Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kori Kostradia Muchlisa Emzita
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1990
S25827
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Trias Kuncahyono
Jakarta: Kompas Media Nusantara, 2009
303.6 TRI j
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nita Loviana
Abstrak :
Penelitian ini membahas nilai welas asih dalam lagu Kidung Gaza “Palestina” ciptaan Pancal15 yang dinyanyikan oleh Sindy Purbawati. Lagu Kidung Gaza “Palestina” merupakan lagu berbahasa Jawa yang dirilis pada 21 Mei 2021. Penelitian terhadap lirik lagu Kidung Gaza “Palestina” dilakukan untuk mengkaji makna yang terkandung dalam lirik lagu dan menjelaskan nilai welas asih dalam lagu Kidung Gaza “Palestina”. Tulisan ini dapat membantu pembaca memahami pesan yang terkandung dalam lirik lagu Kidung Gaza “Palestina”. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana nilai welas asih yang digambarkan dalam lagu dan makna apa saja yang terkandung dalam lirik lagu Kidung Gaza “Palestina”. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teori semiotika Roland Barthes (1915-1980) yang mengembangkan dua tingkatan pertanda, yaitu tingkat denotasi dan konotasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa makna yang terkandung dalam tiap lirik lagu merupakan gambaran situasi yang terjadi di Gaza, Palestina dan nilai welas asih yang terdapat dalam lagu Kidung Gaza “Palestina” mengarah kepada doa dan harapan pengarang tehadap peristiwa yang terjadi di Gaza, Palestina. Kesimpulan berlandaskan hasil penelitian ini adalah lagu Kidung Gaza “Palestina” merupakan lagu yang menggambarkan situasi dan kondisi yang terjadi di Gaza, Palestina. Lagu ini juga merupakan bentuk dukungan dan harapan yang disampaikan pengarang terhadap warga Palestina agar masalah atau konflik yang terjadi segera berakhir. Nilai welas asih dari lagu ini diwujudkan dalam bentuk doa yang disampaikan pengarang kepada Tuhan sebagai entitas Ilahiah agar penderitaan rakyat Palestina segera berakhir dan mendapat kemerdekaan. ......This study discusses the value of welas asih in the song Kidung Gaza “Palestina” by Pancal15 sung by Sindy Purbawati. Kidung Gaza "Palestina" is a Javanese song released on May 21, 2021. Research on the lyrics of Kidung Gaza "Palestina" was conducted to examine the meaning contained in the lyrics of the song and explain the value of welas asih in the song Kidung Gaza "Palestina”. This paper can help readers understand the message contained in the lyrics of Kidung Gaza “Palestine”. The problem raised in this research is how the value of welas asih is described in the song and what meanings are contained in the lyrics of Kidung Gaza "Palestina". This study uses a qualitative descriptive method with the semiotic theory of Roland Barthes (1915-1980) which develops two levels of signs, namely the level of denotation and connotation. The results of this study indicate that the meaning contained in each song's lyrics is a description of the situation that occurs in Gaza, Palestine and the value of welas asih contained in the song Kidung Gaza "Palestina" leads to the author's prayers and hopes for the events that occurred in Gaza, Palestine. The conclusion based on the results of this study is that Kidung Gaza “Palestina” is a song that describes the situation and conditions that occur in Gaza, Palestine. This song is also a form of support and hope that the author conveys to the Palestinian people so that the problems or conflicts that occur will end soon. The welas asih value of this song is manifested in the form of a prayer that the author conveys to God as a divine entity so that the suffering of the Palestinian people will end soon and gain independence.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Abdullah Wibisono
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S8223
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arya Santa Pandora
Abstrak :
ABSTRAK
Menutupi akhir tahun 2008, tepatnya tanggal 27 Desember 2008, militer Israel menyerang dan membombardir wilayah Jalur Gaza yang dipimpin oleh Hamas. Pada hari pertama saja, Israel mengerahkan 50 pesawat tempur F-16 dan helikopter Apache meluluhlantakan wilayah Gaza serta menjatuhkan lebih dari 100 bom pada 100 target.

Selama 22 hari, Israel tanpa henti menghujani ribuan bom ke wilayah Jalur Gaza yang masuk bagian dari Palestina. Lokasi yang menjadi sasaran bom militer Israel tak hanya basis militer Hamas. Tapi juga sekolah, rumah sakit, masjid, serta pemukiman penduduk juga menjadi sasaran dari serangan Zionis ini. Tidak tanggung-tanggung, hingga berakhirnya perang pada tanggal 18 Januari 2009, antara 1166 hingga 1417 warga tidak berdosa pun tewas akibat muntahan senjata dari pesawat-pesawat tempur, tank dan kapal militer Israel.

Israel berharap tindakan militer dapat meredam atau bahkan menghilangkan aksi kekerasan yang dilakukan oleh para pejuang perlawanan Palestina. Namun, tindakan militer Israel, tidak dapat menghancurkan Hamas, bahkan Israel tidak memenangkan Perang Gaza tahun 2008-2009 dan bulan November 2012.

Tesis ini berusaha menjawab permasalahan tersebut: mengapa Israel yang memiliki kekuatan militer yang besar tidak mengalahkan Hamas yang tidak memiliki militer yang sebanding? Lalu strategi apa yang dipakai oleh Hamas dalam memenangi perang Gaza?
ABSTRACT
Starting on December 27, 2008 or four days before passing of the year 2009, Israel military attacked and bombarded the Gaza‟s controlled by Hamas, which is one of the Palestine factions. On the first day, Israel deployed 50 F-16 and Apache helicopter to devastated Gaza‟s area and dropped more than 100 bombs on 100 targets.

In 22 days, Israel continued bombing more than a thousand bombs to Gaza‟s area in Palestine. Target of locations of Israel military not only Hamas military basis but also public schools, hospital, mosque, and civil resident was being attacking by this Zionist. Until the end of war on January 18, 2009, in between 1166 to 1417 innocent people were killed by war planes, tanks, and ships of Israel military. Palestine People‟s was suffered in Gaza, after Israel blocked all medical and humanitarian aid, including the power and water supply.

Israel wished military actions would be stopped the actions of Palestine warrior. However, the actions of Israel military cannot destroy Hamas, even though Israel not winning Gaza‟s war in 2008 – 2009 also in November 2012.

This thesis report endeavor to answer the case: Why Israel with a huge military support cannot defeat Hamas with less military? Then, what Hamas strategy winning the Gaza‟s war?
2013
T33310
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saud P. Krisnawan
Abstrak :
Hamas yang merupakan singkatan dari Harakah al-Mugawwamah al-Islamiyah adalah suatu kelompok perlawanan terhadap pendudukan Israel di tanah PaIestina. Dalam melakukan perlawanannya tersebut, kelompok yang muncul dan berkembang di Jalur Gaza (Gaza Strip) sejak 1988 ini selalu menggunakan cara kekerasan dan aksi terornya. Sebagaimana diketahui Israel telah melakukan aneksasi terhadap tanah bangsa Palestina dan untuk itu mereka juga melakukan aktivitas teror terhadap warga Palestina. Sehubungan dengan hal tersebut Harnas merasa perlu untuk melakukan perjuangan dengan cara kekerasan dan aktivitas terornya yang merupakan suatu bentuk pembalasan terhadap apa yang dilakukan oleh tentara Israel terhadap warga sipil Palestina. Kelompok Hamas memainkan peranan penting dalam proses perdamaian PaIestina - Israel. Hal ini terutama disebabkan setiap kali Hamas melakukan serangan terhadap warga Israel, kejadian tersebut langsung menjadi pembenaran {justifikasi} bagi Pemerintah Israel untuk tidak mematuhi hasil perjanjian damai yang telah disepakatinya bersama PLO. Selanjutnya Hamas mempunyai kebijakan untuk terus mengadakan perlawanan dengan cara kekerasan disebabkan oleh karena pihaknya tidak pernah diikutkan dalam proses perundingan damai, sehingga Hamas tidak pernah merasa terikat dengan hasil kesepakatan damai yang telah dicapai oleh PLO dan Israel. Dalam menyikapi permasalahan Palestina - Israel, kedua belah pihak dengan mediator utama Amerika Serikat telah berulang kali mengupayakan perundingan damai. Sehubungan dengan hal tersebut, periodisasi 1993 - 1998, dalam thesis ini, merupakan analisis sejak dicapainya Kesepakatan Oslo I hingga Kesepakatan Wye Plantation. Penelitian ini bersifat eksplanatif research yang didukung oleh berbagai sumber data primer, sekunder, dan penelitian kepustakaan (library research). Pembahasan mengindikasikan bahwa selama periode 1993 - 1998, kelompok Hamas telah memainkan peran yang signifikan dalam proses perdamaian antara Palestina - Israel.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T3485
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover