Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
Najwa
"Habib Usman bin Yahya adalah seorang ulama dari Hadramaut (1822M-1914M). Kedatangannya ke Batavia bertujuan menyebarkan dakwah dengan menulis kitab-kitab untuk dibaca dan diamalkan oleh masyarakat di Batavia. Penulis melakukan penelitian Peran Habib Usman bin Yahya dalam Perkembangan Dakwah Islam di Batavia (1862-1914) dengan metode keperpustakaan. Penulis melakukan penelitian ini dengan langkah-langkah berikut, yaitu langkah pertama, penulis memilih korpus data yangsesuai untuk diteliti. Langkah kedua, penulis menimbang korpus data dari media cetak dan media elektronik. Langkah ketiga, penulis menemukan korpus data yang sesuai yaitu peran Habib Usman bin Yahya di Batavia. Langkah keempat, penulis mengaplikasikan kerangka teori pada korpus data. Langkah kelima, penulis menganalisis korpus data dan menarik kesimpulan.
Penulis mengambil tema penelitian ini karena pada tahun 1862 merupakan awal kedatangannya ke Batavia dan ketika itu dia berusia 40 tahun. Pada tahun 1862 inilah dia mulai berdakwah Islam dengan mengajarkan ilmu-ilmunya yang dia miliki kepada masyarakat Islam Batavia.Dia berdakwah untuk pertama kalinya di Masjid Pekojan. Setiap kali dia mengajar di Masjid Pekojan, banyak masyarakat yang datang untuk mendengarkan kajian-kajian tentang Islam yang akan dia sampaikan kepada mereka. Selain berdakwah, dia juga fokus menulis kitab-kitab.Dia banyak melahirkan buah karyanya dengan menulis banyak kitab, dengan begitu terbukti bahwa dia berperan penting dalam perkembangan dakwah Islam di Batavia dan sekaligus dia sebagai ulama yang produktif.Penulis mengambil batas waktu pada penelitian ini hingga tahun 1914. Pada tahun 1914 merupakan tahun meninggalnya Habib Usman bin Yahya yang bertepatan pada hari Senin, 9 Januari 1914 M padausia 92 tahun. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa perkembangan dakwah Islam di Batavia (1862-1914) yang dibawa oleh Habib Usman bin Yahya yang menjunjung nilai Islam dapat diterima dengan baik, sehingga perkembangan dakwah Islam di Batavia dapat tersebar secara luas.
Habib Usman bin Yahya is a scholar of Hadramaut (1822 M-1914 M). His return to Batavia aimed at spreading propaganda to write books to be read and practiced by society in Batavia. The author conducted research Habib Usman bin Yahya Role in the Development of Islamic Da'wah in Batavia (1862-1914) based on literature method. The author conducted this study with the following steps, namely a first step, the authors chose the appropriate data corpus to be investigated. The second step, the authors weigh the corpus of data from the print media and electronic media. The third step, the authors found which the corpus of data corresponding role Habib Usman bin Yahya in Batavia. The fourth step, the authors apply the theoretical framework on the corpus of data. The fifth step, the authors analyze the corpus of data and draw conclusions. The author takes the theme of this study because in 1862 was the beginning of his return to Batavia and when he was 40 years old. In 1862 he started preaching Islam this is by teaching the science-knowledge which he possesses the Islamic community of Batavia. He preached for the first time in the mosque Pekojan. Every time he taught in the mosque Pekojan, many people who came to listen to studies on Islam he would convey to them. Besides preaching, he also focuses on writing books. He delivered many pieces of his work by writing many books, with so evident that he was instrumental in the development of Islamic proselytizing in Batavia and at the same time he is as productive scholars. The author took the time limit in this study until 1914. In 1914 is the year of the death of HabibUsman bin Yahya who fell on a Monday, January 9th, 1914 M at the age of 92 years.The result from research indicate that the growth missionize Islam in Batavia (1862-1914) brought by Habib Usman bin Yahya who uphold Islamic values which is acceptable and spread widely."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S61410
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Irma Elvita
"
ABSTRAKSkripsi ini membahas peranan habib terhadap aktivitas majelis taklim sebuah tinjauan deskriptif analitis, studi kasus: Habib Hasan bin Ja_far Assegaf pendiri Yayasan Majelis Taklim Nurul Musthofa, Jakarta. Yang kemudian menjadi pertanyaan adalah faktor apa yang mempengaruhi Habib Hasan memiliki peranan sentral dalam struktur majelis taklim dan bagaimana peranan sosial Habib Hasan terhadap aktivitas Majelis Taklim Nurul Musthofa? Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode participant observer, yakni penulis meneliti dan mengikuti kegiatan Majelis Taklim Nurul Musthofa. Penelitian ini bertujuan menggambarkan peranan Habib Hasan dan pengaruh kegiatan Majelis Taklim di lingkungan masyarakat Betawi. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah Habib Hasan memiliki peranan sentral sebagai guru spiritual, dan pemimpin organisasi masyarakat tradisional Islam.
AbstractThis paper disscuses the role of habib towards Majelis Taklim activities, an analytical description which focuses on a case study of Habib Hasan bin Ja_far Assegaf, the fouder of Majelis Taklim Nurul Musthofa Foundation, Jakarta. The question is: what are factors that influence Habib Hasan has the important role as a central figure in Majelis Taklim_s structure and how is Habib Hasan_s role in Majelis Taklim Nurul Musthofa_s activities? The method which is used in this research is participant observer. The writer examined and participated in Majelis Taklim Nurul Musthofa_s activities. The purpose of this research is to describe Habib Hasan_s role and influence of Majelis Taklim_s activities in Betawi_s society. The result of this research described that Habib Hasan has the important role as a spiritual teacher and a leader of Islam traditional society."
2010
S13250
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Aminah
"
ABSTRAKPenelitian ini membahas peranan yang dilakukan oleh Habib Abdurrahman Al Habsyi dalam upayanya memenangkan pasangan capres-cawapres Prabowo-Hatta pada Pemilihan Umum Presiden Tahun 2014 di Kecamatan Senen, Jakarta Pusat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan studi kasus, dengan cara mengumpulkan data melalui wawancara mendalam dan analisis data sekunder seperti artikel, berita, dan media publikasi online. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa Habib Abdurrahman Al Habsyi berperan sebagai political broker dalam upaya memenangkan pasangan Prabowo-Hatta. Sebagai political broker Habib Abdurrahman Al Habsyi memanfaatkan role set dan role facilities yang dimilikinya. Penelitian ini menemukan tiga bentuk peranan yang dilakukan Habib Abdurrahman Al Habsyi dalam upayanya memenangkan pasangan Prabowo-Hatta yakni, pertama sebagai fasilitator yang mempertemukan jamaah dan masyarakat dengan pasangan Prabowo-Hatta. Kedua, sebagai penggerak massa yang menyerukan fatwa secara lisan kepada jamaah dan masyarakat untuk mendukung pasangan Prabowo-Hatta. Ketiga, pembentuk opini yang mempengaruhi masyarakat dan jamaah untuk mendukung pasangan Prabowo-Hatta. Kemudian penelitian ini juga menemukan bahwa hasil Pilpres 2014 di Kecamatan Senen-Jakarta Pusat menyatakan bahwa pihak Prabowo-Hatta kalah.
ABSTRACTThis research explains about role of Habib Abdurrahman Al Habsyi, as an attempt to win Prabowo Hatta as President and Vice President Candidate in Indonesia presidential election 2014, focuses in Senen sub district, Central Jakarta. This research uses qualitative methods, through in depth interview with multiple respondents and literature study method such as articles, news, and online media publication. This reasearch shows that Habib Abdurrahman Al Habsyi has political broker role, as an attempt for the triumph of Prabowo Hatta. Al Habsyi using his role set and role facilities in order to implement his broker role. This research found three form of roles by Habib Abdurrahman Al Habsyi. First, as a facilitator in meetings with society and worshipers with Prabowo Hatta. Second, as a persuader for society and worshiper to vote for Prabowo Hatta through direct fatwa. Third, to construct, influence also gathering society and worshiper opinion to vote for Prabowo Hatta. Furthermore, this research found that the result of Indonesia presidential election 2014 stated that Prabowo Hatta doesn rsquo t win the election. "
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Alifuddin Fahmi Abdillah
"
ABSTRAKTarekat Alawiyah merupakan salah satu tarekat mu rsquo;tabarah yang berkembang di Indonesia. Perkembangan tarekat ini dapat dilihat melalui respon positif masyarakat Indonesia terhadap majelis-majelis zikir dan selawat yang diadakan di pelbagai tempat, salah satunya di Desa Bedug, Tegal. Habib Sholeh Al-Attas sebagai tokoh tarekat Alawiyah di Tegal, menggunakan majelis zikir dan selawat sebagai media berinteraksi antara tarekat Alawiyah dengan masyarakat di Desa Bedug. Selain itu, Habib Sholeh mendirikan pesantren Ribath Nurul Hidayah untuk masyarakat yang ingin lebih mengenal dan mendalami ajaran-ajaran tasawuf di dalam tarekat Alawiyah. Artikel ini mendeskripsikan mengenai integrasi ajaran tarekat Alawiyah melalui pondok pesantren serta pengaruhnya dalam kehidupan sosial masyarakat Desa Bedug. Metode yang digunakan dalam artikel ini adalah metode kualitatif, melalui wawancara dan perolehan data di lapangan. Wawancara dilakukan terhadap narasumber yang dianggap memiliki informasi dengan perkembangan tarekat Alawiyah di Desa Bedug Tegal. Kehadiran tarekat Alawiyah di Desa Bedug sejak tahun 2008 dianggap telah mengubah kondisi sosial ke arah yang lebih baik, sehingga dapat dikatakan bahwa tarekat Alawiyah mampu menjadi agen perubahan moral bagi masyarakat di Desa Bedug Tegal.. Habib Sholeh Al-Attas mampu menjadi tokoh penting dalam perubahan tersebut, sehingga dapat dijadikan acuan dalam berdakwah di tengah-tengah masyarakat yang ingin menerapkan nilai-nilai moral agama dalam kehidupan sehari-hari.
ABSTRACTTarekat Alawiyah is the one of tarekat that has a legitimate mu rsquo;tabarah and still growing in Indonesia. The growth of this tarekat can be seen through a positive response of Indonesian people towards majlis of zikr and invocation shalawat which is often held in some places, especially in Bedug Village, Tegal Regency. Habib Sholeh Al-Attas, as a figure of tarekat Alawiyah there, uses a majlis of zikr and shalawat as a medium interaction between tarekat Alawiyah and people on there. Furthermore, he has built the Pondok Pesantren Ribat Nurul Hidayah for common people who want to learn about Sufism in tarekat Alawiyah. In this article will describe the integration of tarekat Alawiyah through Islamic boarding school and the impacts towards a social life of the society in Bedug Village. The method used in this article is a qualitative method, by interviewing some informants who have information about tarekat Alawiyah rsquo;s growth in Bedug Village. The appearance of the tarekat Alawiyah is considered to have changed the social environments of society to be a better, and it can be said that tarekat Alawiyah can be an agent of moral change. Habib Sholeh can be an important figure for the society rsquo;s moral change. "
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library