Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S4813
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S9690
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Patria Priharmoko
Abstrak :
Word of mouth atau Buzz adalah suatu fenomena yang menarik di dalam dunia pemasaran dan komunikasi dan sudah banyak literatur yang menyatakan word of mouth (WOM) adalah salah satu kekuatan dalam pasar (Dye, 2000; Kotler, 2002; Silverman, 2001; Blackwell et.al, 2001). Kekuatan WOM terletak pada kemampuannya dalam memberikan rekomendasi (referral). WOM merupakan sebuah hasil dan sebuah program pemasaran yang dikelola dengan baik dan dapat memperkaya strategi komunikasi pemasaran (Dye, 2000). Walaupun demikian penggunaannya masih banyak diabaikan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia. Sejak tahun 1960an fenomena WOM mulai banyak diteliti, dan dari berbagai penelitian yang dilakukan sebelumnya teridentifikasi beberapa faktor yang berpengaruh terhadap munculnya perilaku untuk menyebarkan WOM yaitu kepuasan konsumen, opinion leaderships dan juga insentif (Dichter 1966 dalam Richins & Root-Shaffer, 1988; Arndt 1967 dalam Richins, 1984; Richins, 1984, Lowrey, 1989 Chew & Wirtz, 2001). Penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan apakah perilaku WOM konsumen dipengaruhi oleh kepuasan konsumen, opinion leadership dan persepsinya terhadap insentif?. Penelitian ini bersifat eksplanatif dilakukan pada populasi pelanggan kartu Halo Telkomsel di regional Jabotabek. Sampel dipilih secara simple random sampling dan didapat 173 responden. Hasil pengolahan data dalam penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kepuasan pelanggan, opinion leadership dan persepsi terhadap insentif secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku menyebarkan WOM pada konsumen Opinion leadership menyumbangkan kontribusi yang terbesar.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12454
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alpi Mahisha Nugraha
Abstrak :
[ABSTRAK
Fenomena halo neutron dalam nuklir digambarkan adanya kemunculan 'ekor' dan adanya 'ruang kosong' antara core dan ekor pada distribusi neutron akibat energi ikat yang lemah. Metode analisa halo yang dikembangkan oleh V. Rotival dkk [Phys. Rev. C79, 054308 (2009)] untuk menghitung besaran-besaran halo berdasarkan mo- del Hartree-Fock-Bogoulibov (HFB) pada isotop Cr dan isotop Sn menjadi salah sa- tu alternatif untuk mempelajari fenomena halo. Berbeda dengan Rotival dkk, kami menggunakan model Relativistic Mean Field (RMF) pada penelitian ini. Berbeda dengan hasil perhitungan berdasarkan model HFB, kami fokus mengamati perilaku spektrum single particle energy level 1g9~2 terhadap kemunculan halo pada isotop Cr. Selain itu, pada penelitian ini kami juga memperlajari dampak dari suku cross coupling meson ! − , suku-suku tensor dan suku pertukaran elektromagnetik pada model RMF terhadap kemunculan halo pada isotop Cr dan isotop Sn. Hasil perhi- tungan prediksi kemunculan halo berdasarkan model RMF lebih besar dibandingkan dengan hasil perhitungan berdasarkan model HFB (`NhaloeRMF > `NhaloeHFB):
ABSTRACT
In neutron halo phenomenon, the neutron density displays an unusually extended 'tail' and 'empty space' between the core and the tail due to weak binding energy. New analysis method of the halo was developed by V. Rotival, et al.[Phys. Rev. C79, 054308 (2009)] in Cr-isotopes and Sn-isotopes, its usually applied with Hartree-Fock- Bogoliubov (HFB) model. Unlike them, we use the model of the Relativistic Mean Field (RMF) in this research. We observed di erent behavior at the level 1g9~2 in line with appearance of halo in Cr-isotopes. Moreover, in this research we also studied the e ects of cross coupling meson ! − , tensor, and electromagnetic exchange in RMF model appearance of halo in Cr-isotopes and Sn-isotopes. The prediction of the existence of halo based on RMF model is greater than the prediction based on HFB model (`NhaloeRMF > `NhaloeHFB):, In neutron halo phenomenon, the neutron density displays an unusually extended 'tail' and 'empty space' between the core and the tail due to weak binding energy. New analysis method of the halo was developed by V. Rotival, et al.[Phys. Rev. C79, 054308 (2009)] in Cr-isotopes and Sn-isotopes, its usually applied with Hartree-Fock- Bogoliubov (HFB) model. Unlike them, we use the model of the Relativistic Mean Field (RMF) in this research. We observed di erent behavior at the level 1g9~2 in line with appearance of halo in Cr-isotopes. Moreover, in this research we also studied the e ects of cross coupling meson ! − , tensor, and electromagnetic exchange in RMF model appearance of halo in Cr-isotopes and Sn-isotopes. The prediction of the existence of halo based on RMF model is greater than the prediction based on HFB model (`NhaloeRMF > `NhaloeHFB):]
2015
T43785
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Hartanti
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak perbedaan karakter CSR Inti dan CSR Umum terhadap kinerja keuangan masa datang perusahaan dan agresivitas pelaporan perusahaan dalam bentuk manajemen laba dan penghindaran pajak agresif. Termasuk didalamnya efek moderasi aktivitas agresif pelaporan terhadap kinerja keuangan masa datang perusahaan. Digunakan 1.214 data observasi dalam kurun waktu 2013-2014 dari perusahaan publik pada dua negara ASEAN, Indonesia dan Malaysia. Pengukuran skor CSR menggunakan koding Clarkson modifikasi yang dikembangan dari koding Clarkson (2008). Hasil analisis memperlihatkan terjadi peningkatan pengungkapan CSR selama dua tahun pengamatan. Tingkat pengungkapan CSR di Indonesia lebih tinggi dibandingkan di Malaysia. Perusahaan di kedua negara lebih rendah mengungkapkan CSR Inti ketimbang CSR Umum. Perusahaan Malaysia lebih detil dalam mengungkapkan isu sosial sementara perusahaan Indonesia lebih detil dalam mengungkapkan isu lingkungan hidup. Tingkat pengungkapan biaya pengeluaran CSR lebih rendah di Malaysia ketimbang di Indonesia. Karakter CSR Inti memiliki sifat keunggulan kompetitif yang mampu memberikan kontribusi positif terhadap kinerja keuangan masa datang perusahaan, baik berbasis pasar maupun akuntansi. Hal ini dibuktikan dengan bukti CSR Inti juga memiliki muatan etis yang mampu mengurangi pengaruh negatif aktivitas agresif manajemen laba dan agresivitas perusahaan. Pengaruh CSR Umum terhadap kinerja keuangan perusahaan adalah positif. Namun demikian ditenggarai bersifat pencitraan dan kamuflase. Hal ini dibuktikan dengan adanya pengaruh positif terhadap aktivitas agresivitas pelaporan manajemen laba dan penghindaran pajak agresif. Penelitian ini juga membuktikan terdapat ambiguitas pemangku kepentingan terhadap CSR sehingga tercipta efek Halo yang mengaburkan muatan pencitraan/kamuflase CSR Umum di kedua negara.
This study aims to determine the impact of different CSR characters: Core CSR and Generic CSR on the company's future financial performance, the aggressiveness of the reporting companies in the form of earnings management and aggressive tax avoidance. Research also want to see CSR role in moderating the negative effects of corporate reporting aggressive to the future financial performance of the company. There are 1,214 observation data for the period 2013-2014. Public companies from the two countries of ASEAN: Indonesia and Malaysia is used as sample. This study used content analysis approach for CSR score measurements. The source of CSR information is company's annual report. The coding used is Clarkson modification which is developed from Clarkson (2008) in this research. Estimation hypothesis testing was done with a panel data approach. The results show an increase in CSR disclosure during the two years of observation. CSR disclosure level in Indonesia is higher than in Malaysia. Companies in both countries have a lower CSR core`s disclosure in general. than the disclosure for CSR core. The Malaysian company is more detail in expressing social issues while the Indonesian company is more detail in disclosing environmental issues. Disclosure for CSR expenses in Malaysia is lower than in Indonesia. The research proves the character of CSR core possess the characterisic of competitive advantages that are able to contribute positively to the future financial performance of companies, both market-based and accounting. While CSR generic has imaging properties so that the positive effect on the company`s financial performance. CSR core also has a characteristic charge of ethic so that can reduce the negative effects of aggressive earnings management activity and tax aggressiveness of the company. While CSR generic has a proven camouflage trait hence give the positive effect on earnings management activity reporting aggressiveness and aggressive tax avoidance. Research shows there is an ambiguity of stakeholders on CSR so as to create Halo effect that blurs the charge imaging/camouflage General CSR.
Depok: Universitas Indonesia, 2017
D2667
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Arief Maulana Suwarna
Abstrak :
ABSTRACT
As services are increasingly becoming driving forces of economies, the introduction of new services to satisfy customer needs is becoming a critical issue for telecommunication company. Telkomsel as a telecommunication company that holding the biggest market share in Indonesia, still struggle with its competitors, especially in its post paid services namely Kartu Halo. This research attempts to address the consumer issue and impact of service innovation on consumer loyalty. The study observes service innovation loyalty from the consumer perspective specifically, technology leadership, service leadership, switching cost, brand equity, and customization. The conceptual model examines the relevant relationships among the constructs by using structural equation modeling SEM with the help of LISREL 8.51 software. Findings from the research sample support the argument that service leadership, brand equity, and customization are the key determinants of loyalty, but not with the technology leadership. The further explanation, and suggestion based on the conducted research and questionnaires that spread in Jabodetabek area will be shown in this research.
ABSTRAK
Karena layanan semakin mendorong pertumbuhan ekonomi, pengenalan layanan baru untuk memenuhi kebutuhan pelanggan menjadi isu penting bagi perusahaan telekomunikasi. Telkomsel sebagai perusahaan telekomunikasi yang memegang pangsa pasar terbesar di Indonesia, masih berjuang dengan pesaingnya, terutama dalam layanan pasca bayar yaitu Kartu Halo. Penelitian ini mencoba untuk menjawab permasalahan konsumen dan dampak inovasi layanan terhadap loyalitas konsumen. Studi ini mengamati loyalitas inovasi layanan dari perspektif konsumen; khususnya, technology leadership, service leadership, switching cost, brand equity, dan customization. Model konseptual menguji hubungan yang relevan antara konstruksi dengan menggunakan structural equation modeling SEM dengan bantuan software LISREL 8.51. Temuan dari sampel penelitian mendukung argumen bahwa switching cost, service leadership, brand equity, dan customization merupakan faktor penentu utama loyalitas, namun tidak dengan technology leadership. Penjelasan lebih lanjut, dan saran berdasarkan penelitian yang dilakukan dan kuesioner yang tersebar di wilayah Jabodetabek akan ditunjukkan dalam penelitian ini.
2017
S68299
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library