Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rachmawati Martini
"Majas personifikasi merupakan bentuk kiasan yang memasangkan sifat-sifat manusia pada benda mati. Penerjemahan majas personifikasi kerap kali menimbulkan banyak permasalahan. Berdasarkan sumber data dari cerpen-cerpen karya Akutagawa Ryunosuke yang berjudul Kappa, Kumo no Ito, dan Imogayu yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Dr. Bambang Wibawarta dengan judul Kappa, Benang Laba-laba, dan Bubur Ubi ditemukan bahwa majas personifikasi Jepang dapat diterjemahkan ke dalam bentuk figuratif yang tidak hanya berbentuk personifikasi saja, namun ditemukan juga bentuk hiperbola dan simile. Selain itu majas personifikasi juga dapat diterjemahkan ke dalam bentuk nonfiguratif. Berdasarkan bentuknya, dari 15 data yang terkumpul dapat diuraikan menjadi penerjemahan majas personifikasi BSu menjadi majas personifikasi BSa yang berjumlah 9 data, penerjemahan majas personifikasi BSu menjadi majas hiperbola BSa yang berjumlah 1 data, penerjemahan majas personifikasi BSu menjadi majas simile BSa yang berjumlah 2 data, dan penerjemahan majas personifikasi BSu menjadi bentuk nonfiguratif BSa yang berjumlah 3 data. Mengacu pada angka-angka tersebut ternyata sebagian besar majas personifikasi Jepang diterjemahkan menjadi majas personifikasi juga. Berdasarkan kesepadanan makna, dari semua data yang terkumpul menunjukkan bahwa penerjemahan majas personifikasi ini semuanya sepadan maknanya. Untuk mencapai kesepadanan makna tersebut dilakukan beberapa prosedur penerjemahan, yakni modulasi, transposisi, pergeseran dalam tataran sintaksis dan pergeseran dalam tataran semantik."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S13777
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mishiel Shintabella
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bentuk-bentuk media framing yang dilakukan oleh media massa dan sikap seperti apa yang diambil oleh media terkait pemberitaan kasus Shiori Ito, khususnya oleh tiga media portal berita online, yaitu Mainichi Shimbun, BBC News Japan, dan NHK. Shiori Ito merupakan seorang perempuan Jepang yang melaporkan kasus kekerasan seksual yang dialaminya di tahun 2015 ke publik. Penelitian yang dilakukan adalah secara kualitatif dan analisis yang digunakan untuk menganalisis isi dari artikel berita adalah dengan analisis framing oleh Zhongdang Pan dan Gerald M.Kosicki. Analisis ini mempunyai empat perangkat framing yaitu Sintaksis, Skrip, Tematis dan Retoris. Sementara teori yang digunakan adalah Teori Agenda Setting oleh McCombs dan Shaw. Hasil dari penelitian ini ialah bahwa media massa mengambil sikap yang berbeda terkait kasus ini. Mainichi Shimbun tidak banyak ‘hadir’ dalam pemberitaan kasus Ito dan berusaha bersikap netral namun tetap menyajikan berita yang menarik bagi masyarakat. BBC News Japan yang secara tidak langsung membuat Jepang tidak melindungi para korban kekerasan seksual dan melakukan viktimisasi untuk menggiring empati masyarakat internasional, sedangkan NHK yang cenderung berpihak dan melindungi nama baik pemerintah.

Shiori Ito is a woman who dared to report the sexual violence case she experienced in 2015 to the public. This research was conducted to find out the forms of media framing carried out by the mass media and what kind of attitude taken by the media regarding the reporting of the case, especially by three online news portal media, namely Mainichi Shimbun, BBC News Japan, and NHK. The research conducted is qualitative and the analysis used to analyze the content of news articles is the framing analysis by Zhongdang Pan and Gerald M. Kosicki. This analysis has four framing devices namely Syntax, Script, Thematic and Rhetoric, while the theory used is Agenda Setting Theory by McCombs and Shaw. The result of this study is that the mass media took different attitudes regarding this case. Mainichi Shimbun is not very present in the coverage of the Ito case and tries to be neutral but still presents news that is interesting to the public. BBC News Japan indirectly makes Japan not protect the victims of sexual violence and victimize the victim to lead the empathy of the international community, while NHK tends to take sides and protect the good name of the government."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifqaiza Pravangesta
"Penelitian ini berfokus pada kasus kekerasan seksual yang terjadi pada perempuan pekerja di Jepang dan respons berbagai pihak yang menunjukkan pelanggengan kekuasaan ketika korban melaporkan hal yang terjadi padanya atau sekadar bercerita kepada publik tentang kekerasan seksual yang menimpa mereka. Respons pelanggengan kekuasaan ini terlihat dengan jelas pada kasus Ito Shiori, Haachu, DAYS Japan, dan KaoRi. Menggabungkan teori relasi kuasa Michel Foucault dengan feminisme, mitos pemerkosaan, dan pawahara, tesis ini berusaha menjawab alasan berbagai pihak di Jepang memberikan respons yang menunjukkan pelanggengan kekuasaan kepada korban kekerasan seksual dan bagaimana definisi pawahara sebenarnya membatasi diri dari melindungi semua jenis pekerja. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis literatur dengan fokus pada narasi yang disampaikan oleh korban Hasil dari penelitian ini adalah respons yang diberikan oleh berbagai pihak di Jepang terbentuk dari mitos pemerkosaan yang dipercaya bahkan dilanggengkan dari kekuasaan tertinggi yaitu hukum, sampai penegak hukumnya. Tidak hanya itu, definisi pawahara yang dicetuskan Pemerintah Jepang juga hanya mencakup pekerja dalam lingkup formal, membuat adanya kemungkinan terjadinya kekerasan seksual di lingkup informal.

This research focuses on cases of sexual violence against working women in Japan and the responses of various parties that demonstrate the perpetuation of power when victims report what happened to them or simply tell the public about the sexual violence that happened to them. This perpetuation of power response is evident in the cases of Ito Shiori, Haachu, DAYS Japan, and KaoRi. Combining Michel Foucault's power relations theory with feminism, rape myths, and pawahara, this thesis seeks to answer why various parties in Japan have responded in a way that demonstrates the perpetuation of power to victims of sexual violence and how the definition of pawahara actually limits itself from protecting all types of workers. The method used in this research is literature analysis with a focus on the narratives conveyed by victims. The result of this research is that the responses given by various parties in Japan are formed from rape myths that are believed and even perpetuated from the highest power, namely the law, to its law enforcement. Not only that, but the Japanese government's definition of pawahara also only covers workers in the formal sphere, leaving the possibility of sexual violence in the informal sphere."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmawati Martini
"Majas personifikasi merupakan bentuk kiasan yang memasangkan sifat-sifat manusia pada benda mati. Penerjemahan majas personifikasi kerap kali menimbulkan banyak permasalahan. Berdasarkan sumber data dari cerpen-cerpen karya Akutagawa Ryunosuke yang berjudul Kappa, Kumo no Ito, dan Imogayu yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Dr. Bambang Wibawarta dengan judul Kappa, Benang Laba-laba, dan Bubur Ubi ditemukan bahwa majas personifikasi Jepang dapat diterjemahkan ke dalam bentuk figuratif yang tidak hanya berbentuk personifikasi saja, namun ditemukan juga bentuk hiperbola dan simile. Selain itu majas personifikasi juga dapat diterjemahkan ke dalam bentuk nonfiguratif. Berdasarkan bentuknya, dari 15 data yang terkumpul dapat diuraikan menjadi penerjemahan majas personifikasi BSu menjadi majas personifikasi BSa yang berjumlah 9 data, penerjemahan majas personifikasi BSu menjadi majas hiperbola BSa yang berjumlah 1 data, penerjemahan majas personifikasi BSu menjadi majas simile BSa yang berjumlah 2 data, dan penerjemahan majas personifikasi BSu menjadi bentuk nonfiguratif BSa yang berjumlah 3 data. Mengacu pada angka-angka tersebut ternyata sebagian besar majas personifikasi Jepang diterjemahkan menjadi majas personifikasi juga. Berdasarkan kesepadanan makna, dari semua data yang terkumpul menunjukkan bahwa penerjemahan majas personifikasi ini semuanya sepadan maknanya. Untuk mencapai kesepadanan makna tersebut dilakukan beberapa prosedur penerjemahan, yakni modulasi, transposisi, pergeseran dalam tataran sintaksis dan pergeseran dalam tataran semanti."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sipayung, Steven Egan Bennedict
"Organic Light Emitting Diode OLED merupakan dioda yang dapat memancarkan cahaya karena menggunakan lapisan emissive berbahan organik small molecules, dendrimer, polimer, dsb. . Penggunaan OLED sangat dipengaruhi oleh struktur material yang digunakan seperti anoda sehingga dicari perbedaan performa pada tiga jenis material anoda yang berbeda yaitu ITO, PEDOT:PSS, dan TC-07S. Proses fabrikasi menggunakan teknik laminasi dengan struktur single emissive OLED yang terdiri dari anoda yang berbeda-beda, lapisan emissive dan katoda yang dibuat sama pada setiap jenis anoda dengan material berturut-turut PFO Poly 9,9 dioctylfluorenyl dan aluminium.
Berdasarkan karakteristik I-V, tegangan operasional struktur ITO/PFO/Al paling rendah pada 1 ndash; 2 Volt dibanding struktur PEDOT:PSS/PFO/Al dan struktur TC-07S/PFO/Al tetapi pengujian luminansi menyatakan TC-07S/PFO/Al paling optimal dengan tegangan operasional 9 Volt sudah mengemisikan cahaya dibanding struktur ITO/PFO/Al dan struktur PEDOT:PSS/PFO/Al berturut-turut sebesar 25 Volt dan 15 Volt dan TC07S/PFO/Al mengemisikan luminansi tertinggi diantara ketiganya.

Organic Light Emitting Diode OLED is a diode capable of emitting light by using organic materials small molecules, dendrimers, polymers, etc. in it rsquo s emissive layer. The performance of OLED is determined by the structure of the material such as anodes thus it is varied by three different types ITO, PEDOT PSS, and TC 07S. Single emissive OLED structure with lamination method is used in fabrication process consisting different anodes, PFO Poly 9,9 dioctylfluorenyl and aluminium subsequently as an emissive layer and cathode in every anode material.
Based on the IV characteristics, voltage threshold of ITO PFO Al structure yields better than PEDOT PSS PFO Al and TC 07S PFO Al structures at 1 ndash 2 Volts however TC 07S PFO Al yields lower operational voltage of 9 Volts compared to ITO PFO Al and PEDOT PSS PFO Al which yields 25 Volts and 15 Volts respectively and TC 07S PFO Al yield the highest luminance compared to the other structures.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67236
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afghania Dwiesta
"ABSTRAK
Over the past few years, one of Indonesias state-owned enterprises, PLN, has conducted dialogues focusing
on developing a new value-creative business model to transform itself, a sleepy regulated utility, into a truly
competitive electricity service provider. However, efforts to preserve the prominence of the Countrys electricity
sector have been ongoing as the sector is still experiencing sustained rolling blackouts, net import dependency
and lack of transmission facility enforcement throughout the Indonesian archipelago. Such efforts have been
varied from the incentivise policy and programs such as the Public-Private Partnership and the two phases
of Fast Track Program. The reformation of electricity law dated back on the 1985, 2002 and 2009 to attract
investors in the development of Indonesias electricity sector have been enacted, but a controversial issue arose
from the annulment of the Law No. 20 Year 2002 on Electricity by the Constitutional Court Decision No. 001-
021-022/PUU-I/2003 stating that such law which clearly stating that the requirement to privatise electricity
operation was unconstitutional. This article will try to provide a comprehensive comparative analysis of such
decision with the common practice adopted by the EU which has successfully implemented its deregulation
and separation of the electricitys business chain through unbundling the sector as part of liberalisation. "
Depok: University of Indonesia, Faculty of Law, 2018
340 UI-ILR 8:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library