Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Semarang: Dahara Prize, 1992
658.406 PER
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Trott, Paul
Harlow: Pearson Education , 2017
658.575 TRO i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Firman Kurniawan Sujono
Abstrak :
Gelombang globalisasi yang dipicu oleh liberalisasi perdagangan, pada gilirannya melahirkan persaingan yang kian ketat, serta diberlakukannya harmonisasi standar pada berbagai bidang kehidupan. Liberalisasi ditempuh dengan diturunkan hingga ditiadakannya bea masuk produk ke negara lain, sedangkan harmonisasi standar menjadi keniscayaan, akibat dibutuhkannya pedoman universal yang meniadakan beda tafsir antar produsen maupun konsumen global. Dalam hal harmonisasi standar, penggunaan standar intemasional untuk kualitas produk maupun manajemen kualitas mengemuka sebagai wacana di dunia usaha, ini terjadi karena tekanan penggunaannya menentukan dapat tidaknya produk diterima oleh pasar global. Salah satu standar yang kuat tuntutan penggunaannya adalah Standar Manajemen Mutu ISO-9000. Saat ini, ISO-9000 yang merupakan standar manajemen bagi jaminan konsistensi kualitas, menjadi alternatif utama dan paling lazim di dunia usaha. Di Indonesia masalah terjadi dalam hal, terdapatnya kesenjangan berupa kecilnya jumlah perusahaan yang telah mengadopsi dibanding jumlah perusahaan yang membutuhkan penerapan standar, sebagai slat legitimasi persaingan perdagangan lokal maupun internasional. Dari penelitian yang dilakukan, mengangkat kasus penerapan standar ISO-9000 di PT Master Steel MFG. CO., menggunakan pendekatan adopsi inovasi, terungkap motivasi perusahaan memutuskan adopsi standar intemasional ISO-9000, akibat tekanan eksternal yang menimbulkan dorongan pada pimpinan perusahaan untuk melakukan perubahan, juga dipengaruhi oleh kompleksitas organisasi perusahaan, ukuran organisasi, kemudahan organisasi memperoleh sumberdaya, kebiasaan lama yang telah berkembang di perusahaan, komposisi masa kerja personal dan keterbukaan sistem. Hal-hal yang diduga menjadi penghambat dalam implementasi standar lebih lanjut adalah kecenderungan perusahaan dalam memilih perangkat komunikasi yang bersifat formal struktural : personal formal sebagai pelaksana sosialisasi, saluran komunikasi formal, pola komunikasi, arah aliran komunikasi ke bawah (top down), dan pengembangan program komunikasi yang tidak mempertimbangkan perbandingan tingkat perubahan dengan tingkat keterlibatan personal yang diharapkan. Sehingga, untuk mencapai implementasi jangka panjang perusahaan mengalami hambatan. Ini terjadi karena adopsi inovasi yang merupakan proses perubahan berkelanjutan, membutuhkan dukungan kelompok informal dalam organisasi, saluran komunikasi tepat, pengembangan setting arah aliran komunikasi ke bawah, ke atas maupun horizontal, kemasan komunikasi antar personal dan program-program komunikasi yang memperhitungkan tingkat perubahan dengan tingkat keterlibatan personal yang diharapkan. Sedangkan bagi pihak eksternal, yang berperan menjadi agen perubahan, dapat mempercepat difusi inovasi standar ISO-9000, melalui manajemen komunikasi yang memperhitungkan tingkat perubahan yang diharapkan dengan tingkat keterlibatan perusahaan dalam konteks makro.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T8830
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudho Baskoro
Abstrak :
Elemen sistem ilmu pengetahuan dan teknologi nasional yang meliputi lembaga penelitian dan pengembangan, lembaga pendidikan, industri serta pemerintah telah lama berinteraksi. Kendatipun demikian proses menumbuh kembangkan kemampuan inovasi masih dapat dikatakan rendah intensitasnya. Hal ini disebabkan masing-masing elemen masih enggan berinteraksi untuk saling memanfaatkan demi kemajuan, bersama-sama mengembangkan dan menguasai segala potensi ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada. Lembaga penelitian dan pengembangan cenderung hanya mengembangkan sendiri bidang kajian penelitiannya tanpa mau melihat kebutuhan dan tuntutan pasar, sementara itu lembaga pendidikan seringkali menghasilkan penelitian yang hanya bernilai akademik keilmuan tanpa memperhatikan peluang dan sumbangan bagi industri. Sebagai akibatnya, industri pun berkecenderungan memanfaatkan kemudahan yang ditawarkan.
2000
T1120
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imas Shidiq
Abstrak :
Pokok permasalahan penelitian ini adalah soal proses difusi inovasi. Aspek yang ditelaah pada penelitian ini seputar: Latar belakang dan tujuan diadopsinya inovasi, penerimaan anggota, sistem sosial terhadap inovasi, efektivitas upaya difusi inovasi, konsekwensi adopsi inovasi, faktor-faktor yang dapat menghambat / mempencepat inovasi dan bagaimana tahapan proses difusi inovasi. Analisa dilakukan dengan memakai teori-teori: kecepatan adopsi, atribusi inovasi, keinovatifan organisasi, efektivitas komunikasi, dan konsekwensi adopsi inovasi serta teori organisasi seperti pengambilan keputusan, struktur organisasi dan gaya kepemimpinan. Disamping itu juga digunakan teori persepsi, budaya dan perubahan sosial. Dengan memakai teori-teori tersebut, proses difusi Metodologi Perkuliahan di STIA-LAN dianalisis.

Metodologi Perkuliahan adalah keterampilan dasar teknik mengajar dalam perkuliahan yang meliputi kemampuan dosen dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi perkuliahan. Metode penelitian yang digunakan adalah triangulasi dengan menggabungkan metode kuantitatif dan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara: kuesioner, wawancara mendalam dan pengamatan langsung. Selain itu juga dikumpulkan data sekunder yang berkaitan dengan input dan output difusi Metodologi Perkuliahan di STIA-LAN yang didapat dari pihak manajemen STIA-LAN.

Dari hasil temuan penelitian didapat informasi bahwa keseluruhan dosen STIA-LAN berstatus honorer, yang berasal dari Birokrasi, Akademisi dan Praktisi. Kondisi dosen yang demikian menjadikan organisasi STIA-LAN memiliki kompleksitas yang tinggi. Kompleksitas tersebut disebabkan selain karena rendahnya pengetahuan anggota organisasi yang diukur dari spesialisasi keahlian, juga karena status semua dosen adalah honorer. Status honorer juga membuat ikatan formal antara STIA-LAN dengan para dosenya rendah. Dalam kondisi yang demikian keputusan para dosen mengadopsi Metodologi Perkuliahan lebih didasarkan atas pertimbangan pribadi seperti penilaian yang positif terhadap atribusi inovasi yang menguntungkannya dibandingkan karena keputusan otoritas. Organisasi dengan anggota ciri sistem sosial yang kompleks seperti STIA-LAN akan lebih inovatif bila dipimpin oleh orang yang bergaya kepemimpinan executive dan memiliki kepedulian terhadap perubahan organisasi. Penelitian ini membuktikan bahwa proses jalannya difusi inovasi pada organisasi tidak linier tapi selalu berinteraksi. Setelah inovasi menjadi sesuatu yang internalize bisa saja kemudian mundur ke tahap clarifying karena hilangnya faktor-faktor pendukung yang dulu ada. Seiring dengan hal tersebut, konsekwensi fungsional dan disfungsional dari inovasi akan terus berkembang.
Depok: Universitas Indonesia, 2000
T 7991
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oos M. Anwas
Abstrak :
Dengan sifat dan karakteristiknya, teknologi diyakini banyak pihak sebagai media alternatif pembelajaran. Sebagai hasil inovasi, pemanfaatan internet untuk pembelajaran memerlukan kajian dan penyempurnaan. Selain itu proses difusi juga perlu terus dilakukan sehingga bisa diadopsi oleh sasaran khususnya dosen yang sering disebut sebagai agen pembaharuan dalam pendidikan. Oleh karena itu kegiatan penelitian, pengkajian, dan penyebarluasan perlu terus dilakukan. Pendekatan difusi inovasi menempatkan sikap sebagai salah sate tahapan panting dalam proses keputusan inovasi. Oleh karena itu permasalahan penelitian ini adalah faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi sikap terhadap internet sebagai salah satu kesiapan dalam mengadosi inovasi e-learning. Asumsinya bahwa sikap terhadap internet yang rnerupakan basil inovasi dipengaruhi oleh exposure informasi, kedekatan dengan teknologi komunikasi dan informasi, serta kebutuhan sebagai profesi dosen. Untuk menguji kemurnian hubungan antar variabel tersebut dikontrol dengan aspek domografi dan personality yang merupakan variabel penjelas. Studi ini merupakan multi level analysis yaitu tidak hanya meneliti pada level individu tetapi juga level organisasi, dengan cara membandingkan dua organisasi yang memiliki kondusivitas berbeda yang diduga dapat membedakan model hubungan antar variabel tersebut. Metode yang digunakan adalah survei (cross sectional survey) terhadap dosen Universitas Pendidikan Indonasia dan Universitas Pasundan Bandung dengan total sampel 140 orang. Hasil uji multiple regression, diketahui adanya hubungan yang positif dan signifikan antara ketiga variabel independen dengan variabel dependen. Melalui uji elaborasi dan signifikansi perbedaan diketahui bahwa hubungan tersebut tidak dipengaruhi oleh faktor: jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, klas ekonomi, dan tipe kepribadian. Berdasarkan nilai standarized regression coefficients dan signifikansi diketahui terdapat perbedaan model. Organisasi yang mendukung (kondusif) menunjukan model hubungan yang signifikan, sebaliknya organisasi yang kurang mendukung terbukti tidak signifikan. Implikasi akademisnya adalah bahwa dalam penelitian difusi inovasi pada level individu perlu pula dipertimbangkan faktor lingkungan, seperti: institusi, budaya, atau faktor-faktor Iain di luar level individu. Diketahui pula masih ada variabel-variabel lain yang mempengaruhi sikap terhadap internet yang belum dimasukan dalam model tersebut. Untuk itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dan mendalam. Sebagai rekomendasi praktis, untuk membentuk sikap positifloptimis terhadap internet dalam organisasi yang relatif homogen ini, diperlukan kebijakan dan komitmen pimpinan organisasi dan anggotanya untuk menciptakan organisasi yang kondusif dalam mengadopsi inovasi e-learning.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T124
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sauptika Kancana
Abstrak :
Seiring dengan semakin meningkatnya ekspektasi konsumen, akan produk-produk yang dapat memenuhi keinginan mereka maka penetapan strategi bisnis pun menjadi berubah. Tindakan yang kreatif dan inovatif dalam menyampaikan produk ataupun pelayanan kepada konsumen menjadi senjata utama dalam merebut pasar. Model kompetisi ini sangat berkaitan dengan kemampuan / kompetensi dan divisi Research and Development (R&D) perusahaan untuk melakukan inovasi produk. Mengingat peran bagian R&D di dalam perusahaan sebagai fungsi yang paling kritis dalam usaha untuk mengembangkan dan menciptakan produk-produk yang inovatif. Dalam tesis ini, peneliti ingin mengetahui bagaimanakah kinerja kompetensi R&D PT X, tipologi gap kompetensi R&D PT X serta tindakan apa yang perlu dilakukan oleh divisi R&D PT X sehubungan dengan kinerjanya saat ini. Sehubungan dengan isu tersebut dalam penelitian ini penulis menggunakan referensi utama dan Thomas Durand (dalam Heene dan Sanchez, 1997, 127) dengan artikelnya yang berjudul strategizing for Innovation: Competence Analysis in Assessing Strategic Change yang didalamnya termuat beberapa tipe gap kompetensi serta upaya-upaya yang perlu dilakukan perusahaan untuk menutup gap tersebut. Metode penelitian yang dipakai dalam tesis ini adalah diskriptif analisis, penelitian ini akan memuat gambaran tentang kinerja kompetensi divisi R&D PT X, yang meliputi kompetensi dalam hal keahlian/expertise, manajemen teknologi, manajemen proyek serta kompetensi koordinasi. Selain itu penelitian ini juga bersifat analisis sebab setelah diketahui kinerja dari setiap atribut kompetensi selanjutnya akan dianalisis, untuk mengetahui tipe gap kompetensi divisi R&D PT X saat ini, berdasarkan tipologi gap kompetensinya Thomas Durand. Dari hasil penelitian tersebut di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja kompetensi divisi R&D PT X saat ini, tergolong pada tipe gap kompetensi yang pertama yaitu minor adjustment / penyesuaian kecil. Langkah yang perlu dilakukan sehubungan dengan tipe gap tersebut yaitu mengoptimalisasikan atas kompetensi yang sekarang sudah dimiliki (comprehence leveraging). Peningkatan kompetensi ini bersifat reinforcement (penguatan).
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T10912
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Fajar Kirani
Abstrak :
ABSTRAK
Perkembangan yang terjadi pada masyarakat menuntut kaum wanita untuk ikut berpatisipasi tampil dalam berbagai kesempatan yang memerlukan kepercayaan diri yang kuat yang didukung oleh penggunaan kosmetika yang tepat bagi pemakainya. Salah satu pilihan yang aman digunakan adalah produk kosmetika tradisional. Namun pada saat ini persaingan antara produsen penghasil kosmetika tradisional tersebut juga makin marak dan ketat. Untuk itu dibutuhkan strategi yang tepat agar produk mereka dipilih untuk dibeli dan digunakan oleh masyarakat. PT . Mustika Ratu yang menjadi market leader dalam upayanya mempertahankan posisi tersebut memilih menggunakan strategi differensiasi dengan inovasi produk dalam memasarkan produknya. Pemilihan strategi bersaing tersebut didasarkan pada kemampuan yang telah dimiliki sebelumnya yang mampu menghasilkan produk kosmetika tradisional dengan segmen pasar yang baru, dari hasil penelitian yang telah dilakukan, PT Mustika Ratu telah memilih dan menjalankan strategi bersaing dengan bentuk inovasi dalam menghasikan produk baru yang kemudian dipasarkan di masyarakat. Keberhasilan dalam penerapan strategi bersaing dengan inovasi produk ini dapat dilihat dari kenaikan pada volume hasil penjualan yang terjadi pada perusahaan yang secara otomatis akan menambah jumlah keuntungan bagi perusahaan dan membantu mengukuhkan posisi PT.Mustika Ratu sebagai pemimpin pasar. Adapun produk inovasi yang dihasilkan berbeda dan menyentuh segmen pasar yang belum dipikirkan atau belum pernah dihasilkan sebelumnya oleh produsen lain penghasil produk sejenis di pasaran. Dilihat dari analisa yang dilakukan dapat terlihat perusahaan menjalankan strategi bersaing diferensiasi dengan titik fokus produk inovasi yang didukung oleh tenaga kerja (terutama bagian R&D) dan bahan baku terbaik yang dimiliki perusahaan. Namun dari analisa dapat dilihat juga bahwa perusahaan baru menjalankan strategi inovasi saja dan belum menjalankan konsep inovasi bisnis secara utuh sehingga dikhawatirkan strategi yang mereka jalankan selama ini belum tentu dapat mempertahankan posisi mereka sabagai market leader secara pasti karena terlihat adanya imitasi produk oleh pesaing yang ternyata dapat menurunkan volume penjualan produk mereka.
2001
T3833
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Gery Yosua
Abstrak :
Kolaborasi dan ilmu pengetahuan memainkan peran penting dalam meningkatkan kinerja perusahaan dalam mengembangkan produk alat kesehatan. Strategi yang umum digunakan untuk memajukan industri ini meliputi identifikasi regulasi, peningkatan investasi R&D, dan perluasan dukungan pasar. Analisis dan komunikasi risiko yang efektif juga sangat penting untuk memastikan respons cepat saat dibutuhkan. Kekuatan industri ini diukur oleh kegiatan R&D yang mencerminkan komitmen terhadap inovasi. PT. BD, perusahaan manufaktur alat kesehatan, telah mencapai tingkat kematangan awal level 5 dengan skor 5.43 dalam Innovation Maturity Assessment. Meskipun telah terintegrasi dengan baik dan memenuhi standar regulasi, perusahaan ini perlu meningkatkan monitoring kebutuhan pasar, manajemen R&D, dan pelatihan karyawan. Berdasarkan evaluasi ini, 26 rekomendasi strategi dikembangkan dan divalidasi, menghasilkan enam strategi prioritas yang fokus pada sesi brainstorming, menghubungkan manajemen SDM dengan pertumbuhan pendapatan, aliansi R&D, pelatihan ulang operasional, memanfaatkan umpan balik karyawan, dan interaksi langsung dengan pelanggan melalui Virtual Customer Integration. ......Collaboration and science play an important role in improving company performance in developing medical device products. Common strategies used to advance the industry include regulation, increased R&D investment, and expanded market support. Effective risk analysis and communications are also critical for rapid response when needed. Clinicians play a significant role in product assessment, training, and innovation. The strength of this industry is measured through R&D activities which reflect a commitment to innovation. PT. BD, a medical device manufacturing company, has reached initial maturity level level 5 with a score of 5.43 in the Innovation Maturity Assessment. Although it is well integrated and meets regulatory standards, the company needs to improve monitoring of market needs, R&D management, and employee training. Based on this evaluation, 26 strategy recommendations were developed and validated, resulting in six strategic priorities that focused on brainstorming sessions, connecting HR management with revenue growth, combining R&D, operational retraining, leveraging employee feedback, and direct interaction with customers through Virtual Customer Integration.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jennar Kiansantang
Abstrak :
Skripsi ini membahas proses kreasi pengetahuan yang dilakukan staf perpustakaan dalam menghasilkan inovasi di Perpustakaan Universitas Indonesia. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara. Hasil penelitian menemukan bahwa proses inovasi di Perpustakaan Universitas Indonesia melibatkan proses kreasi pengetahuan organisasi yang terjadi di dalam interaksi antara anggota organisasi, baik interaksi informal maupun formal. Penelitian ini menyarankan Perpustakaan Universitas Indonesia untuk secara sistematis mengelola pengetahuan melalui program berbagi pengetahuan, memanfaatkan intranet, serta membentuk divisi yang bertugas melakukan riset dan pengembangan untuk meningkatkan kualitas inovasi di Perpustakaan Universitas Indonesia.
The Focus of this study is to investigate the process of knowledge creation that had been done by library`s staff in earning innovation at the University of Indonesia Library. This research is a qualitative with a descriptive design. The data were collected by means of deep interview. The results founded that innovation process at University of Indonesia Library involved the organization`s knowledge creation that happened in the interaction between organization members, either formal nor informal. This research suggest university of Indonesia to systematically manage the knowledge through the sharing of knowledge, the using of intranet, and the establishment of a division who responsible for research and development to improve the quality of innovation.
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S15475
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>