Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 30 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ninik Dwi Pudji MR
Abstrak :
ABSTRAK


Dalam beberapa tahun terakhir ini, zeolit sudah banyak dimanfaatkan dalam berbagai bidang kegiatan yang luas. Hal Ini dikarenakan sifat zeolit yang dapat dimodlfikasi sesuai dengan keperluan pemakai.

Pada penelitlan ini modifikasi zeolit yang digunakan adalah melakukan dengan aktivasi basa, impregnasi mangan serta dioksidasi dengan KMn04. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh modifikasi tersebut dalam menyerap ion logam Hg (II).

Aktivasi zeolit menggunakan NaOH dengan berbagai konsentrasi yaitu 0,25; 0,5; 0,7; dan 1.0 M dengan perbandingan massa zeolit (g) dengan volum NaOH (ml) yaitu 1 : 4. Impregnasi zeolit menggunakan MnCl2 2 M, kemudian oksidasi mangan zeolit dengan KMn04 0,5% dalam KOH 1,25 M perbandingan 1 : 1 (v/v).

Masing-masing zeolit dengan berbagai perlakuan diuji untuk menyerap ion logam Hg (II) dengan mengalirkan 5 ml larutan 10 ppm Hg (II) melalui kolom. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan AAS.

Zeolit dengan perlakuan aktivasi basa, impregnasi mangan dan oksidasi (Zaix) memiliici daya serap terhadap ion logam Hg (II) paling baik dibandingkan dengan zeolit yang hanya diaktivasi ataupun hanya diimpregnasi saja.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuni Aryani
Abstrak :
Potensi endapan zeolit di Indonesia tersebar luas dl berbagai lokasi diantaranya : Yogyakarta dan Lampung. Zeollt alam Yogya dan Lampung mengandung mineral mordenit dan klinoptllolit. Zeollt alam ini dapat dimanfaatkan untuk mengadsorpsi ion logam yang berleblh dalam air tanah, sehingga air tanah tersebut layak digunakan untuk air minum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aktivasi asam, pemanasan, impregnasi menggunakan Ion Mn2+ terhadap zeolit alam Yogya dan Lampung. Penelitian ini juga ingin membandingkan bila zeolit tersebut dicampur dengan 10 % zeollt alam Lampung. Zeolit alam terleblh dahulu diaktivasi baik secara kimia maupun dengan pemanasan. Zeolit yang telah diaktivasi diimpregnasi dengan larutan KMn04 1000 ppm ataupun dengan larutan MnGIa 3 %. Kadar Mn yang teradsorpsi pada zeolit diukur dengan menggunakan AAS. Hasll optimal yang didapatkan yaitu : Zeolit hasil impregnasi menggunakan larutan KMn04 yang telah diaktivasi larutan HCI 0,5 M menghasilkan daya serap zeolit sebesar 23,513 mg/g zeolit, sedangkan zeolit hasil impregnasi menggunakan larutan MnCl2 yang telah diaktivasi pemanasan 200°G menghasilkan daya serap zeolit sebesar 95,188 mg/g zeolit. Zeolit hasil impregnasi digunakan sebagai adsorben ion Fe pada larutan FeCb 5223 ppm dengan menggunakan metode kolom. Setiap efluen yang keluar diukur kadar Fe dan Mn dengan menggunakan AAS. Zeolit alam Yogya tanpa aktivasi dapat menurunkan kadar Fe sebesar 99,960 %, Mn-Zeolit baik yang diimpregnasi dengan larutan KMn64 ataupun dengan larutan MnCb dapat menurunkan kadar Fe sebesar 99,970 %, tetapi dengan kadar Mn yang cukup besar. Zeolit alam Yogya yang dicampur dengan 10 % zeolit alam Lampung menghasilkan penurunan kadar Fe sebesar 99,970 %. Pengujian air tanah dengan menggunakan zeolit alam Yogya tanpa impregnasi menghasilkan penurunan kadar Fe sebesar 93,081 % dan kadar Mn sebesar 95,278 %, sedangkan Mn-Zeolit dapat menurunkan kadar Fe sebesar 96,475%, tetapi mengalami peningkatan kadar Mn sebesar 8,141 %.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anna
Abstrak :
Zeoiit merupakan mineral alumina silikat yang mempunyai struktur berongga dengan dinding berupa jaringan polihedral dari atom Si dan Al. Rongga ini dapat saling berhubungan membentuk terowongan yang biasanya diisi oleh air dan kation yang dapat saling dipertukarkan. Molekul atau ion yang mempunyai ukuran lebih kecil atau sama dengan ukuran rongga dapat masuk ke dalamnya sehingga menyebabkan zeoiit bersifat sebagai penapis molekul. Pada penelitian ini dilakukan sintesis zeoiit dari kaolin secara tiidrotermal. Zeoiit yang disintesis meliputi dua jenis yakni zeoiit A dan X. Modifikasi pada proses hidrotermal dilakukan dengan menggunakan variasi basa, waktu pengadukan dan temperatur pemanasan. Zeoiit yang diperoleh pada proses zeolitisasi kaolin mengalami perubahan dibandingkan kaolin asalnya. Perubahan tersebut dapat dilihat pada basil pengukuran menggunakan XRD. IV Selanjutnya zeolit hasil sintesis ini digunakan sebagai penapis molekul saturat yang merupakan hasil frakslonasi minyak bumi. Zeolit A digunakan sebagai penapis molekul normal alkana sedangkan zeolit X sebagai penapis molekul hidrokarbon dalam bentuk siklik. Untuk zeolit A dilakukan variasi waktu tinggal dalam kolom yakni selama 1, 5. 10, 20 dan 30 menit dan dilakukan desorpsi fraksi alkana dari zeolit A hasil perlakuan molekular sieve. Penelitian ini merupakan preparasi awal untuk memudahkan kegiatan analisis komponen biomarker. Kemampuan zeolit dalam menyerap normal alkana dapat dilihat dari hasil pengukuran menggunakan kromatografi gas dimana rasip C-20 - C-34/ Pristan sebelum dan sesudah perlakuan molekular sieve dapat dibandingkan. Melalui pengukuran ini ternyata diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa semakin besar atom karbon semakin besar pula prosentase penyerapannya. Bila dibandingkan antara variasi waktu tinggal ternyata waktu tinggal selama 10 menit memiliki kapasitas maksimum. Ada 2 kelas molekul yang ingin dilihat dalam penyaringan hidrokarbon dalam bentuk siklik ini, yakni molekul triterpana (m/z = 191) dan molekul sterana (m/z = 217). Pengukuran ini dilakukan menggunakan kromatografi gasspektroskopi massa. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa zeolit X hasil sintesis cukup efektif dalam memisahkan komponen-komponen dalam kedua kelas molekul tadi.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reko Sayogo
Abstrak :
Zeollt merupakan jenis mineral alumina silikat ^ng menbentuk ruang tiga dimensi dan sangat berpori. Substitusi Si oleh Al pada kerangka zeolit memberikan muatan negatif pada kerangka, muatan tersebut memungkinkan kation logam alkali dan alkali tanah terikat di dalamnya. Sehingga zeolit mampu mempertukarkan kation di dalamnya dengan kation logam-logam berat. Untuk meningkatkan kemampuan adsorpsi zeolit, dilakukan modifikasi diantaranya dengan impregnasi kation logam tertentu atau oksida logamnya. Mn02 merupakan salah satu oksida logam yang dapat digunakan untuk impregnasi pada zeolit. Pada penelitian kali ini impregnasi dilakukan dengan menggunakan Mangan (II) klorida tetrahidrat kemudian dilanjutkan pembentukan Mn(0H)2 pada kristal zeolit dengan mengkontakkan zeolit dengan larutan basa NaOH, selanjutnya Mn(0H)2 dengan pemanasan di dalam atmosfer udara akan teroksidasi membentuk Mn02 di dalam kristal zeolit. Zeolit yang telah diimpregnasi mangan dioksida diuji daya serapnya terhadap kation logam Co (II), Cu (II) dan Ni (II) dengan cara mengkontakkan 0,2 g zeolit dengan larutan yang mengandung 25 ppm logam Co (II), Cu (II) atau NI (II) sebanyak 50 ml. Selanjutnya filtrat dianalisa dengan AAS dan dihitung daya serapnya, darl percobaan yang telah dllakukan, diperoleh basil optimum serapan oleh zeolit dengan berbagal perlakuan, sebagai berikut: ion Logam Mek/ g Zeolit j- Zeoiit Mn-Zeolit MnOa-Zeolit CO (II) 0,06642 0,09345 0,1847 CU (II) 0,08052 0,09758 0,1817 Ni (11) 0,09146 0,09653 0,17074 i-S s,< \ ternyata didapat zeolit yang telah diimpregnasi Mn02 lebih baik daya serapnya dari pada zeolit alam Bayah yang tidak dimodifikasi.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Harfani
Abstrak :
Cadangan minyak bumi yang semakin menipis sementara meningkatnya permintaan minyak bumi tiap tahun(khususnya untuk transpotasi) mendorong para ahli mencari sumber energi alternatif yang bersifat terbarukan, ramah lingkungan, kualitas setara dengan minyak bumi, dapat diproduksi dalam jumlah besar. Salah satu energi alternatif adalah biodiesel yang merupakan ester dari asam Iemak rantai panjang yang berasal dari minyak nabati. Pada penelitian ini dilakukan reaksi esterilikasi- tranesterilikasi minyak Iimbah margarin menggunakan katalis padatan asam gamma alumina terfosfat (y- Al2O3 /PO4). Preparasi katalis dilakukan dengan cara mengimpregnasi gel Al(OH)3 dalam larutan H3PO4 (6% ion PO43' ) yang diikuti dengan pengeringan dan kalsinasi selanjutnya dianalisa menggunakan XRD, XRF, dan BET. Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa perlakuan impregnasi terhadap gel Al(OH)3 tidak merubah struktur y-alumina. Proses impregnasi dengan H3PO4 diharapkan akan menaikkan sisi keasaman Lewis dan Bronsted. Reaksi esterilikasi-tranesterilikasi menggunakan 2% katalis; suhu 67°C; pada perbandingan mol minyak- metanol 1:9 dan 1:18 ;seIama 24 jam berhasil membentuk metil ester yaitu metil laurat, metil miristat, metil palmitat, dan metil oleat. Produk metil ester dianalisis dengan GC-IVIS. Hasil kromatogram menunjukkan bahwa metil ester yang terbentuk belum optimal karena suhu yang digunakan untuk menjalankan reaksi esteritikasi-transesteriiikasi.terlalu rendah yaitu 67°C
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S30537
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Djasmihul Ashary
Abstrak :
Sengon (falcataria moluccana Miq.) merupakan jenis pohon cepat tumbuh yang paling banyak ditanam di areal hutan rakyat Indonesia. Namun kayu dari pohon tersebut memiliki beberapa karakteristik yang kurang baik, khususnya jika kayu tersebut akan digunakan sebagai bahan bangunan, seperti kerapatan, kekuatan dan keawetannya yang rendah.
Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan permukiman, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum , 2023
690 MBA 58:1 (2023)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Adenia Gita Dianty
Abstrak :
Oksigen dengan kemurnian yang tinggi dapat dimanfaatkan untuk berbagai hal. Metode pemurnian oksigen yang akan diaplikasikan pada penelitian ini adalah teknik Pressure Swing Adsorption PSA . Adsorben yang akan digunakan adalah zeolit alam, yaitu ZAL Zeolit Alam Lampung . Zeolit alam memiliki sifat non-polar, sehingga akan mengadsorpsi gas dengan momen quadrupol tinggi, yaitu nitrogen. Variabel bebas pada penelitian ini adalah ukuran adsorben dan konsentrasi aktivator asam H2SO4. Ukuran adsorben yang digunakan adalah 18-35 mesh, 35-60 mesh, dan 60-100 mesh. Konsentrasi aktivator asam H2SO4 yang digunakan adalah 1M, 2M dan 3M. Adsorben diaktivasi dengan aquademin, H2SO4, NaOH, dan kalsinasi. Selain itu, akan dilakukan modifikasi pada ZAL dengan teknik impregnasi basah menggunakan larutan AgNO3, dengan -loading nominal 1 -berat. Adsorben dikarakterisasi menggunakan BET, FTIR, XRF, XRD dan SEM-EDX Adsorben 35-60 mesh 1M menunjukkan hasil adsorpsi terhadap molekul nitrogen yang paling tinggi, dengan peak terendah sebesar 60356 V. Didapatkan juga bahwa ZAL-lah yang memiliki peran utama dan dominan dalam mengadsorpsi nitrogen, sementara AgxO tidak memberikan pengaruh yang signifikan pada kinerja adsorben.
High purity oxygen can be used for various things. Oxygen purification method to be applied on this research is the Pressure Swing Adsorption PSA technique. The adsorbent that would be used is a natural zeolite, namely ZAL Zeolit Alam Lampung . Natural zeolite has non polar properties, so it will adsorb gas with high quadrupole moment, which is nitrogen. The varied variable is the size of adsorbent and the concentration of H2SO4. The sizes are 18 35 mesh, 35 60 mesh, and 60 100 mesh. While the H2SO4 concentration are 1M, 2M and 3M. The The adsorbent will be activated in aquademine, H2SO4, NaOH, and through a calcination process. Moreover, ZAL will also be modified by wet impregnation technique using AgNO3 solution with 1 wt loading nominal. The adsorbents were characterized using BET, FTIR, XRF, XRD and SEM EDX. ZAL 35 60 mesh 1M showed the best performance on adsorbing nitrogen, with its lowest peak at 60356 V. The result of this research suggested that ZAL itself has the main role on adsorbing nitrogen, while AgxO did not give any significant effect.
2017
S67680
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juli Ayu Ningtyas
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelapisan nikel dengan metode impregnasi basah pada substrat katalitik stainless steel 316 terhadap yield dan kualitas carbon nanotube CNT berbasis limbah polipropilena PP menggunakan reaktor flame synthesis. Dilakukan variasi loading nikel sebesar 0 , 5 dan 10 . Hasil penelitian menunjukkan pelapisan nikel dapat meningkatkan yield CNT namun tidak signifikan, yaitu hanya sebesar 8,4. Akan tetapi, hasil CNT yang dihasilkan dari pelapisan nikel dengan loading 10 pada substrat SS 316 memiliki kualitas yang lebih baik. Dari hasil XRD, CNT terdeteksi pada peak intensitas 2 = 26° dan 43°, serta masih terdeteksi beberapa pengotor berupa grafit, Fe3O4, Fe3C, dan NiO pada ketiga sampel. Hasil SEM menunjukkan CNT lebih banyak terbentuk pada substrat dengan loading nikel 10 , dan ketiga sampel masih terdapat karbon amorf dan pengotor lain. Hasil EDX menunjukkan persen berat karbon dari sampel CNT yang tumbuh pada substrat loading nikel 10 lebih tinggi dari sampel lain, yaitu 74,07. Pada hasil TGA, pelapisan nikel dapat meningkatkan stabilitas termal CNT karena CNT mengalami penurunan persen massa pada suhu oksidasi sebesar 620oC. Karena peningkatan yield yang tidak signifikan pada limbah PP, dilakukan uji pelapisan nikel pada substrat stainless steel dengan sumber karbon kamper. Yield yang dihasilkan juga tidak signifikan, hanya sebesar 6,8. Namun, kualitas CNT yang dihasilkan justru mengalami peningkatan, baik dari segi diameter kristal yang menjadi semakin kecil sebesar 8,08 nm, komposisi karbon yang meningkat sebesar 83,06, maupun stabilitas termal yang meningkat dengan suhu oksidasi sebesar 723°C. Oleh karena itu, pelapisan nikel dapat meningkatkan yield meskipun tidak signifikan serta dapat meningkatkan kualitas CNT.
This research aims to determine the effect of nickel coating on 316 stainless steel catalytic substrate by wet impregnation method on the yield and quality of polypropylene waste based carbon nanotube CNT using a flame synthesis reactor. The effect of nickel loading was studied at 0 , 5 and 10 . The results showed nickel coating increase CNT yield by 8.4 . However, CNT with 10 nickel loading offered the best yield and quality.. From the XRD results, CNT was detected at peak intensities of 2 26° and 43°, and still detected some impurities such as amorphous carbon, Fe3O4, Fe3C and NiO. From the SEM results showed that more CNT were produced on substrate with 10 nickel loading. EDX result shows that the carbon weight percentage from CNT with 10 nickel loading substrate is higher than other samples, which is 74.10 . In the TGA results, nickel coating can increase the thermal stability of CNT because CNT mass has decreased at an oxidation temperature of 620oC. Because the CNT yield from PP waste is not significant, nickel coating on substrates is tested with camphor as carbon sources. The yield produced is also insignificant by 6.8 . However, the quality of CNT is increased, in terms of crystal diameter which became smaller by 8.08 nm, the composition of carbon which increased by 83.06 , and the thermal stability which increased with an oxidation temperature of 723°C. Therefore, nickel coating can increase yield even it is not significant and can improve the quality of CNT.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, Betsyeba Bertameina
Abstrak :
Ampas tebu berpotensi besar untuk dimanfaatkan menjadi produk yang bernilai tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan biochar dari ampas tebu melalui proses pirolisis dengan impregnasi logam dan proses aktivasi untuk digunakan sebagai bahan elektroda superkapasitor. Logam natrium dan nikel dapat memperbesar luas permukaan dan membentuk pori biochar sehingga dapat menghasilkan kinerja superkapasitor yang baik. Kandungan logam natrium dan nikel divariasikan sebesar 0%, 5%, 10%, suhu pirolisis pada 450 °C, 500 °C, 550 °C, dan suhu aktivasi pada 600°C dan 700°C. Karakterisasi dengan BET untuk mengetahui luas permukaan spesifik dan ukuran pori biochar, SEM untuk mengetahui morfologi biochar, dan band gap energy untuk mengetahui sifat konduktivitas biochar. Uji kinerja superkapasitor dilakukan dengan metode cyclic voltammetry menggunakan elektrolit KOH 3 M untuk mengetahui nilai kapasitansi. Didapatkan bahwa biochar terimpregnasi logam Ni 10% yang dipirolisis pada suhu 550 °C dan diaktivasi pada suhu 700 °C merupakan sampel terbaik untuk digunakan sebagai bahan elektroda superkapasitor yang dilihat dari terksturnya berpori, luas permukaan sebesar 285,202 m2/g, band gap energy sebesar 1 eV, dan diperoleh nilai kapasitansi spesifik sebesar 103,292 F/g yang menunjukkan bahwa biochar dapat digunakan sebagai bahan elektroda superkapasitor. ......Sugarcane bagasse has great potential to be used as a high-value product. This study aims to produce biochar from sugarcane bagasse through a pyrolysis process with metal impregnation and activation process to be used as a supercapacitor electrode material. Sodium and nickel metals can increase the surface area and form biochar pores so that they can produce good supercapacitor performance. The contents of sodium and nickel were varied by 0%, 5%, 10%, pyrolysis temperature at 450°C, 500°C, 550°C, and activation temperature at 600°C and 700°C. Characterization with BET to determine the specific surface area and pore size of biochar, SEM to determine the morphology of biochar, and band gap energy to determine the conductivity properties of biochar. The supercapacitor performance test was carried out using the cyclic voltammetry method using 3 M KOH electrolyte to determine the capacitance value. It was found that 10% Ni metal impregnated biochar which was pyrolyzed at 550 °C and activated at 700 °C was the best sample for use as a supercapacitor electrode material as seen from its porous texture, surface area of 285,202 m2/g, band gap energy of 1 eV, and a specific capacitance value of 103.292 F/g was obtained which indicated that biochar could be used as a supercapacitor electrode material.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asbella Salim
Abstrak :
Eceng gondok sebagai gulma air berkembang dengan sangat pesat dalam perairan tawar. Ia sangat potensial untuk dikembangkan sebagai energi terbarukan. Dengan tingginya kandungan karbon dan lignin, ia dapat dimanfaatkan untuk pembuatan biochar sebagai elektroda superkapasitor. Superkapasitor terdiri atas elektroda, elektrolit berupa KOH, binder berupa PVA, crosslinking agent berupa asam sitrat, dan separator berupa kertas saring. Elektroda dengan impregnasi nikel akan dijadikan sebagai superkapasitor simetris, sedangkan untuk superkapasitor asimetris digunakan hasil impregnasi nikel sebagai anoda dan hasil impregnasi Fe2O3 sebagai katoda. Dalam penelitian ini, digunakan 3 variabel bebas berupa persentase berat impregnasi logam, waktu aktivasi, dan konsentrasi elektrolit. Setelah dirangkai menjadi superkapasitor, hasil sampel dari seluruh variasi diuji dengan multimeter digital untuk mengetahui nilai kapasitansinya. Sampel yang berhasil memperoleh nilai kapasitansi tertinggi (146,72 F/g) adalah sampel 26, yaitu superkapasitor asimetris dengan 15% bahan impregnasi pada setiap sisi elektrodanya, waktu aktivasi selama 90 menit, dan elektrolit KOH sebesar 6 M. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat efek sinergis dari penggunaan bahan impregnasi yang berbeda pada kedua elektroda, serta terdapat pengaruh dari adanya variasi ketiga variabel bebas tersebut. Hasil SEM EDX menunjukkan permukaan biochar dengan distribusi pori yang banyak. Hasil XRF menunjukkan komposisi biochar dan akurasi proses impregnasi yang baik. Hasil FTIR menunjukkan adanya intensitas gugus fungsional yang lebih tinggi dengan adanya peningkatan persentase bahan impregnasi. Hasil band gap energy menunjukkan sampel 26 memiliki sifat semikonduktor dengan band gap energy sebesar 1,0793 eV. Oleh karena itu, seluruh hasil karakterisasi menunjukkan bahwa biochar eceng gondok hasil pirolisis, impregnasi, dan aktivasi dapat berfungsi sebagai penyimpan energi yang baik. ......Water hyacinth as a water weed grows very rapidly in fresh waters. It has great potential to be developed as renewable energy. With its high carbon and lignin content, it can be used to make biochar as a supercapacitor electrode. The supercapacitor circuit consists of electrodes, KOH electrolyte, PVA as binder, citric acid as crosslinking agent, and filter paper as separator. Electrodes with nickel impregnation will be used as symmetric supercapacitors, while for asymmetric supercapacitors the nickel impregnation is used as anode and Fe2O3 impregnation as cathode. In this research, 3 independent variations were used, including the weight percentage of metal impregnation, activation time, and electrolyte concentration. After being assembled as a supercapacitor, the sample results from all variations were tested with a digital multimeter to determine the capacitance value. The sample with highest capacitance value (146,72 F/g) was sample 26, which was an asymmetric supercapacitor with 15% impregnation material on each side of the electrode, an activation time of 90 minutes, and a KOH electrolyte of 6 M. This shows that there is a synergistic effect from the use of different impregnation materials on both electrodes, and there is an influence from variations in the 3 independent variables. SEM EDX results show the biochar surface with a large distribution of pores. XRF results show the biochar composition and good accuracy of the impregnation process. FTIR results show a higher intensity of functional groups with an increase in the percentage of impregnating material. Band gap energy results show that sample 26 has semiconductor properties with a band gap energy of 1.0793 eV. Therefore, all the characterization results show that water hyacinth biochar resulting from pyrolysis, impregnation, and activation can function as a good energy storage.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>