Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
Sri Harmini
Yogyakarta : Departemen Sosial, 1998
362.5 SRI h
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Yogyakarta: Depsos, 2008
305.568 PEN
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Yogyakarta: B2P3KS Press, 2009
362.5 UJI
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1985
S7361
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Nasrullah
"
ABSTRAKLingkungan Pondok Sosial (Liposos) Bekasi adalah salah satu proyek pelayanan sosial yang menangani masalah gelandangan dan pengemis melalui metode terpadu yang dikenal dengan sistem Liposos. Berlainan dengan sistem Panti dan Non Panti maka sistem ini mencoba mengatasi masalah gelandangan dan pengemis serta masalah penyandang sosial lain untuk dibina berbagai jenis bimbingan sosial diharapkan dapat berfungsi sosial secara sehingga hasilnya layak dan normatif. Selain itu proyek Liposos juga mempunyai program agar dapat menyalurkan bekas para Keluarga Binaan Sosialnya sektor kerja maupun transmigrasi. (KBS) ke dalam berbagai dengan demikian proyek Liposos berfungsi sebagai lembaga pelayanan sosial yang bersifat rehabilitatif resosialitatif dari Berangkaian paket kebijakan pemerintah dalam menanggulangi dan mengatasi masalah gelandangan yang bersifat preventif dan represif. Dalam penelitian ini dicoba untuk yang dihadapi Liposos Bekasi, baik sebagai faktor pendukung maupun penghambat dalam resosialisasi gelandangan dan pengemis. dilihat masalahmasalah mengadakan rehabilitasi oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan usaha-usaha dilakukan Liposos Bekasi dan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan lancar tidaknya Liposos dalam mengetahui yang faktormenangani gelandangan-pengemis. Untuk hal tersebut di atas, maka dilakukanlah penelitian yang bersifat deskriptif analitis terhadap 60 orang responden. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara berstruktur dengan probing terhadap responden, dan untuk melengkapi data ini juga di 1 akukan wawancara dengan pengurus Liposos dan para pekerja sosial. penelitian didapat bahwa masalah yang masih Liposos adalah adanya ketergantungan lintas selama ini selalu berkaitan dengan departemen Adanya permintaan Dari hasil dihadapi kerja sektoral yang Transmigrasi dalam transmigrasi dari Departemen Transmigrasi pada hal penyaluran KBS. calon masa bimbingan pendidikan di Liposos membuat dilematis antara terus dilanjutkan masa konsekuensi nanti harus mencari sendiri/menyalurkan ke berbagai sektor kerja ataupun terpaksa harus sesuai dengan motivasi para KBS-nya yang sudah ingin masa suasana yang bimbingan dengan sendiri di salurkan segera diberangkatkan transmigrasi. Secara keseluruhan faktor-faktor yang berhubungan dengan lancar tidaknya Liposos dalam gelandangan dan pengemis serta penyandang masalah pada umumnya sangat untuk menangani lainnya mendukung. Cukup tingginya motivasi responden bertransmigrasi, pandangan responden yang positip terhadap program Liposos, serta adanya penyesuaian diri antara pemahaman dengan tingkah laku ditampilkan dalam berfungsi sosial terhadap sendiri, keluarga dan masyarakat, kecuali yang diri terlihat adanya kekurangkonsistenan terhadap agama, menandakan sebagian besar program dan tujuan Liposos dapati ah di katakan berhasil. begitu pula terhadap sarana dan prasarana pada umumnya responden merasa cukup dan bahkan merasa terpuaskan, kecuali hanya beberapa di antaranya yang merasa kurang, Akhirnya memang disadari untuk mengadakan perubahan sikap mental agar mereka dapat berfungsi sosial secara normatif diperlukan waktu yang tidak sebentar dan berkesinambungan."
1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Astrini Merlindha
"[Tesis ini membahas upaya Rehabilitasi Sosial dalam Penanganan Gelandangan dan Pengemis di Provinsi DKI Jakarta pada Panti Sosial Bina Insani Bangun Daya (PSBI BD) 2 Cipayung, Jakarta Timur. Penelitian ini adalah penelitian
kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya rehabilitasi sosial di PSBI BD 2 Cipayung belum maksimal sehingga gelandangan dan pengemis di Provinsi DKI Jakarta cenderung kembali ke jalan setelah
mendapatkan pembinaan dalam panti. Disarankan kepada pemerintah untuk memberikan pelayanan panti khsusus rehabilitasi sosial gelandangan dan pengemis, memberikan sanksi tegas bagi gelandangan dan pengemis yang kembali ke jalan dan meningkatkan SDM petugas panti dari segi kualitas maupun kuantitas.
This thesis examines the social rehabilitation efforts in handling the homeless and beggars in Jakarta at Panti sosial Bina Insani (PSBI BD 2) Cipayung. Researcher conducting a qualitative descriptive on this study.The findings from this research show that social rehabilitation efforts in homeshelter is not maximized so that the homeless people and beggars in Jakarta tends to return to the street after getting coaching in this homeshalter. This research provide a recommendation to the government to provide a homeshalter which focused for homeless and beggars social rehabilitation, give strict punishment to the homeless and beggars who are back on the street and increases quality and quantity of human resources servant;This thesis examines the social rehabilitation efforts in handling the homeless and beggars in Jakarta at Panti sosial Bina Insani (PSBI BD 2) Cipayung.Researcher conducting a qualitative descriptive on this study.The findings from this research show that social rehabilitation efforts in homeshelter is not maximized so that the homeless people and beggars in Jakarta tends to return to the street after getting coaching in this homeshalter. This research provide arecommendation to the government to provide a homeshalter which focused for homeless and beggars social rehabilitation, give strict punishment to the homeless and beggars who are back on the street and increases quality and quantity of human resources servant., This thesis examines the social rehabilitation efforts in handling the homeless andbeggars in Jakarta at Panti sosial Bina Insani (PSBI BD 2) Cipayung.Researcher conducting a qualitative descriptive on this study.The findings fromthis research show that social rehabilitation efforts in homeshelter is notmaximized so that the homeless people and beggars in Jakarta tends to return tothe street after getting coaching in this homeshalter. This research provide arecommendation to the government to provide a homeshalter which focused forhomeless and beggars social rehabilitation, give strict punishment to the homelessand beggars who are back on the street and increases quality and quantity ofhuman resources servant]"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T43611
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Rachmanto Widjopranoto, researcher
Yogyakarta : BPKS-Depsos RI , 1982
362.5 RAC p
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Gatot Sutamtomo
1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
"“RT Nol RW Nol” karya Iwan Simatupang adalah naskah drama yang mengisahkan perjuangan kaum marginal untuk mendapat pengakuan sebagai warga negara. Dalam drama ini digambarkan bahwa keberadaan kaum marginal dianggap mengganggu dan mengancam ketertiban sosial. Iwan Simatupang melalui “RT Nol RW Nol” menggambarkan sisi lain kehidupan kaum marginal di perkotaan. Makalah ini membahas kehidupan kaum marginal dalam drama “RT Nol RW Nol” melalui pendekatan intrinsik yang berfokus pada tokoh, alur, dan latar. Dari kajian intrinsik tersebut penulis menyimpulkan bahwa kehidupa kaum marginal, kaum gelandangan di kota, tidak senegatif yang dibayangkan orang. Mereka adalah orang-orang yang tahu bagaimana menghargai orang lain. Sebagaimana anggota masyarakat yang lain, mereka menginginkan hak dan martabatnya sebagai warga negara dihormati.
"RT Nol RW Nol" masterpiece(/artwork) by Iwan Simatupang, a drama script which tells of the struggle of the marginalized to gain recognition as citizens. The drama portrayed that the existence of the marginal groups considered to be disturbing and threatening the social order. Iwan Simatupang through "RT RW Zero Zero" illustrates the other side of the marginal urban life. This paper discusses the lives of the marginalized in the drama "RT Nol RW Nol" through the intrinsic approach that focuses on character, plot, and setting. By that, the authors concluded that the lives of the marginalized, the homeless in the city, it is not as negatives as people imagine. In fact, they are people who know how to respect others. Just as members of other communities, they want their rights and dignity as citizens to be respected."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Emha Ainun Nadjib, 1953-
Yogyakarta: Bentang, 2018
301 EMH g
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library