Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dody Alfera
Abstrak :
Latar Belakang. Pengendalian sumber kebisingan sudah dilakukan perusahaan, dari data pengukuran industrial hygiene sebagian besar berada dibawah nilai ambang batas (< 85 dB), tetapi hasil pemeriksaan kesehatan tahunan didapatkan penderita gangguan pendengaran setiap tahun menunjukkan peningkatan, termasuk peningkatan kasus rujukan karyawan dengan gangguan pendengaran. Dari hasil pemeriksaan kesehatan berkala tahun 2012 didapatkan hasil 42,76 % karyawan mengalami hiperlipidemia. 26,78% memiliki masalah dengan telinga dan 8,52% memiliki gangguan pendengaran sensorineural. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh hiperlipidemia terhadap risiko gangguan pendengaran pada karyawan perusahaan kontraktor pertambangan batubara yang bekerja pada lingkungan kerja dengan tingkat kebisingan lebih dari 60 desibel. Metode Penelitian. Disain penelitian potong lintang perbandingan ( comparative cross sectional ) Pengumpulan data menggunakan data sekunder dari hasil pemeriksaan medical check up tahun 2013 dan hasil pengukuran industrial hygiene tahun 2013. Kriteria inklusi adalah seluruh karyawan permanen PT X yang masih aktif bekerja saat penelitian, laki-laki, bekerja pada lingkungan kerja dengan tingkat kebisingan lebih dari 60 dB , memiliki data audiogram dari medical check up tahun 2013 memiliki data Kholesterol, HDL, LDL dan Trigliserida, kriteria eksklusinya adalah memiliki riwayat tuli paska trauma, riwayat keluar cairan dari telinga, menggunakan obat ototoksik, tidak memiliki data yang lengkap untuk di analisa. Hasil. Faktor penentu utama yang berpengaruh secara bermakna terhadap kejadian gangguan pendengaran adalah umur (OR = 2,72; CI 95% = 1,92 - 3,87 ; p = 0.000) dan penggunaan alat pelindung diri telinga (OR = 3,15; CI 95% = 2,22 – 4,48 ; p = 0.000). Terdapat hubungan yang bermakna antara jenis pekerjaan ( OR = 0,64 ; CI 95% = 0,45 – 0,84 ; p = 0,002 ), lama bekerja ( OR = 1,12 ; CI 95% = 1,17 – 1,23 ; p = 0,000 ), kadar gula darah puasa (OR = 3,92 ; CI 95% = 2,14 – 7,18 ; p = 0,000). Kesimpulan. Pengaruh hiperlipidemia terhadap risiko gangguan pendengaran sensorineural pada karyawan laki-laki perusahaan kontraktor pertambangan batubara yang bekerja pada lingkungan kerja dengan tingkat kebisingan lebih dari 60 dB tidak ditemukan pada penelitian ini. ...... Background. Control of noise sources has been done the company, from industrial hygiene measurement data are mostly located below the threshold value (<85 dB), but the results obtained annual medical check up every year people with hearing loss showed improvement, including increased employee referral cases with hearing loss. From the results of medical check up in 2012 showed 42.76% of employees experienced hyperlipidemia. 26.78% had problems with ears and 8.52% had sensorineural hearing loss. This study aims to determine the effect of hyperlipidemia on the risk of hearing loss in coal mining contractor company employees who work in a work environment with noise levels over 60 decibels. Method. Design A cross-sectional comparative study (comparative cross sectional) data was collected using secondary data from the results of medical check-up in 2013 and the results of industrial hygiene measurements in 2013. Inclusion criteria were permanent employees of PT X is still actively working time of the study, male, working in a work environment with noise levels over 60 dB, has data audiogram of medical check-up in 2013 has data cholesterol, HDL, LDL and triglycerides, Exclusion criteria were a history of post-traumatic deafness, a history of ear discharge, use of ototoxic drugs, do not have complete data for analysis. Results. The main determining factors that significantly affect the incidence of hearing loss is age (OR = 2.72; 95% CI = 1.92 to 3.87, p = 0.000) and the use of personal protective equipment ear (OR = 3.15; CI 95% = 2.22 to 4.48, p = 0.000). There is a significant association between the type of work (OR = 0.64; 95% CI = 0.45 to 0.84, p = 0.002), duration of work (OR = 1.12; 95% CI = 1.17 to 1, 23, p = 0.000), fasting blood sugar levels (OR = 3.92; 95% CI = 2.14 to 7.18, p = 0.000). Conclusion. Effect of hyperlipidemia on the risk of sensorineural hearing loss in male employees of coal mining contractor company working in a work environment with noise levels over 60 dB can not be found in this study.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lifa Hanifah
Abstrak :
Hiperlipidemia merupakan salah satu faktor risiko untuk penyakit jantung koroner (PJK). Penurunan lipid telah terbukti dapat menurunkan risiko terjadinya PJK. Untuk mengatasinya dapat dilakukan diet sebagai terapi awal atau dengan menggunakan obat hipolipemik. Adanya sintesis obat baru golongan statin yang berkhasiat sebagai obat hipolipemik diharapkan dapat memberikan efek yang lebih baik. Untuk menjamin penggunaannya perlu diuji dengan penelitian ilmiah, yaitu dengan mengamati gejala toksik yang mungkin terjadi pada obyek uji dengan penggunaan dalam jangka waktu lama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian obat LS secara oral selama 60 hari terhadap jumlah eritrosit, leukosit, trombosit dan kadar hemoglobin tikus putih galur Sprague Dawley. Tikus dibagi dalam tiga kelompok dosis uji, kelompok I, II, III adalah kelompok perlakuan yang diberi larutan uji dengan dosis 0,9; 1,8; dan 3,6 mg/200 g bb dan satu kelompok kontrol yang diberi larutan CMC 0,5%. Masing-masing kelompok terdiri dari 12 ekor tikus; 6 ekor tikus jantan dan 6 ekor tikus betina yang ditempatkan secara terpisah. Pemeriksaan jumlah eritrosit, leukosit, trombosit dan kadar hemoglobin dilakukan pada hari ke-0, 31 dan 61. Berdasarkan hasil uji statistik (ANAVA) satu arah diperoleh bahwa pemberian obat LS tidak berpengaruh terhadap jumlah eritrosit, leukosit, trombosit dan kadar hemoglobin tikus putih (p>0,05). ......Hyperlipidemia is one of the risk factor for coronary heart disease (CHD). The Reduction of lipid level has been proven to the declining of the coronary heart disease. The reduction can be done by dietary as an early therapy or by using hypolipemic agents. The existence of new synthetic drugs in statin group which is useful as hypolipemic drugs is expected to give better effect. To guarantee its usage needs to be examined by scientific research that is by observing the toxic symptom which maybe happened to experimental object in a long periode usage. The study had an aim to observe the influence of LS drug orally for 60 days towards the total of erythrocyte, leucocyte, thrombocyte and the level of hemoglobin of albino rats strain Sprague Dawley. The experimental rats were divided into three groups of dosage, group I, II, III were given LS drugs with 0.9, 1.8 and 3.6 mg/200 g of body weight repeating and one group as control (group IV) was given CMC 0,5%. Each group consists of 12 rats, 6 male albino rats and 6 female albino rats, both of sex placed separetly. The examination of the total erythrocyte, leucocyte, thrombocyte and the level of hemoglobin were carried out on 0, 31st and 61st day. Based on statistical analysis by one way ANOVA shows that giving LS drug doesn’t influence the total of erythrocyte, leucocyte, thrombocyte and the level of hemoglobin of The albino rat (p>0,05).
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2007
S33040
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yanto Ciputra
Abstrak :
Latar belakang. Transfusi trombosit ditujukan untuk mencegah dan mengatasi perdarahan pada pasien trombositopenia. Trombosit dapat mengalami aktivasi walaupun tidak terjadi perdarahan sehingga dapat menimbulkan suatu keadaan yang disebut hiperagregasi seperti pada trombosit dari seseorang dengan hiperlipidemia. AABB menganjurkan untuk membuang semua produk darah yang berasal dari donor dengan plasma yang lipemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh status lipid donor trombosit aferesis terhadap fungsi trombosit dan kadar malondialdehid selama penyimpanan. Metodologi. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif analitik pada 31 sediaan trombosit aferesis yang berasal dari donor trombosit aferesis yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Sediaan trombosit aferesis dibagi menjadi dua grup, yaitu grup hiperlipidemia dan normolipidemia. Dilakukan pengujian terhadap kandungan trombosit, fungsi agregasi dan kadar MDA pada hari pertama, kedua dan keempat penyimpanan. Hasil. Terjadi peningkatan kandungan trombosit selama penyimpanan pada kedua grup, yang berhubungan dengan proses apoptosis. Pada hari keempat terjadi kenaikan kandungan trombosit yang lebih banyak pada grup hiperlipidemia. Pada hari kedua didapatkan perbedaan yang bermakna pada agregasi trombosit dengan agonis ADP 2 μM. Pada hari keempat didapatkan perbedaan kadar MDA yang bermakna. Didapatkan korelasi yang positif dan bermakna antara kolesterol total, LDL dan trigliserida terhadap kadar MDA. Tidak didapatkan korelasi yang bermakna antara kolesterol total, trigliserida dan kadar MDA terhadap agregasi trombosit. Simpulan. Status lipid donor meningkatkan terjadinya apoptosis trombosit aferesis, lebih sensitif terhadap agonis ADP dan peningkatan kadar MDA. Perlunya mengingatkan donor trombosit aferesis untuk diet rendah lemak sebelum proses aferesis dilaksanakan. Perlunya penelitian lebih lanjut untuk menentukan kadar lipid yang masih dapat ditoleransi. ...... Background. Platelet transfusions is intended to prevent and resolve bleeding in patients with thrombocytopenia. Platelet activation may have occured although there were no bleeding that can lead to a condition called hyperaggregation as in someone with hyperlipidemia. AABB recommends to dispose of all products from donors with plasma lipemia. This study aimed to determine the effect of lipid status of the donor platelet apheresis to platelet function and levels of malondialdehyde with in storage. Methodology. This study used descriptive analytic design in 31 platelet apheresis concentrates. Samples were divided into two groups, hyperlipidemia and normolipidemia. The assay for the content of platelets, aggregation functions and levels of MDA was tested on the first day, second and fourth of platelet storage. Results. An increase in the content of platelets during storage in both groups, which are associated with the process of apoptosis. On the fourth day there was higher of contents platelets in hyperlipidemic grup than normolipidemic grup. There were significant difference in platelet aggregation with ADP 2 μM at second day and levels of MDA at fourth day. There were positive and significant correlations between total cholesterol, LDL and triglyceride to the levels of MDA. There were no significant correlation between total cholesterol, triglycerides and MDA levels to platelet aggregation. Conclusion. Improved of the lipid status of the donor platelet apheresis will increase platelet apoptosis, more sensitive to agonist ADP and increase MDA levels. The need to remind donors platelet apheresis to a low fat dietary before apheresis process implemented. Need for further research to determine the lipid levels that can still be tolerated.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Diana Puspita Rini
Abstrak :
Hiperlipidemia merupakan peningkatan lipid dalam tubuh yang merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskular yang meningkat selama 30 tahun. Tanaman obat memiliki porsi besar sebagai agen farmakologis, terutama dalam terapi penyakit. Aktivitas farmakologis dari tanaman obat telah disaring secara menyeluruh menggunakan pendekatan tinggi dalam penemuan obat. Lampeni, juga dikenal sebagai Ardisia humilis Vahl, digunakan untuk berbagai penyakit seperti vertigo, rematik, dan bisul kulit, dan sebagai stimulan, karminatif, dan antidiare. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa memberi ekstrak alkohol tikus albino Swiss pada 200 mg / KgBB dapat menurunkan LDL, trigliserida, kolesterol total, dan VLDL dan meningkatkan HDL. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi farmakologi jaringan daun Lampeni yang berpotensi sebagai antihiperlipidemia menggunakan beberapa database etnobotani dan perangkat lunak. Penelitian ini dilanjutkan dengan in silico. Hasil dari daun Lampeni adalah hampir semua senyawa bioaktif menargetkan gen terkait hiperlipidemia. Senyawa dengan potensi antihiperlipidemia tertinggi adalah Ardisinol II, Bilobol, ArdisiphenolB, Maesaquinone, Beta amiryn, dan Embelin. IL6, HSP90AA1, EGFR, MAPK3, SRC, PPARG, dan STAT3 memiliki nilai terbaik dan menjadi gen senyawa daun Lampeni. Target ini berkaitan dengan proses inflamasi dan proliferasi, yang menjelaskan kemungkinan menjelaskan daun Lampeni dalam melemahkan gejala hiperlipidemia. Studi lebih lanjut diperlukan untuk memvalidasi hasil selain dengan metode docking molekuler, seperti dinamika molekuler, in vitro, atau studi in vivo. ......Hyperlipidemia is increasing lipids in a body that are risk factors for cardiovascular disease that increased last over 30 years. Natural products have a large portion as pharmacological agents, particularly in disease therapies. The pharmacological activity of natural product remedies has been thoroughly screened using high approaches in drug discovery. Lampeni, also known as Ardisia humilis Vahl, is utilized for various illnesses such as vertigo, rheumatism, and skin ulcers, and as a stimulant, carminative, andantidiarrheall. Previous studies have shown that feeding Swiss albino rats alcohol extract at 200 mg/KgBW could decrease LDL, triglycerides, total cholesterol, and VLDL and increase HDL. This study aimed to predict Lampeni leaf's network pharmacology as a potential for hyperlipidemia using multiple ethnobotanical databases and software. This research was cond. This is in silico. The result of Lampeni leaf is almost all bioactive compounds targeted hyperlipidemia-associated genes. Compounds with the highest potential of Hyperlipidemia are Ardisinol II, Bilobol, ArdisiphenolB, Maesaquinone, Beta amiryn, and Embelin. IL6, HSP90AA1, EGFR, MAPK3, SRC, PPARG, and STAT3 had the best value and became the gene doth the Lampeni leaf compound. These targets are tightly associated with inflammatory and proliferation processes, which explain the possible explaining Lampeni leaf in attenuating hyperlipidemic symptoms. Further study is needed to validate the result other than by molecular docking method, such as molecular dynamics, in vitro, or in vivo studies.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mellynia Tri Sugiarti
Abstrak :
Model tikus hiperlipidemia yang diberikan high fat diet dapat mengalami aktivasi platelet akibat plak aterosklerosis yang ruptur dan dapat berkembang menjadi penyakit kardiovaskular. Kandungan 6-Shogaol dan 6-Gingerol pada jahe merah serta brazilin pada ekstrak secang terbukti secara in vitro berperan sebagai zat antiplatelet. Penelitian ini bertujuan untuk menguji khasiat jahe merah dan secang secara in vivo dengan parameter waktu pendarahan pada model tikus hiperlipidemia. Delapan belas ekor tikus dibagi ke dalam enam kelompok, yakni kelompok kontrol normal serta kelompok hiperlipidemia yang terdiri atas kelompok kontrol negatif, kontrol positif, varian dosis 1, 2, dan 3. Pemberian high fat diet yang terdiri dari 50% lemak kambing, 15% mentega, 20% fruktosa, 2% kolesterol murni, 0,5% asam kolat, dan 12,5% minyak kelapa diberikan pada kelompok induksi hiperlipidemia hingga minggu ke-10 dan diberikan dosis sesuai jenis kelompok di minggu ke-8 induksi. Kadar kolesterol total dan trigliserida mencapai cut off pada kelompok tikus hiperlipidemia di minggu ke-8 induksi dengan berbeda bermakna (p < 0,05). Waktu pendarahan yang dihasilkan semakin meningkat seiring peningkatan dosis ekstrak, dimana durasi terlama waktu pendarahan terjadi pada dosis 3 dengan perbandingan jahe merah dan secang sebesar 800 mg : 200 mg per 200 gram BB tikus, yakni selama 15,99 menit. ......Hyperlipidemic rat model given high fat diet can experience platelet activation due to ruptured atherosclerotic plaque and develop into cardiovascular disease. 6-Shogaol and 6-Gingerol in red ginger and brazilin in sappan extract was proven in vitro to act as antiplatelet substances. This study aims to examine the efficacy of red ginger and sappan in vivo with bleeding time parameters in hyperlipidemic rat model. Eighteen rats were divided into six groups, namely the normal control group and the hyperlipidemic group consisting of negative control group, positive control group, dose variants 1, 2, and 3. The administration of high fat diet consisting of 50% goat fat, 15% butter, 20% fructose, 2% pure cholesterol, 0.5% cholic acid, and 12.5% ​​coconut oil were given to the hyperlipidemic group until the 10th week and given the dose according to the type of group at the 8th week of induction. Total cholesterol and triglyceride levels reached the cut off in the group of hyperlipidemic rats at the 8th week of induction with significantly different (p < 0.05). The resulting bleeding time increased with the increase in the dose of the extract, where the longest duration of bleeding time occurred at dose 3 with a ratio of red ginger and sappan of 800 mg: 200 mg per 200 grams of body weight of rats, which was 15.99 minutes.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Esra Devi Tarida
Abstrak :
Fraktur merupakan dampak yang paling sering terjadi akibat kecelakaan lalu lintas. Pengobatan fraktur yang tidak adekuat dapat menyebabkan penyatuan tulang nonfungsional yang disebut malunion. Studi kasus ini menganalisis asuhan keperawatan dan intervensi discharge planning pada pasien fraktur malunion yang disertai hiperlipidemia dan hiperurisemia. Hasil studi kasus menunjukkan bahwa discharge planning pada pasien fraktur malunion meningkatkan pengetahuan pasien tentang perawatan pasca operasi ankle arthrodesis yaitu non weight bearing dan diet rendah purin, rendah lemak serta tinggi protein. Rekomendasi untuk mengoptimalkan discharge planning yaitu meningkatkan pengetahuan perawat dan pembuatan media discharge planning. ...... Fractures are the most frequent impacts of traffic accidents. Inadequate treatment of fractures can lead to a non-functional bone union called malunion. This case study analyzed nursing care and discharge planning intervention in a patient with malunion fracture accompanied with hyperlipidemia and hyperuricemia. The results of this case study found that discharge planning can improve patient education about post-operative care ankle arthrodesis is non-weight bearing and low purine, low fat and high calcium diet in the patient with malunion fracture. Optimization discharge planning can be done by increasing nurse’s knowledge and make discharge planning media.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Gunadi
Abstrak :
ABSTRAK
Artritis gout umumnya disertai hiperurikemia, walaupun pada keadaan akut kadar asam urat dapat normal. Hiperurikemia dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh sehingga mengakibatkan penyulit, cacat dan kematian, juga selain itu dianggap sebagai salah satu faktor risiko penyakit jantung koroner (PJK). Terjadinya PJK pada hiperurikemia dianggap antara lain karena degenerasi endotel pembuluh darah sebagai akibat langsung asam urat. Hiperurikemia sering disertai hiperlipidemia dan peningkatan agregasi trombosit yang dikaitkan dengan PJK maupun kelainan pembuluh darah.

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan prevalensi dan fenotipe hiperlipidemia serta membuktikan hubungan antara hiperurikemia dengan hiperlipidemia dan peningkatan agregasi trombosit pada penderita artritis gout primer.

Telah diteliti 30 orang laki-laki penderita hiperurikemia artritis gout primer dan sebagai kontrol 30 laki-laki artritis non gout yang berobat jalan ke poliklinik Reumatologi RSCM yang memenuhi kriteria.

Pemeriksaan meliputi kadar asam urat serum, standing serum kolesterol total, trigliserida, kolesterol-HDL, kolesterol-LDL, elektroforesis lipoprotein dan agregasi trombosit.

Pada kelompok penderita didapatkan kadar asam urat serum rata-rata 9,94 mg/dL (7,1 - 14,4 mg/dL), sedangkan pada kelompok kontrol 5,5 mg/dL (4,1 - 6,7 mg/dL). Pada kelompok penderita didapatkan 21 orang (70%) dengan obesitas, sedangkan pada kelompok kontrol didapatkan hanya 2 orang (6,7%) dengan obesitas. Pada kelompok penderita, 24 orang (80%) menunjukkan kadar trigliserida di atas batas normal, dengan hiperlipoproteinemia tipe IV. Sedangkan pada kelompok kontrol didapatkan hanya 8 orang (26,4%) dengan hiperlipoproteinemia tipe IV, 1 orang (3,3%) tipe lib dan sisanya normal. Terdapat perbedaan bermakna (p < 0,05) kadar trigliserida kedua kelompok. Didapatkan korelasi yang baik antara kadar asam urat dengan kadar-trigliserida (r = 0,7641). Pada kelompok penderita, 7 orang (23,3%) dengan kadar kolesterol total di atas nilai normal, sedang pada kelompok kontrol hanya 1 orang (3,3%). Perbedaan ini bermakna (p <0,05), tetapi didapatkan korelasi yang kurang balk antara kadar asam urat dengan kadar kolesterol total (r = 0,2307). Radar kolesterol-HDL pada kelompok penderita didapatkan 16 orang {52,8%) lebih rendah dari nilai normal. Sedangkan pada kelompok kontrol hanya 5 orang {16,6%.). Perbedaan ini bermakna (p{0,05) dan didapatkan korelasi yang terbalik antara kadar asam urat dengan kadar kolesterol-HDL (r = - 0,1782). Pada kelompok penderita, 8 orang (26,4%) dengan kadar kolesterol-LDL yang lebih tinggi dari normal, sedangkan pada kelompok kontrol hanya 1 orang (3,3%), perbedaan ini bermakna (p<0,05). Tidak didapatkan korelasi antara kadar asam urat dengan kadar kolesterol-LDL (r = 0,0356). Pada penelitian ini tidak didapatkan adanya perbedaan agregasi trombosit kelompok penderita dan kontrol. Demikian pula tidak didapatkan korelasi antara kadar asam urat dengan agregasi trombosit, kecuali bila kolesterol total > 250 mg/dL dan LDL > 160 mg/dL (r = 0,74 dan r = 0,63).

Delapan puluh persen penderita hiperurikemia artritis gout primer dengan hiperlipoproteinemia tipe IV. Yang menunjukkan hipertrigliseridemia saja dan hipertrigliseridemia dengan hiperkolesterolemia masing- masing 56,7% dan 23,37. Kadar K-HDL penderita yang lebih rendah dari normal lebih banyak daripada kontrol secara bermakna (p < 0,05). Kadar asam urat berkorelasi baik dengan kadar trigliserida (r = 0,7641), sedangkan dengan kadar kolesterol total korelasinya tidak baik (r = 0,2307) dan tidak didapatkan korelasi dengan agregasi trombosit.

Disarankan agar dilakukan pemantauan kelainan kadar lipid pada penderita hiperurikemia artritis gout primer. Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih banyak terutama dengan kolesterol total > 250 mg/dl dan kolesterol LDL > 160 mg/dL juga hubungan radikal bebas dengan hipertrigliseridemia.
1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Efikasi menjadi tema utama dalam pengembangan obat bahan alam. Jamu NF adalah obat bahan alam dengan komposisi daun jeruk nipis (Citrus aurantium), herba Stevia ( Stevia rebaudiana Bertonii M), biji Plantago ovata (Plantago ovata Forssk ), herba Chicory (Cichorium intybus), herba Opuntia ficus indica (Opuntia ficus-indica). Pada penelitian ini jamu NF diuji untuk melihat pengaruhnya terhadap berat badan, kadar kolesterol total, dan kadar trigliserida pada tikus putih jantan. Induksi obesitas dan hiperlipidemia dilakukan secara eksogen dengan kuning telur 80%, lemak hewan 5%, dan larutan gula 15%. Kontrol pembanding diberikan Orlistat. Penetapan kadar dilakukan secara kolorimetri enzimatik menggunakan kolesterol oksidase untuk kolesterol dan gliserol-3-fosfat oksidase untuk trigliserida. Hasil menunjukkan bahwa dosis 0,432 g/200 g bb/hari belum dapat mempertahankan berat badan secara bermakna, sedang dosis 0,864 g dan 1,728 g/200 g bb/hari memiliki efek mempertahankan berat badan secara bermakna. Dosis 0,432 g, 0,864 g, dan 728 g/200 g bb/hari belum dapat menurunkan kadar kolesterol total dan kadar trigliserida secara bermakna (α =0,05).
Universitas Indonesia, 2007
S32581
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Afifah
Abstrak :
Penyakit kardiovaskular merupakan salah satu penyakit dengan morbiditas yang tinggi di Indonesia. Salah satu faktor utama penyebabnya yaitu hiperlipidemia yang juga berkaitan dengan aktivasi platelet yang memicu pembentukan trombus. PCSK9 (Proprotein Convertase Subtilisin/Kexin 9) diketahui terlibat dalam metabolisme lipid karena mampu mendegradasi reseptor LDL (Low Density Lipoprotein Cholesterol) sehingga mempengaruhi kadarnya dalam plasma. Penelitian terkait PCSK9 juga telah menghasilkan adanya hubungan langsung antara PCSK9 dengan aktivasi platelet. Rimpang jahe merah dan kulit kayu secang merupakan tanaman yang dikenal khasiatnya turun temurun oleh masyarakat Indonesia. Berdasarkan penelitian yang telah ada ditemukan potensi ekstrak jahe merah dan secang sebagai antiplatelet. Pada penelitian ini dilakukan evaluasi efek pemberian 3 kombinasi ekstrak jahe merah secang terhadap kadar PCSK9 sebagai marker aktivasi platelet dengan heman model hiperlipidemia yang diinduksi HFD (High Fat Diet). Kadar kolesterol total dan trigliserida dari 18 ekor sampel plasma tikus Wistar jantan pada minggu ke-8 diukur dengan spektro UV kemudian diperoleh hasil signifikan (p<0,05) dibanding kelompok normal. Pada minggu ke-8 hingga 10 tikus tetap diinduksi HFD dan juga diberikan perlakuan berbeda setiap kelompoknya dengan tambahan pemberian CMC 0,5% pada kelompok normal dan negatif, aspirin dosis 81 mg/KgBB pada kelompok positif dan tiga variasi dosis kombinasi ekstrak jahe merah dan secang. Pada minggu ke-10 kadar PCSK9 plasma diukur dan diperoleh bahwa dosis 3 ekstrak jahe merah-secang (800:200 mg/200 g BB tikus) memberikan hasil kadar PCSK9 terendah secara deskriptif dan berbeda signifikan dengan kadar PCSK9 kelompok negatif (p<0.05).< ......Cardiovascular disease is one of the diseases with high morbidity in Indonesia. One of the main factors causing hyperlipidemia is also related to platelet activation that triggers thrombus formation. PCSK9 (Proprotein Convertase Subtilisin/Kexin 9) is known to be involved in lipid metabolism because it is able to degrade LDL (Low Density Lipoprotein Cholesterol) receptors so that it affects its plasma levels. Studies related to PCSK9 have also shown a direct relationship between PCSK9 and platelet activation. Red ginger rhizome and sappan wood are plants that are known for their usefulness from generation to generation by the people of Indonesia. Based on existing research, it was found the potential of red ginger extract and secang as an antiplatelet. In this study, an evaluation of the effect of giving 3 combinations of red ginger and sappan wood extract of PCSK9 levels as a marker of platelet activation was carried out with the HFD (High Fat Diet) induced hyperlipidemia animal model. Total cholesterol and triglyceride levels from 18 male Wistar rat plasma samples at week 8 were measured by UV spectrophotometer. Then, significant results were obtained (p<0.05) compared to the normal group. At week 8 to 10 the rats were still induced by HFD and also given different treatment for each group with the addition of 0.5% CMC in the normal and negative groups, aspirin dose of 81 mg/Kg BW in the positive group and three variations of the dose of red ginger and sappan wood extract combination. At week 10, plasma PCSK9 levels were measured and it was found that a dose 3 of red ginger and sappan wood extracts (800:200 mg/200 g BW rats) gave the lowest PCSK9 levels descriptively and significantly different from PCSK9 levels in the negative group (p<0,05).
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Enny Herawati
Abstrak :
Platelet merupakan fragmen sel berinti kecil beredar dalam darah yang dilepaskan dari megakariosit. Platelet memainkan peranan penting dalam hemostasis, thrombosis, inflamasi, dan aterogenesis. Produksi stres oksidatif dan reactive oxygen species (ROS) dapat mengaktifkan platelet dan berperan dalam patogenesis penyakit kardiovaskular. Hiperlipidemia merupakan salah satu faktor risiko penyakit kardiovaskular yang dapat menginisiasi terjadinya aktivasi platelet melalui produksi ROS yang berlebih. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh diet tinggi lemak terhadap karakteristik mod el hewan hiperlipid emia serta menganalisis pengaruh hiperlipid emia terhad ap aktivasi platelet melalui parameter beta thromboglobulin. Sebanyak 24 tikus Wistar dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu 1 kelompok normal dan 3 kelompok induksi diet tinggi lemak. Pemberian induksi diet tinggi lemak dilakukan selama 10 minggu. Hasil menunjukkan pemberian diet tinggi lemak selama 10 minggu meningkatkan profil lipid kolesterol total dan trigliserida secara signifikan jika dibandingkan kelompok normal. Model hewan hiperlipidemia yang diinduksi diet tinggi lemak menghasilkan kadar beta-thromboglobulin yang lebih tinggi jika dibandingkan kelompok normal. Beta thromboglobulin, kolesterol total, dan trigliserida menunjukkan korelasi yang sangat kuat dengan arah yang positif. Dapat disimpulkan bahwa pemberian diet tinggi lemak selama 10 minggu berhasil membent uk kond isi hiperlipid emia melalui parameter kolesterol total dan trigliserida. Model hewan hiperlipidemia yang diinduksi diet tinggi lemak selama 10 minggu menunjukkan t erjad inya akt ivasi plat elet berd asarkan tingginya kadar beta-thromboglobulin jika dibandingkan dengan kelompok normal. ...... Platelets are small nucleated cell fragments circulating in the blood that are released from megakaryocytes. Platelets play an important role in hemostasis, thrombosis, inflammation, and atherogenesis. Production of oxidative stress and reactive oxygen species (ROS) can activate platelets and play a role in the pathogenesis of the cardiovascular disease. Hyperlipidemia is one of the risk factors for cardiovascular disease that can initiate platelet activation through excessive ROS production. The purpose of this study was to determine the effect of variations in the composition of a high-fat diet on the characteristics of hyperlipidemic animal models and to analyze the effect of hyperlipidemia on platelet activation through beta thromboglobulin. A total of 24 Wistar rats were divided into 4 groups, 1 normal group and 3 high-fat diet groups. A high-fat diet was given for 10 weeks. The results showed that giving a high-fat diet for 10 weeks increased the lipid profile of total cholesterol and triglycerides significantly when compared to the normal group. An animal model of hyperlipidemia induced by a high-fat diet resulted in higher beta-thromboglobulin levels compared to the normal group. Beta thromboglobulin, total cholesterol, and triglycerides showed a very strong correlation in a positive direction. It can be concluded that giving a high-fat diet for 10 weeks succeeded in forming a hyperlipidemic condition through total cholesterol and triglyceride parameters. An animal model of hyperlipidemia induced by a high-fat diet for 10 weeks showed platelet activation based on high levels of beta-thromboglobulin compared to the normal group.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>