Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Yusmiati Alius, Author
Abstrak :
Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan terjadinya perkembangan dalam diri tokoh Isabelle, serta menunjukkan hal-hal yang membuat timbulnya perkembangan tersebut. Skripsi berpijak pada metode struktural. Dasar teori yang dipakai adalah teori mengenai alur dan tokoh
dari Anne Uhersfeld, dalam bukunya Lire le Theatre.
Hasil analisis menunjukkan bahwa pada mulanya Isabelle sangat terikat pada Hantu. Ia menganggap Hantu sebagai bagian yang tak dapat terpisahkan dari hidupnya, dibuktikan melalui tindakannya yang selalu menghadirkan tokoh ini dalam tiap kesempatan.
Namun kemudian terjadi perkembangan dalam dirinya. yang merupakan hasil dari usaha sekelompok tokoh (Penilik Sekolah, Pengawas Ukuran dan Timbangan, Pedagang Obat
Serta Walikota). Dengan caranya masing-masing, mereka berusaha menyadarkan Isabelle akan kekeliruannya selama ini. Hantu bukanlah merupakan wujud nyata, melainkan
hasil dari renungan imajinasinya yang sangat kuat, sebagai pelarian untuk mencapai kebahagiaan.
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Nauli, Ellen Patar
Abstrak :
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan penam_pilan konflik melalui alur, pengaluran dan tokoh dalam lakon Electre karya Giraudoux. Metode yang dipakai adalah metode struktural. Teori yang digunakan adalah teori Anne Ubersfeld yaitu teori skema aktan dan teori tentang tokoh sebagai Himpunan ciri-ciri Pembeda. Analisis alur dilakukan dengan menyusun skema aktan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam lakon Electre terdapat tiga skema aktan dengan masing-masing subyek yaitu Electre, Egisthe dan Clytemnestre. Terlihat melalui skema aktan bahwa obyek dan tujuan subyek-subyek bertentangan sehingga menimbulkan konflik. Setelah itu diteliti pula pengaluran lakon. Peristiwa secara beruru_tan dari awal babak I sampai babak II diuraikan. Hasil analisis memperlihatkan bahwa pengaluran menunjang des_kripsi penampilan konflik lakon. Pembahasan tokoh berpatokan pada hubungan antar tokoh yang terlihat dalam skema aktan (tokoh sebagai unsur yang menduduki fungsi S, A, Op). Kemudian tokoh dianalisis sebagai Himpunan ciri-ciri Pembeda. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa delapan tokoh yang dianalisis memiliki ciri mental dan tindakan tertentu yang membedakan satu tokoh dengan tokoh lainnya. Terlihat bahwa masing-masing tokoh mempunyai fungsi tertentu dalam skema aktan dan memiliki peran dalam gerak alur cerita. Dari hasil analisis tokoh terlihat pula bahwa pada tokoh Electre dan Egisthe terjadi perkembangan sikap, sedangkan pada tokoh Clytemnestre terlihat adanya konsis_tensi watak. Setelah itu tokoh yang sangat besar perannya dalam penyelesaian konflik yaitu Electre dan Egisthe dibahas secara khusus. Perkembangan sikap mereka diuraikan seja_lan.dengan perkembangan konflik. Perkembangan sikap tokoh Electre dan Egisthe mempengaruhi cara masing-masing untuk mencapai tujuan dan mengalahkan lawan. Electre dengan kekerasan hatinya tidak memberi kesempatan pada Egisthe untuk menyelamatkan rakyat Argos. Electre memperalat Oreste dalam usahanya membalas dendam kepada Egisthe dan Clytemnestre. Tokoh Egisthe dengan cara membujuk, meyakinkan dan mempengaruhi ingin agar Electre mengukuhkannya sebagai raja Argos tetapi gagal. Hasil analisis memperlihatkan bahwa tokoh Electre mampu mengalahkan lawannya didorong oleh kekuatan watak dan keyakinannya dalam bertindak.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S14508
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library