Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Shella Novia Dhianty
Abstrak :
Polusi air dapat disebabkan oleh limbah rumah tangga, limbah industri, atau kegiatan pertanian. Ini dapat meningkatkan kandungan senyawa organik dan anorganik dari air. Situ Gede adalah tempat yang terletak di desa Situ Gede, Jawa Barat. Situ Gede adalah tempat rekreasi di bogor. Penelitian di sana bertujuan untuk mengetahui kondisi kualitas air yang besar dengan menggunakan indeks saprobik. Metode pengambilan sampel air dilakukan secara vertikal dan horizontal. Hasil analisis kualitas air terdapat indeks saprobik besar di stasiun 1 ke stasiun 3 yang mengalami ∝ -Mesosaprobik / Polisaprobik ke Polisaprobik / ∝ -Mesosaprobik. Indeks Saprobik dengan tingkat polusi yang sangat tinggi ditemukan di stasiun 3. Kelimpahan fitoplankton di stasiun 1 dan stasiun 3 setiap minggu mengalami peningkatan horisontal tertinggi dan kelimpahan di stasiun 3. Sementara itu, kelimpahan tertinggi secara vertikal di stasiun 2.
Water pollution can be caused by household waste, industrial waste, or agricultural activities. This can increase the content of organic and inorganic compounds of water. Situ Gede is a place located in village of Situ Gede, West Java. Situ Gede is Recreational area in Bogor. The research there aims to find out the condition of large water quality by using the saprobic index. Method of taking water sample is done vertically and horizontally. The results of the analysis of the water quality there are large saprobic index at station 1 to station 3 experiencing ∝ - Mesosaprobik/Polisaprobik to Polisaprobik/∝ - Mesosaprobik. The Saprobic index with a very high level of pollution is found at station 3. The phytoplankton abundance at station 1 and station 3 every week experiences the highest horizontal increase and abundance at station 3. Meanwhile, the highest abundance vertically at station 2.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alvira Oktariani
Abstrak :
Air mempunyai peranan yang sangat strategis dalam kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Kualitas air sungai dapat mengalami penurunan sebagai akibat dari meningkatnya aktivitas manusia yang menimbulkan beragamnya jenis penggunaan tanah. Kualitas air merupakan suatu gambaran mengenai karakteristik fisika, kimia, dan biologi suatu perairan. Penelitian sebelumnya sudah banyak yang membuktikan bahwa penggunaan tanah yang berada di dalam suatu DAS akan memberikan pengaruh besar terhadap kualitas air sungainya terutama senyawa organik dan anorganik. Dalam penelitian ini, data kualitas air diperoleh dari 3 sungai berbeda yaitu Ci Deres, Ci Jurey, dan Ci Saar. Parameter kualitas air yang diukur terdiri dari 9 parameter fisika-kimia, diantaranya TSS, TDS, DHL, Kekeruhan, Temperatur, Nitrat, Fosfat, pH, dan DO. Keberadaan hewan akuatik seperti makroinvertebrata dan plankton juga digunakan untuk melihat kondisi sungai secara keseluruhan. Sedangkan untuk melihat adanya perbedaan rata-rata kualitas air yang signifikan antar sungai menggunakan One Way ANOVA pada level signifikansi 0,05. Berdasarkan perhitungan statistik, TDS, DO, DHL, pH, Temperatur, Fosfat dan Nitrat mengalami penuruan seiring dengan naiknya debit. Namun sebaliknya, TSS dan kekeruhan bertambah seiring dengan naiknya debit. Hasil perhitungan ANOVA menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata kualitas air dari 3 sungai menggunakan level signifikansi 0,05. Secara keseluruhan, kualitas air Ci Deres, Ci Jurey, dan Ci Saar termasuk kategori tercemar ringan menurut perhitungan WQI, Indeks BMWP-ASPT, dan Indeks Saprobik. ...... Water is a very valuable resources that provide people and other living things. The water quality of river may degrade due to the variation of land use as human activities increase. Water quality is a term used to describe the chemical, physical, and biological characteristics of water. Previous studies have shown that the land use within the watershed had a great impact on the water quality of river due to high amount of organic and inorganic pollutants. In this study, water quality data were collected from 3 different rivers, Cideres, Cijurey, and Cisaar. The water quality data of 3 sites for nine physical chemical indicators, Total Suspended Solid TSS, Total Dissolved Solid TDS, Conductivity, Turbidity, Temperature, Nitrate, Phosphate, pH, and Dissolved Oxygen DO were analyzed. The presence and absence aquatic animals such as macroinvertebrates and plankton were used to provide an overview of different stream conditions and level of pollutants. Meanwhile to evaluate significant differences among the sites for all water quality variables, data was analyzed using one way ANOVA at 0.05 level of significance. According to statistical analysis, TDS, DO, conductivity, pH, temperature, phosphate, and nitrate decreased with an increase in river discharge negative correlation. Otherwise, TSS and turbidity increased with a decrease in river discharge positive correlation . The statistical analysis ANOVA for all the parameters revealed a positive correlation and the F test values were significant at 0,05. Overall, Cideres, Cijurey, and Cisaar river were categorized as slightly polluted stream referring to Water Quality Index, BMWP ASPT, and Saprobic Index calculations.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Viranti Nurul Aulia
Abstrak :
Situ Kenanga dan Situ Agathis Universitas Indonesia memiliki aliran masukan limbah yang berasal dari DAS Ciliwung-Cisadane dan limbah domestik dari pemukiman. Berbagai macam kegiatan antropogenik yang terjadi di sepanjang aliran DAS dan sekitar situ memungkinkan masuknya material lain ke dalam kolom perairan sehingga kualitas perairan menurun hingga ke tangka tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status tingkat cemaran organik di Situ Kenanga dan Situ Agathis berdasarkan Indeks Saprobik. Penelitian dilakukan pada bulan Maret hingga Juni 2022. Penelitian mengenai tingkat cemaran organik di Situ Kenanga dan Situ Agathis UI dilakukan masing-masing pada tiga stasiun berdasarkan pemilihan lokasi yang sering dilakukan di sekitar Situ. Hasil pencacahan plankton dari Situ Kenanga diperoleh empat divisi fitoplankton (Cyanophyta, Chlorophyta, Euglenophyta, dan Bacillariophyta) dan empat filum zooplankton (Protozoa, Rotifera, Gastroricha, dan Arthropoda). Sedangkan di Situ Agathis diperoleh lima divisi fitoplankton (Cyanophyta, Chlorophyta, Euglenophyta, Bacillariophyta, dan Chrysophyta) dan empat filum zooplankton (Protozoa, Rotifera, Gastroricha, dan Arthropoda). Situ Kenanga memiliki nilai indeks saprobik berkisar antara -0,94 hingga -1,11. Nilai tersebut menunjukkan bahwa Situ Kenanga berada di fase α- mesosaprobik/ polisaprobik. Situ Agathis memiliki nilai indeks saprobik berkisar antara -1,56 hingga -1,80. Nilai tersebut menunjukkan bahwa Situ Agathis berada di fase polisaprobik/α- mesosaprobik. Kedua fase tersebut menunjukkan bahwa Situ Kenanga dan Situ Agathis memiliki tingkat pencemaran limbah organik yang cukup berat. ......Situ Kenanga and Situ Agathis University of Indonesia have an input stream of waste originating from Ciliwung-Cisadane watershed and domestic waste from settlements. Various kinds anthropogenic activities that occur along the watershed and around Situ allow the entry of other materials into the water column so that the water quality decreases to a certain level. This research aims to determine the status of organic contamination levels in Situ Kenanga and Situ Agathis based on the Saprobic Index. The research has been conducted from March to June 2022. Research on the level of pollution in Situ Kenanga and Situ Agathis UI has been conducted at three stations respectively based on the location selection that are often carried out around the lake. The results of plankton enumeration from Situ Kenanga obtained four phytoplankton divisions (Cyanophyta, Chlorophyta, Euglenophyta, and Bacillariophyta) and four zooplankton phyla (Protozoa, Rotifera, Gastroricha, and Arthropoda). Meanwhile, at Situ Agathis, there were five divisions of phytoplankton (Cyanophyta, Chlorophyta, Euglenophyta, Bacillariophyta, and Chrysophyta) and four phyla of zooplankton (Protozoa, Rotifera, Gastroricha, and Arthropoda). Situ Kenanga has a saprobic index value ranging from -0,94 to -1,11. This value indicates that Situ Kenanga is in the α-mesosaprobic/polysaprobic phase. Situ Agathis has saprobic index value ranging from -1,56 to -1,80. This value indicates that Situ Agathis is in the polysaprobic/α-mesosaprobic phase. The two phases indicate that the waters of Situ Kenanga and Situ Agathis have a fairly heavy level of organic waste pollution.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Analisis terhadap indeks keanekaragaman dan indeks saprobik komunitas plankton berkaitan dengan komposisi dan kelimpahan jenisnya di perairan Pelabuhan Kapal Penumpang Desa Ajibata dan Desa Pangaloan, Danau Toba dilakukan pada Mei 2012. Ditemukan sebanyak 71 jenis plankton yang terdiri dari 22 jenis fitoplankton (Cyanophyceae, Chlorophyceae, Desmidiaceae, Diatomae/Bacillariophyceae ), dan 49 jenis zooplankton (Flagellata, Rhizopoda dan Rotifera). Pada perairan Ajibata dapat ditemukan 7 takson, sementara itu ada sebanyak 6 takson (kecuali Desmidiaceae) di Pangaloan. Kelimpahan ratarata plankton di perairan Ajibata dan Pangaloan tergolong rendah yaitu 125 ind/L dan 101 ind/L. Indeks kesamaan komunitas plankton di Pangaloan dan Ajibata menunjukkan cukup perbedaan (36%), namun Indeks keanekaragamannya masing-masing kedua lokasi 3,02 dan 3,23 dapat dikatakan tidak berbeda. Nilai indeks keanekaragaman tersebut menunjukkan bahwa komunitas plankton di dua lokasi termasuk sangat mantap (> 3,00). Indeks saprobik komunitas plankton di Ajibata dan Pangaloan berkisar antara + 1,49 hingga + 1,62. Hal ini menunjukan bahwa tingkat pencemaran yang terjadi sangat ringan hingga rendah dengan sedikit beban pencemaran bahan organik maupun anorganik yang berlangsung pada fase mesosaprobik/oligosaprobik. Kualitas air di dua perairan rata-rata normal dan tidak banyak berbeda. Oksigen terlarut (DO) di Ajibata dan Pangaloan adalah 6,28 dan 6,31.
551 LIMNO 20 (1-2) 2013
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Chrisna Prastika
Abstrak :
Daerah aliran sungai DAS Cilutung merupakan salah satu anak sungai dari Cimanuk. Berkembangnya kegiatan penduduk di DAS Cilutung seperti bertambahnya pemukiman, kegiatan industri, dan kegiatan pertanian dapat mengakibatkan perubahan fisik, kimia, dan biologi pada perairan sungai. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui besarnya koefisien saprobik perairan DAS Cilutung dengan menggunakan plankton sebagai bioindikator melalui indeks saprobik. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode survei, dimana penetapan stasiun pengambilan sampel dengan purposive sampling. Penempatan stasiun didasarkan atas perkiraan beban pencemar dan kegiatan masyarakat sekitar. Penelitian dilakukan di tiga stasiun berbeda yang merepresentasikan bagian yang tercemar oleh pemukiman warga, industri, dan pertanian. Penelitian dilakukan pada bulan Februari hingga Mei 2018. Parameter lingkungan juga turut diukur dalam penelitian. Data dalam penelitian merupakan data kuantitatif berupa jumlah dan jenis spesies plankton, kemudian dihitung nilai koefisien saprobiknya dengan metode indeks saprobik. Hasil yang didapat dikaitkan dengan tabel koefisien saprobitas perairan dengan tingkat pencemaran perairan. Hasil penelitian diperoleh enam divisi plankton yaitu Chlorophyta, Chrysophyta, Cyanophyta, Euglenophyta, Charophyta, dan Ciliophora. DAS Cilutung memiliki rentang nilai saprobik berkisar antara 0,75--0,86. Nilai yang didapat menggambarkan perairan tersebut tercemar ringan pada fase B-Mesosaprobik, dengan sedikit bahan pencemar organik. ......Cilutung watershed is one of the tributaries of Cimanuk river. The development of population activities in Cilutung watershed such as increasing settlements, industrial activities, and agricultural activities can result in physical, chemical, and biological changes in river waters. The research aimed to find out the magnitude of the saprobic coefficient of Cilutung watershed waters by using plankton as bioindicator through saprobik index. The research conducted using survey method, where determination of sampling station with purposive sampling. Station placement is based on estimated pollution load and surrounding community activities. The study was conducted at three different stations representing parts contaminated by residents, industry, and agriculture. The study was conducted from February to May 2018. Environmental parameters were also measured in the study. The data in this study is quantitative data in the form and number of species of plankton, then calculated saprobic coefficient value with saprobic index method. The result obtained is related to table of water saprobic coefficient with water pollution level. The results obtained by six plankton divisions are Chlorophyta, Chrysophyta, Cyanophyta, Euglenophyta, Charophyta, and Ciliophora. Cilutung watershed has a range of saprobic values ranging from 0,75 0,86. The values obtained illustrate the waters are lightly contaminated in the B Mesosaprobic phase, with little organic pollutants.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library