Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tiyok Subekti
Abstrak :
Tesis ini membahas tentang hubungan kausalitas antara suku bunga SBI, nilai tukar riil, tingkat harga dan aktititas ekonomi riil khususnya pada periode diterapkannya ITF di Indonesia sejak Juli 2005. Penulisan tesis ini dilatarbelakangi oleh dampak penggunaan suku bmmga sebagai sasaran operasional kebijakan moneter dalam Icerangka ITF serta nilai tukar terhadap tingkat harga dan aktifitas ekonomi riil. Data yang digunakan adalah data time series bulanan yang terdixi dari tingkat suku bunga SBI tenor 1 bulan, nilai tukar riil Rp/USS, Indeks Harga Konsumen dan sebagai proxy dari alctifitas ekonomi riil digunakan indeks produksi manufaktux Indonesia dengan rentang periode observasi sejak bulan Juli 2005 sampai dengan Mei 2008. Metode ekonometri yang digunakan adalah model VAR (Vector Autoregression). Untuk melihat pola hubungan gmcangan antar variabel diperoleh dari hasil Impulse .Respon Function (IRF), sedangkan untuk mencntukan sumbangan /komposisi gmmcangan musing-musing variabel terhadap varians dari vaxiabcl tertentu digunakan metode Forecast Error Variance Decomposition (FEVD). Hasil IRF yang diperoleh menunjukkan bahwa guncangan suku bunga SBI masih cukup efcktif untuk mempengaruhi tingkat harga dan mempcrkuat nilai tukar. Guncangan suku bunga SBI dapat rnemberikan dampak yang negatif terhadap aktititas ckonomi riil. Hasil analisis FEVD menunjukkan bahwa pada periode observasi nilai mkar agak sulit dikendalikan. Guncangan niiai tukar riil lebih dominan dalam mempcngaruhi vanasi tingkat harga dan aktititas ekonomi riil. Hal ini mennnjukkan semakin dominannya pengaruh luar negeri dalam perekonomian Indonesia. ......This thesis discusses the causality relationship among SBI interest rate, real exchange rate, price level and real economic activity especially in period of the ITF implementation in Indonesia since July 2005. The effect of employing interest rate as the operational target of monetary policy and exchange rate on price level and real economic activity is the main background of this thesis. Data employed in this thesis are monthly time series consist of one month SBI interest rate, real exchange rate Rp/U S, Consumer Price Index and manufacturing production index as a proxy of real economic activity with observation period from July 2005 to May 2008. VAR (Vector Autoregression) is used as the econometric method. The result obtained from Impulse Respon Function (IRF) method is used to analyze the relationship characteristic among shocks of each variable. Forecast Error Variance Decomposition (FEVD) method is used to determine the shock contribution of each variable to one variable. IRF result shows that SBI interest rate shock is e&`ective enough to influence the price level and to strenghten the exchange rate. SBI interest rate shock is negatively reponsed by real economic activity. FEVD result shows that exchange rate is hard to be controlled during observation paiod. The exchange rate shock influences the variability of price level and real economic activity dominmitly. This result indicates the more dominant influence of foreign economic on Indonesian economic.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T34302
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Herina Prasnawaty Dewayany
Abstrak :
Perubahan sistem nilai tukar yang terjadi sejak krisis ekonomi dari sistem nilai tukar mengambang terkendali ke sistem ?nilai tukar mengambang terkendali? menyebabkan volatilitas nilai tukar rupiah terhadap USD menjadi lebih besar. Volatilitas nilai tukar yang cenderung berfluktuasi ini dikhawatirkan mempengaruhi stabilitas makroekonomi antara lain inflasi, baik secara langsung maupun tidak langsung dan mempengaruhi target inflasi yang akan dicapai. Di satu sisi, sejak Juli 2005 Bank Indonesia menganut Inflation Targeting Framework (ITF) sebagai konsekuensi dari diberlakukannya UU No.23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia. Dengan kerangka ini, Bank Indonesia secara eksplisit mengumumkan sasaran inflasi kepada publik dan kebijakan moneter diarahkan untuk mencapai sasaran inflasi yang ditetapkan oleh Pemerintah sehingga inflasi diharapkan terkendali. Terkait dengan hal tersebut, akan dilakukan analisis dampak fluktuasi nilai tukar rupiah pasca penerapan sistem ?nilai tukar mengambang terkendali? dan dampak penerapan kebijakan ITF terhadap inflasi di Indonesia selama periode triwulan III-1997 s.d. Triwulan II-2011. Hasil analisis menunjukkan bahwa (1) Nilai tukar rupiah pasca penerapan sistem ?nilai tukar mengambang terkendali? berpengaruh signifikan terhadap inflasi dan berkorelasi positif. (2) Dummy Kebijakan ITF berpengaruh signifikan dalam menurunkan inflasi. ......Exchange rate system changes that have occurred since August 1997 from the floating exchange rate system to flexible exchange rate system made volatility of the rupiah against the USD becomes larger. Exchange rate volatility which is feared likely to fluctuate affecting macroeconomic stability, among others, inflation, either directly or indirectly and affect the inflation target to be achieved. On the one hand, since July 2005 Bank Indonesia adopted Inflation Targeting Framework (ITF) as a consequence of the enactment of Law No.23 of 1999 concerning Bank Indonesia. With this framework, Bank Indonesia announced explicit inflation target of monetary policy to the public and directed to achieve the inflation target set by the Government so that expected inflation under control. In this regard, will be carried out analysis of the impact the exchange rate fluctuations after the application of flexible exchange rate system and the impact of the ITF policy on inflation in Indonesia during quarter III-1997 until Quarter II-2011. Results analysis indicate that (1) The rupiah after the application of flexible exchange rate system have a significant effect on inflation and positively correlated. (2) Dummy ITF policy have a significant effect in lowering inflation.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T29477
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Solikin M. Juhro
Abstrak :
We examine the usefulness of large-scale inflation forecasting models in Indonesia within an inflation-targeting framework. Using a dynamic model averaging approach to address three issues the policymaker faces when forecasting inflation, namely, parameter, predictor, and model uncertainties, we show that large-scale models have significant payoffs. Our in-sample forecasts suggest that 60% of 15 exogenous predictors significantly forecast inflation, given a posterior inclusion probability cut-off of approximately 50%. We show that nearly 87% of the predictors can forecast inflation if we lower the cut-off to approximately 40%. Our out-of-sample forecasts suggest that large-scale inflation forecasting models have substantial forecasting power relative to simple models of inflation persistence at longer horizons.
Jakarta: Bank Indonesia Institute, 2019
332 BEMP 22:4 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rendha Prasetya Kuswono
Abstrak :
Tesis ini bertujuan untuk melihat hubungan transaksi pembayaran non- tunai melalui kliring, RTGS, kartu debet dan ATM, kartu kredit terhadap jumlah uang beredar (Ml) dalam jangka panjang dan jangka pendek. Mengingat kebijakan moneter saat ini dilakukan dengan kerangka Inflation Targeting Framework (ITF) melalui suku bunga maka diyakini suku bunga sangat mempengaruhi transaksi pembayaran non-tunai. Demikian juga dengan per-ubahan GDP, semakin besar GDP diperkirakan semakin besar juga nilai transaksi yang dilakukan sehingga akan terjadi pergeseran atas cara pembayaran yang dilakukan masyarakat. Selain itu dengan penelitian ini dapat dilihat pengaruh hari raya lebaran terhadap jumlah uang beredar (Ml) dalam jangka pendek, yaitu melihat apakah ada perilaku yang berbeda karena setiap menjelang hari raya lebaran Bank Indonesia secara khusus mempersiapkan stok uang kartal untuk kebutuhan lebaran. Data yang digunakan adalah data time series bulanan dari Januari 2002 sampai dengan Desember 2007. Semua variabel ditransformasikan dalam bentuk logaritma natural kecuali suku bunga dan semua data diperoleh dari Bank Indonesia dan BPS. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode Engle-Granger untuk mengestimasi parameter jangka panjang dan model koreksi kesalahan (Error Correction Model/ECM) untuk mengestimasi parameter jangka pendek. Berdasarkan hasil uji empirik dalam jangka panjang dengan metode Engle- Granger dan jangka pendek dengan menggunakan metode Error Correction Model membuktikan bahwa Peningkatan perekonomian akan meningkatkan transaksi melalui kliring, RTGS, kartu debet dan ATM serta kartu kredit sehingga akan menambah jumlah uang beredar. Sedangkan peningkatan suku bunga akan meningkatkan tabungan dan mengurangi uang tunai sehingga jumlah uang beredar menurun. Peningkatan GDP akan meningkatkan pendapatan sehingga akan meningkatkan transaksi dan menambah jumlah uang beredar. Dalam jangka pendek transaksi non-tunai melalui kliring, kartu kredit, suku bunga serta GDP memiliki hubungan negatif terhadap jumlah uang beredar (Ml), dalam jangka pendek perkembangan ekonomi yang meningkat menggeser transaksi nominal kecil ke transaksi nominal besar, dalam jangka pendek penggunaan kartu kredit langsung dibayar pada saat jatuh tempo sehingga tidak menimbulkan tagihan/pinjaman, sedangkan GDP dalam jangka pendek negatif karena dalam jangka pendek masyarakat belum menggunakan pendapatannya untuk transaksi dan cenderung untuk menyimpannya dalam bentuk tabungan sehingga uang beredar menurun. Hubungan suku bunga terhadap transaksi kliring memiliki hubungan positif dalam jangka panjang dan negatif dalam jangka pendek karena peningkatan suku bunga akan meningkatkan tabungan dan akhirnya meningkatkan transaksi kliring, namun dalam jangka pendek peningkatan transaksi kliring lebih kecil dibanding peningkatan transaksi RTGS. Peningkatan suku bunga akan mengurangi transaksi sehingga menurunkan penggunaan transaksi RTGS, kartu debet ATM dan kartu kredit. Dalam kondisi hari raya lebaran, permintaan masyarakat akan uang cenderung meningkat baik dalam bentuk tunai maupun non-tunai. Hubungan transaksi non-tunai, suku bunga dan GDP terhadap jumlah uang beredar (Ml) memiliki nilai koefisien ECT sebesar -0.46 menunjukkan bahwa 46 persen dari disequilibrium periode sebelumnya terkoreksi pada periode sekarang.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T33991
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library