Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zainul Maarif
Abstrak :
Masyarakat poskolonial menghadapi beragam persoalan, yang berporos pada persoalan kompleksitas merumuskan identitas dan alteritas. Siapa aku, siapa liyan, dan bagaimana relasi aku dan liyan menjadi pertanyaan besar poskolonial. Hassan Hanafi merupakan salah satu pemikir poskolonial yang berupaya menjawab persoalan tersebut dengan merumuskan kembali identitas, alteritas dan relasi antara keduanya, sembari menggulirkan Oksidentalisme: suatu sikap menolak liyan sebagai landasan prinsipil, namun menerimanya sebagai bahan kajian. Tesis ini mengkaji rumusan dan gagasan Hassan Hanafi tersebut Dengan "metode" dekonstruksi, tesis ini membongkar klaim-klaim Hassan Hanafi tentang oksidentalisme dan rumusannya tentang aku dan liyan oksidentalis, sambil menunjukkan otodekonstruksinya. Setelah meninjau kelemahan oksidentalisme Hanafi dan ketidakadekuatan rumusannya tentang aku dan liyan poskolonial, sambil mengingat pentingnya solusi persoalan identitas dan alteritas di ranah poskolonial, tesis ini merumuskan kembali aku dan liyan poskolonial dengan menegaskan bahwa aku adalah liyan, liyan adalah liyan (liyan yang selalu melain atau membeda dari "diri"nya, atau liyan tanpa identitas), dan keliyanan (otherness) atau hospitalitas (hospitality) perlu digalakkan dalam koridor kesepakatan tanpa paksaan demi kedamaian hidup yang saling menguntungkan di era global.
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T17234
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Istilah politik pertama kali dikenal melalui buku Plato yang berjudul Republic, dan kemudian muncul buku karya Aristoteles yang berjudul Politica. Kedua karya ini dipandang sebagai pangkal pemikiran politik yang berkembang kemudian. Dad karya tersebut dapat diketahui bahwa politik merupakan istilah yang dipergunakan untuk konsep pengaturan masyarakat, sebab yang dibahas di dalam kedua buku tetsebut adalah soal-soal yang berkenaan dengan masalah bagaimana pemerintahan dijalankan agar terwujud sebuah masyarakat politik atau negara yang baik. Dengan demikian, dalam konsep tersebut terkandung berbagai unsur, seperti lembaga yang menjalankan aktivitas pemerintahan, masyarakat sebagai pihak yang berkepentingan, kebijaksanaan dan hukum-hukum yang menjadi sarana pengaturan masyarakat dan cita-cita yang hendak di capai.'Menurut Debar Noer, politik adalah segala aktivitas atau sikap yang berhubungan dengan kekuasaan dan yang bermaksud untuk mempengaruhi, dengan jalan mengubah atau mempertahankan suatu macam bentuk susunan masyarakat.2Dalam perkembangan pemikiran Islam, hubungan agama dan politik selalu menjadi topik perbincangan yang menarik. Diskursus tentang politik Islam telah
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T38075
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library