Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Dibyareswari Utami Putri
"Skripsi ini membahas tentang kekuatan media baru yaitu social media seperti Twitter yang mampu membentuk gerakan sosial dimana dapat bertahan hingga sekarang karena adanya kekompakkan dan loyalitas dari para anggotanya. Latar belakang dari penelitian ini adalah reaksi dari pemboman hotel J.W Marriot dan Ritz Carlton Jakarta yang menimbulkan rasa nasionalis dengan terbentuknya IndonesiaUnite. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif dengan paradigma post-positivist.
Tujuan penelitian ini ingin melihat sejauh mana Twitter sebagai social media memiliki kekuatan dalam membangun kebrsamaan untuk tindakan kepedulian sosial dalam membentuk IndonesiaUnite. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa IndonesiaUnite menumbuhkan rasa kebersamaan dalam kelompok sehingga melekatkan groupthink syndrome yang positif. Hal ini mengindikasikan Twitter memiliki kekuatan besar dalam membentuk gerakan sosial.
The focus of this study is the new emerging media force such as Twitter, creating social movement in which the member keep holding up, cohesively and loyally, until nowadays. the background of this research is the reaction of people toward the terrorist bombing J.W Marriot and Ritz Carlton hotel in Jakarta, agitating nationalism inside the individuals and then later establishing IndonesiaUnite movement. Research method is using qualitative with post-positivist paradigm. The purpose of this study is to elaborate how significant is Twitter, as a social media, able to build association and together acting under social responsibility established on IndonesiaUnite movement. The research result can be concluded in a way that IndonesiaUnite indeed augment association and togetherness among the members of the movement thus binding them in a positive groupthink syndrome, indicating that Twitter has major force creating social movement."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Shilla Indiarnita
"Selama ini, negara kita terpengaruh oleh budaya patriarki yang menempatkan laki-laki sebagai sosok yang lebih dominan. Namun ternyata, ada fenomena yang menunjukan sebaliknya. Hal ini dapat dilihat dari kemunculan dua geng motor perempuan yaitu Geng Nero dan Geng CMP. Kemunculan dua geng tersebut merupakan bentuk pembuktian bahwa perempuan juga ingin disetarakan dengan laki-laki. Kedua geng tersebut sering melakukan aksi kekerasan demi mempertahankan groupthink syndrome mereka sebagai geng motor perempuan yang memiliki kekuatan. Yang menjadi pertanyaan penulis adalah sampai sejauh mana groupthink syndrome yang melekat pada kedua geng motor perempuan tersebut terealisasikan dalam bentuk eksistensi diri geng mereka? Dari hasil analis dapat disimpulkan bahwa groupthink syndrome yang melekat pada kedua geng motor perempuan tersebut berbanding lurus dengan budaya maskulinitas yang ingin mereka tunjukan dengan melakukan kekerasan.
So far, our national society is influenced by patriarchy culture in which male figure is the most dominant. But there actions that shows otherwise. It is shown from the existence of two girl’s motorcycle gang namely Nero and CMP. Their existence prove that women expect equal rights between women and men. They do violence in order to maintain their “groupthink syndrome” as the powerful gang. My question here is, how far “groupthink syndrome” which is attached to the two girl’s motorcycles gang are becoming realized in their gang existence? From the analysis it can be concluded that “groupthink syndrome” which belongs to the two girl’s motorcycle gang is an expression to achieve masculinity by using violence."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library