Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dally Rahman
Abstrak :
Stigma pada Tuberculosis (TB) paru dengan Human Immunodeficiency Virus (HIV) positif merupakan masalah kesehatan yang serius. Stigma dan diskriminasi menjadikan pasien menutupi status penyakit dan berdampak pada terhambatnya pasien untuk melakukan program pengobatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran pengalaman pasien TB paru dengan HIV positif pada stigma ganda yang dialaminya. Desain penelitian ini adalah penelitian kualitatif femomenologi dengan metode wawancara mendalam pada 9 orang pasien TB paru dengan HIV positif. Data dianalisis menggunakan teknik Colaizzi. Hasil penelitian mendapatkan tujuh tema, yaitu stigma ganda yang diterima, perilaku diskriminatif petugas kesehatan, perilaku diskriminatif keluarga dan lingkungan, internal stigma, dampak stigma ganda, harapan untuk tidak didiskriminasi, diterima dan didukung, serta strategi koping pada stigma ganda. Rekomendasi penelitian ini, perlu adanya penerapan manajemen stigma sebagai Standar Operasional Prosedur bagi perawat dalam memberikan pelayanan pada pasien TB paru dengan HIV positif. ......Tuberculosis (TB) and Human Immunodeficiency Virus (HIV) related stigma is a serious problem worldwide. Stigma and discrimination have made patients hide their status and had the impact on non adherence of patient treatment program. The purpose of this study was to explore the experiences of double stigma perceived by TB and HIV patients. The design of study was phenomenology qualitative research design with in-depth interview to 9 lung TB and HIV positive patients. Data were analyzed by Colaizzi?s techniques. This study identified seven themes included experienced on double stigma, health worker discriminatory attitudes, family and public discriminatory attitudes, internal stigma, the impact of double stigma, the expectation to not be discriminated, accepted and supported, and coping strategy on double stigma. The expectation of this study, have to apply stigma management as Standard Operational Procedures for nurse on provide services to TB and HIV patients.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
T43674
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Florentina Mariane Rahardja
Abstrak :
Tujuan penelitian awal lni adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian laktoferin sapi terbedap jumlah limfosit CD4+ penderita HIV positif dewasa. Penelitian dilakukan di POKDISUS AIDS RSUPNCM Jakarta, mulai bulan Februari 2010 sampai dengan bulan April2010. Dua puluh delapan subyak yang diseleksi dari pasien HIV positif dengan metode consecutive sampling mengikuti penelitian ini dari awal sampai akhir. Semua subyek diberi kapsul berisi 200 mg laktoferin sapL Kapsul diminum setiap hari satu butir selama enam minggu. Data dikumpulkan sebelum dan sesudah pemberian kapsul laktoferin melalui wawanoara, pengukuran antropometrik, dan pemerikarum laboratorium darah untuk penentuan jumiah limfosit CD4'. Data asupan makanan direntukan dengan menggunakan metode food recall lx24 jam dan food record 3x24 jam pada awal dan akhir penelitian. Nilai rerata jumlah limfosit CD4+ sebelum pemberian laktoferin adalah 231,85 ± 122,89 seVL (50,00-731,00 seVf!L) sesudah enam minggu perlakuan. Uji Wilcoxon terhadap kadua nilai tersebut, tidak berbeda bermakna (p=0,22). Sahelum diberikan laktoferin, nilai rerata jumlah limfusit CD4+ subyek yang belum mendapat ARV adalah 302,33 ± 132,79 seV tL dan meningkat menjadi 345,33 ± 202,33 sell tL pada akhir penelitian. Respon serupa ditemukan pula pada subyek yang telah mendapat ARV di mana jumiah limfosit CD4' sebelum pemberian laktoferin adalah 178,00 ± 84,77 seii L, 122,66 seV tL. Uji t be!pasangan terhadap peningkatan jumlah Jimfosit CD4+ antara subyek yang sudah dan belum mentiapat ARV, temyata tidak berbeda bermakna (p=0,12). Perbaikan jumlah limfosit CD4+ sesudah pemberian laktoferin terjadi pada 7 (58,33%) dari 12 subyek yang belum mendapat ARV dan pnda 9 (56,25%) dari 16 subyek yang mendapat ARV. Uji Chi-Square menunjukkan bahwa perbaikan jumlah limfosit CD4+ pada kedua kelompok. ......The aim of this preliminary study is to find out the effect of bovine lactoferin administration on CD4+ lymphocyte count of adult H!V-infected patients. "!he study was conducted from February to April 2010, at POKDJSUS AIDS Department of Internal Medicine, Central District Cipto Mangunkusumo National General Hospital (RSUPNCM) Jakarta. Subjects were selected from HIV-positive patients and only 2& were fully participated in the study. Capsules containing 200 mg of bovine lactoferrin were taken orally by all subjects once a day fur six weeks. Data were collected before and after bovine lactoferrin administration by interview, anthropometric measurement, and laboratory examination of blood for determining CD4+ lymphocyte count. Daily dietary intake data were determined by using I x 24 hour food recall and 3 x 24 hour food record at the beginning and at the end of the study. Mean value of CD4.._ lymphocyte count before lactoferrin administration was 231.85 ± 122.89 cells/j.tL and increased to median value of 236.50 cells/j.tL (50.00-731.00 cellslj.tL) after six weeks intervention. Wilcoxon test on the above values showed no significant difference (IF0.22). Mean value of CD4+ lymphocyte count of untreated subjects with ARV before lactoferrin administration was 302.33 ± 132.79 cellsiJ.lL and increased to 345.33 ± 202.33 cells/j.!L at the end of study. 1he same response was also found in treated subjects with ARV where the mean value of CD4'" lymphocyte count increased from 78.00 ± 84.77 cells/).IL before lactoferrin administration to 204.38 ± 122.66 cells/J.tL, thereafter. Paired t-test on the increased CD4+ lymphocyte count between treated and untreated subjects with ARV showed no significant difference (JFO.I2). The improvement of CD4+ lymphocyte count after lactoferrin administration was seen in 7 out of 12 untreated subjects (58.33%) and in 9 out of 16 treated subject? with ARV (56.25%). Chi-Square's test showed that the improvement on both groups was not significant (p 0.91).
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2010
T32408
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Nur Faizah
Abstrak :
ABSTRAK
Fenomena penularan HIV AIDS menempatkan perempuan pada situasi yang sulit. Kehilangan anggota keluarga seperti suami akibat AIDS membuat perempuan yang hidup dengan HIV positif harus berjuang guna mengakses sumber sumber penghidupan. Kondisi diri sebagai ODHA, kekhawatiran mendapatkan stigma, mengasuh anggota keluarga, serta mencari nafkah adalah beban hidup dan beban kerja yang mereka hadapi. Berkaitan dengan hal tersebut, tulisan ini menggali kompleksitas kerja perempuan dengan HIV positif. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif berperspektif feminis guna mendapatkan gambaran utuh mengenai penghidupan perempuan dengan HIV positif. Berdasarkan wawancara pada lima orang perempuan dengan HIV positif, didapat temuan adanya keterkaitan antara kategori sosial, identitas, dan gender yang memengaruhi penghidupan mereka. Perempuan dengan HIV positif juga melakukan transformasi sebagai diri yang normal dengan menunjukkan diri sebagai sosok yang sehat, mampu bekerja, memiliki kualitas, serta mandiri. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk perlawanan terhadap stigma yang dilekatkan pada ODHA.
Jakarta: Yayasan Jurnal Perempuan, 2018
305 JP 23:4 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Marselina
Abstrak :
Klien dengan Human Immunodeficiency Virus (HIV) positif sering mengalami masalah tidur yang berdampak terhadap kualitas tidur. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran kualitas tidur pada klien dengan HIV positif. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain penelitian cross-sectional dan pengambilan sampel dengan metode accidental convenient sampling. Responden dalam penelitian ini berjumlah 76 orang (65.8% laki-laki, 34.2% perempuan), berusia antara 22 sampai 52 (mean= 33.12; SD=6.053). Instrumen yang digunakan adalah Pittsburg Sleep Quality Index. Hasil penelitian ini adalah mayoritas (76.3%; n=76) klien dengan HIV positif memiliki kualitas tidur yang buruk. Rekomendasi penelitian ini adalah untuk petugas kesehatan, khususnya perawat agar melakukan deteksi dini masalah tidur pada klien dengan HIV positif sehingga apabila ditemukan adanya masalah tidur dapat diberikan intervensi yang sesuai berdasarkan informasi yang diperoleh agar tercapai kualitas tidur yang baik. ......Clients with positive Human Immunodeficiency Virus (HIV) common had sleep disturbance that causing poor quality of sleep. The purpose of this study was to determine the quality of sleep in clients with HIV-positive. This research was conducted using descriptive study with cross-sectional design and sampling by accidental convenient sampling method. Respondents in this study amounted to 76 people (65.8% male, 34.2% female), ages ranged from 22 to 52 (mean = 33.12; SD = 6,053). The instrument used was Pittsburg Sleep Quality Index. The results of this study was majority (76.3%; n=76) of HIV-positive clients had poor sleep quality. Results of this study recommended that health workers, especially nurses, have to make an early detection of sleep problems in HIV-positive clients and than provided effective treatment to improved the quality of sleep.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S65475
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Hayati
Abstrak :
ABSTRAK
Jumlah penderita HIV selalu meningkat di setiap negara. Resiko penularan HIV cukup besar, sehingga menyebabkan kecemasan pada perawat dan mempengaruhi kualitas asuhan. Tujuan penelitian adalah menggali pengalaman perawat dalam merawat ibu HIV dengan seksio sesarea. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Partisipan dipilih dengan purpossive sampling sebanyak lima partisipan. Pengumpulan data dengan wawancara mendalam, hasilnya dibuat transkrip dan dianalisis dengan metode Collaizz’s. Hasil penelitian didapatkan enam tema utama yaitu: berbagai perasaan perawat sebagai sesama perempuan, persepsi tentang merawat, makna merawat, motivasi ketika merawat, hambatan dalam merawat, harapan dan kebutuhan. Hasil penelitian memberikan implikasi berupa informasi untuk meningkatkan kualitas asuhan keperawatan.
ABSTRACT
HIV/AIDS emerges and spreads rapidly all over the world. The health care providers, particularly nurses, are at risk to get infected. However, the anxiety of getting infected may influence the quality of nursing care. Accordingly, this research tried to explore the nurses’ experience in caring for HIV positive mother undergoing sectio caesarean in the Gunung Jati Hospital, Cirebon. Five participants chosen by the purposive sampling method were deeply interviewed. Furthermore, the data was analyzed by the Collaizzi’s method to elucidate six major themes of the nurses’ experience in caring for HIV-positive mother: nurses emotional as women, nurses’ perception on caring, meaning of caring, motivation for caring, challenge in caring, expectation and need in caring. The qualitative information yielded on the research can be an advantageous consideration in improving quality of maternity nursing care for HIV-positive patients.
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library