Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
Jakarta: Kementerian Perdagangan RI, Jl. M. I. Ridwan Rais no. 5
321 INTRA
Majalah, Jurnal, Buletin Universitas Indonesia Library
Leur, J. C. van (Jacob Cornelis), 1908-1942
Amsterdam: N.V. Uitgeverij W. van Hoeve, 1955
380.095 98 LEU i
Buku Teks Universitas Indonesia Library
David Price
"
ABSTRAKThis Presentation examines Indonesias recent declaration to join the Trans-Pacific Partnership (TPPA), as announced by President Widodo during a State visit to the United States in October 2015, and his subsequent announcement that this accession would occur within two years. The Presentation explores both the implications for Indonesia of TPPA membership as well as the likelihood of achieving the Presidents two year aspiration. It focuses on one of the more controversial elements of the TPPA, namely, the inclusion of Investor state dispute settlement (ISDS) provisions, particularly in light of former President Yudhoyonos 2014 determination to terminate all its bilateral investment treaties with ISDS provisions. In joining the TPPA, Indonesia commits to its ISDS provisions, likely without carve outs or reservations. The change may perhaps be driven by a perceived imperative to open up Indonesian economy to greater international investment, and to compete with other growing ASEAN economies. However, the future of the TPPA is not necessarily assured, with the U.S. Presidential election and U.S. domestic politics having a major impact on its future status, or even very existence. President Obama considers it a key element of his Presidential legacy, and has Congressional agreement for a fast track vote, but both Presidential candidates, as well as members of both parties in Congress, have at times soundly criticised or even rejected the TPPA. It appears increasingly unlikely that he will succeed in achieving ratification as he enters his Presidencys lame duck period. The Presentation also examines the implications for Indonesia and for the TPPA if the United States unduly delays or even rejects its own domestic ratification of the TPPA."
Depok: University of Indonesia, Faculty of Law, 2017
340 UI-ILR 7:1 (2017)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Siregar, Onan M.
"Mulai berlakunya AFTA di tahun 2003 dan semakin dekatnya era pasar bebas di tahun 2020 membuat PT Sony Indonesia harus mempersiapkan untuk mampu bersaing secara bebas dengan perusahaan dari dalam maupun luar negeri. Untuk mampu memenangkan persaingan, perusahaan tidak hanya cukup gencar berpromosi, membangun inovasi, menciptakan merek yang kuat atau memberikan pelayanan yang terbaik, tetapi juga harus memikirkan distribusi yang merupakan perantara yang memungkinkan sebuah produk dari perusahaan sampai ke tangan konsumen pada tempat yang tepat saat produsen menginginkan produk tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif melalui analisa deskriptif dengan melakukan studi pendahuluan untuk memperoleh gambaran mengenai strategi distribusi yang dilakukan dan kendala yang dihadapi oleh PT Sony Indonesia. Studi lapangan dilakukan dengan cara melakukan pengamatan dan wawancara langsung untuk mengetahui penerapan strategi distribusi pada peruasahaan. Selain itu dilakukan studi pustaka dengan menggunakan data yang diperoleh dari subjek penelitian dan dari studi pustaka.
Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana strategi saluran distribusi yang dijalankan oleh Sony di Indonesia dan kendala yang dihadapi dalam distribusi produk Sony serta strategi apa yang sebaiknya dijalankan oleh Sony untuk penjualan di Indonesia di era AFTA dan semakin dekatnya era pasar bebas. Pada penelitian ini diawali dengan teori yang berkaitan dengan tipe utama dari kegunaan saluran yang meliputi ketepatan dalam hal tempat, waktu, bentuk, dan informasi. Fungsi saluran distribusi sebagai penghubung antara produsen dan konsumen. Saluran distribusi yang efektif dan efisien akan memberikan keunggulan strategis yang penting bagi para anggota organisasi atas saluran-saluran pesaingnya. Strategi saluran distribusi merupakan salah satu ujung tombak dari pemasaran yang dilakukan dengan memperhatikan intensitas, jenis saluran dan bentuk saluran.
Penelitian memperlihatkan bahwa industri elektronik di Indonesia mengalami penurunan karena beberapa faktor seperti kondisi perekonomian yang mengakibatkan harga-harga menjadi naik sehingga membuat daya bell masyarakat menurun terhadap konsumsi produk elektronik. Keadaan tersebut membuat terjadinya praktik ilegal yaitu dengan memasukkan produk elektronik selundupan ke Indonesia dengan harga yang relatif lebih murah dibandingkan dengan produk resmi. Kondisi tersebut membuat perusahaan harus melakukan berbagai upaya yang bersifat manajerial menyangkut masalah strategi distribusi terhadap produk merek Sony. Adapun strategi distribusi yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah dengan melakukan perubahan jalur distribusi melalui negosiasi jalur dan sasaran jalur. Dengan perubahan tersebut membuat Sony dapat lebih fokus terhadap penjualan wilayah Jabodetabek. Biaya-biaya operasional yang berkaitan dengan saluran distribusi terhadap penjualan wilayah luar Jabodetabek dapat dikurangi sehingga harga jual produk dapat lebih kompetitif dan tidak berbeda jauh dengan harga produk selundupan. Perusahaan jugs melakukan sosialisasi secara intensif kepada konsumen melalui media iklan atau pameran mengenai keuntungan membeli produk resmi Sony yang tidak akan diperoleh bila konsumen membeli produk selundupan merek Sony."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14068
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Eka Aulia Labibah
"Skripsi ini merupakan penelitian yang dilakukan untuk menganalisa dampak liberalisasi perdagangan dan kebijakan pajak ekspor terhadap performa ekspor UMKM di Indonesia. Sampel data yang digunakan adalah tahun 2000 hingga tahun 2011 dengan individu yang terdiri 15 sektor industri berdasarkan klasifikasi dua digit ISIC rev. 1968 menggunakan model Fixed Effect. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa penurunan hambatan tarif yang dilakukan di era liberalisasi perdagangan tidak memberikan pengaruh terhadap performa ekspor UMKM Indonesia selama tahun penelitian sehingga kebijakan hambatan tarif tidak menjadi prioritas. Dampak nyata akan lebih terasa apabila dilakukan peningkatan pajak ekspor.
This thesis is one of the few studies conducted to analyze the impact of trade liberalization on export performance of MSMEs in the Indonesian. The sample data is used from 2000 to 2011 with individuals who comprise 15 industry classifications ISIC rev. 1968 with Fixed Effect model. It was found that reduction in tariff barriers in the era of trade liberalization do not give effect to the export performance of Indonesian MSMEs. The real impact will be felt through the increasing of export taxes."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S56387
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library