Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Depkes, 2002
351.77 IND p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Ambar Mawardi
Abstrak :
Indonesia telah banyak melakukan pembaharuan dalam bidang kesehatan namun bukan berarti masalah kesehatan telah terselesaikan. Dalam rangka menjalankan visi dan misi baru yaitu Menuju Indonesia Sehat 2010, Depkes telah mendorong dan mendukung pembentukan Koalisi untuk Indonesia Sehat. Meskipun telah banyak kegiatan yang dilakukan dan dihasilkan oleh Koalisi untuk Indonesia Sehat, pemantauan harus tetap dilakukan. Sementara itu, untuk mendukung pemantauan tersebut diperlukan sistem informasi yang menjadi poros untuk mengalirkan informasi. Sistem informasi yang ada di sekretariat Koalisi untuk Indonesia Sehat sampai saat ini belum dapat sepenuhnya mendukung pemantauan kegiatan Koalisi untuk Indonesia Sehat karena selain kurangnya sumber daya manusia dan komitmen pihak manajemen, sistem informasi ini belum dapat mengintegrasi data-data yang ada, sering terjadi pemasukan data yang sama berulang kali, belum dapat mendeteksi kesalahan pengetikan, belum terdapat proses otomasi dalam mengeluarkan data, kurangnya kemampuan sumber daya manusia dalam memisahkan input dan output dan belum memanfaatkan program database. Sistem informasi yang dikembangkan adalah sistem informasi yang bersifat mikro (kecil) yaitu pengembangan perangkat lunak untuk pemantauan kegiatan Koalisi untuk Indonesia Sehat. Dalam mengembangan sistem informasi ini, penulis membatasi hanya sampai pada perancangan dan uji coba sistem. Metode yang digunakan dalam mengembangan sistem informasi pemantauan kegiatan Koalisi untuk Indonesia Sehat yaitu Metode Daur Hidup Pengembangan Sistem (System Development Life Cycle) meliputi studi kelayakan, rencana pendahuluan, analsis sistem, perancangan dan uji coba. Lokasi pengembangan sistem informasi ini yaitu di kantor sekretariat Koalisi untuk Indonesia Sehat dan waktu kegiatan dilakukan pada pada bulan Juni-Juli 2003. Pada tahap studi kelayakan diperoleh daftar kebutuhan yang akan dipergunakan untuk sistem baru. DAD Konteks dibuat pada tahap rencana pendahuluan sedangkan telaah dokumen dan wawancara tak terstruktur diperlukan pada tahap analisa sistem untuk membuat DAD Tahapan. Pada tahap perancangan sistem dilakukan perancangan basis data yaitu pembuatan kamus data, hubungan antar label dan algoritma proses serta perancangan fisik yaitu spesifikasi program yang disertai dengan model tampilan layar untuk pembuka, input dan output. Pada studi ini dapat disimpulkan bahwa Diagram Aliran Data (DAD), kamus data, hubungan antar Label dan algoritma proses yang merupakan model konseptual dan logis telah tersedia untuk sistem yang baru. Model tampilan layar untuk pembuka, input dan output yang merupakan model fisik juga telah tersedia untuk sistem informasi yang baru. Begitu pula dengan program aplikasi dan laporan-laporan yang dibutuhkan Koalisi untuk Indonesia Sehat telah tersedia. Adapun saran-saran dari studi ini antara lain perlunya peninjauan terhadap sistem informasi setelah satu setengah tahun berjalan selama data yang dimasukan ada, pentingnya kerjasama dengan pihak manajemen dalam mendukung pengembangan sistem informasi, adanya perangkat lunak ini diharapkan dapat membantu dalam menyiapkan data untuk keperluan Membership Award, membuat peta tentang koalisi lokal dan mengembangkan sistem informasi lain dengan menggunakan website yang dimiliki Koalisi untuk Indonesia Sehat (www.koalisi.org), tidak hanya dapat digunakan untuk sekretariat Koalisi untuk Indonesia Sehat tapi juga anggotanya seperti koalisi lokal (propinsi dan kabupaten/kota) serta memberikan kesempatan kepada mahasiswa atau peneliti yang tertarik dalam mengembangkan sistem informasi yang ada di sekretariat Koalisi untuk Indonesia Sehat. Daftar Bacaan : 18 (1999-2003)
Developing Software for Monitoring of Koalisi untuk Indonesia Sehat ActivityIndonesia has been doing a lot of innovation on health but it doesn't mean health problems have been gone. To achieve its mission and vision on Indonesia Sehat 2010, Depkes has supported on declaration of Koalisi untuk Indonesia Sehat. Even though Koalisi untuk Indonesia has been doing a lot of activities and raising achievements, monitoring must be continually done. Meanwhile, it will need information system to support monitoring that becomes axis for flowing of information. Information system at secretariat Koalisi untuk Indonesia Sehat has not completely supported to monitoring of Koalisi untuk Indonesia Sehat activities. Beside lack of human resource and commitment, the information system has not integrated all data yet, there're redundancy of data, it could not detected wrong typing, it has not automatically produced information, lack of capability on separating of input and output, and it has not used database software. Information system that would be developed is micro information system that is developing software for monitoring of Koalisi untuk Indonesia Sehat activities. This study on Developing software for monitoring of activities, was only done up to system design and testing. The method of developing software for monitoring of Koalisi untuk Indonesia Sehat activities was using System Development Life Cycle which consisted of study of feasibility, early planning, system analysis, system design and testing. Location on developing software for monitoring of Koalisi untuk Indonesia Sehat activities was in secretariat Koalisi untuk Indonesia Sehat and schedule was about June-July 2003. From study of feasibility was produced list of needs for new system that would be used for producing DFD Context. The result of document reviews and interviewing to informants, would be needed for producing DFD Leveled in system analysis. Meanwhile, there were database design such as data dictionary, data relationship and flow chart of process and physic design such as specific program including interface model of starting, input and output. This study can be concluded that Data Flow Diagram, data dictionary, data relationship and flow chart of process that were conceptual and logic model has been provided for new system. The Interface model of starting, input and output that were physic model has been provided for new system. Also with application program and the reports has been provided for monitoring of Koalisi untuk Indonesia Sehat activities. The recommendations of this study on developing software for monitoring of Koalisi untuk Indonesia Sehat are to conduct evaluation of system after one and half years as long as data has been input, to cooperate with management on supporting of system development, to provide data on Membership Award and mapping of local coalition, to develop other information system with using of Koalisi untuk Indonesia Sehat website (www.koalisi.org), system can be used not only for secretariat of Koalisi untuk Indonesia Sehat but also for members such as local coalitions (provincial and district/city coalitions), to give opportunity to student and researcher who interest on system development in secretariat of Koalisi untuk Indonesia Sehat. References: 18 (1999-2003)
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T12970
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Prihatna
Abstrak :
ABSTRAK Tesis ini membahas Implementasi Kebijakan Kartu Indonesia Sehat (Studi Pada Proses Distribusi, Sosialisasi dan Edukasi Kelurahan Kali Baru Jakarta Utara). Penelitian ini adalah penelitian kualitatif menggunakan teori kebijakan kesejahteraan sosial Gilbert dengan jenis deskriptif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa dalam implementasi kebijakan Kartu Indonesia Sehat terdapat proses distribusi, sosialisasi dan edukasi Kartu Indonesia Sehat. Indikator kesuksesan implementasi Kartu Indonesia Sehat adalah tingkat keberhasilan distribusi KIS kepada peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI). Dalam proses implementasi terdapat faktor penghambat yaitu penyiapan, verifikasi, validasi data yang membutuhkan waktu lama, dan koordinasi berbagai pemangku kepentingan. Penelitian ini menyarankan BPJS Kesehatan mengevaluasi agar distribusi Kartu Indonesia Sehat berjalan optimal.
ABSTRACT This thesis discusses the Healthy Indonesia Card Policy Implementation (Studies of Distribution, Processes and Socialization and Education of North Jakarta Sub Kali Baru). This study is a qualitative study using the theory of social welfare policy with a descriptive Gilbert. The study concluded that the implementations of the policy of Indonesian Health Cards are the distribution process, socialization and education. The Indicators of the success of Healthy Indonesia Card implementation is the success rate of KIS distribution to the participants of beneficiary contribution (PBI). There are also inhibiting factors in the process of implementation including preparation, verification, data validation time, and the coordination of the various stakeholders. The research suggests that BPJS Health has to evaluate the distribution of Indonesia Health Cards running optimally.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T44902
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mainora
Abstrak :
Faktor penyebab stunting menurut WHO 2013 secara komprehensif diuraikan menjadi faktor langsung dan tidak langsung. Prevalensi Balita stunting di Indonesia tergolong cukup tinggi dan distribusinyapun tidak merata, antara desa kota maupun antar provinsi. Tujuan penelitian ini ingin melihat bagaimana gambaran prevalensi stunting, capaian indikator PISPK, serta bagaimana hubungan 12 indikator PISPK dengan prevalensi stunting di kabupaten/kota di Indonesia tahun 2017. Desain penelitian ini adalah studi crossectional dengan sampel sebanyak 452 kabupaten/kota di Indonesia, menggunakan data sekunder prevalensi stunting dan 12 indikator program PIS-PK. Analisis statistik yang di lakukan yaitu univariat,Uji korelasi Spearmen dan Pearson serta analisis multivariat dengan menggunakan uji regresi linear ganda.Hasil penelitian ini menunjukkan. Hasil uji bivariat di peroleh variabel dengan prevalensi stunting yang berhubungan secara signifikan adalah persentase keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat - , persentase keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional JKN - , persentase bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap - , persentase ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan - , persentase penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standart , persentase penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur. Hasil uji multivariat di dapatkan persentase keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat merupakan faktor dominan yang berhubungan dengan prevalensi stunting.Dari hasil penelitian ini diharapkan pemerintah dan semua pihak dapat meningkatkan program-program yang sudah berjalan selama ini dalam meningkatkan akses jamban sehat oleh keluarga di Indonesia, serta program lainnya yang berhubungan dengan prevalensi stunting, seperti peningkatan fungsi Posyandu. ......Stunting factors according to WHO 2013 are comprehensively described to be direct and indirect factors. The prevalence of under five stunting in Indonesia is quite high and the distribution is uneven, between urban and inter provincial villages. The purpose of this study is to see how the prevalence of stunting, PISPK indicator achievement, and how 12 PISPK indicator relationship with stunting prevalence in districts cities in Indonesia in 2017. The design of this study is cross sectional study with 452 districts cities in Indonesia, using data secondary prevalence of stunting from the results of Nutrition Status Monitoring PSG and 12 indicators of PIS PK program. Statistical analysis done was univariate, Spearmen and Pearson correlation test and multivariate analysis using multiple linear regression test. The results of this study show that bivariate test results obtained by variables with prevalence of stunting are significantly related is the percentage of families have access or use healthy latrine, the percentage of families have become members of the National Health Insurance JKN, the percentage of infants get basic immunization complete, the percentage of mothers performing delivery at health facilities, the percentage of patients with pulmonary tuberculosis get treatment according to standard, the percentage of hypertensive patients perform regular treatment. Multivariate test results in obtaining a percentage of families having access to or using healthy latrine were the dominant factors associated with stunting prevalence. From the results of this study, it is expected that the government and all parties can improve the programs that have been running so far in improving access to healthy latrines by families in Indonesia, as well as other programs related to the prevalence of stunting, such as improving the function of Posyandu.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T51154
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tarigan, Ammaylucy Christa Br
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai analisis pengaruh sikap dan tingkat pendidikan pada Program Indonesia Sehat Pendekatan Keluarga di Kelurahan Beji. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain studi Cross Sectional. Jumlah responden penelitian ini adalah 51 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial terdapat pengaruh sikap pada PIS-PK terhadap kesehatan keluarga dengan nilai t hitung = 9,631 > nilai t tabel = 2,011. Secara parsial tidak terdapat pengaruh tingkat pendidikan terhadap kesehatan keluarga dengan nilai t hitung = 0,068 < nilai t tabel = 2,011.Sikap pada PIS-PK dan tingkat pendidikan secara bersama-sama berpengaruh terhadap kesehatan keluarga di Kelurahan Beji dengan nilai F hitung =47,290 > nilai F tabel = 3,191.
This thesis discusses the analysis of attitude and education level effects on Healthy Indonesia Program with Family Approach (PIS-PK) in Beji Urban Village. This is a quantitative research with Cross Sectional research design. The number of respondents in this research were 51 respondents. The results showed that partially there was an effect of attitude on PIS-PK on family health with the value of t count = 9.631> t table = 2.011. Partially, there was no effect of education level on family health with the value of t count = 0.068 F table = 3.191.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ginoga Veridona
Abstrak :
Tesis ini membahas tentang pengembangan dasbor pemanfaatan raw data hasil pendataan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) sebagai alat bantu perencanaan di Puskesmas. Belum lengkapnya informasi terkait indikator PIS-PK pada dasbor terdahulu melatarbelakangi pengembangan sistem. Penelitian ini merupakan riset operasional dengan teori pendekatan sistem. Pengembangan sistem informasi ini menggunakan metode Rapid Application Development (RAD) secara iterative. Hasil penelitian berupa dasbor yang berisi tabel dan grafik yang memberikan informasi dari 12 indikator PIS-PK secara detail.
This thesis discusses the development of dashboards using raw data from the Indonesian Program data collection with the Family Approach (PIS-PK) as a planning tools at the Puskesmas. This research is operational research with a systems approach theory. The incomplete information regarding the PIS-PK indicators in the previous dashboard lies behind the development of the system. The development of this information system uses the Rapid Application Development (RAD) method iteratively. The research results are in the form of a dashboard that contains tables and graphs that provide information from 12 detailed PIS-PK indicators.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T53633
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ernawati Roeslie
Abstrak :
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga PIS-PK adalah program prioritas Kementerian Kesehatan yang dilaksanakan oleh Puskesmas. Indikator 8:Kesehatan Jiwa belum mendapat perhatian khusus di Kota Depok, kasus Orang dengan Gangguan Jiwa ODGJ berat mengalami peningkatan dari 3986 kasus pada tahun 2016 menjadi 5768 kasus pada tahun 2017, dimana kasus skizofrenia dan gangguan psikotikkronik lainnya mengalami kenaikan dari 1687 kasus pada 2016 menjadi 2342 kasus pada 2017. Analisis kesiapan implementasi PIS-PK Indikator 8:Kesehatan Jiwa diKota Depok tahun 2018 merupakan tahapan penting sebagai penentu keberhasilan kinerja Pemerintah Daerah dalam bidang kesehatan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesiapan implementasi program PIS-PK Indikator 8:Kesehatan Jiwa di Kota Depok Tahun 2018 dilihat dari variabel komunikasi, disposisi, sumber daya dan struktur birokrasi menggunakan Teori Edward III. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, Focus Grup Discussion FGD dan telaah dokumen. Hasil penelitian didapatkan kesiapan implementasi PIS-PK Indikator 8:Kesehatan Jiwa di Kota Depok berdasarkan 4 empat variabel implementasi menurut teori Edward III, yaitu komunikasi, sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi dinilai belum siap untuk dilaksanakan. Rekomendasi pada penelitian ini yaitu keberhasilan implementasi akan dicapai bila dilakukan perbaikan dari kekurangan, baik dari sisi komunikasi, sumberdaya, disposisi dan struktur birokrasi. Di samping itu hambatan program yang ada bisadiatasi dengan tersedianya pendanaan yang cukup. Saran dari penelitian ini adalah agarmeningkatkan pemberdayaan peran keluarga dan potensi masyarakat dengan metodepelatihan untuk peningkatan kesehatan jiwa dan mengurangi stigma di masyarakat. ......The Healthy Indonesia Program with Family Approach PIS PK is the Ministry ofHealth's priority program implemented by the Puskesmas. Indicator 8:Mental Healthhas not received special attention in Depok City, severe case of people with mental disorder increased from 3986 in 2016 cases to 5768 cases in 2017, where schizophrenia cases and other chronic psychotic disorders increased from 1687 cases in 2016 to 2342 cases in 2017. Analysis of PIS PK implementation readiness Indicator 8:Mental Health in Depok 2018 is an important stage as a success determinant of local government performance in the health sector. This research is a qualitative research with descriptive design. The purpose of this research is to determine the implementation readiness of PIS PK Indicator 8:Mental Health in Depok 2018 reviewed from communication, disposition, resources and bureaucratic structure using Edward III theory. Data collection method was performed using in depth interviews, Focus Group Discussion FGD and document review. The research result indicates that PIS PKimplementation Indicator 8:Mental Health in Depok were not ready based on 4 four implementation variables according to Edward III theory, ie communication, resources,disposition and bureaucracy structure. The research recommends to improve the all aspect of communication, resources, disposition and bureaucratic structure in order to achieve the successful implementation. In addition, the program contraints can bereduced by sufficient funding availability. The research suggests to increase the empowerment of family role and community contribution using training method inorder to improve the mental health and reduce the stigma in society.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50920
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library