetri, iodometri, iodatometri dan serimetri memberikan hasil baik, namun berbeda ditinjau dari segi akurasi dan presisi. hal ini dapat dilihat dari nilai UPK rata-rata yang berada dalam rentang 98-102% yaitu iodometri 98,8648%, iodometri 99,2945%, iodatometri 100,2080% dan serimetri 100,7102%, dan nilai koefisien variasi dibawah 2 % yaitu iodimetri 0,0832%, iodometri 1,0643%, iodatometri 1,6690% dan serimetri 0,8963%, metode serimetri memberikan hasil yang terbaik dari segi akurasi dan presisi. karena memiliki tingkat akurasi dan presisi tertinggi dengan nilai koefisien variasi terendah yaitu 0,8963%. Sodium ascorbate is the salt of ascorbic acid. In this time, sodium ascorbate is combined with ascorbate acid because it has same ability as antioxidants. For ascorbic acid raw material, there are some methods that is user for quantitative determination, such as acid-base titration, iodimetry, iodometry, iodatometry and serimetry, then for sodium ascorbate determination might be done by iodimetry. In this time, the use of procedure of quantitative determination for sodium ascorbate in iodometry, iodatometry and serimetry still rare to use. This research of sodium ascorbate purpose to compare quantitative determination in iodometry, iodatometry and serimetry according to literature might be done. The result of the relative recovery data from each method is tested statistically using analysis of variance test (ANOVA) and t test to know whether that four methods give the same or different result for the accuracy. While for the coefficient variation value compared directly to know whether the four methods give the same or different result for the precision, from the accuracy and precision aspects iodimetry, iodometry, iodatometry and serimetry give the good result, but is different with the accuracy dan precision aspect. It may also seen in UPK mean value at range 98-102%, for iodimetry 98,8648%, iodometry 99,2945%, Iodatometry 100,2080% and serimetry 100,7102%, and the coefficient value is above 2%, for iodimetry 0,0832%, iodometry 1,0643%, iodatometry 1,6690% and serimetry 0,8963%, serimetry methods gives the best result from the accuracy and precision, because serimetry have accuracy and precision with lowest level of coefficient variation value about 0,8963%.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2007
S32908
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library