Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
E. M. Hidayat
Abstrak :
ABSTRAK
Hipertensi esensial secara umum telah dikenal sebagai penyebab utama kelainan vaskuler yang dapat mengakibatkan stroke, gagal jantung, penyakit jantung koroner, kelainan mata dan gagal ginjal. Dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan didapatkan hipertensi pada kira-kira 70-901 kasus perdarahan otak dan pada lebih kurang 501 penderita infark miokard. Kombinasi hipertensi dengan faktor risiko PJK lainnya meningkatkan risiko PJK beberapa kali lipat. Namun karena hipertensi sendiri berlangsung tanpa gejala, sering kali hipertensi baru disadari setelah timbul penyulit.

Gejala dini adanya penyulit pada ginjal diduga berupa adanya peningkatan ekskresi albumin dalam urin yang lebih banyak dari normal, tetapi belum dapat dideteksi dengan cara pemeriksaan konvensional. Keadaan ini dikenal sebagai mikroalbuminuria. Deteksi dini mikroalbuminuria diharapkan dapat membantu upaya pencegahan terhadap timbulnya morbiditas dan mortalitas akibat timbulnya penyulit berupa gangguan faal ginjal. Pencegahan dini diharapkan dapat memperpanjang masa hidup penderita.

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya mikroalbuminuria pada penderita hipertensi esensial, dan apakah ada korelasi antara lama dan beratnya hipertensi dengan derajat mikroalbuminuria.

Penelitian dilakukan terhadap 74 orang penderita hipertensi esensial dan 23 orang kelompok kontrol. Penderita hipertensi dibagi dalam beberapa kelompok berdasarkan derajat dan lama hipertensi yaitu hipertensi ringan (HR) terdiri dari HR (5 tahun 17 orang, HR 5-10 tahun 9 orang, HR 10-15 tahun 15 orang, HR >15 tahun 14 orang, dan hipertensi sedang (HS) terdiri dari HS (5 tahun 11 orang dan HS 10-15 tahun 8 orang).

Bahan berupa urin kumpulan 12 jam (malam). Kadar albumin kuantitatif diperiksa dengan cara RIA dan dihitung kecepatan ekskresi albumin (KEAU). Sebelumnya dilakukan pemeriksaan penyaring untuk menyingkirkan faktor-faktor yang meningkatkan protein urin.

Pada kelompok kontrol didapatkan nilai KEAU rata-rata 2.48 ug/men (5D 2.39 ug/men). Pada masing-masing kelompok HR berturut-turut didapatkan nilai KEAU 2.33 ug/men (SD 1.85 ug/men), 2.40 ug/men (SD 1.19 ug/men), 4.70 ug/men (SD 5.00 ug/men), 12.58 ug/men (SD 15.13 ug/men dan pada kelompok HS masing-masing 4.2 ug/men (SD 4.8 ug/men ) dan 14.0 ug/men (SD 14.2 ug/men). Nilai kontrol ternyata lebih rendah dari nilai peneliti lain. Pada kelompok hipertensi untuk kelompok HR kurang dari 10 tahun belum dijumpai mikroalbuminuria namun tampak adanya kecenderungan peningkatan ekskresi albumin dengan bertambah lama dan beratnya hipertensi. Mikroalbuminuria ditemukan pada kelompok HR 10-15 th, HS 10-15 th dan HR >15 th, masing-masing 1, 2 dan 3 orang atau 8.11 dari 74 penderita. Didapatkan adanya korelasi sedang (r = 0.47) antara meningkatnya ekskresi albumin dengan lamanya hipertensi, tetapi tidak dijumpai korelasi dengan tingginya tekanan diastolik dan sistolik (r = 0.24 dan 0.18).

Dari hasil penelitian ini disarankan agar para penderita hipertensi untuk melakukan pemeriksaan albumin urin secara berkala untuk mendeteksi dini adanya mikroalbuminuria guna mencegah timbulnya penyulit pada ginjal. Untuk lebih memastikan dan melengkapi hasil penelitian ini perlu ditentukan prosedur baku untuk pemeriksaan mikroalbuminuria antara lain meliputi penentuan jenis sampel, cara pengumpulan dan penyimpanan sampel, serta metode pemeriksaan. Disarankan dilakukan penelitian lebih lanjut yang bersifat longitudinal, serta penelitian dengan jumlah sampel yang lebih banyak. juga penelitian antar pusat untuk memastikan korelasi derajat mikroalbuminuria dengan lama dan tingginya hipertensi.
1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sandy Prasetyo
Abstrak :
ABSTRAK
Pendahuluan: Tekanan darah tinggi dalam kehamilan adalah penyebab utama mortalitas dan morbiditas maternal. Bidan sebagai petugas kesehatan layanan primer memiliki peran yang besar dalam penanganan kasus preeklampsia. Di Indonesia, belum terdapat penelitian yang dilakukan untuk mengetahui tingkat pengetahuan bidan terhadap tekanan darah tinggi dalam kehamilan. Tujuan: Mengetahui tingkat pengetahuan bidan terhadap tekanan darah tinggi dalam kehamilan, secara khusus pengetahuan terhadap aspek keilmuan dasar, pemeriksaan klinis awal serta penegakan diagnosis, dan tatalaksana awal yang harus dilakukan. Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi potong lintang. Pengetahuan bidan di evaluasi menggunakan kuesioner. Penelitian ini dilakukan di Jakarta pada bulan September-Oktober 2017. Subjek adalah bidan anggota Ikatan Bidan Indonesia IBI yang berpraktek di wilayah DKI Jakarta, Indonesia. Hasil: Total responden yang terkumpul sebanyak 639 bidan yang berpraktik di wilayah Jakarta Pusat, Selatan, Barat dan Utara. Sebanyak 323 50,5 responden memiliki tingkat pengetahuan yang cukup mengenai ilmu dasar tentang tekanan darah tinggi dalam kehamilan, 372 58,2 responden memiliki tingkat pengetahuan yang baik terkait pemeriksaan klinis dan diagnosis awal tekanan darah tinggi dalam kehamilan, dan 385 60,3 responden memiliki tingkat pengetahuan yang baik mengenai tatalaksana tekanan darah tinggi dalam kehamilan. Ditemukan bahwa lokasi, adanya kunjungan dokter, jumlah pasien per hari yang ditangani dan banyaknya jumlah bidan yang berpraktik memiliki hubungan yang signifikan dengan pengetahuan tentang tekanan darah tinggi dalam kehamilan seluruh nilai p < 0,05 . Kesimpulan: Tingkat pengetahuan bidan dengan hasil paling rendah adalah pengetahuan tentang keilmuan dasar. Faktor yang berperan dalam tingkat pengetahuan bidan adalah lokasi, kunjungan dokter ke tempat praktik bidan, kuantitas pasien per hari yang ditangani dan banyaknya jumlah bidan yang berpraktik.
ABSTRACT
Background hypertensive disorder during pregnancy is the most maternal morbidity and mortality causes. Midwives as primary care providers have a big role in handling cases of preeclampsia. In Indonesia, no studies have been done to determine the level of midwife knowledge of high blood pressure in pregnancy. This study aims is to know the level of midwives knowledge of high blood pressure in pregnancy, specifically knowledge of basic scientific aspects, preliminary clinical examination and diagnosis, and preliminary treatment to be performed Methods The cross sectional study was conducted. Midwife knowledge evaluated by questionnaire. This research was conducted in Jakarta in September October 2017. The subject is a midwife member of Indonesian Midwives Association IBI practicing in DKI Jakarta, Indonesia. Results Total respondents were 639 practicing midwives in Central, South, West and North Jakarta. A total of 323 50.5 of the respondents had a sufficient level of knowledge about the basic science of high blood pressure in pregnancy, 372 58.2 of respondents had a good level of knowledge related to clinical examination and early diagnosis of high blood pressure in pregnancy, and 385 60.3 of respondents had a good level of knowledge about the management of high blood pressure in pregnancy. It was found that location, physician visits, number of patients per day were handled and the number of practicing midwives had a significant relationship with knowledge of high blood pressure in pregnancy all p
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rudy Rustam
Abstrak :
ABSTRAK
Hipertensi esensial sampai sekarang dianggap tidak mempunyai suatu etiologi yang jelas, melainkan terjadinya dipengaruhi oleh berbagai faktor. (2, 4, 9, 10, 11). Dengan demikian hipertensi esensial sering disebut sebagai suatu penyakit multifaktorial. Diperkirakan 90 % daripada kasus-kasus hipertensi merupakan hipertensi esensial/primer, sedangkan sisanya merupakan hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang terjadi sebagai akibat suatu gangguan fisik tertentu (gangguan renalis, gangguan CNS, gangguan adrenal, toksemia gravidarum).

Hipertensi merupakan masalah kesehatan penting bagi dokter yang bekerja pada pelayanan kesehatan primer, karena angka prevalensi yang tinggi 1,8-28,6 % (Boedi Darmoyo, 1977) dan selain itu mempunyai penyulit jangka panjang yang dapat mengenai target organ seperti otak, mata, jantung, ginjal. (2)

Berbagai hal seperti faktor genetik/hereditas, asupan garam, obesitas, gangguan pompa Na+Ca+2 melalui membran sel, stres; telah dibuktikan dapat menaikkan tekanan darah. (2, 9, 11).

Salah satu teori yang turut mendukurig tentang terjadinya hipertensi esensial yaitu faktor kepribadian. Dikatakan bahwa pada hipertensi esensial terdapat ciri-ciri kepribadian yang khas yaitu adanya hostilitas yang tinggi tapi dengan supresi dan represi secara lahiriah dari luar nampaknya tenang, submisif. (1, 4, 5, 6, 7, 11). Diduga bahwa hostilitas yang tinggi ini diinhibisi melalui perubahan-perubahan hormonal dan pembuluh darah berperan pada terjadinya hipertensi esensial. (4, 7, 8, 11).

1988
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Ani
Abstrak :
Penyakit hiperkolesterolemia, hipertensi dan perilaku merokok merupakan salah satu faktor penyebab Penyakit Jantung Koroner (PJK) yang menjadi penyakit pembunuh nomer satu di dunia (Dilley: 2000). Berdasarkan penelitian eksperimental, epidemiologi, dan klinis menyatakan bahwa peran kolesterol tinggi, dan kebiasaan merokok berpengaruh pada kejadian Penyakit Jantung Koroner (Allen : 2001). Berdasarkan data hasil pemeriksaan kesehatan di perusahaan PT ZA dibandingkan dengan kondisi wilayah Kalimantan Selatan bahwa faktor risiko PJK (kolesterol total, perilaku merokok dan tekanan darah) masih cukup tinggi sehingga dilakukan kegiatan intervensi promosi kesehatan. Intervensi ini bertujuan untuk mengetahui penurunan tingkat risiko Penyakit Jantung Koroner (PJK) setelah dilakukan dilakukan intervensi promosi kesehatan media kelompok A dan media kelompok B pada pekerja tambang di PT ZA Kalimantan Selatan Tahun 2014. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian kuasi eksperimental. Hasil penelitian ini adalah adanya penurunan yang signifikan antara hasil pengukuran kadar kolesterol total sebelum intervensi dengan sesudah intervensi pada kelompok A, adanya penurunan yang signifikan antara hasil pengukuran perubahan perilaku merokok sebelum intervensi dengan sesudah intervensi pada kelompok A dan pada kelompok B, tidak ada penurunan yang signifikan pada tekanan darah sistolik sebelum dan sesudah intervensi pada kelompok A, sebaliknya ada penurunan yang signifikan pada tekanan darah sistolik sebelumm dan sesudah intervensi pada kelompok B, adanya penurunan yang signifikan antara hasil pengukuran perubahan tekanan darah diastolik antara sebelum intervensi dengan sesudah intervensi pada kelompok A dan kelompok B, adanya perbedaan yang signifikan pada penurunan faktor risiko PJK antara sebelum dengan sesudah intervensi pada kelompok A dan kelompk B, adanya perbedaan yang signifikan antara penggunaan media A lebih efektif dari pada media B pada kegiatan intervensi penurunan faktor risiko dan penurunan kolesterol total. Kegiatan intervensi promosi kesehatan menggunakan media booklet, penyuluhan, konseling gizi, seminar kesehatan mampu memberikan perubahan yang positif pada perubahan perilaku kesehatan. ...... Disease hypercholesterolemia, hypertension and smoking behavior is a risk factor for coronary heart disease (CHD), which became the number one killer disease in the world (Dilley: 2000). Based on experimental research, epidemiology, and clinical states that the role of high cholesterol, and smoking habits affect the incidence of coronary heart disease (Allen: 2001). Based on data from the health examination at company PT ZA compared with South Kalimantan condition that CHD risk factors (total cholesterol, smoking and blood pressure) is still high enough to do health promotion interventions. This intervention aims to determine the degree of reduction in risk of coronary heart disease (CHD) after the media health promotion intervention group A and group B media in miners in South Kalimantan PT ZA Year 2014. Kind of research is quantitative quasiexperimental research design. These results are a significant decrease between total cholesterol measurement results before the intervention to after intervention in group A, a significant decrease between the results of measurements of changes in smoking behavior before the intervention to after intervention in group A and in group B, there was no reduction significant in systolic blood pressure before and after the intervention in group A, whereas no significant reduction in systolic blood pressure sebelumm and after intervention in group B, a significant decrease between the results of measurements of diastolic blood pressure changes between the pre-intervention to post-intervention in group A and group B, a significant difference in the reduction in CHD risk factors between the before to after intervention in group A and B batches, there are significant differences between the use of a more effective medium than in medium B in the intervention and risk factor reduction in total cholesterol reduction. Health promotion interventions using media booklet, counseling, nutrition counseling, health seminars able to deliver positive changes in health behavior changes.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T42333
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library