Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 75 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Afdal
"Permintaan gas untuk pelanggan industri dan pembangkit listrik di pulau Jawa cukup besar dan kondisinya saat ini masih belum seimbang antara pasokan dan permintaaan. Oleh karena itu Pemerintah perlu memprioritaskan lebih banyak alokasi gas untuk penggunaan domestik dalam rangka menghadapi kekurangan gas tersebut. Dalam rangka memenuhi permintaan gas di dalam negeri, khususnya di sektor pembangkit listrik dan industri di wilayah pulau Jawa, maka perlu dibangun infrastruktur baik berupa jaringan pipa yang menghubungkan sumber gas ke pemakai maupun fasilitas non jaringan pipa.
Terminal Penerima (Receiving Terminal) dapat dipergunakan untuk mengantisipasi kenaikan permintaan gas bumi di pulau Jawa serta untuk jaminan pasokan gas di pulau Jawa. Dalam tulisan ini akan mengevaluasi kelayakan pembangunan Terminal Penerima gas alam cair dengan satu teknologi yang dipilih di pulau Jawa dengan mempertimbangkan aspek teknik dan komersial.
Tahapan yang dilakukan adalah dengan menganalisa permintaan dan pasokan gas (gas balance), penentuan teknologi yang dipilih, lokasi Terminal, pengadaan LNG, disain dasar fasilitas, transportasi LNG, analisa ekonomi, kesimpulan dan saran."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T24647
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Benny Eza
"ABSTRAK
Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia sejak bulan Agustus 1997, membuat
lumpuhnya roda perekonomian Indonesia. Salah satu jalan menghadapinya adalah dengan
berusaha meningkatkan pemasukan dari luar. Proyek gas alam cair (LNG) merupakan
salah satu primadona untuk menarik investasi dari luar dan juga meningkatkan ekspor.
Indonesia pada saat ini merupakan salah satu penyalur LNG di dunia, dari dua lapangan
gas yang ada.
Bagaimana posisi Indonesia di pasar LNG dan perkiraan untuk masa yang akan
datang. bagaimana cara meningkatkan kemampuan untuk tetap berada di pasar LNG, cara
untuk tetap menjadi pemimpin pasar, menghindari penurunan penjualan LNG, negara
mana saja yang menjadi pesaing utama Indonesia pada saat ini, strategi utama apa yang
harus dilakukan untuk memenangkan persaingan serta apa pengaruh perubahan suhu
politik dan ekonomi yang terjadi di Asia terhadap pasar LNG merupakan permasalahan
permasalahan yang berusaha dipecahkan.
Kontrak penjualan LNG Indonesia yang ada akan mulai berkurang jumlahnya di
tahun 2003. Pada saat inilah terdapat kesempatan bagi Indonesia untuk memperpanjang
kontrak atau membuat kontrak penjualan baru bagi proyek Indonesia Timur, yang
merupakan proyek LNG Indonesia pada saat ini.
Pesaing baru merupakan ancaman yang cukup serius, terutama dengan semakin
terbukanya pasar dan banyaknya temuan cadangan baru yang mengakibatkan
pertumbuhan pasokan LNG Asia lebih besar dari permintaan. Pesaing utama yang
dihadapi Indonesia saat ini adalah Australia dan Malaysia.
Perkiraan akan permintaan LNG sebagai bahan bakar untuk pembangkit tenaga
listrik dunia akan semakin meningkat. Faktor yang rnenyebabkannya (H. Baharuddin,
1997) antara lain adanya kepedulian lingkungan hidup, keadaan ekonomi dan
meningkatnya permintaan tenaga listrik. Total perkiraan peningkatan permintaan yang
akan terjadi sebesar 23 mtpa di Asia pada tahun 2005.
Total perkiraan penambahan pasokan ke Asia yang didapat dari Australia,
Indonesia, Malaysia, Qatar dan Yaman paling tidak sekitar 35,2 mtpa. Jumlah ini belum
termasuk dengan kemungkinan penambahan pengolahan LNG yang dapat terjadi di tiap
tiap negara ataupun kemungkinan ditemukannya cadangan gas alam baru.
Dalam melakukan perumusan strategi, setiap masukan yang didapat berasal dari
analisa lingkungan luar dan Iingkungan dalam. Seluruh kemungkinan strategi yang ada
pada dasarnya dapat dibagi menjadi 4 kelompok besar berdasarkan kesarnaan sifatnya
yaitu : strategi cost leadership, strategi integrasi, strategi pemasaran dan strategi waktu
pengembangan proyek.
Strategi yang akan dipilih diharapkan dapat memanfaatkan kesempatan yang
timbul, mengurangi ancaman yang ada, menggunakan kekuatan secara maksimum dan
memperkecil keterbatasan yang dimiliki.
"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
D. Gusnoto Harywendro
"ABSTRAK
Proses penurunan tekanan dan temperatur suatu gas bumi pada entropi konstan dengan bantuan Turboexpander banyak digunakan dalam proses pengolahan gas bumi.
Residu gas bumi di Central Plant lapangan Arjuna ARII yang sebagian komposisinya metana, diekpansikan melalui turboexpander untuk dimanfaatkan efek pendinginannya.
Besarnya penurunan temperatur yang dapat dihasilkan dengan turboexpander berkisar antara 80 ± 90°F pada effisiensi berkisar antara 80 ± 100%.
Penulis juga membahas bagaimana cara memperoleh harga effisiensi yang optimum, dan apa saja yang bias dilakukan untuk menaikkan effisiensi.
Jika proses penurunan temperatur dan tekanan gas bumi ini dilakukan dengan fjafltuan Joule Thomson Valve, diperoleh penurunan temperatur hanya berkisar 40 ± 50°F.
Akibatnya jika Expander dimafkan dan prctses gas di bypass melalui JT valve, temperatur jadi kurang dingin sehingga banyak propana yang tidak mencair dan terbawa dalam bentuk fase gas.
Dalam tugas akhir ini dibahas mengenai perhitungan termis turboexpander dan Joule Thomson Valve, perbandingan unjuk kerjanya serta effisiensi yang optimum dari turboexpander.

"
1995
S36513
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vidi Viciyandrie
"ABSTRAK
Gas alam merupakan salah satu sumber daya alam yang melimpah di
Indonesia. Gas alam menjadi alternatif baru sebagai penghasil sumber energi
karena sudah mulai terbatasnya minyak bumi. Keterbatasan tersedianya
infrastruktur dalam hal ini adalah kilangpengolahan gas alam itu sendiri, jaringan
pipa yang digunakan untuk distribusi gas, dan juga teknologi yang diterapkan
belum dilakukan secara optimal, sehingga pemanfaatan gas alam masih jauh di
bawah pemanfaatan bahan bakar minyak yang menjadi sumber energi minyak
bumi yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat.
Prediksi kebutuhan bahan bakar semakin lama semakin meningkat. Pada
bagian analisis pasar di prediksi peningkatan kebutuhan bahan bakar gas di Jawa
Barat mencapai shortage 400-820 MMSCFD hingga tahun 2015. Berdasarkan
ketersediaan gas di Lapangan Gas Suban yang mencapai 8.4 tcfg maka kilangini
akan di rancang dengan kapasitas 600 MMSCFD terdiri dari 2 train unit
pengolahan dan diperkirakan akan berproduksi selama 40 tahun.
Untuk dasar perhitungan dalam perancangan kilang ini, akan dibantu
dengan simulasi menggunakan software HYSYS 3.1. Gas jual dan kondensat
dihasilkan melalui proses awal dan proses utama. Proses awal adalah proses
pendinginan dan pemisahan bertujuan untuk mendinginkan gas umpan dan
memisahkan fraksi berat secara fisik berdasarkan efek tumbukan dan perbedaan
berat jenis. Selanjutnya akan dilanjutkan pada proses utama penghilangan
pengotor yang terkandung di dalam gas.
Proses sweetening dan refrigerasi merupakan proses utama yang akan
memisahkan gas alam menjadi produk gas jual dan kondensat. Pada proses
sweetening akan menggunakan absorbsi larutan amin untuk menyerap kandungan
H2S dan CO2 dalam gas dan absorbsi larutan glikol untuk menyerap kandungan
air dalam gas. Sedangkan pada proses refrigerasi berfungsi untuk mendinginkan
gas sampai titik embun sehingga fraksi berat akan terkondensasi, komponen
pendingin pada refrigerasi menggunakan propana. Produk gas jual dan kondensat
direncanakan akan didistribusikan menggunakan jalur perpipaan sebagai media
transportasi.
Hasil neraca massa dan energi berdasarkan running HYSYS didapatkan
efisiensi proses sebesar 97,43 % dan 97,246 %, dimana semua data ini
menunjukkan bahwa proses yang berlangsung didalamnya sudah berjalan baik
dan mempunyai efisensi proses yang besar. Selain itu didapatkan juga desain alat
dengan semua dimensi atau ukuran berdasarkan hasil sizing yang didapatkan pada
hasil running HYSYS. Semua data tersebutkan didapat berdasarkan jenis proses,
kegunaan serta nilai parameter yang digunakan untuk dapat menghasilkan produk
sesuai dengan standar.
Selain aspek teknis diatas, untuk penentuan kelayakan suatu kilangmaka
perlu ditinjau dari segi ekonomi. Parameter tinjauan kelayakan tersebut
didasarkan pada 3 hal yaitu Net Present Value (NPV) lebih besar dari 0, Internal
Rate Return lebih besar dari tingkat suku bunga yaitu 11 dan Payback Period
kurang dari 8 tahun. Pada tinjauan ini didapatkan data NPV = $76.185.320,
IRR = 12,42 % dan PBP = 7 tahun. Sehingga dari data tersebut dapat disimpulkan
bahwa kilangpengolahan gas alam ini layak untuk dibangun.
Kata Kunci : Gas Alam, Sweetening, Suban"
2008
S49725
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Selley, Richard C.
San Diego: Academic Press, 1998
553.28 2 SEL e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bukacek, Richard F.
Chicago: Institute of Gas Technology, 1982
665.73 BUK r II (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Prihantoro
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52711
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Suprapto Soemardan
"Pengembangan sebuah lapangan gas bumi memerlukan perencanaan akurat dalam rangka menentukan laju produksi gas yang merupakan salah satu tantangan utama dalam menentukan kelayakan proyek gas. Laju produksi gas optimum ditentukan tidak hanya oleh karakteristik cadangan gas dan reservoirnya, tetapi juga oleh persyaratan konsumen terkait tekanan gas jual, jangka waktu kontrak penjualan gas dan harga gas. Penelitian ini mengembangkan model optimisasi produksi gas yang didasarkan pada pendekatan biaya marjinal untuk memaksimumkan keuntungan ekonomi dengan menggunakan studi kasus lapangan gas bumi Blok Matindok di Sulawesi Tengah.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa meningkatkan tekanan gas jual dan harga gas meningkatkan laju produksi gas optimum dan meningkatkan keuntungan maksimumnya. Sementara itu, peningkatan jangka waktu kontrak penjualan gas akan mengurangi tingkat produksi gas optimum dan mengurangi atau menaikkan keuntungan maksimumnya tergantung atas cadangan gas dan karakteristik reservoirnya. Karena keterbatasan cadangan dan karakteristik reservoir gas, maka peningkatan harga gas membatasi laju produksi optimumnya hingga batas laju maksimum reservoirnya, namun keuntungan maksimumnya akan naik terus mengikuti kenaikan harga gas. Hasil riset ini dengan jelas menunjukkan hubungan yang kuat antara persyaratan kebutuhan konsumen gas dan laju produksi gas optimum, yang merupakan bagian penting untuk negosiasi harga gas dan perencanaan produksi.

The development of a gas field requires accurate planning, in order to determine the gas production rate which is one of the main challenges in determining the gas project feasibility. An optimum gas production rate is determined not only by the gas reserve and reservoir characteristics but also by the consumer’s requirements of the sales gas pressure, duration of the gas sales contract and gas price. This paper presents a gas production optimization model using marginal cost approach to maximize economic profit with Matindok Block as field data.
The results reveal that increasing the sales gas pressure and gas price raises the optimum gas production rate and maximum profit. Meanwhile, increasing the duration of a gas sales contract will reduce the optimum gas production rate and reduce or increase the maximum profit depending on the gas reserve and reservoir characteristics. Due to limitation of gas reserves and reservoir characteristics, then an increase in gas prices limit the optimum production rate up to reservoir maximum rate limits, but the maximum profit will continue to follow up the gas price hike. This work clearly shows the relationship between the user's requirements and optimum gas production rate, which is an important piece of information for negotiating the gas price and planning production.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
D1937
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>