Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sekar Ayu Kinasih
Abstrak :
Penyakit lambung merupakan penyakit yang terjadi di lambung atau bersumber dari lambung. Terdapat beberapa macam penyakit lambung, seperti Gastroesophageal Reflux Disease (GERD), tukak lambung, dan dispepsia. Golongan obat Antagonis Reseptor Histamin H2 atau Antagonis H2, adalah golongan obat penekan asam lambung yang sering digunakan dalam berbagai kondisi penyakit lambung. Clinical pathway atau alur klinis merupakan suatu alat yang digunakan untuk memandu perawatan kesehatan untuk pasien. Pembuatan clinical pathway harus dikembangkan berdasarkan bukti yang tersedia, seperti pedoman praktik klinis yang memuat tatalaksana penyakit, tindakan, dan terapi yang akan diberikan kepada pasien. Peran farmasis dalam clinical pathway adalah dalam manajemen terapi obat, kebutuhan obat pasien, edukasi obat kepada pasien berserta keluarga pasien dan juga tenaga kesehatan, merevisi dan menetapkan protokol pengobatan, dan evaluasi hasil pengobatan. Oleh karena itu, clinical pathway terapi penyakit lambung perlu diketahui untuk memberikan informasi serta rekomendasi terkait pengobatan dan penanganan pasien kepada tenaga kesehatan demi tercapainya hasil pengobatan yang diharapkan dan sebagai manajemen terkait kualitas, biaya, kepuasan pasien dan efisiensi. Metode pelaksanaan tugas khusus ini adalah dengan cara studi literatur untuk pencarian clinical pathway penyakit lambung dengan obat golongan Antagonis H2 dengan mencari sumber atau referensi dan melakukan penelusuran pustaka terkait penatalaksaan atau algoritma penyakit lambung. Berdasarkan hasil studi literatur yang dilakukan, golongan obat Antagonis H2 dapat dijadikan sebagai pilihan terapi untuk GERD ringan, dapat menjadi pilihan untuk mengobati dispepsia tanpa alarm symptoms, baik untuk pasien yang sebelumnya mengonsumsi obat-obatan NSAID ataupun tidak, dan dapat menjadi terapi pilihan untuk penyakit lambung dengan dosis yang berbeda-beda sesuai dengan penyakitnya. ......Gastric disease is a disease that occurs in the stomach or originates from the stomach. There are several kinds of gastric diseases, such as Gastroesophageal Reflux Disease (GERD), peptic ulcers, and dyspepsia. The H2 Histamine Receptor Antagonist drug class or H2 antagonists, is a class of drugs that suppress stomach acid which is often used in various conditions of gastric disease. Clinical pathway is a tool used to guide health care for patients. Making a clinical pathway must be developed based on available evidence, such as clinical practice guidelines that contain disease management, actions, and therapies to be given to patients. The role of pharmacists in clinical pathways is in drug therapy management, patient drug needs, drug education for patients and their families as well as health workers, revising and establishing treatment protocols, and evaluating treatment results. Therefore, it is necessary to know the clinical pathway for gastric disease therapy to provide information and recommendations related to treatment and patient care to health workers in order to achieve the expected treatment results and as management related to quality, cost, patient satisfaction and efficiency. The method of carrying out this special assignment is by means of a literature study to search for clinical pathways for gastric disease with H2 antagonist class drugs by finding sources or references and conducting literature searches related to gastric disease management or algorithms. Based on the results of a literature study conducted, the H2 antagonist drug class can be used as a therapeutic option for mild GERD, can be an option for treating dyspepsia without alarm symptoms, both for patients who have previously taken NSAID drugs or not, and can be the therapy of choice for chronic kidney disease. stomach with different doses according to the disease.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fahdnul Ashim
Abstrak :
Bahan bakar fosil digunakan sebagai bahan bakar mesin dan kendaraan bermotor untuk membantu aktivitas manusia, akan tetapi jumlahnya terbatas dan dapat menyebabkan masalah lingkungan. Air dan energi dari sinar matahari jumlahnya melimpah di bumi, namun potensinya belum banyak digunakan. Manusia pun mulai mengembangkan alat untuk dapat memanfaatkan kedua sumber daya alam tersebut, sehingga kedepannya bahan bakar fosil dapat digantikan. Metal Organic Frameworks (MOFs) merupakan material yang tersusun atas ion logam atau ion klaster yang dihubungkan dengan senyawa organik dan dapat digunakan sebagai fotokatalis untuk menghasilkan gas hidrogen dan gas oksigen dari air dengan bantuan sinar matahari. Penelitian ini mencoba mensintesis MOFs dengan menggunakan logam lantanida (Samarium, Europium dan Terbium) dengan ligan natrium perilena tetrakarboksilat (Na-PTC) secara solvotermal dalam air dan DMF dengan perbedaan waktu sisntesis 6, 24 dan 72 jam, sehingga menjadi Ln-MOFs yang kemudian dikarakterisasi dengan FTIR, UV-DRS, CV, TGA, XRD dan SEM-EDX. Hasil menunjukkan 3 buah Ln-MOFs baru berhasil disintesis dengan karakteristik IR dan nilai band gap yang hampir sama walau waktu sintesisnya berbeda, dengan nilai band gap 1,93 – 2,22 eV. Kemudian Ln-MOFs tersebut tidak tahan pada suhu di atas 100 oC, masih polikristal, berukuran 20 nm dan berpotensi sebagai fotokatalis untuk menghasilkan gas H2 dari air. ......Fossil fuels are used as fuel for machines and vehicles to help human activities, but in limited numbers and can cause environmental problems. Water and energy from sunlight are abundant on earth, but their potential is not widely used. Humans have also begun to develop tools to be able to utilize these two natural resources so that in the future, fossil fuels can be replaced. Metal Organic Frameworks (MOFs) are materials composed of metal ions or cluster ions linked to organic compounds and can be used as photocatalysts to produce hydrogen gas and oxygen gas from the water with the help of sunlight. This study tried to synthesize MOFs using metal lanthanides (Samarium, Europium and Terbium) with sodium perylene tetracarboxylate (Na-PTC) ligands solvothermal in water and DMF with differences in synthesis time of 6, 24 and 72 hours, so that it becomes Ln-MOFs, which then characterized by FTIR, UV-DRS, CV, TGA, XRD and SEM-EDX. The results showed that 3 new Ln-MOFs were successfully synthesized with almost the same IR characteristics and band gap values even though the synthesis time was different, with a band gap value of 1.93 - 2.22 eV. Then the Ln-MOFs cannot withstand temperatures above 100 oC, are still polycrystalline, has a size of 20 nm and have the potential to be a photocatalyst to produce H2 gas from water.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Habibullah
Abstrak :
ABSTRAK Tesis ini bertujuan untuk mengujikan persamaan yang diperoleh dari grafik karakteristik hubungan tegangan masukan optimum driver valve terhadap perubahan daya beban pada bukaan valve proporsional pada masukan sistem PEMFC sehingga bukaan valve akan bekerja secara otomatis sesuai dengan perubahan daya beban. Persamaan yang diambil ada dua yaitu persamaan polinomial dan linier. Masukan persamaan adalah daya beban dan keluarannya dijadikan tegangan masukan driver valve. Hasil pengujian dengan kedua persamaan menunjukkan karakteristik tegangan dan arus keluaran sistem yang hampir sama dengan karakteristik pada bukaan valve optimum dan maksimum. Pemakaian gas H2 pada pengujian dengan kedua persamaan menunjukkan nilai yang hampir sama dengan bukaan valve optimum, sehingga lebih hemat dalam konsumsi gas H2 dibandingkan dengan bukaan valve maksimum.
ABSTRACT This thesis aims to testing the equation which obtained from the graph characteristics relationships of the optimum input voltage driver valve to change the power load on the valve opening proportional to the input PEMFC system so that the valve opening will work automatically according to changes in load power. Equations are taken there are two linear equations and polynomials. Enter the equation is used as the power load and input voltage output driver valves. Test results show similarities with both voltage and output current characteristics are almost the same system with the characteristics of the optimum and maximum valve opening. H2 gas usage on testing with both equations show similar values with optimum valve opening, making it more efficient than the maximum valve opening.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T29528
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Penelitian telah dilakukan untuk memperoleh mutan ganda dari mutan Enterobacter aerogenes AY-2 dengan produktivitas gas hidrogen (H2) lebih tinggi dari sebelumnya. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Bioindustri, BPPT, Serpong selama enam bulan (April--September 2006). Mutasi dilakukan pada kultur bakteri dalam awal fase logaritmik dengan pemberian ethyl methane sulfonate (EMS) pada variasi konsentrasi 10, 11, 12 ,13, 14, dan 15 μl/ml suspensi sel selama 120 menit. Mutasi dilakukan kembali pada konsentrasi yang memberikan survival ratio paling rendah (0,01%), yaitu konsentrasi EMS 14 μl/ml suspensi sel dengan variasi waktu inkubasi selama 30, 60, 90, dan 120 menit. Sebanyak 166 mutan ganda hasil mutasi dikoleksi dan dipilih secara acak. Sebanyak 43 koloni terpilih ditumbuhkan dalam medium kompleks gliserol untuk memperoleh sepuluh mutan ganda dengan produktivitas H2 tertinggi. Mutan ganda E. aerogenes AD-H43 memiliki produktivitas H2 tertinggi dengan kenaikan sebesar 20% dan asam laktat yang dihasilkan mengalami penurunan sebesar 31% dari produktivitas mutan E. aerogenes AY-2. Penurunan produktivitas asam laktat akibat perlakuan mutasi dengan EMS disebabkan adanya defisiensi laktat dehidrogenase.
Universitas Indonesia, 2007
S31431
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuko Gunawan
Abstrak :
ABSTRAK
Proses pemisahan gas H2 dari aliran purge gas pada pabrik ammonia perlu dilakukan untuk meningkatkan efisiensi pabrik. Proses pemisahan menggunakan membran bisa menjadi teknologi altematif dalam pemisahan gas H2. Salah satu jenis membran yang bisa digunakan untuk proses tersebut adalah membran keramik, dimana membran tersebut memiliki stabilitas termal dan kimiawi yang baik, sehingga dapat dioperasikan pada suhu tinggi. Namun demikian membran keramik memiliki tingkat selektivitas yang relatif lebih rendah dibandingkan membran polimer, oleh sebab itu perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan selektivitasnya.

Penambahan lapisan logam nikel yang bersifat permeatif terhadap gas H2, pada permukaan membran keramik diharapkan dapat meningkatkan selektivitas membran dalam proses pemisahan gas H2. Dalam penelitian ini dilakukan preparasi membran keramik/nikel dengan metode presipitasi, untuk proses pernisahan campuran gas H2/N2. Tahap pengujian membran dilakukan terhadap membran keramik tanpa lapisan nikel dan keramik dengan lapisan nikel. Pengujian dilakukan pada kondisi ideal, menggunakan gas H2 dan N2 murni, serta pada kondisi aktual menggunakan campuran gas dengan komposisi 71.794 % H2 dan 28.206 % N2.

Dari hasil penelitian, menunjukkan adanya peningkatan permeabilitas dan selektivilas pada memhran keramik/nikel dibandingkan dengan membran keramik tanpa Iapisan nikel. Kenaikan lekanan operasi menyebabkan penurunan harga selektivilas pada kedua jenis membran.

Nilai selektivitas ideal tertinggi untuk membran keramik dicapai pada tekanan 4 bar, yaitu sebasar 2.706. Sedangkan untuk membran keramik nikel nilai selektivitas tertingginya adalah 4.23, dan juga dicapai pada tekauan 4 bar. Selektifitas aktual pada kedua jenis membran akan menurun apabila fraksi umpan yang permeat (stage cut) dinaikkan, dan penurunnya akan lebih tajam pada tekanan yang lebih tinggi. Selektivitas terbaik pada membran keramik, yaitu sebesar 1.689 dicapai pada tekanan 4 bar dengan stage cut sebesar 0.0995, sedangkan untuk membran keramik/nikel selektivitas terbaiknya sebesar 3.043, juga pada tekanan 4 bar, dan dengan Stage cut sebesar 0.0858.
2001
S49014
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Mardy Fitria
Abstrak :
Peptic ulcer atau ulkus peptikum adalah defek pada dinding mukosa lambung atau duodenum yang meluas melalui mukosa muskularis ke lapisan submukosa yang lebih dalam. Dalam penanganan ulkus peptikum di rumah sakit, perlu dimiliki clinical pathway terkait ulkus peptikum dimulai dari diagnosis hingga pemilihan terapi untuk pasien. Pembuatan clinical pathway dan algoritma terapi pengobatan ulkus peptikum di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) harus menyesuaikan dengan obat-obatan yang digunakan di RSUI. Obat antisekresi yang digunakan untuk penyakit ulkus peptikum termasuk antagonis reseptor H2 dan proton pump inhibitor (PPI). Algoritma terapi diawali dengan diagnosis saat pasien datang. Khusus untuk pasien lanjut usia perlu dilakukan endoskopi untuk mengetahui status ulkus. Setelah diagnosis ditegakkan maka pengobatan ulkus peptikum dilakukan mengikuti dengan regimen terapi ulkus. Tidak ada perbedaan pada pemilihan terapi ulkus peptikum untuk pasien anak, dewasa, dan lanjut usia. Ulkus peptikum memiliki beragam pilihan terapi yang dapat digunakan sesuai dengan kondisi pasien. Obat golongan Antagonis reseptor H2 lebih sesuai diberikan kepada pasien yang sedang menjalani terapi menggunakan clopidogrel karena memiliki risiko pendarahan yang lebih kecil sementara obat golongan Proton Pump Inhibitor lebih sesuai diberikan kepada pasien dengan pH lambung yang rendah karena memiliki kemampuan supresi asam yang lebih baik. ......Peptic ulcer or peptic ulcer is a defect in the mucosal wall of the stomach or duodenum that extends through the muscularis mucosa into the deeper submucosal layers. In treating peptic ulcer in a hospital, it is necessary to have a clinical pathway related to peptic ulcer starting from diagnosis to selecting therapy for the patient. The creation of clinical pathways and therapeutic algorithms for treating peptic ulcers at the University of Indonesia Hospital (RSUI) must adapt to the drugs used at RSUI. Antisecretory drugs used for peptic ulcer disease include H2 receptor antagonists and proton pump inhibitors (PPIs). The therapy algorithm begins with a diagnosis when the patient arrives. Especially for elderly patients, endoscopy is necessary to determine the status of the ulcer. After the diagnosis is established, the treatment of peptic ulcer is carried out following the ulcer therapy regimen. There was no difference in the choice of peptic ulcer therapy for pediatric, adult, and elderly patients. Peptic ulcers have a variety of therapeutic options that can be used according to the patient's condition. H2 receptor antagonist drugs are more suitable for patients who are undergoing therapy using clopidogrel because they have a smaller risk of bleeding while Proton Pump Inhibitor class drugs are more suitable for patients with low gastric pH because they have better acid suppression capabilities.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nelson Saksono
Depok: Fakultas Teknik. Universitas Indonesia, 1999
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Saragih, Kanissa Anggita
Abstrak :
Perubahan iklim mulai menjadi perhatian besar masyarakat karena suhu bumi meningkat lebih cepat dari yang diperkirakan oleh para pengamat lingkungan. Salah satu faktor yang berkontribusi terhadap ini adalah tingginya konsumsi bahan bakar fosil dari aktifitas sehari-hari masyarakat yang membuat komposisi karbon dioksida (CO2) di atmosfer meningkat. Kemajuan yang meningkat menuju circular economy mendorong berkembangnya bahan bakar terbarukan seperti hidrogen (H2) sebagai sumber energi. Bahan bakar hidrogen adalah bahan bakar bersih yang dapat dihasilkan dari gas alam, energi terbarukan, dan biomassa seperti ampas tebu. Pasar bahan bakar ini menunjukkan masa depan yang menjanjikan karena minat untuk menggunakan bahan bakar hidrogen meningkat setiap tahun. Proses produksi dengan menggunakan 2000 ton ampas tebu per hari akan didesain. Gasifikasi termal adalah proses yang dipilih untuk produksi hidrogen berdasarkan persyaratan untuk proyek ini. Proses tersebut terdiri dari empat tahap: pra-pengolahan ampas tebu, gasifikasi, pembersihan gas dan pemisahan gas. Dalam setiap tahapan, teknologi alternatif dievaluasi untuk menemukan teknologi yang sesuai yang dapat diterapkan dan memenuhi spesifikasi proses. Dalam makalah ini, proses pembersihan gas dan desain peralatan diselidiki lebih lanjut dengan tujuan menghilangkan gas asam dan meningkatkan komposisi H2 melalui reaksi pergeseran air-gas. Meminimalkan dampak lingkungan dari proses ini juga merupakan salah satu tujuannya. Karbon dioksida (CO2), gas asam (H2S) dan emisi flash vapor amina yang kaya, dan air limbah adalah dampak lingkungan yang diidentifikasi dalam proses ini yang perlu dikelola secara efektif. ......Climate change starts to become a big concern to the people as the Earth’s temperature is increasing faster than the predicted. One of the factors of it is the big consumption of fossil fuels in people’s activity in their daily lives which contributes to the increase of carbon dioxide (CO2) in the atmosphere. The increasing progress towards a circular economy drives the development of renewable fuel such as hydrogen (H2) as an energy source. Hydrogen fuel is a clean fuel that can be produced from natural gas, renewable power and biomass such as sugarcane bagasse. The market for this fuel shown a promising future as the interest on using hydrogen fuel increasing each year. A production process using 2000 tonnes per day of sugarcane bagasse is to be designed. Thermal gasification is chosen process for hydrogen production based on the brief given. The process consists of four stages: bagasse pre-treatment, gasification, gas cleaning and gas separation. In each stages, alternative technologies are assessed and evaluated to find the suitable technology that can be applied and meet the process specification. In this paper, the gas cleaning process and equipment designs are further investigated with the objective of removing the acid gas and increasing the H2 composition via water-gas shift reactions. Minimizing the environmental impact from this process is also one of the objectives. Carbon dioxide (CO2), acid gas (H2S) and rich amine flash vapor emissions, and wastewater are the environmental impacts identified in this process that need to be managed effectively.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library