Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Edy Suhardono
Abstrak :
ABSTRACT
Reciprocity is widely believed to be an important determinant of social satisfaction in its current relationships. Reciprocity is not identified as social satisfaction, due to reciprocity could be under chategorzied of characteristic in connection with dynamic and prospective aspects, mainly it have the tendency of action too. Especially in this study reciprocity to exchange many kind of resources means as someones predisposition to replace money they received from others with their many kind of resources such as love statues goods information services and money. In this study it has the voluntary investigation of effect of allocentrism-idiocentrism value that money. They are from difference socio-economic status, residencial status of their native places, and number of siblings. Indirectly these variables are also hypothesized as variable that have influenced the degree of reciprocity to exchange many kind of resources with money through the degree of allocentrism-idiocentrism value.

Path analysis indicated that the degree of reciprocity to exchange love with money is directly influenced by socio-economic status, number of siblings and residencial status of native places. That alocentrism-idiocentrism value is not identified as the intervening variable of those previous three, that gives the interested result. As a matter of fact, actually the reciprocity to exchange of information with money is only influenced by residencial status of native places. These results are treated as an overidentified model of relation among variables.
ABSTRAK
Resiprositas secara luas diyakini sebagai suatu penentu penting dari kepuasan social dalam hubungan yang sedang brlangsung antara dua orang. Namun reprisositas tidak identic dengan kepuasan social itu sendiri, karena resiprositas dalam hubungannya dengan kepuasan social hanyalah merupakan salah satu predictor. Resiprositas social lebih dekat dengan aspek dinamis dan prospektif. Dalam studi ini diteliti pengaruh dari nilai alosentrisme-idiosentrisme terhadap tingkat resiprositas untuk mempertukarkan pelbagai jenis sumber dengan uang. Variable-variabel ini diasumsikan sebagai variable sebagai variable independen dari nilai alosentrisme-idiosentrisme. Secara tidak langsung variable-variabel ini juga diduga sebagai variable yang berpengaruh terhadap tingkat resiprositas untuk mempertukarkan pelbagai jenis sumber dengan uang melalui pengaruhnya terhadap tingkat nilai alosentrisme-idiosentrisme.

Hasil path analysis menunjukkan bahwa tingkat resiprositas untuk mempertukarkan pelbagai sumber dengan uang secara langsung dipengaruhi oleh tingkat status sosio-ekonomi, jumlah saudara kandung dan status residensial tempat tinggal asal. Lebih dari itu resiprositas untuk mempertukarkan informasi dengan uang hanya dipengaruhi oleh status residensial tempat tinggal asal. Tak satupun dari variable independen itu berpengaruh terhadap tingkat resiprositas untuk mempertukarkan layanan dengan uang dan uang dengan uang. Akhirnya berdasarkan hasil-hasil tersebut dibangun model yang lebih jelas tentang hubungan antar variable.
1991
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isdar Andre Marwan
Abstrak :

ABSTRAK
Kebahagiaan adalah sesuatu yang didambakan manusia sejak zaman dahulu kala. Banyak cabang ilmu yang mempelajari kebahagiaan, salah satunya adalah psikologi. Para ahli psikologi lalu menggunakan konstruk kesejahteraan subyektif (subjective well-being), karena istilah kebahagiaan memiliki makna yang rancu.

Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya, diketahui bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara perilaku asertif, pengaruh perbedaan budaya, penghasilan, dukungan sosial, tujuan pribadi, aktivitas, kepribadian, kognisi, dan kejadian-kejadian yang dialami seorang dalam hidup dengan kesejahteraan subyektif (Diener, 1996; Alberti & Emmons, 1995; Zika & Chamberlain, 1987). Pengaruh perbedaan budaya yang dimaksud dalam penelitian ini adalah idiosentrisme, karena obyek penelitian ini adalah individu. Perilaku asertif membuat seseorang mampu mengekspresikan diri sekaligus menghormati hak-hak orang lain. Hal ini meningkatkan kualitas hubungan dengan orang lain, meningkatkan self-esteem, mengurangi kecemasan dan mengurangi tingkat depresi. Idiosentrisme berhubungan dengan kesejahteraan subyektif karena orang yang idiosentris punya kebebasan untuk menetapkan tujuan dan tingkah lakunya sendiri. Idiosentrisme juga berhubungan dengan self-esteem yang berkaitan erat dengan kesejahteraan subyektif.

Penelitian-penelitian mengenai hubungan antara perilaku asertif dan kesejahteraan subyektif masih sangat jarang dilakukan, demikian pula dengan idiosentrisme. Oleh sebab itu peneliti tertarik untuk meneliti hubungan antara perilaku asertif dan idiosentrisme dengan kesejahteraan subyektif. Apalagi penelitian-penelitian yang selama ini dilakukan lebih banyak dilakukan dalam budaya yang individualis, masih sangat jarang dilakukan di Indonesia yang memiliki budaya yang kolektif dan kekhasan tersendiri.

Budaya Indonesia terlalu luas untuk dibicarakan, maka peneliti memilih budaya Jawa dan budaya Batak sebagai kelompok budaya yang menjadi obyek penelitian ini. Kedua kelompok budaya ini djpilih karena hasil penelitian Najelaa (1996) menunjukkan budaya Batak dipersepsikan sebagai budaya yang paling asertif sedangkan budaya Jawa sebagai budaya yang paling tidak asertif.

Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara perilaku asertif dan idiosentrisme dengan kesejahteraan subyektif pada orang Jawa dan orang Batak. Penelitian ini bertujuan pula untuk melihat sumbangan perilaku asertif dan idiosentrisme terhadap kesejahteraan subyektif orang Jawa dan orang Barak.

Berkaitan denga tujuan di atas, maka penelitian ini melibatkan 277 mahasiswa dari perguruan tinggi dan swasta yang ada di Jabotabek. Kepada mereka diberikan beberapa alat ukur, yang masing-masing mengukur : kepuasan hidup, afek menyenangkan dan afek tidak menyenangkan, perilaku asertif dan idiosentrisme. Hubungan antara perilaku asertif dan idiosentrisme secara bersama-sama terhadap kesejahteraan subyektif orang Jawa dan orang Batak diukur dengan mengontrol variabel-variabel yang mungkin berpengaruh dengan kontrol statistik. Sumbangan masing-masing faktor tersebut terhadap kesejahteraan subyektif diperoleh dengan menggunakan analisis regresi majemuk.

Penelitian ini membuktikan adanya hubungan antara perilaku asertif dan idiosentrisme secara bersama-sama terhadap kesejahteraan subyektif baik pada orang Jawa maupun orang Batak. Perilaku asertif memiliki sumbangan positif yang bermakna tarhadap kesejahteraan subyektif baik pada orang Jawa maupun orang Batak. Variabel idiosentrisme memiliki sumbangan negatif yang bermakna terhadap kesejahteraan subyektif orang Batak, sedangkan pada orang Jawa, sumbangan variabel ini tidak bermakna. Variabel pengeluaran setiap bulan memberikan sumbangan positif yang bermakna terhadap kesejahteraan subyektif orang Batak. Temuan ini sejalan dengan sumbangan negatif yang bermakna dari variabel jumlah saudara terhadap kesejahteraan subyektif orang Batak.

Hasil tambahan dari penelitian ini menunjukkan bahwa orang Batak lebih asertif dibandingkan orang Jawa. Hasil lain adalah budaya Jawa lebih cenderung mengarah ke arah kolektivisme vertikal dibanding budaya Batak. Didapati pula hasil yang menunjukkan bahwa perilaku asertif dihambat oleh budaya yang mengarah pada kolektivisme vertikal dan cenderung muncul dalam budaya yang individualisme horizontal.

Penelitian Ianjutan kiranya dapat dilakukan dengan menggunakan alat ukur yang lebih baik untuk masing-masing variabel penelitian ini. Topiknya dapat diperluas dengan hal-hal Iain seperti dukungan sosial dan self-esteem, yang diharapkan dapat lebih menjelaskan perbedaan budaya individualis dan budaya kolektif. Sampelnya pun dapat diperluas, bukan hanya usia dewasa muda dan bukan hanya mahasiswa yang tinggal di Jakarta. Dengan demikian dapat diperoleh masukan yang berguna untuk meningkatkan kesejahteraan subyektif masyarakat Indonesia.
1997
S2553
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library