Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 709 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ulanoff, Stanley M.
New York, N.Y. : Hastings House , 1977
659.11 ULA a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Adriati Sofyan Ismael
"ABSTRAK
Banyaknya iklan produk jadi di media cetak merupakan tantangan bagi pengiklan untuk membuat mungkin agar mendapat perhatian dari iklan yang menarik tercermin dari iklan. Oleh sebab itu pengiklan berusaha kesan psikologis melalui iklannya sehingga memberikan emosional yang lebih dari iklan lainnya. iklannya semenank khalayak. Penampilan penggunaan unsur-unsur untuk memberikan kesan Dalam proses menafsirkan dan memahami unsur-unsur iklan sebagai simbol komunikasi, seseorang dipengaruhi oleh luas dan lingkup referensinya, Berdasarkan hal melalui proses belajar ia dapat mengenal sesuatu simbolik melalui komunikasi dan sekaligus mempunyai pengalaman tersebut, secara kemampuan untuk membedakannya. Dalam menafsirkan simbol komunikasi, responden memberikan makna pada unsur-unsur iklan sebagai visualisasi. Melalui pernyataan dapat diketahui kesesuaian penafsiran atau pengertian responden mengenai unsur-unsur iklan. Gambaran pemahaman responden mengenai unsur-unsur iklan dilihat dari makna yang terbentuk di benak responden sebagai hasil penafsiran dan pengertiannya, dan untuk memperjelas gambaran ini, dijabarkan melalui tabel distribusi frekuensi dan tabel silang. Penulis tertarik untuk meneliti pemahaman responden mengenai unsur-unsur iklan. Untuk menimbulkan daya tarik terhadap khalayak sasarannya diperlukan suatu berpikir antara pembuat pesan dengan khalayak dan juga kesamaan pengertian diantara khalayaknya sendiri. Iklan yang diteliti adalah iklan Country Fiesta seri pada pemahaman remaja dan kesesuaian di antaranya. Remaja merupakan khalayak sasaran dari iklan Sampel yang diteliti adalah remaja yang bersekolah wilayah Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. kesamaan BIGSIZE yang difokuskan penafsiran ini. di hasil penelitian diperoleh bahwa pengenalan para mengenai produk Country Fiesta BIGSIZE cukup kelamin, lama membaca besarnya uang saku responden, dijumpai kesamaan Akhirnya dapat dikatakan Dari remaja baik. Baik dilihat dari jenis maupun pengertian diantara responden. pemahaman khalayak secara keseluruhan mengenai unsur unsur iklan Country Fiesta BIGSIZE sangat memuaskan."
1990
S3976
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Allamandawati Sumarna
"Diberlakukannya Pakta 27 tahun 1933 menimbulkan persaingan ketat di kalangan perbankan. Bank berlomba— lomba menciptakan dan memperkenalkan produk tabungan baru kepada masyarakat bahkan ada yang berhadian ratusan juta rupiah. Berbagai kelebihan dan keuntungan tabungan disebutkan terutama dalam iklan tabungan setelah Pakto 27. Penelitian ini bertujuan melihat kecenderungan pola penyajian dan gambaran perbedaan pesan iklan tabungan sebelum dan sesudah Pakto 27 tahun 1953 di harian Kompas. Penelitian mengenai iklan tabungan ini bersifat deskriptif analitis dan dilakukan dengan metode analisis isi. Sampel penelitian berjumlah 34 iklan tabungan. 3 iklan dari periode pertama (1988) dan 31 iklan berasal dari periode kedua (1990) Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Terdapat 3 tema pesan yang diangkat ke dalam iklan tabungan pada periode pertama dan kedua, yaitu: keuntungan, layanan dan citra-keamanan. Iklan tabungan pada periode pertama cenderung bertema layanan kepada nasabah sedangkan pada periode kedua memfokuskan pada keuntungan. Jumlah produk tabungan, frekuensi pemunculan dan versi iklan tabungan jauh iebih banyak pada periode kedua dibandingkan periode pertama. Pendekatan kreatiP iklan pada periode pertama cenderung menggunakan tipe informasi, pada periode kedua menggunakan tipe emosi, raaa kedua periode sebagian besar iklan menggunakan unsur verbal aan non verbal. Unsur heaaiine, boay copy dan slogan tidak mengalami perubahan pada periode kedua, yaitu tetap menggunakan jenis news headline dengan cara penyampaian langsung, \ body copy jenis straight line copy dan slogan jenis corporate. Sementara unsur lain pada iklan tabungan periode kedua mengalami perubahan. Seperti metode penulisan cenderung menggunakan copy panjang, menggambarkan karakteristik produk dengan work. Sedangkan tata letaknya banyak menggunakan ilustrasinya teknik artjemsposter dan sebagian besar iklan tabungan tampil oerwarna. Kesimpulannya iklan tabungan pada periode kedua lebih berkembang dalam ide maupun penampilan fisik karena situasi persaingan dunia perbankan menuntut kreatifitas yang tinggi pula dalam iklannya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
S4014
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anne Rupaendah
"Ramainya persaingan bisnis kosmetik mengakibatkan produsen melakukan kegiatan periklanan. Salah satu tujuan periklanan adalah untuk mengembangkan sikap positif dari khalayak. Untuk itu produsen harus mengetahui sikap khalayak terhadap iklan tersebut. Penelitian mengenai sikap adalah penting dalam pembahasan efek komunikasi karena sikap merupakan tahap yang menjembatani tahap pengenalan dan tahap perilaku. Untuk melihat sikap khalayak terhadap iklan Sari Ayu, digunakan pendekatan sikap dari Martin Fishbein yang dikenal dengan Multiatribut Theory. Di sini sikap terbentuk dari kepercayaan dan evaluasi terhadap atribut iklan seperti judul, naskah tentang manfaat produk, naskah tentang kepraktisan penggunaan produk, model iklan, warna, dan slogan. Populasi dalam sampel penelitian ini adalah pembaca majalah Femina, Sarinah, atau Kartini dengan sampel sebanyak 80 orang, yang ditarik dengan teknik sampel random sederhana. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa sikap khalayak terhadap iklan Sari Ayu adalah cenderung positif. Artinya pesan yang ingin disampaikan oleh produsen dapat diterima dengan baik oleh khalayak sasarannya. Sikap positif ini tidak lain karena sikap responden terhadap atribut iklan seperti naskah tentang manfaat produk, naskah tentang kepraktisan penggunaan produk, model iklan, warna, dan slogan cenderung positif. Hanya terhadap judul iklan sikap responden netral. Di antara keenam atribut iklan tersebut, ternyata warna iklan merupakan atribut yang mendapat penilaian paling tinggi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
S4019
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Regina Yasmina Ausustine Polin
"Secara umum, penelitian eksploratif ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tipe-tipe kiaim lingkungan yang digunakan dalam iklan dengan kredibilitas atau tingkat kepercayaan khalayak terhadap iklan dan klaim lingkungan yang ada di dalamnya. Penelitian ini sendiri merupakan replika dari penelitian yang telah dilakukan oleh Les Carlson, Stephen J. Grove, dan Norman Kangun pada tahun 1993, namun penulis berusaha memasukkan indikator baru yang lebih sesuai dengan keadaan di Indonesia. Prosedur penelitian dimulai dengan mengumpulkan iklan-iklan yang menyertakan klaim lingkungan (iklan rhijau) dari 2 majalah lokal (Tempo dan Femina) edisi April 1999 - April 2000 serta 2 majalah asing (Newsweek dan National Geographic) edisi Desember 1998 - Desember 1999. Kemudian dilakukan penjurian oleh 13 orang juri atas 54 iklan yang terkumpul, berdasarkan kategorisasi tipe klaim dan kategorisasi tingkat kredibilitas. Seterusnya, dari hasil penjurian dua kategori itu dibuat matriks untuk mempermudah analisis penelitian. Dari matriks yang terbentuk, dapat disimpulkan bahwa klaim lingkungan yang paling sering digunakan adalah klaim yang menekankan pada citra produk, dan klaim yang paling sedikit dipakai adalah klaim yang menyajikan fakta-fakta lingkungan. Selain itu, kiaim lingkungan yang paling banyak ditemukan hanya menampilkan logo atau slogan lingkungan hidup secara umum. Klaim semacam ini dianggap memiliki kecenderungan untuk menyesatkan khalayak. Klaim yang menyajikan fakta lingkungan cenderung lebih dipercaya daripada klaim yang berorientasi pada citra produk. Jika dikaitkan dengan media yang memuat iklan, klaim-klaim lingkungan yang ada pada iklan di majalah asing cenderung lebih dipercaya dibanding majalah lokal. Hal ini disebabkan karena klaim lingkungan pada iklan majalah asing lebih berani menggunakan isu tentang pelestarian satwa langka dibandingkan klaim pada iklan majalah lokal. Hasil lain yang didapat dari penelitian ini adalah klaim lingkungan yang mengangkat isu efisiensi energi, kerusakan hutan, dan lapisan ozon, lebih dapat diterima khalayak."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
S4227
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elvi Sofia
"Jika membicarakan seks dan hal yang berkaitan dengannya, maka tak dapat disangkal hal tersebut selalu menarik dan tak akan habis dibahas orang. Di zaman yang telah berubah dan berkembang pesat lni, pembicaraan mengenai seks terjadi dimana-mana, dengan teman, saudara, orang tua, dan di media massa. Orang terbiasa dengan masalah seks dan telah terjadi pembiaran terhadap masalah seks. Daya tarik seks yang merupakan salah satu komponen iklan yang memberikan efek khusus yang dapat meningkatkan kesadaran, sekarang ini banyak digunakan dalam dunia periklanan. Misalnya pada iklan jeans, pakaian dalam, bodyspray, parfum, jamu, obat-obatan, dan lainnya. Tujuannya menarik perhatian dan mempersuasi khalayak. Remaja sebagai salah satu pasar sasaran yang potensial juga tak lepas dari terpaan iklan semacam itu. Berbagai informasi yang menerpa remaja balk dari lingkungan terdekat seperti orang tua dan teman bermain ataupun media massa akan membentuk nilai dan norma yang akan dikeluarkan melalui pendapat. Lingkungan keluarga dianggap dapai memberikan pengaruh bagi pembentukan pendapat remaja. Hal ini diukur dari pola komunikasi keluarganya, yang terbagi dalam tiga kategori yaitu pola komunikasi keluarga tertutup, pola komunikasi keluarga setengah terbuka, dan polo komunikasi keluarga terbuka. Sehubungan dengan itu, peneliti ingin menggambarkan bagaimana pendapat remaja terhadap iklan yang menggunakan daya tarik seks, bagaimana hubungan polo komunikasi keluarga dengan pendapat remaja terhadap iklan yang menggunakan daya tarik seks, dan apakah ada pengaruh dari variabel lain seperti hubungan teman bermain, konsumsi media bermuatan seks dan jenis kelamin terhadap hubungan pola komunikasi keluarga dengan pendapat remaja tersebut. Melalui metode survei yang dilakukan pada murid SMUN 8 Jakarta, diambil 100 sampel dengan teknik penarikan sampel random stratifikasl, Penggunaan pedoman wawancara berstruktur menggunakan Skala Liked, Hipotesa yang diajukan diuji menggunakan Kai Kuadrat untuk melihat apakah ada hubungan antara polo komunikasi keluarga dengan pendapat remaja terhadap iklan yang menggunakan daya tarik seks. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pola komunikasi keluarga dengan pendapat remaja terhadap iklan yang menggunakan daya tarik seks. Keseluruhan variabel kontrol yang terdiri dan hubungan Leman bermain, konsumsi media bermuatan seks, dan jenis kelamin tidak berpengaruh terhadap hubungan pola komunikasi keluarga dengan pendapat remaja terhadap iklan yang menggunakan daya tarik seks. Yang menarik, variabel kontrol tersebut justru mempengaruhi atau ada hubungan dengan pendapat remaja terhadap iklan yang menggunakan daya tarik seks."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
S4229
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yourina Azwar
"ABSTRAK
Iklan televisi merupakan jenis iklan audio-visual yang sedang berkembang pesat di Indonesia. Hal ini disebabkan karena telah diperbolehkannya ditayangkan siaran komersial di stasiun swasta. Iklan televisi dikatakan media efektif untuk menyalurkan pesan karena kemampuannya dalam mengkombinasikan citra visual, suara dan gerak, sehingga keBampatan untuk mengembangkan pesan kreatif dan imaginatif lebih memungkinkan. Selain itu iklan televtai dapat menjangkau khalayak yang besar. Untuk menyampaikan pesan dalam media audio-visual ini dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan, antara lain dengan memakai pendekatan Slice of Life, atau dengan pendekatan Animasi. Pendekatan Slice of life memperlihatkan masalah yang dihadapi khalayak sehari-hari dan bagaimana produk menyelesaikannya, merupakan pendekatan yang mendapat perhatian penonton yang Sedangkan Animasi cukup tinggi karena menarik untuk ditonton. Agar mencapai hasil maksimal, pengiklan sering menggabungkan pendekatan ini, dimana kelebihan keduanya dapat disatukan dan kelemahan masing-masing dapat ditutupi. Salah satu yang memakai pendekatan ini adalah produk permen Vicks Jahe, pengiklan menyalurkan pesan dengan memakai cuplikan kehidupan sehari-hari dan animasi. Terdapat masalah bila khalayak tidak dapat mempersepsikan animasi maupun iklan ini secara keseluruhan sehingga tujuan penyampaian pesan tidak tercapai. Peneliti tertarik akan masalah penyampaian pesan melalui iklan televisi dengan memakai animasi dan Slice of Life karena iklan televisi sedang berkembang sehingga kita perlu tahu bagaimana cara penyampaian pesan yang tepat. Dari hasil penelitian ini te.rgambar persepsi khalayak yang positif terhadap iklan televisi permen Vicks Jahe. Dengan perincian bahwa perhatian khalayak Sebagian besar mengacu pada pendekatan Slice of Life, sedangkan animasi ternyata bukan merupakan unsur yang menarik perhatian khalayak. Pesan secara keseluruhan dapat ditangkap dan dipersepsikan khalayak dengan baik, karakter animasi tidak terlalu mengena tetapi ternyata dengan tidak tertangkapnya makna utama yang seharusnya ditangkap oleh khalayak."
1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riandita Megastuti
"ABSTRAK
Dengan adanya kebijakan perbankan yang dicanangkan oleh pemerintah, menyebabkan semakin berperannya iklan dalam bidang perbankan. Dan hal ini terlihat dengan banyaknya iklan-iklan bank yang disiarkan oleh radio dengan frekwensi relatif tinggi, diantaranya yaitu di radio Ramako. Sehubungan dengan hal diatas, ingin diketahual mengenai pengetahuan yang dimiliki oleh pendengar radio Ramako terhadap iklan bung depo, dari bank Bumiputera. Konsep pengetahuan yang dipakai disini adalah seperti yang diutarakan oleh Kincaid dan Schramm, yaitu bahwa pengetahuan adalah informasi dan prinsip-prinsip yang dimiliki oleh manusia. Atau keseluruhan hal yang diketahui. Untuk mengetahui jawaban atas permasalahan diatas, maka diambil 100 orang responden yang merupakan pendengar setia Ramako, dengan pengambilan sampel secara random Setelah itu dipertimbangkan beberapa faktor yang diperkirakan mempengaruhi hasil penelitian ini, -yaitu usia, pendidikan, pengeluaran perbulan, pengenaan pesan sistematik. iklan bung depo, serta faktor-faktor internal dan eksternal. Sedangkan hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut, pengetahuan responden dalam penelitian ini secara umum adalah sedang, hal ini selain disebabkan karena sebagian besar responden lebih membutuhkan tabungan dibandingkan dengan deposito, dan rata-rata responden telah menjadi nasabah suatu bank. Dan dalam penelitian ini responden ternyata tidak mudah tergiur oleh iklan-iklan yang ditawarkan."
1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferdiana Yulia Sunardi
"ABSTRAK
Fokus penelitian ini terletak pada pengaruh daya tarik yang dimiliki oleh Tamara sebagai selebritis sebagai model dalam iklan Lux terhadap pengambilan keputusan pembelian sabun Lux oleh ibu-ibu rumah tangga. Penggunaan selebritis sebagai model iklan dimaksudkan untuk menghubungkan ketenaran dan kemenarikan penampilan fisik model tersebut dengan produk. Namun demikian ketenaran yang dimiliki oleh selebritis bukan merupakan jaminan keberhasilan kampanye periklanan, dan belum tentu pula dapat memacu khalayak mengambil keputusan pembelian. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yang menggambarkan daya tarik yang dimiliki oleh Tamara Blezinsky sebagai selebritis yang menjadi model dalam iklan Lux dapat berpengaruh dalam pengambilan keputusan pembelian sabun Lux oleh ibu-ibu rumah tanga. Sampel yang digunakan sebanyak 100 orang ibu-ibu rumah tangga yang bertempat tinggal di wilayah Jakarta Timur. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner yang diedarkan dan diisi oleh responden. Sedangkan untuk menganalisa data dilakukan melalui pengamatan berdasarkan persentase jawaban responden. Hal-hal yang ditemukan di lapangan adalah bahwa sebagian besar responden memiliki latar belakang pendidikan menengah ke atas, dan tidak melakukan tindakan pembelian produk Lux. Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitan ini adalah daya tarik selebritis sebagai model iklan bukan merupakan jaminan untuk menaikkan penjualan suatu produk tertentu. Selebritis memang memiliki kemampuan yang tinggi dalam menanamkan brand awareness tetapi memiliki kemampuan yang rendah dalam memacu khalayak untuk melakukan tindakan pembelian. Saran yang dapat diberikan adalah meneliti kembali iklan yang digunakan baik dari segi konsep maupun dari segi kreatif. Kemudian diadakan focus group discussion atau pre-test untuk menguji efektivitas iklan."
1998
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ira Nurrahdiana Dewi
"Slogan iklan merupakan rangkuman dari semua hal yang ingin di ucapkan oleh pengiklan. Oleh karena itu, biasanya slogan iklan menjadi ujung tombak suatu ikian. Slogan iklan harus menarik dan mampu dimengerti oleh semua pihak. Hal ini penting karena iklan juga mampu menarik perhatian dan mampu dimengerti orang yang tidak menggunakan produk tersebut dan pada akhirnya mau beralih dari produk yang lama. Salah satu hal yang mempengaruhi ketertarikan pada slogan iklan adalah motivasi. Kebutuhan akan suatu produk akan membuat orang aktif mencari informasi mengenai produk tersebut. Bagi para pengguna produk sabun cair, informasi-informasi yang berkaitan dengan produk menjadi penting baginya karena ada keterikatan antara dia dan produk. Bagaimana halnya dengan orang yang tidak menggunakan produk ? Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif karena peneliti ingin mengadakan penelitian eksperimen pada para pengguna dan bukan pengguna sabun cair mengenai asosiasi kognitif mereka tentang beberapa slogan iklan sabun cair. Para subjek merupakan mahasiswi FISIP dan pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode kuesioner. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terjadi perbedaan asosiasi kognitif antara pengguna dan bukan pengguna sabun cair yang mencolok. Dalam hal ini pun teori motivasi tidak berpengaruh. Kebutuhan para pengguna akan sabun cair tidak mampu membedakan tingkat asosiasi kognitifnya bila dibandingkan dengan bukan pengguna sabun cair. Hal ini disebabkan karena iklan yang sudah lama. Slogan iklan menjadi tidak novelty lagi dan sudah familiar. Sehingga tidak menarik. lagi. Selain itu, responden yang homogen menyebabkan tingkat asosiasi kognitifnya juga sama."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S4239
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>