Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
Salaman, Redclife N.
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 2014
641.352 1 SAL p
Buku Teks Universitas Indonesia Library
"Finally meeting the need for a laboratory manual on human genetics, this practical guide is the perfect companion title to all major standard textbooks on the subject. The authors all have a high-level research background and are actively involved in teaching and counseling. Based on a standard curriculum in human genetics, each chapter equals one practical unit of the course and topics range from basics in human inheritance to genetics in major disease clusters and from bioinformatics and personalized medicine to genetic counseling.;inally meeting the need for a laboratory manual on human genetics, this practical guide is the perfect companion title to all major standard textbooks on the subject. The authors all have a high-level research background and are actively involved in teaching and counseling. Based on a standard curriculum in human genetics, each chapter equals one practical unit of the course and topics range from basics in human inheritance to genetics in major disease clusters and from bioinformatics and personalized medicine to genetic counseling;inally meeting the need for a laboratory manual on human genetics, this practical guide is the perfect companion title to all major standard textbooks on the subject. The authors all have a high-level research background and are actively involved in teaching and counseling. Based on a standard curriculum in human genetics, each chapter equals one practical unit of the course and topics range from basics in human inheritance to genetics in major disease clusters and from bioinformatics and personalized medicine to genetic counseling;inally meeting the need for a laboratory manual on human genetics, this practical guide is the perfect companion title to all major standard textbooks on the subject. The authors all have a high-level research background and are actively involved in teaching and counseling. Based on a standard curriculum in human genetics, each chapter equals one practical unit of the course and topics range from basics in human inheritance to genetics in major disease clusters and from bioinformatics and personalized medicine to genetic counseling;inally meeting the need for a laboratory manual on human genetics, this practical guide is the perfect companion title to all major standard textbooks on the subject. The authors all have a high-level research background and are actively involved in teaching and counseling. Based on a standard curriculum in human genetics, each chapter equals one practical unit of the course and topics range from basics in human inheritance to genetics in major disease clusters and from bioinformatics and personalized medicine to genetic counseling"
Lengkap +
Singapore: Wiley-VCH, Weinheim, 2020
599.935 HUM
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Novi Murniati
"DNA Sequencing by Hybridization (DNA SBH) adalah suatu proses pembentukan barisan nukleotida suatu rantai DNA dari kumpulan fragmen yang disebut spektrum. Spektrum tersebut diperoleh dari proses biokimia yang disebut hibridisasi. DNA SBH dapat dipandang sebagai masalah optimisasi yang dapat diselesaikan dengan menggunakan algoritma genetik. Prinsip kerja algoritma genetik berdasarkan pada teori evolusi Charles Darwin. Pada skripsi ini akan dibahas penerapan kinerja algoritma genetik pada DNA SBH. Terdapat tiga tahapan penting dalam algoritma genetik, yakni proses seleksi, crossover, dan mutasi. Jenis metode yang digunakan pada proses seleksi, crossover, dan mutasi secara berturut-turut adalah metode yang merupakan kombinasi antara roulette wheel dan deterministic, structured crossover, dan swap mutation. Kinerja algoritma genetik akan diuji dengan menggunakan data dari Gen Bank dan masalah DNA SBH yang dibuat secara acak. Selain itu juga akan dilihat pengaruh perubahan nilai probabilitas crossover (c) dan probabilitas mutasi (m) terhadap kinerja algoritma genetik untuk DNA SBH. Berdasarkan hasil percobaan diperoleh bahwa algoritma genetik cukup baik digunakan pada DNA SBH. Selain itu, perubahan nilai probabilitas crossover (c) dan probabilitas mutasi (m) ternyata mempengaruhi kinerja algoritma genetik dalam memperoleh solusi."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S27800
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Mega Mirawati
"Resistensi terhadap obat anti tuberkulosis merupakan masalah yang memperberat suksesnya program penanggulangan dan pemberantasan tuberkulosis. Diperkirakan 90% isolat yang resisten terhadap rifampisin juga resisten terhadap isoniazid, sehingga resisten terhadap rifampisin dianggap sebagai "Surrogate marker" bagi resisten obat anti tuberkulosis Iainnya. Sekitar 95% isolat yang resisten rifampisin mengalami mutasi pada gen rpoB dan 70% mengalami mutasi pada kodon 531. Seiring dengan perkembangan teknik molekuler, hibridisasi dot blot dengan menggunakan pelacak oligonukleotida dapat digunakan untuk mendeteksi adanya mutasi pada gen. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi mutasi gen resisten rifampisin pada Mycobacterim tuberculosis dan mengembangkan teknik hibridisasi dot blot untuk deteksi resisten OAT. Sebanyak 30 sampel isolat Mycobacterium tuberculosis yang resisten terhadap rifampisin telah diisolasi DNA dengan teknik boiling lalu diamplifikasi dengan PCR dengan menggunakan primer TR8 dan TR9. Setelah itu produk PCR dielektroforesis untuk mengetahui kebenaran hasil amplifikasi. Lalu dilakukan hibridisasi dot blot untuk dengan pelacak rpoB 531 mu untuk mengetahui adanya mutasi gen rpoB pada kodon 531 sebagai tanda terjadinya resistensi terhadap rifampisin. Hasil penelitian ditemukan 6 sampel (20%) Ban 30 sampel yang mengalami mutasi gen rpoB pada kodon 531. Berarti 6 sampel yang resisten terhadap rifampisin sedangkan 24 sampel lainnya yang tidak mengalami mutasi pada kodon 531 mungkin mengalami mutasi gen rpoB pada kodon lainnya yang akan terdeteksi dengan menggunakan pelacak lainnya. Dari penelitian juga didapat beberapa keuntungan penggunaan teknik ini yaitu hemat waktu, hemat biaya , sederhana dan akurat. Berdasarkan basic tersebut maka dapat disimpulkan bahwa telah ditemukan mutasi gen rpoB pada kodon 531 dan teknik hibridisasi dot blot sangat cocok dikembangkan sebagai teknik deteksi resisten terhadap rifampin dan OAT lainnya."
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
T 16202
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Sibley, Charles Gald
New Haven, Connecticut: Yale University Press, 1991
598 SIB p
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"A rapid and simple to amplify genomic DNA sequences nanking mini-Tn5 transposon insertion was developed....."
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Bedjo Riyanto
"Rumusan permasalahan dalam kajian ini adalah untuk menjawab pertanyaan bagaimanakah budaya Indies menghasilkan hibriditas gaya desain grafis yang mempunyai ciri khas? Mengapa gaya desain grafis Indies mampu bertahan dan mempunyai pengaruh kuat dalam pembentukan gaya desain grafis Indonesia masa kini. Tujuannya untuk menjelaskan secara kronologis budaya Indies pada masa kolonial Hindia-Belanda mempengaruhi lahirnya gaya desain grafis Indies. Menjelaskan pengaruh gaya grafis Indies dalam rangka usaha menemukan pembentukan gaya desain grafis Indonesia di masa kini. Hasil kajian ini adalah menjelaskan perkembangan visualitas desain grafis Indies yang merupakan produk konstruksi kebudayaan pemerintah kolonial Hindia Belanda, telah mengalami puncak perkembangannya pada masa akhir kolonialisme di Indonesia tahun 1940-an.
Gaya desain grafis Indies merupakan hibridisasi antara gaya desain modern Barat yang dikembangkan oleh para seniman dan desainer grafis Belanda dengan gaya visual seni tradisional pewayangan Jawa yang dianggap sebagai warisan adiluhung kebudayaan masyarakat Jawa di masa lampau. Perpaduan itu membentuk sintesa gaya desain yang yang bersifat eklektik menjadi ciri khas desain Indonesia dengan ketinggian kualitas artistik yang menjadi rujukan dan sumber inspirasi bagi para perancang desain grafis masa kini."
Lengkap +
Denpasar: Pusat Penerbitan LPPM Institut Seni Indonesia Denpasar, 2017
300 MUDRA 32:1 (2017)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Priyono
"
ABSTRAKMagnet permanen berperekat mulai memegang peran yang sangat vital dalam perkembangan Industri modern sejak ditemukannya material magnet Alloy magnet logam tanah jarang berbasis fasa Nd2Fe14B. Material magnet ini memiliki produk energi maksimum yang sangat tinggi sehingga memungkinkan untuk dibuat magnet berperekat dengan energi yang dapat divariasi menurut kebutuhan. Dari hasil fabrikasi magnet permanen hibrida berperekat Nd-Fe-B dan BaO.6(Fe203) dengan teknik cetakan kompresi menunjukkan penurunan port hingga <10% dengan bertambahnya fraksi perekat. Dari hasil evaluasi terhadap sifat-sifat magnetik untuk material magnet berperekat menunjukkan bahwa remanen magnetik adalah mendekati hasil teori dengan koersivitas ?300kA.m 1 dengan produk energi maksimum 12.3 -27.5 kJ.m-3. Hasil lebih rendah 47.9% - 59.4% terhadap nilai teori.
ABSTRACTBonded permanent magnets play a vital role in modem Industries since the discovery and development of Rare earth based alloys that have magnetic phase of Nd2Fe14B. The alloy has very high maximum energy product, (BH)max that could derive bonded magnets of various energy product. In this research, fabrication of bonded remanent magnets based on hybrid materials between Nd-Fe-B and Ferrite BaO.6(Fe203) has been made by compression molding. It was observed that fraction of porosity in magnets was reduced to a value of < 10% (in volume) as bonded material was increased. Evaluation of magnetic properties for the bonded magnet shown that permanence magnetization is almost equal to the theoretical value with coercivities -300kA.m'1 and corresponding maximum energy product in the range 12.3 - 27.5 kJ.m'3. However, these result is less to 47.9% - 59.4% from the theory."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Renaldi Ednin Vernia
"
ABSTRAK Tingginya permintaan jalak putih (Acridotheres melanopterus) di pasaran tidak diiringi dengan populasi yang melimpah di alam. Jalak putih pada saat ini sudah sulit ditemukan di alam liar dengan status Critically Endangered atau kritis (IUCN). Oleh karena itu manusia mulai melakukan penangkaran terhadap burung ini untuk memenuhi kebutuhan pasar ataupun sebagai usaha pelestarian. Banyaknya penangkaran yang bermunculan tidak dibarengi dengan cukupnya pengetahuan penangkar mengenai jalak putih. Kenyataan bahwa jalak putih terbagi kedalam tiga spesies tidak banyak diketahui oleh penangkar dalam mengawinkan jalak putih. Hal ini mengakibatkan banyaknya perkawinan silang baik sengaja ataupun tidak disengaja antar spesies jalak putih di penangkaran. Fenomena hibridisasi yang terjadi di penangkaran dapat menuntun jalak putih menuju kepunahan dikarenakan spesies murni perlahan hilang. Jalak Putih hibrida secara langsung dapat diketahui dari ciri-ciri morfologinya yang berbeda dengan spesies murni jalak putih. Secara morfologi, pengamatan langsung dapat dilakukan untuk mengidentifikasi ciri-ciri jalak putih hibrida. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ciri utama yang membedakan jalak putih hibrida dengan murni terdapat pada bagian bulu punggung. Jalak putih hibrida memiliki bulu abu-abu di bagian punggung sedangkan jalak putih murni berwarna putih bersih. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa manajemen penangkaran jalak putih di Indonesia masih banyak didasarkan pada pengalaman. Belum ada penelitian yang secara khusus meneliti fenomena hibridisasi pada jalak putih sehingga hasil penelitian ini juga sangat penting untuk menghasilkan dasar-dasar pengetahuan mengenai jalak putih hibrida yang akan sangat bermanfaat bagi usaha pelestarian burung ini di masa depan.
ABSTRACTThe high demand for black-winged myna (Acridotheres melanopterus) on the market is not accompanied by an abundant population in the nature. Black-winged myna is now difficult to find in the wild with critical endangered or critical (IUCN) status, therefore humans began to capture these birds for the market needs or as a conservation programs. The number of captive breeding is not accompanied by sufficient knowledge of the breeders about the black-winged myna. The fact that black-winged mynas are divided into three species is not known by many breeders in mating the black-winged myna. This is making the risk of cross-breeding or hibridization higher whether intentionally or not between the species of black-winged myna in captivity. The hybridization phenomenon that occurs in captivity can lead the black-winged myna to extinction after the pure species are replaced by the hybrids. Hybrid black-winged myna can be identified directly from the different morphological characteristics compared to pure white starlings. Morphologically, direct observations can be made to identify the characteristics of hybrid black-winged myna. The results of the study show that the main features that belongs to the hybrids is can be found on the back feathers. Hybrid black-winged myna is having gray feather on the back while pure white starlings are pure white. The results also show that the management of black-winged myna captive breeding in Indonesia is still have a lot of tings to be fixed. There are no studies specifically for the hybridization phenomenon in the black-winged myna. The results of this study are also very important as a base to produce the basics management and information that will be very helpful for the conservation program of the birds in the future."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
T52129
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library