Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 28 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yuli Husnifah
Abstrak :
Program jaminan sosial yang diback-up oleh PT Jamsostek terdiri dari empat program yaitu Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan, Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Hari Tua dan Jaminan Kematian. Untuk Program jaminan pemeliharaan kesehatan dan kecelakaan kerja, pekerja tidak mengiur, sedangkan untuk program jaminan hari tua, pekerja dan pengusaha sama-sama mengiur. Effektivitas penyelenggaraan program asuransi jaminan sosial tenaga kerja yang diselenggarakan oleh PT Jamsostek (Persero) berdasarkan Undang-undang nomor 3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja, merupakan tolok ukur keberhasilan program yang telah diselenggarakan selama ini. Alat ukur yang dipakai untuk menilai effektivitas penyelenggaraan program jaminan sosial dimaksud merujuk kepada teori Friedmann yang memfokuskan kedalam tiga aspek hukum yaitu "legal substance, legal structure dan legal culture". Legal substance yang dimaksud dalam penelitian ini lebih dikaitkan kepada pengetahuan responden tentang substansi atau materi dari Undang-undang Jamsostek, sedangkan legal structure lebih dikaitkan kepada penilaian reponden terhadap pelayanan yang diberikan oleh petugas di lapangan seperti petugas rumah sakit dan petugas apotek, termasuk petugas Jamsostek sendiri. Demikian pula legal culture dilihat dari kebutuhan responden akan perlunya jaminan sosial yang dapat memberikan pelindungi kepada diri dan keluarganya. Dari tiga spek hukum terssebut dikaitkan dengan 27 item pertanyaan terstruktur yang disiapkan dalam penelitian ini, diperoleh hasil, 15 item diantaranya memuat unsur legal substance yaitu yang berkaitan dengan pengetahuan responden tentang UU Jamsostek, mulai dari tujuan program Jamsostek, kepesertaan, kepemilikan kartu, kewajiban mengiur, sampai ke klaim yang diperoleh untuk peserta yangbersangkutan dan keluarganya. Empat item legal structure memuat penilaian terhadap perusahaan mengurus biaya responden berobat, staf jamsostek memberikan pelayanan yang baik, petugas pelayanan apotek dan rumah sakit memberikan pelayanan yang baik. Delapan item lainnya termasuk kedalam legal culture yang memuat perasaan responden terhadap pelayanan yang diberikan dan manfaat yang dapat dirasakan. Hasil yang diperoleh menginformasikan pelaksanaan UU Jamsostek tidak memberi berpengaruh terhadap produktivitas kerja responden dan mereka tidak akan malas bekerja meskipun tidak diikutkan program Jamsostek.
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T14526
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Schneid, Thomas D.
London: CRC Press, 2008
363.110 973 SCH c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Anisa Yonelia
Abstrak :
Skripsi ini membahas tentang penilaian risiko K3 pada petani padi di Desa Ngrendreng, Ngawi, Jawa Timur pada tahun 2012 dengan menganalisis bahaya dan risiko yang terdapat pada aktivitas dan lingkungan kerja. Penelitian ini adalah semikuantitatif deskriptif analitik dengan pendekatan observasional, serta menggunakan standar AS/NZS 4360:2004. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas petani padi memiliki 71 risiko dengan jumlah risiko tertinggi pada kegiatan penggilingan padi. Risiko tertinggi memiliki nilai 1500 (very high), yaitu pada risiko ergonomi, pajanan bising, getar, radiasi UV, bahan kimia, gas, dan debu. ......The focus fo this study was OHS risk assessment in rice farmers in Ngrendeng Village, Ngawi, East Java in 2012 with analyzed hazard and risk on activities and workplace. This study was semi-quantitative analitical descriptive with observational approach using AS/NZS 4360:2004 standard. The result showed that rice farmers’ activities have 71 risks with the highest number of risk in rice grinding activity. The highest value of risk was 1500 (very high) from ergonomy, noise, vibration, UV radiation, chemical, gas, and dust.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S44264
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Colling, David A., 1935-
Englewood Cliff: Prentice-Hall, 1990
658.382 COL i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: DEPNAKER-UNDP-ILO, 1987
363 BAH
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Harms-Ringdahl, Lars
London: Taylor&Francis, 2001
363.112 1 HAR s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Maulida Miranti K.
Abstrak :
Kecelakaan kerja yang ada di Indonesia terjadi karena beberapa faktor diantaranya yaitu adanya penggunaan mesin, radiasi, peralatan listrik, bahan kimia dan sebagainya. Selain itu, kecelakaan juga terjadi karena adanya perilaku manusia sebagai pekerja. Perilaku tersebut terbentuk oleh persepsi seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi pekerja PT. PX terhadap faktor yang mempengaruhi kejadian kecelakaan di tempat kerja, tahun 2012. Penelitian ini mengacu pada teori human factors yaitu model SHEL (Software, Hardware, Environment,Liveware) yang mana kecelakaan dipengaruhi oleh adanya peraturan, mesin, lingkungan dan Manusia. Desain penelitian ini menggunakan cross sectional dengan metode pengumpulan data primer (kuesioner dan wawancara) dan data sekunder. Pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling. Sampel yang diteliti adalah pekerja PT. PX yang berada di daerah Jakarta Pusat dan Cilegon. Sampel ini diambil dari 96 responden yang mengisi kuesioner dan 6 orang yang diwawancarai. Hasil penelitian yang dilakukan dengan penyebaran kuesioner menunjukkan sebanyak 52,1% pekerja memiliki persepsi tidak setuju terhadap peraturan sebagai faktor yang mempengaruhi kejadian kecelakaan kerja, sebanyak 68,8% pekerja memiliki persepsi tidak setuju terhadap manusia sebagai faktor kecelakaan kerja. Namun, sebanyak 96,6% pekerja memiliki persepsi setuju terhadap peralatan dan lingkungan sebagai faktor yang mempengaruhi kejadian kecelakaan di tempat kerja. Sedangkan dari hasil wawancara, empat sampai lima orang mengatakan bahwa faktor peraturan, peralatan, lingkungan, dan manusia dapat mempengaruhi kejadian kecelakaan kerja.
Occupational accident in Indonesia is happened due to several factors, such as: the use of machines, radiation, electrical equipment, chemicals and so on. In addition, accidents also occur because of human behavior as a worker. It is formed by one's perception. This research aims to know the perceptions of PT. PX employee to the factors that impact accidents at workplace in 2012. This research is using the theory of human factors, model of Shel (Software, Hardware, Environment, Liveware), which accident is influenced by the presence of regulatory, machinery, human, and environment. The design uses a cross sectional study with primary data collection methods (questionnaires and interview) and secondary data. Sampling was taken by using simple random sampling technique. Studied samples were 96 workers of PT. PX which located in Central Jakarta and Cilegon. These samples were taken from the 96 respondents who filled out questionnaires and interviewed of 6 people. Results of the research showed that 52.1% of workers not agree to the rules of perception as a factor that affects the incidence of workplace accidents, 68.8% of workers not agree to the human perception as a factor of workplace accidents. However, 96.6% of workers agree to the equipment and the perception of the environment as factors that affect the incidence of workplace accidents. While from the results of interview, four to five people said that the regulatory factors, equipment, environment, and humans can affect the incidence of workplace accident.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tizi Dzul Khair
Abstrak :
Confined space merupakan tempat kerja berisiko tinggi yang dapat menyebabkan kematian. Dalam dua tahun terakhir terjadi kecelakaan kerja terkait confined space di industri migas, salah satunya pada kontraktor di PT.X yang mengakibatkan 4 fatalities. Hasil audit Det Norske Veritas (DNV) tahun 2012, terdapat temuan terkait kurangnya training pada kontraktor di PT.X, termasuk pekerjaan confined space. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan identifikasi bahaya menggunakan Job Hazard Analysis (JHA), penilaian risiko basic risk level, existing/ residual risk level dan predictive risk level menggunakan teknik analisis risiko semikuantitatif dengan Formula Matematika Fine (1971) dan monitoring implementasi kontrol risiko di lapangan menggunakan Job Safety Observation (JSO) pada pekerjaan confined space entry cleaning tangki penampungan kondensat di SP Pasir Jadi PT. X, Jawa Barat tahun 2012. Desain studi penelitian adalah cross sectional dengan metode deskriptif analitik. Hasil confined space survey teridentifikasi lima jenis permit required confined space di area SP Pasir Jadi. Hasil identifikasi bahaya dan analisis risiko teridentifikasi 31 bahaya dengan 21 bahaya memiliki tingkat risiko yang tidak dapat diterima. Hasil monitoring implementasi kontrol risiko menggunakan JSO selama 3 hari kepada 11 orang pekerja, didapatkan temuan unsafe sebanyak 168 dan non- applicable adalah 0. ......Confined space's categorized as a high risk workplace which can cause fatality. In last 2 years at oil and gas industries happend accidents related to confined space, one of them happened to PT.X's contractor causing 4 fatalities. Det Norske Veritas (DNV)'s audit in 2012 found that there was lack of training on contractor of PT.X, including confined space entry's job. The objectives of this research are identify hazard using Job Hazard Analysis (JHA), assess basic, existing/ residual and predictive risk level using semiquantitative technique of Fine Mathematic Formula (1971), and monitoring the implementation of risk control at the field using Job Safety Observation (JSO) to the confined space entry's job condensate storage tank cleaning at SP Pasir Jadi PT.X year 2012. Design study of the research is cross sectional with descriptive analytic method. Confined space survey identified that there are 5 permit required confined space at SP Pasir Jadi. Hazard identification and risk assessment which was conducted identified 31 hazard with 21 hazard clasify having unacceptable risk level. Monitoring the implementation of risk control at the field using JSO during 3 days to 11 workers identified that there was 168 finding on unsafe and 0 finding on non-acceptable.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Okta Muliya Ana
Abstrak :
Semua jenis industri tersebut menyumbang adanya angka kecelakaan, tidak luput industri furniture. Suatu kajian risiko perlu dilakukan sebagai langkah awal mengurangi timbulnya loss atau kerugian. Kajian Risiko Keselamatan dan Kesehatan pada Proses Pembuatan Furniture Kayu di Bengkel Furniture OMA sebagai langkah awal mengurangi loss. Penelitian ini bersifat deskriptif. Desain studi yang digunakan merupakan desain studi berdasarkan standar AS/NZS 4360:2004 dengan metode semi kuantitatif menggunakan Job Hazard Analysis (JHA).Kajian risiko dilakukan dengan menganalisis nilai konsekuensi, peluang serta frekuensi dan dianalisis menggunakan metode fine yang ada pada AS/NZS 4360:2004. Hasil penelitian menunjukan bahwa ditemukan level risiko yang belum acceptable pada setiap tahapan proses pembuatan furniture yaitu very high, priority 1, substantial, dan priority 3. Oleh karena itu, diberikan rekomendasi yang bersifat engineering, administratif, serta penggunaan alat pelindung diri. ...... Every industry has contributing in value of accident, so furniture industry also has contribute that value. Study of risk as beginning step is needed to decrease accident or loss. Study of safety and health risk in wooden furniture making process in OMA furniture is needed as a beginning step to decrease loss. This study is descriptive study. Study design is refer from AS/NZS 4360:2004 with semi-quantitatif method which using Job Hazard Analysis (JHA). Study of risk is done by analyzing consequences, likelihood and exposure value with Fine method from AS/NZS 4360:2004. This study result that every step of furniture making process has not acceptable risk level. Each risk level is founded includes very high, priority 1, substantial, and priority 3. So, in this study is recommended engineering control, administrative control and also personal protective equipment.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>