Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Islami
Abstrak :
Tumbuhan Handeuleum (Graptophyllum pictum (L ) Griff ) merupakan tanaman perdu tegak dan banyak ditanam sebagai tanaman hias atau sebagai tanaman pagar 'Dalam pengobatan tradisional, daun Handeuleum berkhasiat sebagai obat untuk penyakit ambeien (bawasir), bisul, borok, batu empedu laksatif (pencahar atau urus-urus) emmolliensia (menghaluskan kulit), dieuretik (peluruh air kencing), bengkak, luka-luka dan lain-lain Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mencoba menentukan struktur molekul senyawa kimia yang terdapat dalam daun Handeuleum dari fraksi eter.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Hanani
Abstrak :
ABSTRAK
Saat ini pengembangan obat tradisional diusahakan agar dapat sejalan dengan pengobatan modern yang berarti dapat bersama-sama masuk dalam jalur pelayanan formal. Pengembangan obat tradisional juga didukung oleh Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, tentang fitofarmaka, yang berarti diperlukan adanya pengendalian mutu simplisia yang akan digunakan untuk bahan baku obat atau sediaan galenik.

Salah satu cara untuk mengendalikan mutu simplisia adalah dengan melakukan standarisasi simplisia dan ekstrak (sediaan galenik), karena khasiat suatu tanaman tergantung pada kandungan kimianya, dimana kandungan kimia ini dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain tempat tumbuh, iklim, curah hujan, panen. Standarisasi diperlukan agar dapat diperoleh bahan baku yang seragam yang akhirnya dapat menjamin efek farmakologi tanaman tersebut. Masalah yang dihadapi adalah bagaimana dapat menentukan keseragaman mutu simplisia dan ekstrak suatu tanaman yang tumbuh dari beberapa daerah yang mempunyai ketinggian, keadaan tanah dan cuaca yang berbeda.

Graptophyllum pictum (L) Griff yang dikenal masyarakat Indonesia dengan nama daerah handeuleum atau daun wungu banyak dimanfaatkan dalam obat tradisional untuk mengobati penyakit wasir atau hemorrhoid.

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan parameter-parameter yang dapat digunakan untuk menentukan mutu simplisia dan ekstrak etanol (50%) daun handeuleum yang berasal dari 3 tempat yang berbeda (Tawangmangu, Depok dan Bogor) serta menentukan pola KLT dan KLT densitometernya.

Pemeriksaan yang dilakukan terhadap simplisia daun handeuleum adalah penetapan kadar abu, kadar abu yang tidak larut dalam asam, kadar sari yang larut dalam air, kadar sari yang larut dalam etanol. Pola KLT dan KLT densitometer diamati dari fraksi heksan dan metanol dari simplisia dan ekstrak etanol (50%) daun handeuleum. Penampak bercak yang digunakan adalah vanilin-asam sulfat aluminium trildorida dalam metanol. Ekstrak etanol (50%) daun handeuleum dibuat secara maserasi lima kali; kemudian dilakukan pemeriksaan organoleptis, kelarutan (air, etanol 70% dan kloroform), keasaman (pH) dan residu kering.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa parameter lebih dapat digunakan terhadap simplisia daun handeuleum adalah kadar abu tidak dari 12%, kadar abu tidak larut dalam asam tidak lebih dari 2%, kadar sari larut dalam air tidak kurang dari 29%, dan kadar sari larut dalam atonal tidak kurang dari 6%. Pola KLT dan KLT densitometer (pada = 420 nm) sari heksan dan metanol simplisia daun handeuleum menunjukkan adanya 11 dan 9 bercak, masing-masing dengan fase gerak heksan-etil asetat (7:3) dan etil asetat-asam formiat-air (10:2:3).

Parameter yang dapat digunakan terhadap ekstral etanol (50%) daun handeuleum adalah residu kering tidak kurang dari 80%, keasaman (pH) antara 6,9--7,4; sedangkan kelarutan dalam air, etanol 70% dan kloroform, secara berurutan adalah mudah larut, larut dan sukar larut.

Pola KLT dan KLT densitometer dari heksan dan metanol ekstrak etanol (50%) dari daun handeleum menunjukkan adanya 11 dan 9 bercak, masing-masing dengan fase gerak heksan-etil asetat (7:3) dan etil asetat-asam formiat-air (10:2:3).
Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Permata Sari
Abstrak :
Dewasa ini, nanopartikel magnetit MNP menarik perhatian banyak peneliti dikarenakan sifatnya yang unik. Pada penelitian ini, partikel magnetit berskala nano telah berhasil disintesis dan difungsionalisasikan secara simultan melalui metode yang ramah lingkungan menggunakan ekstrak daun Graptophyllum pictum L. Griff. Pada pembentukan MNP, ekstrak daun berperan sebagai sumber basa dan capping agent. Alkaloid dalam ekstrak terhidrolisis di dalam air dan menghidroksilasi ion prekursor membentuk serbuk nanopartikel Fe3O4. Ekstrak daun juga berperan sebagai penyedia gugus fungsi hidroksil, karboksil, dan amina kepada MNP sehingga terbentuk MNP-EKDH ekstrak kasar daun dan MNP-FDH fraksi air daun .MNP-FDH dan MNP-EKDH yang terbentuk dianalisis menggunakan spektrofotometer UV-Vis, X-Ray diffraction XRD , spektroskopi Fourier transform infra red FTIR , particle size analyzer PSA , potential zeta charge PZC , scanning electron microscopy SEM , energy dispersive X-ray EDX , transmission electron microscopy TEM , dan vibrating sample magnetometry VSM .Hasil karakterisasi mengkonfirmasi terbentuknya MNP-EKDH dan MNP-FDH yang ditunjukkan melalui surface plasmon resonance pada ?max 291 dan 293 nm. Ukuran rata-rata partikel yaitu 117,7 nm dan 124,6 nm untuk MNP-EKDH dan MNP-FDH. MNP-EKDH bersifat paramagnetik sedangkan MNP-FDH bersifat superparamagnetik sehingga MNP-FDH berpotensi sebagai anticancer drug carrier.MNP-FDH dipelajari interaksinya dengan obat kanker epirubicin EPI dan didapatkan kapasitas muat yang optimum pada pH 8,0 dengan rasio berat MNP-FDH dan EPI yaitu 2:1. Interaksi MNP-FDH-EPI terjadi secara adsorpsi dan memenuhi isoterm Langmuir. Pengujian pelepasan menghasilkan kesimpulan bahwa EPI terlepas dengan baik dari MNP-FDH-EPI pada 4,5 sebesar 28,48 . ......Nowaday, magnetite nanoparticles MNP attract many researchers because of their unique nature. In this study, nanoscale magnetite particles have been successfully synthesized and functionalized simultaneously through environmentally friendly methods using Graptophyllum pictum L. Griff leaf extract. In the formation of MNP, leaf extract acts as a base source and capping agent. The alkaloids in the extract are hydrolyzed in water and hydroxylate the precursor ions to form the powder of Fe3O4 nanoparticles. Leaf extract also acts as a provider of functional groups of hydroxyl, carboxyl and amine to MNP to form MNP EKDH leaf rough extract and MNP FDH leaf water fraction .MNP FDH and MNP EKDH were analyzed using UV Vis spectrometer, X Ray diffraction XRD , Fourier transform infrared FTIR spectroscopy, Particle Size Analyzer PSA , Potential Zeta Charge PZC , scanning electron microscopy SEM , energy dispersive X ray EDX , transmission electron microscopy TEM , and vibrating sample magnetometry VSM The characterization results confirm the formation of MNP EKDH and MNP FDH shown through surface plasmon resonance at max 291 and 293 nm. The mean particle size was 117.7 nm and 124.6 nm for MNP EKDH and MNP FDH. MNP EKDH is paramagnetic meanwhile MNP FDH is superparamagnetic. MNP FDH has potential as an anticancer drug carrier.The interaction between MNP FDH and epirubicin cancer drug EPI was studied. The optimum loading capacity was obtained at pH 8.0 with a weight ratio of MNP FDH and EPI of 2 1. The MNP FDH EPI interaction occurs due to adsorption and fits to Langmuir isoterm. The release test concludes that EPI is well released from MNP FDH EPI at pH 4.5 for 28.48
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T48372
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adriani Y. Lutan
Abstrak :
ABSTRAK
Daun handeuleum atau Graptophyllum pictum (L) Griff merupakan bahan obat tradisional Indonesia. Salah satu kegunaannya antuk pengobatan haemorrhoid. Yang biasa dipakai adalah daun varietas ungu meskipun varietas hijau banyak dijumpai. Data mengenai kandungan kimia dari tanaman tersebut jarang dijumpai. Daun vanietas ungu disebutkan mengandung adanya glikosida steroid, saponin, alkaloid, tanin dan lendir. Dalam penelitian ini dilakukan pemeriksaan golongan senyawa kimia dengan cara-cara umum pada dua varietas daun GraptoDhyllum Dictum (L) Griff tersebut. Analisa terhadap golongan glikosida steroid dilanjutkan dengan kromatografi lapisan tipis yang memakai berbagai eluen dan penampak noda. Tehnik kromatografi lapisan tipis dipakai untuk isolasi dan pemurnian fraksi-fraksi tertentu. Fraksi yang telah dimurnikan kemudian diperiksa lebih lanjut dengan reaksi warna dan pembuatan spektrum absorbsi U.V. Hasil percobaan menunjukkan bahwa kedua varietas ini mengandung glikosida steroid, saponin, alkaloid, tanin dan lendir bahkan mengandung senyawa steroid yang sama hanya konsentrasi dan daun vanietas ungu agaknya lebih besar. Disamping itu sudah dapat diisolasi fraksi-fraksi yang diduga merupakan Senyawa steroid hanya hasil pemeriksaan lebih lanjut belum memberikan hasil yang nyata. ABSTRACT
Daun handeuleum or Gr aptophyllum pictum (L) Griff is used in Indonesian folk medicine for curing haemorrhoids. Usually the leaves of the purple variety are used, though the green form is much found. Literature data on the chemical constituent in leaves are rarely found. The purple leaves likely contains steroid glycosides, saponins, alkaloids, tannins and slime. Phytochemical analysis is carried out on the leaves of two varieties of Graptophyllum Dictum (L) Griff. Further analysis is accomplished on the steroid glycosides by thin layer chromatography with various solvents and detectors. The thin layer chromatography is applied to isolate and to purify special fractions. Then the pure fractions are examined by colour reactions and forming of U.V. absorption spectrum. The results of the analyses show that the two plant varieties contains steroid glycosides, saponins, alkaloids, tannins and slimes, and even the same steroid compounds but the purple sort with a higher concen tration that the green one, In addition fractions have been isolated which are suspected to be steroid compounds but further analysis has not given a real result yet.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1983
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jordan Ricky Tanuwijaya
Abstrak :
Hipertensi merupakan penyakit vaskular dengan jumlah penderita yang banyak di dunia, menurut catatan Badan Kesehatan Dunia WHO tahun 2011 ada satu milyar orang di dunia yang menderita hipertensi dan dua per tiga diantaranya berada di negara berkembang yang berpenghasilan rendah-sedang. Salah satu pilihan obat antihipertensi yang digunakan adalah golongan inhibitor Angiotensin Converting Enzyme (ACE). Obat golongan penghambat ACE ini juga dapat diperoleh dari produk bahan alam. Salah satunya yang diduga memiliki efek penghambat ACE adalah daun ungu (Graptophyllum pictum Griff.). Pada penelitian ini, daun ungu diekstraksi dengan etanol 80%, kemudian difraksinasi dengan n-heksana, diklormetan, etil asetat, dan metanol untuk diuji efek penghambatan aktivitas ACE. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui fraksi ekstrak daun ungu dengan efek penghambat aktivitas ACE terbaik dan mengetahui kandungan metabolit sekunder di dalamnya. Hasil menunjukkan bahwa fraksi metanol dan etil asetat dari ekstrak etanol daun ungu memiliki efek penghambatan aktivitas ACE terbaik dengan IC50 metanol sebesar 0,88 μg/mL dan IC50 etil asetat sebesar 0,92 μg/mL. Adapun kandungan metabolit sekunder yang terdapat pada fraksi metanol ekstrak etanol daun ungu adalah alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, terpenoid, dan glikosida, sedangkan pada fraksi etil asetat ekstrak etanol daun ungu adalah flavonoid, glikosida, terpenoid, tanin.
Hypertension is a vascular disease with a large number of patients in the world. According to the World Health Organization in 2011 there are a billion people in the world who suffer from hypertension, and two-thirds of which are in low-income developing countries. One of the antihypertension drug that is being used is Angiotensin Converting Enzyme (ACE) Inhibitor. The ACE Inhibitor can also be obtained from natural sources. One of the natural sources that is predicted to have the effect of ACE activity inhibition is the leaf of Wungu (Graptophyllum pictum Griff.). In this study, Wungu leaves is being extracted using 80% ethanol, then fractionated with n-hexane, dichlorormethane, ethyl acetat, and methanol to determine their ACE activity inhibition. The purpose of this study is to find out the extract fraction of Wungu with the best ACE activity inhibition effect and to determine the phytochemical contents in the fraction. The results showed that the methanol and etyhl acetate fractions from the ethanol extract of the Wungu leaves has the best inhibitory effect of ACE activity with IC50 of methanol at 0,88 μg/mL and IC50 of ethyl acetate at 0,92 μg/mL. As for the chemical compounds contained in methanol fraction from the ethanol extract of the Wungu leaves are alkaloids, flavonoids, tannins, terpenoids, saponins, and glycosides, whereas in ethyl acetate fraction are flavonoids, glycoside, terpenoids, and tannins.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
S57081
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library