Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 31 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Indah Nikensari
Abstrak :
Kebijakan pengurangan jumlah subsidi BBM dan Listrik dalam APBN 2001 oleh Pemerintah Indonesia membawa konsekuensi pada kenaikkan harga BBM dan Listrik. Meskipun harga BBM dan Listrik selalu mengalami kenaikkan dari tahun ke tahun, akan tetapi kenaikkan harga pada tahun 2001 ini lebih banyak disebabkan oleh penurunan jumlah subsidi dalam APBN, setelah sejak tahun anggaran 1997/1998 sampai dengan tahun anggaran 2000 jumlah subsidi BBM terus mengalami peningkatan akibat naiknya biaya pengadaan. Atas rekomendasi IMF, sehubungan dengan pencairan paket bantuan dan negara-negara donor yang tergabung dalam CG1 kepada Indonesia, subsidi BBM & Listrik direkomendasikan segera dihapus supaya ada efisiensi pada APBN. Rencana penghapusan jumlah subsidi BBM dan Listrik dalam APBN direncanakan secara bertahap dan akan berakhir pada tahun 2004. Pengurangan jumlah subsidi membawa dampak multiplier yang sangat luas pada perekonomian, termasuk pada PDB. Hal ini ditunjukkan oleh hasil simulasi dengan model INDECGE dengan tahun dasar 1998, yang menyatakan bahwa dalam jangka pendek adanya kenaikkan harga energi masih memberikan dampak positif pada kenaikkan PDB Sektoral maupun PDB Pengeluaran dengan prosentase yang menurun, akan tetapi dalam jangka panjang kenaikkan harga energi akan memberikan dampak negative pada PDB semua sektor, kecuali pada sektor yang masih ada subsidinya, dengan cacatan kondisi perekonomian saat itu tidak ada peningkatan dari kondisi tahun dasar 1998. Dampak negatif pada PDB Pengeluaran jika kondisinya belum berubah lebih baik, adaiah bahwa selain Konsumsi. Pemerintah, semua variabel pada PDB Pengeluaran seperti Konsumsi Rumah Tangga, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB), Stok Inventori, Ekspor serta Impor akan mengalami penurunan.
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T20585
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fadli Hanafi
Abstrak :
The capital consists management of saving and investment (as the proxy of savings and loans), FDI, and DDI and is important production factors. The contribution of management of savings and investment are estimated using panel regression and Generalized Method of Moment (GMM) and also series regression. The results show that management of savings and investment has significant effect on economic growth with the respective negative and positive effects. Moreover, FDI, DDI, Labor by Sector (SMA), and Population Growth also play a significant role on growth with distinctive coefficient describing respective effects for each variable on growth. Furthermore, sector-specific analysis gives very dynamic effects on growth in the case of Indonesia. In order to identify long-run bidirectional relationship between variables, we employ Granger Causality Test using Vector Error Correction Model (VECM). As presented in the result and analysis, no variables performing bidirectional relationship in the long-run.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S53249
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ismayana Marhamah
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan tingkat bagi hasil, pertumbuhan likuiditas, dan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) terhadap pertumbuhan simpanan mudharabah pada bank umum syariah. Variabel yang diteliti adalah pertumbuhan tingkat bagi hasil, pertumbuhan likuiditas, pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) sebagai variabel independen dan pertumbuhan simpanan mudharabah sebagai variabel dependen. Populasi dalam penelitian adalah bank umum syariah dan jumlah produk domestik bruto periode triwulan tahun 2012-2016. Pengujian hipotesis (uji t), menunjukkan bahwa pertumbuhan tingkat bagi hasil dan produk domestik bruto (PDB) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan simpanan mudharabah. Sedangkan pengujian pertumbuhan likuiditas secara parsial tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan simpanan mudharabah. Uji hipotesis secara simultan (uji F) menunjukkan bahwa semua variabel bebas dalam penelitian ini berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan simpanan mudharabah.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, 2017
330 AJSFI 1:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Francis Chinedu Egbunike
Abstrak :
ABSTRAK
Penerimaan pajak sering dianggap sebagai bentuk alternatif dari pembiayaan berkelanjutan dalam lingkungan fiscal yang stabil dan dapat diprediksi untuk mendorong pertumbuhan dan memungkinkan pemerintah membiayai kebutuhan sosial dan infrastruktur mereka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh penerimaan pajak terhadap pertumbuhan ekonomi Nigeria dan Ghana. Penelitian ini menggunakan teknik regris berganda sebagai alat analisis. Studi ini menemukan dampak positif yang signifikan dari pendapatan pajak pada produk domestic bruto Nigeria dan Ghana yang mengkonfirmasikan studi sebelumnya. Studi tersebut merekombinasikan antara lain bahwa ukuran yang memadai untuk memastikan bahwa pendapatan yang dihasilkan dari pajak dimanfaatkan secara efektif untuk mengembangkan dan menumbuhkan perekonomian.
Jakarta: Faculty of Economic and Business UIN Syarif Hidayatullah, 2018
330 SFK 6:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tutang Wirachman
Abstrak :
Krisis ekonomi yang melanda Indonesia dan beberapa negara di kawasan Asia Tenggara sejak pertengahan tahun 1997, telah mewarnai perkembangan perekonomian Indonesia, dan dampaknya masih terus dirasakan dalam rentang waktu lima tahun ini. Gejala-gejala yang ditimbulkan oleh krisis ekonomi memberikan idea untuk melihat sampai seberapa jauh kondisi tersebut berpengaruh terhadap pasar modal, dengan melakukan penelitian terhadap pergerakkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta. Tujuan penelitian untuk melihat seberapa jauh gejolak ekonomi yang diwakili pergerakkan indikator pertumbuhan ekonomi (Gross Domestic Product), laju inflasi, tingkat bunga SBI dan kurs dollar Amerika, berpengaruh terhadap imbal hasil indeks IHSG di Bursa Efek Jakarta, pada kurun waktu tahun 1997 sampai tahun 2001. Pengumpulan data diperoleh dari data sekunder, dengan populasi yang dipilih sebagai objek riset adalah harga saham-saham yang telah listing di Bursa Efek Jakarta yang tergabung dalam indeks harga saham gabungan (IHSG), data pertumbuhan ekonomi (GDP), laju inflasi, bunga SBI dan kurs dollar Amerika, masing-masing sebanyak 20 sampel dari tahun 1997 sampai tahun 2001 dalam kwartalan. Model penelitian digunakan model persamaan regresi linier berganda, dimana variabel terikat adalah IHSG dan variabel bebas adalah GDP, laju inflasi, bunga SBI dan kurs dollar Amerika. Dari hasil analisis diperoleh gambaran bahwa pada dasarnya pengaruh indikator-indikator ekonomi tersebut secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang cukup signifikan terhadap imbal hasil indeks IHSG, dan dapat menjelaskan pengaruhnya sebesar 61,90% dan sisanya sebesar 38,10% dijelaskan variabel lainnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa gejolak krisis ekonomi di Indonesia yang ditinjau dari pergerakkan indikator-indikator ekonomi diatas, pengaruhnya cukup signifikan terhadap naik turunnya imbal hasil indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Jakarta.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T 9787
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hetti Trianti
Abstrak :
Pada awal 1970-an, Indonesia adalah negara dengan sumber daya alam yang melimpah seperti minyak bumi yang merupakan penggerak utama perekonomian. Penurunan harga minyak dunia pada pertengahan 1980-an menandai berakhirnya masa minyak di Indonesia. Meskipun saat ini pendapatan minyak tidak lagi menjadi penggerak utama perekonomian, pemerintah optimis untuk memulihkan kembali sektor minyak. Di sisi lain, belanja pemerintah memainkan peran penting dalam memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi secara umum. Studi ini menganalisis pengaruh pendapatan minyak dan belanja pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia dengan menggunakan uji ko-integrasi serta vector error correction model (VECM) untuk periode 1968-2017. Hasilnya menunjukkan bahwa pendapatan minyak memiliki efek positif pada produk domestik bruto (PDB) karena pemerintah berhasil mengelola pendapatan minyak untuk pembangunan perekonomian. Pengeluaran pemerintah secara negatif mempengaruhi PDB karena alokasi anggaran yang besar untuk subsidi dan pembayaran bunga.
In the early 1970s, Indonesia was a country with an abundance of natural resources such as oil which was the main engine of the economy. The mid 1980s decline of world oil price signaled the end of the oil period in Indonesia. Although oil revenues are not the main drivers in the economy, the government is optimistic about recovering the oil sector. On the other hand, public expenditure plays an important role in piloting significant effects on the general growth of the economy. This study analyzes the effects of oil revenue and government expenditure on the economic growth in Indonesia by using the co-integration test as well as the vector error correction model (VECM) for the period 1968-2017. The result shows that oil revenue has a positive effect on gross domestic product (GDP) because the government succeeded in managing oil revenues for spending it on the development of the economy. Government expenditure negatively affects GDP due to substantial budget allocations for subsidies and interest payments.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T52110
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Matthew Geoffrey
Abstrak :
ABSTRAK
Berdasarkan studi OECD tahun 2016 yang lalu, polusi udara disimpulkan menyebabkan penurunan GDP sebanyak 0.3 pada tahun 2015, dan diproyeksikan terus meningkat hingga menyentuh 1 pada tahun 2050. Oleh karena itu, cukup penting bagi kita untuk mulai meneliti tren polusi udara, khususnya di Indonesia. Untuk dapat menghasilkan informasi yang lebih bermanfaat, studi ini meneliti tren polusi udara di tingkat sektor untuk polutan CO, NOx, SO2, dam juga PM2.5. Instrumen utama yang digunakan untuk menentukan baik buruknya tren polusi udara adalah prinsip Environmental Kuznet Curve. Berdasarkan hal tersebut, metodologi yang digunakan adalah ARDL dengan variabel independen mencakup GDP per kapita, GDP per kapita kuadrat, dan variabel penjelas trade openness. Hasil kemudian menunjukkan keberadaan tren yang cukup mengkhawatirkan pada sektor transportasi dan juga energi. Adapun keberadaan EKC hanya ditemukan pada sektor manufakturdan agrikultur.Trade juga ditemukan signifikan dan bernilai negatif pada sektor agrikultur, manufaktur, dan juga transportasi.
ABSTRACT
Based on OECD research in 2016, damage caused by air pollution has become quite significant. Based on the study, the damage cause a decline in GDP up to 0.3 in the year of 2015 and predicted to continuously rise up to 1 in the year of 2050. Thus it has already become quite important, for us, to start studying about the trend of our own air pollution at national level. Responding to the statement, this research will study the trend of four common air pollution which includes CO, NOx, SO2, and PM2.5. The basic of Environmental Kuznet Curve is applied here as the main instrument to determine whether the trend of air pollution will tend to be controllable or not. As for the methodology, we apply ARDL with independent variables include GDP per capita, Quadratic GDP per capita, with Trade Openness as an additional explanatory variable. The result, then, indicates that there is a worrying upward trend on bothtransportation and energy sector. The study also found traces of EKC in agriculture and manufacture sector. Trade openness is also found to be significant with negative coefficients in agriculture, manufacture, and transportation sector.
2017
S68183
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardhika Mahardi Wicaksono
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh ekspor minyak sawit terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia dan Malaysia dari tahun 1990 hingga 2021. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Ordinary Least Square (OLS). Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa dampak ekspor minyak sawit terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Malaysia lebih besar dibandingkan dengan Indonesia. Studi ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari sumber otoritatif seperti Trademap, CEIC, Bank Dunia, dan IMF, dan melakukan analisis multi-regresi. Variabel yang dipertimbangkan dalam analisis adalah Produk Domestik Bruto, Ekspor Minyak Sawit, Total Ekspor, dan Nilai Tukar. Hasil analisis menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dari keempat variabel tersebut. Secara khusus, depresiasi nilai tukar berdampak positif terhadap Produk Domestik Bruto kedua negara. ......The objective of this research is to examine the effects of palm oil exports on the economic growth of Indonesia and Malaysia from 1990 to 2021. The analytical technique employed in this study is Ordinary Least Square (OLS). The findings of this research indicate that the impact of palm oil exports on Malaysia's Gross Domestic Product (GDP) is greater compared to Indonesia. This study utilized secondary data obtained from authoritative sources such as Trademap, CEIC, World Bank, and IMF, and conducted a multi-regression analysis. The variables considered in the analysis were Gross Domestic Product, Palm Oil Export, Total Export, and Exchange Rate. The results of the analysis demonstrated a significant influence of all four variables mentioned. Notably, the depreciation of the exchange rate had a positive effect on the Gross Domestic Product of both countries.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adisty Dwi Lestari
Abstrak :
Permintaan ekspor non migas Indonesia oleh Amerika Serikat yang dipengaruhi oleh Gross Domestic Product (GDP) Amerika Serikat dan Real Exchange Rate (RER) kedua negara bertujuan untuk menganalisis apakah krisis yang terjadi di Amerika Serikat pada tahun 2008 akan berdampak pada kinerja ekspor non migas Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode Johansen Cointegration Test dan Vector Error Correction Model (VECM) untuk mengetahui hubungan ekspor non migas Indonesia dengan Amerika Serikat dalam jangka panjang maupun jangka pendek, serta kecepatan ekspor Indonesia untuk kembali ke kondisi keseimbangan. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah pengaruh dari GDP dan RER terhadap ekspor Indonesia signifikan di jangka panjang, namun dalam jangka pendek GDP tidak signifikan, dan ekspor Indonesia bergerak cukup lambat untuk kembali ke kondisi keseimbangan setelah triwulan pertama. ......Indonesia non-oil & gas export demand from United States that affected by United States Gross Domestic Product (GDP) and Real Exchange Rate among both countries is to analyze the United States crises which was held in 2008 will be affecting Indonesia non oil & gas export performance This research using Johansen Cointegration Test and Vector Error Correction Model (VECM) method for knowing Indonesia non-oil & gas export relationship with United States in the long and short term, in addition we could understand how fast Indonesian export to return to equilibrium condition. The result of this research are both GDP and RER have a significant effect toward Indonesia export in long term, in contrast GDP variable have no significant effect in short term, and Indonesia export move slowly to return to equilibrium condition after first quarter.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
S6730
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Juliet Artami
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganilisis dampak asimetris perubahan harga minyak terhadap pertumbuhan ekonomi dan inflasi di Indonesia menggunakan model vector autoregression (VAR) untuk periode dari tahun 1990 kuartal I sampai dengan tahun 2016 kuartal IV. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh perubahan harga minyak terhadap produk domestik bruot (PDB) adalah asimetris, yaitu penurunan harga minyak secara signifikan menurunkan PDB, sedangkan kenaikan harga minyak tidak secara signifikan mempengaruhi PDB. Upaya untuk menurunkan ketergantungan terhadap minyak dibutuhkan oleh Indonesia, khususnya penurunan kontribusi minyak sebagai sumber pendapatan negara, serta dengan meningkatkan penggunaan energi terbarukan. Sementara itu, perubahan harga minyak, baik penurunan maupun kenaikan harga minyak, tidak mempengaruhi inflasi secara signifikan. Tidak terdapatnya pengaruh perubahan harga minyak terhadap inflasi disebabkan oleh adanya kebijakan subsidi bahan bakar minyak di Indonesia.
Jakarta: Faculty of Economic and Business UIN Syarif Hidayatullah, 2018
330 SFK 7:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>