Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lindawati Kurniawan
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini menggambarkan bagaimana pengenaan, perhatian, dan interpretasi khalayak terhadap iklan kosmetik Avon, sehingga dapat terbentuk suatu pengetahuan. Gambaran tersebut diperoleh dengan melakukan studi kuantitatif terhadap 100 mahasiswi Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara, angkatan 1988. Melalui kerangka pemikiran yang didasarkan atas teoriteori mengenai efek komunikasi, pengetahuan mahasiswi ini dilihat dari unsur pengenaan, perhatian, dan interpretasi terhadap iklan tersebut. penelitian, diketahui bahwa secara umum pengenaan media pada responden relatif tinggi, yang ternyata diikuti pula dengan pengenaan iklannya, dimana sebagian besar responden menaruh perhatian pada iklan-iklan yang di majalah Femina dan Kartini. Dari hasil juga ada Secara khusus, iklan-iklan kosmetik baik iklan Avon ataupun iklan kosmetik lainnya ternyata mampu menarik perhatian responden. Adanya perhatian responden terhadap iklan Avon antara lain dikarenakan tingginya frekuensi penampilan iklan sehingga frekuensi untuk melihat iklan pun semakin besar. Interpretasi responden terhadap iklan Avon tersebut, relatif sesuai dengan apa yang diinginkan pengik1an. Pengenaan, perhatian, dan interpretasi terhadap iklan kosmetik Avon ini, memberi pengetahuan yang cukup baik. Responden dapat mengingat unsur ilustrasi dengan baik , namun untuk unsur copy, sebagian besar responden hanya mampu mengingat headline iklan. Dalam penelitian ini juga ditemukan bahwa ternyata responden yang menggunakan produk kosmetik, cenderung memiliki pengetahuan yang relatif lebih baik dibanding yang tidak menggunakan.
1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rafaa Karimah Suyanto
Abstrak :
Tingginya angka penjualan konsumen menyebabkan pelaku usaha berlomba-lomba mempromosikan produknya melalui iklan. Promosi teersebut tentunya dilakukan dengan semenarik mungkin untuk menarik perhatian konsumen. Salah satu cara untuk menarik perhatian konsumen adalah dengan menggambarkan kecantikan yang sempurna. Namun penggambaran kecantikan yang sempurna tidak dimiliki secara penuh oleh manusia, sehingga pelaku usaha melakukan cara tersebut dengan teknik manipulasi visual. Penggunaan teknik manipulasi visual pada dasarnya diperkenankan untuk tujuan hiburan, bukan sebagai penggunaan dalam iklan kosmetik. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 pun tidak mengatur secara lebih lanjut terhadap penggunaan manipulasi visual dalam periklanan. Hal tersebut menyebabkan adanya celah bagi pelaku usaha untuk menggunakan teknik manipulasi visual yang dapat mengelabui konsumen yang awam atas manipulasi visual dalam periklanan. Bila mengamati dengan kasus manipulasi visual dalam iklan kosmetik yang ada di Inggris, manipulasi visual di Inggris sebenarnya diperkenankan selama tidak mengubah fungsi produk yang diiklankan. Pengaturan mengenai manipulasi visual dalam iklan kosmetik di Inggris juga sudah lebih mengatur secara sempit, sehingga terhadap praktik maupun pengawasan periklanan di Inggris menjadi lebih mudah bagi pelaku usaha, konsumen, ataupun otoritas pengawas di Inggris. Melalui metode penelitian yuridis-normatif, penelitian ini hendak membahas kesesuaian pengaturan hukum di Indonesia terhadap manipulasi visual iklan kosmetik beserta perbandingan dengan Inggris, serta pertanggungjwaban dari pihak yang berkaitan dan penyelesaian sengketa apabila konsumen merasa dirugikan. Manipulasi visual dalam iklan kosmetik yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan di Indonesia sudah seharusnya ditindak dengan tegas oleh otoritas setempat, salah satunya dapat melalui BPSK dengan memberikan fungsi bagi BPSK untuk dapat memberikan sanksi. ......High sale of cosmetics made businesses compete in promoting their products through advertisements. Promotions through advertisements is certainly done as attractive as possible to attract consumers’ attention. One way to attract costumers’ attention is to show flawless beauty. However, the depiction of flawless beauty is not completely owned by humans, so businessmen use visual manipulation techniques to produce flawless beauty. The use of visual manipulation techniques basically is allowed for entertainment purposes, not for uses on cosmetic advertisement which may change the efficacy of the advertised product. The Consumer Protection Law No. 18/1999 does not further regulate the use of visual manipulation techniques. With absence of regulation on visual manipulation techniques by The Consumer Protection Law, this may create an opportunity for businessmen to use visual manipulation techniques that may mislead consumer who did not know about visual manipulation in advertisements. The case of visual manipulation in cosmetic advertisements in UK, it is allowed if it doesn’t change the efficacy of the advertised product. UK regulations on visual manipulation of cosmetic advertisements are regulated narrowly and has guidance for businessmen to use visual manipulation, so the practice and supervision of cosmetic advertisements in UK becomes easier for businesses, consumers, or supervisory authorities in UK. Through juridicalnormative research method, this study aims to discuss the suitability of legal arrangements in Indonesia for visual manipulation on cosmetic advertisements along with comparisons on UK, as well as the responsibilities of related parties and dispute resolution on consumer protection. Visual manipulation on cosmetic advertisements that does not comply with laws and regulations in Indonesia must dealt strictly by local authorities, one of which can be through BPSK by giving BPSK a function to be able to impose sanctions.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanina Ar Ridho
Abstrak :
Saat ini penggunaan selebriti endorser pada iklan menjadi salah satu cara untuk mencapai efektivitas periklanan, terutama untuk kosumen Muslim menjadi perhatian untuk mencapai efektivitas periklanan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kredibilitas selebriti dan efektivitas periklanan survei pada iklan kosmetik Wardah. Populasi pada penelitian ini merupakan konsumen yang belum pernah menggunakan produk kosmetik Wardah dan beragama Islam. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan non probability sampling - purposive sampling. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan membagikan kuesioner secara online kepada reponden dan berhasil dikumpulkan sebanyak 300 kuesioner. Penelitian ini menggunakan analisis pengolahan data menggunakan Structural Equation Modeling SEM. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa celebrity credibility memiliki pengaruh signifikan terhadap attitude towards the advertising dan purchase behavior. Selain itu, religiosity memiliki pengaruh negatif signifikan pada celebrity credibility terhadap attitude towards the advertising dan memiliki pengaruh signifikan positif pada celebrity credibility terhadap purchase behavior. ......Nowadays the use of celebrity endorsers on advertising is one way to achieve advertising effectiveness, especially for Muslim consumers to be concerned about achieving advertising effectiveness. This study aims to analyze the relationship of celebrity credibility and advertising effectiveness survey on Wardah cosmetic advertisement. The population in this study are consumers who have never used Wardah cosmetic products and are Muslim. The sampling technique was done with non probability sampling purposive sampling. Data collection in this study was done by distributing questionnaires online to reponden and back as many as 300 questionnaires. This research uses data processing analysis using Structural Equation Modeling SEM. The results of data processing show that celebrity credibility has a significant influence on attitude towards the advertising and purchase behavior. However, it has a significant negative effect on the religiosity relationship on celebrity credibility and attitude towards the advertising and positive significant influence on religiosity relationship to celebrity credibility and purchase behavior.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library