Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Komar Sutriah
Abstrak :
Telah dilakukan pengukuran tegangan permukaan , stabilitas emulsi , dan aktivitas emulsi terhadap lesitin termodifikasi hasil hidrolisis enzimatik menggunakan fosfolipase A2 . Dispersi 0,05 %(blv) lesitin termodifikasi dalam air teryata mampu menurunkan tegangan permukaan sekitar 50 % dibanding lesitin awal, menjadi 30 dyne/cm. Sedangkan dispersi 0,013 %(blv) lesitin termodifikasi setelah mengalami pemisahan asam lemak bebasnya mampu menurunkan tegangan permukaan sekitar 25 % , menjadi 50 dyne/cm. Stabilitas emulsi (01W) dan aktivitas emulsi lesitin termodifikasi ternyata lebih rendah dibanding lesitin awal. Dispersi 0,05 %(blv) lesitin termodifikasi mengalami penurunan stabilitas emulsi 45 %, sedangkan dispersi 0,013 % lesitin termodifikasi yang telah mengalami pemisahan asam lemak bebasnya turun 38 %. Lesitin termodifikasi ternyata meningkatkan stabilitas emulsi (W/0). Uji terhadap 0,12 %(b/v) dispersi lesitin termodifikasi ternyata meningkatkan stabilitas emulsi (W/0) sebesar 12 %. Penurunan tegangan permukaan lesitin termodifikasi disebabkan adanya perubahan struktur molekul dan komposisi individual fosfolipid yang ada didalarnnya, sehingga menjadikannya lebih mudah mengadsorpsikan din ke permukaan . Diduga adanya sinergestik antara lisofosfolipid dengan asam lemak bebas dalam menurunkan tegangan permukaan melalui solubilisasi. Penurunan stabilitas emulsi (OIW) dan aktivitas emulsi lesitin termodifikasi disebabkan adanya peningkatan karakter hidrofilik dari lisofosfolipid hasil hidrolisis, sehingga diduga meningkatkan HLB-nya. Komponen individual surfaktan yang diduga paling berperan dalam meningkatkan stabilitas emulsi (W/O) lesitin termodifikasi adalah asam lemak bebas dan lisofosfatidiietanolamin. Uji statistika menunjukkan adanya beda nyata antara tegangan permukaan dan stabilitas emulsi lesitin termodifikasi dibanding kontrol, tetapi tidak ada beda nyata antar taraf perlakuan pada dua kondisi percobaan yang dilakukan. Variasi konsentrasi lesitin dan variasi waktu reaksi ternyata tidak memberikan pengaruh nyata terhadap perubahan tegangan permukaan , stabilitas emulsi dan aktifitas emulsi antar lesitin termodifikasi.
We examined surface tension, emulsion stability, and emulsion activity shown by aqueous dispersion of lecithin product hydrolyzed with phospholipase A2. The result showed significant decreasing of surface tension and it can be compared to Aerosol-DT, which is the most effective commercial wetting agent. On the other hand, lecithin hydrolyzed decreased on the stability and the activity of oil in water emulsion (01W), vice versa it enhanced the stability of water in oilemulsion (W/O). Improvement on surface properties of the hydrolyzed lecithin caused by structure of lysolecithin molecule which preferred to adsorb at surface. While, improvement on hydrophylic character of lysophospholipid also reduced properties of oil in water emulsion . It is suggested that synergetic effect occurs between free fatty acids with lysophosphatydylethanolamine in hydrolyzed lecithin which are predominantly enhanced the stability of water in oil emulsion . No significant result was observed by various concentration and time reaction applied on the experiment upon surface and emulsion properties of lecithin hydrolyzed.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Huda Apriliana
Abstrak :
Keanekaragaman hayati Indonesia memiliki potensi untuk dapat diambil manfaatnya. Salah satunya eceng gondok yang memiliki kandungan selulosa sebesar 60 . Pemanfaatan selulosa eceng gondok dapat meningkatkan nilai guna eceng gondok yang selama ini menjadi tanaman gulma air. Selulosa dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar produk polimer seperti hidrogel. Polimer superabsorben yang bersifat hidrofilik ini memiliki kemampuan menyerap cairan sampai 200 kali berat material hidrogel itu sendiri dengan mempertahankan strukturnya. Dalam pembuatan hidrogel, selulosa diturunkan menjadi Carboxymethyl Celluose CMC melalui tahap alkalisasi dan karboksimetilasi dengan media perekasi etanol dan isopropanol 2:8. Selain itu untuk memperkuat sifat penyerapan hidrogel maka perlu ditambahkan polimer yang biodegradable yaitu Polyvinyl Alcohol PVA partially hydrolyzed dengan variasi perbandingan 20:80, 80:20, 50:50, 25:75 dan 75:25 serta menggunakan asam sitrat 10 sebagai chemical crosslinker agent. Berdasarkan hasil penelitian, komposisi optimal dalam pembentukan hidrogel dengan PVA Partially Hydrolyzed yaitu PVA:CMC 20:80 dan 25:75 dan nilai swelling ratio yang dicapai yaitu 29 dan 25 . Nilai yang rendah ini dikarenakan struktur morfologi yang lebih compact dan sedikit pori sehingga menyulitkan air untuk berdifusi ke dalam hidrogel. Jika dibandingkan dengan hidrogel yang mengandung PVA Fully Hydrolyzed, Hidrogel dengan penambahan PVA Partially Hydrolyzed mengandung vinil asetat yang mengakibatkan rendahnya sifat hidrofilik dan nilai kesetimbangan liofil-hidrofil pada hidrogel.
Many benefits can be retrieved from Indonesia rsquo s biodiversity. One of them is cellulose of Water hyancinth. Water hyancinth contains 60 cellulose. Cellulose of water hyancinth can be used as material for polymer product, hydrogel. Hydrogel is a hydrophilic superabsorbent polymer that can absorb water until 200 times from its weight without dissolved in water. In synthesis of hydrogel, the cellulose should be modified to Carboxymethyl Cellulose CMC by alkalization and carboxymethylation process in reaction media ethanol and isopropanol 2 8 . In order to increase swelling ratio of hydrogel, polyvinyl alcohol PVA Partially Hydrolyzed is added with different composition and use citric acid 10 as chemical crosslinker agent. The variation of PVA CMC composition used are 20 80, 80 20, 50 50, 25 75 dan 75 25. Based on the result, the optimal PVA CMC composition are 20 80 and 25 75 which give results 29 and 25 in their swelling ratio. This low swelling ratio is caused by morphology structure of hydrogel that has a compact structure and small pores. This structures lead to difficulity in water diffusion. In compare with hydrogel from PVA Fully Hydrolyzed addition, hydrogel with PVA Partially Hydrolyzed addition contain vinyl acetate that cause hydrogel less hydrophilic and has a low value on liofil hidrophilic balance.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S69092
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library