Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 74 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ernawan Priarto
Abstrak :
ABSTRAK
Berdasarkan evaluasi terhadap prospek industri kilang minyak swasta, Indonesia mempunyai potensi dan peluang yang besar untuk menambah kilangnya baik untuk memenuhi kebutuhan domestik maupun ekspor

Bagi Kilang minyak swasta, penerapan Strategi Hedging adalah penting untuk mengelola resiko dan fluktuasi harga minyak mentah maupun produk kilang minyaknya. Strategi hedging ini belum dikenal di Indonesia.

Sebagai langkah pertama penerapan strategi hedging, kilang minyak harus dapat dilakukan dengan dua metode: Analisa Fundamental dan Analisa Teknik. Sedangkan minyak mentah Indonesia ditentukan oleh pemerintah dengan metode Basket Crude Oil, yang disebut Indonesian Crude Price (ICP).

Langkah berikutnya, penerapan strategi hedging dilakukan dengan dua alat: Kontrak Futures dan Kontrak Options. Tujuan akhir dari strategi ini adalah unruk meminimumkan resiko dalam kombinasi Crack Spread yang optimal antara komoditi input dan output. Beberapa contoh kasus dengan menggunakan data aktual dari harian The Asian Wall Street Journal dan The Wall Street Journal akan dibahas dalam karya akhir ini.
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siallagan, Sitauli Dewikristi
Abstrak :
Salah satu biaya utama dalam industri penerbangan berasal dari biaya bahan bakar. Untuk mengelola dampak fluktuasi harga bahan bakar, maskapai penerbangan melakukan lindung nilai (hedging) operasional dan finansial. Studi ini menguji pengaruh hedging operasional dan finansial dalam mengurangi eksposur bahan bakar jet serta dampak aktifitas hedging tersebut dalam mengurangi rasio biaya operasi terhadap pendapatan. Penelitian dilakukan pada perusahaan penerbangan periode tahun 2013 hingga 2017. Untuk menguji hipotesis bahwa maskapai penerbangan menggunakan hedging untuk mengurangi eksposur mereka terhadap harga bahan bakar jet, penulis menggunakan prosedur dua langkah. Pertama, mengestimasi faktor risiko bahan bakar jet tahunan untuk setiap maskapai, kemudian melakukan regresi pada nilai absolut faktor risiko bahan bakar jet terhadap lindung nilai operasional, lindung nilai keuangan, dan variabel kontrol lainnya. Sementara untuk menguji dampak lindung nilai terhadap kinerja operasi maskapai, penulis meregres rasio biaya operasi terhadap pendapatan terhadap lindung nilai operasional, lindung nilai keuangan dan variabel kontrol lainnya. Studi ini menunjukkan bahwa tidak ada variabel yang memberikan dampak signifikan untuk mengurangi faktor risiko bahan bakar jet maskapai. Tetapi keberadaan lindung nilai derivatif finansial memberikan dampak signifikan dalam mengurangi rasio biaya operasional terhadap pendapatan.
One of the major expense in airline industry comes from fuel cost. An airline tries to manage the impact of fuel price fluctuation by performing operational and financial hedging. Using the airline data from 2013 to 2017, this study examines the effect of financial and operational hedging in reducing jet fuel exposure and airlines operating costs to revenue ratio. To test the hypothesis that airlines use hedging to reduce their exposure to the jet fuel price, the author use a two step procedure. First, estimate the annual jet fuel risk factor for each airline, then regress the absolute value of jet fuel risk factor against the operational hedging, financial hedging and other control variables. While to test the impact  of hedging to the airlines operating performance, the author regress the operating cost to revenue ratio agains the operational hedging, financial hedging and other control variables. This study shows that here is no variable that give significant impact to reduce the airlines jet fuel risk factor. But the existence of financial derivative hedging gives significant impact in reducing the airlines operating cost to revenue ratio.
Depok: Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Dharma
Abstrak :
ABSTRACT
Elliott Wave Analysis reveals that monthly average gold price during period of January 1968 up to November 1999 unfolds in five-wave pattern with first, second and third wave are fully developed while fourth wave are still in progress. These waves labeled as wave [/], [II], [III] and [IV] of Graud Supercycle degree.

Elliott Wave analysis could facilitate forecastiug end of ougoiug wave that would be helpful 011 hedging decision making. Elliott wave analysis could forecast the end of 1993-1996 bullish period by analyzing its Fibonacci Ratio relationships between the ongoing wave with previous wave and could deliver the price target for the ongoing bearish period.

PT Aneka Tambang TBk. hedging decision was not optimally minimized its fiuallcial exposure that caused by gold price decline 011 the early 1996. Hedging contracts are conducted at the end of 1996 and Gold Loan was with drawn when gold market price was declining to point that lower than market price on the contract signing date.

Proportion of productiou being hedged or a has uegative correlation with gold beta. Higher beta is could maximize impact of gold price increased toward company value during the bullish period. Lower beta could minimize impact of gold price decrease duriug the bearish period. PT Aneka Tambaug TBk. hedgiug decision makiug was able to increase its a during the bearish period. PT Aueka Tambaug TBk. is suggested to mouitor the price target by utilizing shorter-term charts to gain more detailed Elliott Wave Analysis.
2002
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yogi Widiawati
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan berdasarkan pada pandangan bahwa pagar merupakan peranti bahasa yang digunakan oleh penulis akademik untuk menghindari ketidakpastian penulis akademik terhadap isi klaim yang diajukan kepada pembaca. Penggunaan pagar ini juga dimaksudkan untuk melakukan mitigasi (memperlunak) klaim yang dianggap keras untuk menghindari konflik yang mungkin muncul pada pembaca karena isi klaim yang diajukan masih bersifat sementara. Mengetahui bagaimana akademisi Indonesia menyampaikan klaim ilmiahnya dalam tulisan akademik berbahasa Inggris merupakan tujuan utama penelitian ini. Korpus Data diambil dari 10 disertasi berbahasa Inggris dari sebuah universitas di Jakarta. Korpus data yang diteliti bukan merupakan teks utuh tetapi hanya berupa kalimat-kalimat yang mengandung peranti pagar. Penelitian ini tidak dikaitkan dengan kompetensi bahasa Inggris penulis yang menjadi objek penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan menggunakan pisau analisis yang terdiri dari prinsip kerjasama (PKS) yang dikemukakan oleh Grice (1975, 1991), teori klaim dari Toulmin (1962, 2003), serta teori klasifikasi pemagaran dan sikap yang dikemukakan oleh Hyland (1996a, 1996b, 1998, 2004). Teori PKS digunakan untuk menganalisis pematuhan bidal yang dipersyaratkan dalam proses komunikasi, sedangkan teori Toulmin digunakan untuk melihat keakurasian isi klaim. Teori Hyland digunakan untuk melihat strategi pemagaran yang digunakan penulis sesungguhnya menyiratkan sikap ilmiah penulis Indonesia terhadap klaim yang dibuat. Temuan yang sangat penting dari penelitian ini adalah temuan tentang sikap ilmiah akademisi Indonesia yang berada pada posisi netral (gradasi keyakinan menurut Hyland adalah yakin, netral, dan tidak yakin) yang tampak dari attitudinal markers yang tercantum pada tingkat gradasi tersebut. Hal ini berarti bahwa akademisi Indonesia berusaha menempatkan dirinya pada posisi aman.
2017
D2427
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aliefya Firnanda
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengantisipasi kerugian yang ditimbulkan karena selisih nilai tukar mata uang asing dalam hal ini yaitu antara mata uang Rupiah dengan US Dollar. Penelitian di khususkan untuk perusahaan BUMN, karena terkait keluarnya Peraturan Menteri (Permen) yang memberikan kebebasan bagi perusahaan milik negara untuk melakukan transaksi hedging atau lindung nilai. Perhitungan hedging yang akan dilakukan mengacu kepada nilai VaR dari portofolio fuel expense yang dimiliki oleh PT Garuda Indonesia, selanjutnya dengan mengetahui kemungkinan potensi risiko maksimal yang bisa terjadi dalam periode 1 hari ataupun 1 bulan kedepan, diharapkan PT Garuda Indonesia bisa mempersiapkan langkah-langkah dan strategi yang tepat untuk melakukan atau tidak melakukan hedging. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa setelah melakukan perhitungan VaR dengan simulasi Monte Carlo, penerapan kebijakan hedging yang akan dilakukan bisa jauh lebih mudah, karena memiliki dasar dan benchmark yang jelas didalam pertimbangannya, yang selanjutnya tentu saja akan menghasilkan penghematan terhadap anggaran.
ABSTRACT
This study aims to anticipate the losses incurred due to the difference in exchange rates of foreign currencies in this case is between the Rupiah to U.S. Dollar. Research in dedicated to state-owned companies, as related discharge regulation which gives freedom for state-owned enterprises to undertake hedging transactions. Hedging calculations to be performed referring to the VaR of a portfolio of fuel expense owned by PT Garuda Indonesia, next to knowing the possibility of the potential risks that could occur within a maximum period of 1 day or 1 month ahead, PT Garuda Indonesia is expected to develop measures and strategies the right to do or not to hedge. These results prove that after performing the calculation of VaR with Monte Carlo simulation, hedging policies can be made much easier, because it has a base and a clear benchmark in its discretion, which then of course will result in savings to the budget.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kamila
Abstrak :
ABSTRAK
Pada dasamya perusahaan dalam mencari pendanaan untuk membiayai operasionalnya akan mencari cost of debt yang paling efisien. Sebagai perusahaan telekomunikasi yang memiliki akses kepada Pasar Modal Intemasional, Indosat Tbk melalui anak perusahaannya yaitu Indosat Finance B.V. yang berkedudukan di Belanda menerbitkan wesel bayar begaransi yangjatuh tempo pada 2010 sebesar US$300,000,000 pada tingkat bunga 7.75% dibayar semi Annual. Wesel bayar tersebut tercatat di Bursa Efek Luxembourg Stock Exchange and di Singapore Securities Exchange Trading Limited.

Sebagai wajib pajak dalam negeri, Indosat berkewajiban untuk memotong pajak penghasilan atas bunga yang dibayarkan atas Guaranteed Note jatuh tempo pada 2010 tersebut. Penghasilan bunga yang dibayarkan kepada subjek pajak luar negeri merupakan objek Pajak Penghasilan Pasal 26 yang tarifnya sebesar 20% atau tarif yang berlaku menurut Petjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B).

Oleh kerena itu, Indosat membentuk Indosat B.V. yaitu perusahaan perantara yang ditujukan semata-mata untuk memfasilitasi peminjaman dari pihak ketiga. Dengan membentuk perusahaan tersebut Indosat dapat memperoleh tingkat suku bunga yang lebih menarik bagi investor dan menerapkan tarif P3B antara Indonesia dengan Belanda yaitu sebesar 10%.

Walaupun, dalam P3B tersebut terdapat peluang penghasilan bunga tersebut dipajaki di Belanda yaitu apabila jangka waktu hutang tersebut lebih dari dua tahun, namun karena pelaksanaannya sebagai mana yang terdapat dalam P3B tersebut membutuhkan persetujuan bersama antara pihak yang berwenang di kedua negara, peluang tersebut tidak dapat dimanfaatkan oleh perusahaan. Hal ini disebabkan pemerintah tidak ingin kehilangan penghasilan dari pemotongan paj ak penghasilan atas bunga tersebut.

Karena dalam indenture disebutkan bahwa pemegang obligasi menerima penghasilan bunga bersih tanpa dipotong pajak, maka pajak penghasilan tersebut menjadi biaya tambahan bagi Indosat.

Selain dari tambahan biaya dari pajak penghasilan yang ditanggung oleh Indosat tersebut, Indosat juga mengeluarkan biaya-biaya lain seperti biaya hedging, keuntungan atau kerugian dari selisih kurs yang belum terealisasi, dan biaya penerbitan surat hutang tersebut.
2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Subagyo
Abstrak :
ABSTRAK
Teknik "contractual hedging" yang digunakan PT SSI untuk meng-hedge transaksi pembelian peralatan impor selama ini adalah membeli forward. Teknik forward tersebut . terbukti hanya optimum untuk pasar yang "bullish", terutama "bullish" tinggi. Sedangkan untuk keadaan pasar yang netral dan "bearish" menjadi kurang cocok dan bahkan dapat mendatangkan kerugian.

Teknik atau kombinasi teknik "contractual hedging" yang optimum merupakan fungsi dari keadaan pasar. Untuk itu keadaan pasar di masa depan mutlak perlu diketahui, sebelum keputusan dilakukan, yaitu dengan peramalan. Dalam Karya Akhir ini peramalan dilakukan dengan analisis teknis menggunakan metoda "exponential smoothing" dan analisis fundamental dengan menggunakan metoda regresi berganda. Data yang digunakan adalah nilai tukar antara FRF dan US$ dari International Financial Statistics-IMF mulai tahun 1986 sampai dengan waktu pembelian masing-masing proyek dengan sampel interval 3 bulan. Metoda "exponential smoothing" terbukti cukup baik karena "trend" yang diperoleh cukup jelas dan tingkat akurisi tinggi terlihat dari kesalahan standard yang relatif rendah (a= 0.6 sebesar 0.14 FRF/US$, a= 0.7 sebesar 0.09 FRF!US$, a= 0.8 sebesar 0.06 FRF!US$ dan a= 0.9 sebesar 0.03 FRF!US$). Sedangkan peramalan menggunakan metoda regresi berganda terbukti kurang akurat, terlihat dari kesalahan standard yang besar (0.55 FRF!US$); sehingga tidak dapat digunakan pedoman dalam peramalan.

Selain itu dalam Karya Akhir ini juga dibuktikan bahwa teknik atau kombinasi teknik yang optimum dalam meminimumkan biaya transaksi dan resiko "foreign exchange" untuk setiap keadaan pasar adalah sebagai berikut: pasar "bullish" tinggi (lebih tepat forward atau futures, "bullish zero cost option" dan membeli OTM call option), "bullish" rendah (lebih tepat "bullspread"), netral "volatile" (lebih tepat "butterfly"), netral "in range trading" (lebih tepat "butterfly" dan un-hedge}, "bearish" rendah (lebih tepat "bearspread") dan "bearish" tinggi (lebih tepat membeli OTM put option dan "bearish zero cost option").

Prinsip-prinsip hubungan tersebut dapat digunakan untuk meminimumkan biaya transaksi dan resiko "foreign exchange" pada pembelian peralatan impor di PT SSI. Selain itu prinsip-prinsip tersebut juga dapat digunakan secara lebih luas oleh perusahaanperusahaan lain untuk meng-hedge transaksi ekspor-impor yang melibatkan "foreign exchange".
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hans Wonowidjaja
Abstrak :
Dengan pergerakan situasi ekonomi yang tidak stabil sekarang ini, dampak dari tingkat stabilitas ekonomi suatu negara terhadap fluktuasi nilai tukar mata uang asing semakin tinggi. Untuk menghindari resiko kerugian akibat fluktuasi ini, manajemen dari perusahaan harus membuat strategi yang bagus dengan tujuan meminimalkan ataupun menghilangkan resiko tersebut yang akan memberikan hasil terbaik bagi perusahaan. Tesis ini akan membahas fungsi metode-metode hedging sebagai strategi untuk melindungi perusahaan dari resiko fluktuasi nilai tukar mata uang asing yang akan mempengaruhi nilai dari suatu transaksi mata uang asing dan cara untuk memilih metode terbaik yang memberikan hasil tertinggi bagi perusahaan. Pada analisa ini, penulis menggunakan transaksi pada PT. P AL sebagai objek untuk menjelaskan dampak dari metode hedging. Analisis ini menggunakan metode kualitatif komparatif deskriptif. Data diperoleh dari spot rate nilai tukar mata uang asing pada tahun 2007, transaksi luar negeri PT. PAL dan interview dengan direksi PT. PAL. Hasil dari analisa ini adalah metode hedging berguna untuk mengendalikan foreign exchange risk pada transaksi mata uang asing dengan exposure PT. PAL dan metode terbaik bagi PT. PAL untuk mengendalikan foreign exchange risk adalah kontrak forward. ......With the unstable movement of economic situation nowadays, the impact of a country economic stability level towards the fluctuation in the foreign currency exchange rate has increasing. To avoid the risk of loss resulting from this fluctuation rate, the management of the company have to make a good strategy with the aim minimize or even eliminate the risk which will give the best value for the company. This thesis will discuss the function of hedging methods as the strategy to protect the company from the risk of foreign currency exchange rate fluctuation that will influence the value of foreign exchange transactions and the methods to choose the best strategy that will give the highest value for the company. In this analysis, writer used transaction in PT. PAL as the object to describe the actual effect of hedging method. This analysis is quantitative comparative interpretive. The data were collected from spot rate of exchange in 2007, PT. PAL foreign transactions and interview with PT. PAL director. The analysis result are hedging methods is useful to control the fluctuation of foreign exchange risk in foreign exchange transaction with exposure PT. PAL and the best method for PT. PAL to control the fluctuation of exchange rate risk is forward contract.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26428
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Meillyani S.
Abstrak :
Perusahaan yang memiliki arus kas dalam bentuk valuta asing akan mempunyai risiko terhadap fluktuasi valas. Sejak krisis ekonomi melanda Indonesia, Rupiah terdepresiasi terhadap hampir semua mata uang asing termasuk Dollar Amerika. Hal ini mempunyai dampak yang besar terhadap kondisi keuangan perusahaan yang melakukan perdagangan internasional, terutama perusahaan yang memiliki hutang dalam valuta asing, karena jumlah yang harus dibayar bertambah besar. Krisis ini menyebabkan perusahaan menanggung kerugian yang cukup besar. Salah satu cara yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengurangi risiko dari valuta asing adalah dengan menerapkan strategi hedging. Penelitian ini mencoba mengetahui Teknik hedging mana yang memberikan keuntungan kepada PT X untuk hutang impornya yang memiliki jatuh tempo 30 hari selama periode 2004 dengan membandingkan antara penerapan strategi forward contract hedging dengan money market hedging . Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan tidak melakukan hedging PT X akan membayar total nilai hutang impornya adalah sebesar Rp. 15.582.756.237,55. Dengan Teknik forward contract hedging jumlahnya adalah sebesar Rp. 15.633.094.495,05. Sedangkan dengan Teknik money marker hedging adalah sebesar Rp. 15.854.059.322,01 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa baik forward contract maupun money market, ternyata tidak dapat meminimalkan risiko fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap Dollar America seperti yag diharapkan oleh manajemen PT X. Meskipun demikian, berdasarkan nilai inefisiensi yang dihasilkan, forward contract hedging menghasilkan inefisiensi yang lebih kecil jika dibandingkan dengan money market. Di mana bila memilih Teknik forward contract hedging manajemen PT X akan lebih untung sebesar Rp. 220.964.826.9. Strategi hedging yang diterapkan akan memberikan kepastian cash flow perusahaan meskipun terkadang tidak selalu membuat perusahaan untung. Untuk itu perusahaan harus membuat kebijakan hedging seperti penentuan Teknik apa yang akan diterapkan, batasan nilai hutang yang harus di-hedging dan mengurangi transaksi impor mereka serta meningkatkan transaksi ekspor agar perusahaan mampu menutupi nilai hutang valuta asingnya.
The company that has cash flow in foreign currency will face a risk from foreign currency fluctuation. Since economic crisis in Indonesia, Rupiah depreciated from all foreign currency especially US Dollar. It gave a big impact for corporate financial international trader. For a company which have payable in foreign currency this situation could make the company suffer big loss cause they have to pay more their payables than they should. A company could use hedging strategy to minimize the risk from fluctuation of foreign currency. This research try to find which technique could give benefit for PT X's payable in foreign exchange that comes from import transaction which has maturity for 30 days during 2004. The purpose of this research is to compare between the use of forward contract and money market hedging. According to the calculation, it is known that the company's payable in foreign exchange without hedging (open position) is Rp. 15.582.756.237,55. If company used forward contract so total of company's payable is Rp. 15.633.094.495,05. And it used money market total of company's payable is Rp. 15.854.059.322,01. The conclusion is either forward contract and money market cannot minimize foreign exchange risk like management wish. But, forward contract hedging has less inefficiency compared to money mantel hedging. Hedging strategy will guarantee company cash flow though sometimes it will not beneficial financially to the company. Thus, a company should employ hedging policy such as which hedging technique to be applied, the payable limitation that should be hedged, and reduce their import transactions and increase export transactions to cover company's payable in foreign exchange.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18248
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aliefya Firnanda
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengantisipasi kerugian yang ditimbulkan karena selisih nilai tukar mata uang asing dalam hal ini yaitu antara mata uang Rupiah dengan US Dollar. Penelitian di khususkan untuk perusahaan BUMN, karena terkait keluarnya Peraturan Menteri (Permen) yang memberikan kebebasan bagi perusahaan milik negara untuk melakukan transaksi hedging atau lindung nilai. Perhitungan hedging yang akan dilakukan mengacu kepada nilai VaR dari portofolio fuel expense yang dimiliki oleh PT Garuda Indonesia, selanjutnya dengan mengetahui kemungkinan potensi risiko maksimal yang bisa terjadi dalam periode 1 hari ataupun 1 bulan kedepan, diharapkan PT Garuda Indonesia bisa mempersiapkan langkah-langkah dan strategi yang tepat untuk melakukan atau tidak melakukan hedging. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa setelah melakukan perhitungan VaR dengan simulasi Monte Carlo, penerapan kebijakan hedging yang akan dilakukan bisa jauh lebih mudah, karena memiliki dasar dan benchmark yang jelas didalam pertimbangannya, yang selanjutnya tentu saja akan menghasilkan penghematan terhadap anggaran.
ABSTRACT
This study aims to anticipate the losses incurred due to the difference in exchange rates of foreign currencies in this case is between the Rupiah to U.S. Dollar. Research in dedicated to state-owned companies, as related discharge regulation which gives freedom for state-owned enterprises to undertake hedging transactions. Hedging calculations to be performed referring to the VaR of a portfolio of fuel expense owned by PT Garuda Indonesia, next to knowing the possibility of the potential risks that could occur within a maximum period of 1 day or 1 month ahead, PT Garuda Indonesia is expected to develop measures and strategies the right to do or not to hedge. These results prove that after performing the calculation of VaR with Monte Carlo simulation, hedging policies can be made much easier, because it has a base and a clear benchmark in its discretion, which then of course will result in savings to the budget
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>