Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Abstrak :
Blas merupakan penyakit utama pada padi gogo, Penyakit ini menyerang tanaman padi pada beberapa stadia pertumbuhan,mulai dari fase vegetatif sampai stadia pembentukan malai atau negatif .Serangan yang berat terjadi pada stadia generatif. Serangan yang berat terjadi pada stadia geberatif,karena dapat meninmbulkan puso dan/ atau menggagalkan panen....
BUTEPER
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
R. Lia Kusumawati
Abstrak :
Salah satu penyebab kegagalan pengendalian tuberkulosis di Indonesia, adalah karena lemahnya deteksi dini kasus infeksi disamping kegagalan terapi kasus yang resisten terhadap obat anti tuberkulosis dan hambatan dalam melakukan kontrol tuberkulosis. Dengan ditemukannya teknik molekuler spoligotyping (spacer obgofrzicleolide tying) yang dilakukan berdasarkan polimorfisme/keragaman spacer diantara daerah direcz repeat (DR) pada genom M tuberculosis complex, dapat dilakukan pembedaan gaiur-galur diantara M tuberculosis complex. Peneiitian ini bertujuan untuk melakukan deteksi cepat sekaligus dapat membedakan galur M tubercosis langsung dari spesimen klinik tanpa melakukan pembiakan kuman. Sebanyak 29 sampei klinik bakteri M tuberculosis, terdiri dari 5 sampel sputum penderita tuberkulosis dan 24 sampel isolat M tuberculosis dilakukan pemeriksaan mikroskopik BTA, pembiakan pada medium Lowenstein-Jensen, uji biokimia, uji resistensi. Serta ekstraksi DNA. Sebagai standard digunakan l galur ,M bovis BCG dari vaksin BCG. DNA dari sampel isolat diekstraksi dengan fenol-kloroform, DNA dri sampel sputum dan M bovis BC G diekstraksi dengan metode Boom. DNA hasil ekstraksi dibulctikan dengan teknik PCR menggunakan pimer Pt8 & Pt9 untuk melihat fragmen spesifik DNA tuberculosis complex berukuran 54l bp. Pada teknik spoligogfping, uji PCR dilakukan dengan primer DRa dan DRb berlabel biotin untuk ampliiikasi sekwens direct repeat (DR) DNA M tuberculosis complex. DNA hasil amplifikasi dihibridisasi dengan 1 set pelacak yang terdiri dan 43 jenis oiigonukleotida space; menggunakan membran Hybond N'. Deteksi DNA hasil hibridisasi dilakukan dengan Streptavidin Horseradish Peroksidase dan alat deteksi substrat khemiluminesen ECL (Amersham) kemudian dipaparkan pada film sinar-X( Kodak). Hasil dan Kesimpulan: Sebanyak 8 sampel klinik dari penderita tuberkulosis dan 1 sampe1M bovis BCG, telah dianalisis dengan teknik spoligozjvping. Hasil identifikasi dari 9 sampel yang dihibridisasi menunjukkan 8 pola hibridisasi yang berbeda, satu diantara isolat MDR yang dianalisis, mempunyai pola hibtfidisasi yang identik dengan galur Beijing yang ditemukan luas di Asia Timur dan juga telah ditemukan di Inggris. Dua Sampel sputum dari seorang pendentatuberkulosis yang dikumpulkan dalam 2 kali pengambilan yang berbeda memberikan pola hibridisasi yang sama. Teknik spoligozyping dapat diterapkan Iangsung pada sampei kiinik untuk deteksi cepat infeksi M tuberculosis sekaligus dapat membedakan galur kuman pada penderita tuberkulosis, sehingga dapat digunakan untuk diagnosis dan pemantauan penyebaran kurnau penyakit tuberkulosis.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2001
T3741
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lenggo Geni
Abstrak :
[ABSTRAK
Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan karena infeksi virus dengue (DENV), yang banyak ditemukan di Indonesia. Belum ada terapi yang spesifik dalam pengobatan DBD. Upaya pengembangan vaksin dengue yang efektif sangat diperlukan. Pada penelitian ini dilakukan analisa imunogenisitas kandidat vaksin DNA prM-E dengue serotipe 2 (pUMD2.kl.20) dengan menganalisis sel T CD4, sel T CD8, IFN-γ dan TNF-α. pada sel U937 dan PBMC secara in vitro, bertujuan untuk mengetahui respon imun ketika vaksin diinjeksikan ke dalam tubuh manusia. Dasar penelitian ini adalah sel U937 ditransfeksi dengan pUMD2.kl.20 menggunakan lipofectamin. Sel U937 akan berperan sebagai APCs yang akan mengekspresikan protein prM-E DENV-2 dan mempresentasikan protein tersebut melalui molekul MHC class I dan MHC class II kepada Peripheral Blood Mononuclear Cell (PBMC) manusia. Tahapan kerja yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari: (a) kultur galur sel U937, (b) transfeksi sel U937 dengan pUMD2.kl.20, (c) transfeksi sel U937 dengan plasmid s(pUMVC), (d) infeksi sel U937 dengan DENV-2 strain DS.18/09, (e) pewarnaan dan pengamatan hasil pewarnaan menggunakan alat semi flowcytometri (TALI). pUMD2.kl.20 mengaktivasi sel T CD4 dan sel T CD8 untuk berploriferasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsentrasi sel T CD8 lebih tinggi dari konsentrasi sel T CD4 dan konsentrasi sel positif yang mensekresikan IFNγ lebih tinggi dari konsentrasi sel positif yang mensekresikan TNFα. Kondisi optimal dari aktivasi sel T CD4 oleh pUMD2.kl.20 adalah 24 jam setelah penambahan PBMC setelah transfeksi (8,53x10⁴sel/ml), untuk sel T CD8 adalah 24 jam setelah penambahan PBMC setelah transfeksi (49,4x10⁴ sel/ml). Kondisi optimal dari aktivasi sel+ yang mensekresikan IFNγ oleh pUMD2.kl.20 adalah 24 jam setelah penambahan PBMC 48 jam setelah transfeksi (9,86x10⁴ sel/ml), dan untuk sel+ yang mensekresikan TNFα adalah 2 jam setelah penambahan PBMC 48 jam setelah transfeksi (2,1x10⁴ sel/ml). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pUMD2.kl.20 bersifat imunogenik.
ABSTRACT
Dengue hemorrhagic fever (DHF) is a disease caused by infection with dengue virus (DENV), which is found in Indonesia. There is no specific therapy in the treatment of DHF. An effort to develop an effective dengue vaccine is needed. In this research, analysis of the immunogenicity of the DNA vaccine candidate prME dengue serotype 2 (pUMD2.kl.20) by analyzing the CD4 T cells, CD8 T cells, IFN-γ and TNF-α in U937 cells and PBMC in vitro, aims to determine the immune response when the vaccine is injected into the human body. This research approach is based on transfection of U937 cells with pUMD2.kl.20 using lipofectamin. U937 cells acts as APCs which will express the protein prM-E DENV-2 and presenting these proteins through the MHC class I and MHC class II molecule to the Peripheral Blood Mononuclear Cell (PBMC) of human body. Stages of the work in this study consisted of: (a) culture cell line U937, (b) transfection of U937 cells with pUMD2.kl.20, (c) transfection of U937 cells with plasmid (pUMVC), (d) infection of U937 cells with DENV-2 strains DS.18/09, (e) staining and observation results of staining using a semi-flow cytometri (TALI). pUMD2.kl.20 activate CD4 T cells and CD8 T cells to proliferate. CD8 T cells concentration higher than the concentration of CD4 T cells and the secretion of INFγ-positive cells concentration higher than the concentration of the secretion of TNFα-positive cells. Optimal condition of CD4 T cells activation by pUMD2.kl.20 is 24 hours after the addition of PBMC after transfection (8,53x10⁴ cells/ml), for CD8 T cells was 24 hours after the addition of PBMC after transfection (49,4x10⁴ cells/ml). Optimal conditions secretion of IFNγ-positive cells were activated by pUMD2.kl.20 is 24 hours after the addition of PBMC 48 hours after transfection (9,86x10⁴ cells/ml), and for the secretion of TNFα- positive cells were activated by pUMD2.kl.20 is 2 hours after the addition of PBMC 48 hours after transfection (2,1x10⁴ cells/ml). From this study it can be concluded that the pUMD2.kl.20 immunogenic, Dengue hemorrhagic fever (DHF) is a disease caused by infection with dengue virus (DENV), which is found in Indonesia. There is no specific therapy in the treatment of DHF. An effort to develop an effective dengue vaccine is needed. In this research, analysis of the immunogenicity of the DNA vaccine candidate prME dengue serotype 2 (pUMD2.kl.20) by analyzing the CD4 T cells, CD8 T cells, IFN-γ and TNF-α in U937 cells and PBMC in vitro, aims to determine the immune response when the vaccine is injected into the human body. This research approach is based on transfection of U937 cells with pUMD2.kl.20 using lipofectamin. U937 cells acts as APCs which will express the protein prM-E DENV-2 and presenting these proteins through the MHC class I and MHC class II molecule to the Peripheral Blood Mononuclear Cell (PBMC) of human body. Stages of the work in this study consisted of: (a) culture cell line U937, (b) transfection of U937 cells with pUMD2.kl.20, (c) transfection of U937 cells with plasmid (pUMVC), (d) infection of U937 cells with DENV-2 strains DS.18/09, (e) staining and observation results of staining using a semi-flow cytometri (TALI). pUMD2.kl.20 activate CD4 T cells and CD8 T cells to proliferate. CD8 T cells concentration higher than the concentration of CD4 T cells and the secretion of INFγ-positive cells concentration higher than the concentration of the secretion of TNFα-positive cells. Optimal condition of CD4 T cells activation by pUMD2.kl.20 is 24 hours after the addition of PBMC after transfection (8,53x10⁴ cells/ml), for CD8 T cells was 24 hours after the addition of PBMC after transfection (49,4x10⁴ cells/ml). Optimal conditions secretion of IFNγ-positive cells were activated by pUMD2.kl.20 is 24 hours after the addition of PBMC 48 hours after transfection (9,86x10⁴ cells/ml), and for the secretion of TNFα- positive cells were activated by pUMD2.kl.20 is 2 hours after the addition of PBMC 48 hours after transfection (2,1x10⁴ cells/ml). From this study it can be concluded that the pUMD2.kl.20 immunogenic]
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Asih Widiastuti
Abstrak :
Penelitian ml dilakukari untuk mengetahul pengaruh pencekokan jus lidah buaya (Aloe vera L.) terhadap organ hati mencit (Mus musculus L.) galur Swiss. Dua puluh empat ekor mencit dibagi dalam 4 kelompok pérlakuan, yaitu 1 kelompok yang dicekok akuabides (ketompok kontrol) dan 3 kelompok yang dicekok jus lidah buaya dengan konsentrasi pengenceran (jus lidah buaya : akuabides) = (14), (1: 2), clan (1:0) selama 36 hari berturut-turut clan pada han ke-37 seluruh mencit percobaan dikorbankan dengan cara dislokasi vertebrae servikalis. Hasil pengamatan makroskopik, tidak ditemukan adanya perubahan morfologi baik warna maupun berat organ hati. Hasil Uji Kruskal Wallis menunjukkan adanya perbedaan diameter vena sentralis sangat nyata (a = 0,01) antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan yang dicekok jus lidah buaya. Hasil pengamatan struktur histologi hati menunjukkan bahwa kerusakan yang terjadi terus meningkat sesuai dengan meningkatnya konsentrasi jus yang dicekokan. Jenis kerusakan yang diamati yaitu: penluasan clan pembendungan vena sentralis, intl piknotik, clan lisis pada sel hati. NUal degenerasi derajat 2 vena sentralis tertinggi terlihat pada pencekokan jus Iidah buaya dengan konsentrasi 1 : 4 sebesar 33,3% dan degenerasi derajat 2 hepatosit sebesar 63,3% pada pencekokan jus dengan konsentrasi 1 : 0. .Sedangkan degenerasi derajat 3 vena sentralis tertinggi sebesar 80% dan degenerasi derajat 3 hepatosit sebesar 6,7% terlihat pada encekokan jus lidah buaya konsentrasi 1 :0.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Aspergillus flavus mampu memproduksi berbagai metabolit sekunder, salah satunya adalah asam kojat, yang mempunyai kegunaan yang luas dalam berbagai bidang. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh galur mutan A. flavus yang dapat menghasilkan asam kojat dengan kadar yang lebih besar dibandingkan galur mutan A. flavus 40C10. Galur mutan diperoleh melalui mutasi yang di induksi dengan menggunakan mutagen NTG(1000 ppm) dan iradiasi sinar gamma dengan dosis 0,5 – 5 KGy. Analisis kuantitatif dan kualitatif asam kojat dan aflatoksin dilakukan secara KLT densitometri menggunakan fase diam silika gel F254 dan fase gerak toluen, etil asetat dan asam formiat (3: 6: 1). Hasil penelitian menunjukkan mutagenesis dengan NTG secara berulang dapat meningkatkan produksi asam kojat., sedangkan iradiasi dengan sinar gamma tidak. Dari tiga kali mutagenesis dengan NTG diperoleh galur mutan M3B7F7E8 yang menghasilkan asam kojat 9,123 g/L atau 1,5 kali lebih besar dibandingkan A. flavus 40C10. Galur mutan M3B7F7E8 ini masih menghasilkan aflatoksin yang teridentifikasi pada nilai Rf 0,61 dengan kadar 0,730 mg/L
Universitas Indonesia, 2006
S32512
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Robby Hertanto
Abstrak :
Latar Belakang: Pemberian Tamoksifen pada kanker payudara secara terusmenerus dapat mengakibatkan terjadinya resistensi, salah satunya melaluioverekspresi Pgp dan BCRP yang merupakan transporter efluks obat. Penelitian inibertujuan untuk membuktikan apakah kurkumin dapat menghambat ekspresi mRNAPgp dan BCRP sehingga tidak terjadi resistensi. Metode: Penelitian dilakukan secaraeksperimental pada 4 kelompok perlakuan terhadap galur sel kanker payudara MCF-7: DMSO sebagai kontrol negatif, Endoksifen 1,000 nM/L ?-Estradiol 1 nM/Lsebagai kontrol positif, serta penambahan perlakuan kurkumin 8.5 ?M dan kurkumin17 ?M terhadap kontrol positif sebagai kelompok intervensi. Tingkat ekspresimRNA kemudian diukur relatif terhadap ?-aktin dengan qRT-PCR dan dihitungdengan metode Livak. Hasil: Terdapat penurunan ekspresi mRNA pada keduaparameter dan bergantung pada konsentrasi dengan rasio 1, 7.049, 1.967, dan 0.133secara berurutan p=0.02 untuk Pgp serta rasio 1, 3.848, 2.131, dan 1.232 secaraberurutan p=0.04 untuk BCRP. Kesimpulan: Kurkumin dapat menekan ekspresimRNA Pgp dan BCRP secara dependen terhadap konsentrasi. ......Background: Tamoxifen continous intervention on breast cancer could causeresistance, which one of the pathway is by overexpressing the drug efflux transporterPgp and BCRP. This study is conducted to test whether curcumin could suppress theexpression of Pgp and BCRP mRNA and prevent drug resistance. Method: Breastcancer cell line MCF 7 is divided into 4 intervention DMSO as negative control,Endoxifen 1,000 nM L Estradiol 1 nM L as positive control, also the addition ofcurcumin 8.5 M and 17 M on top of the positive control as the intervention group.Expression of mRNA is quantified by qRT PCR and calculated by Livak method. Result: There is a significant decrease in mRNA expression on both parameter andare consentration dependant with the ratio of 1, 7.049, 1.96, and 0.133 respectivelyfor Pgp p 0.02 and 1, 3.848, 2.131, and 1.232 respectively for BCRP p 0.04. Conclusion: Curcumin could suppress the expression of Pgp and BCRP mRNAdependent on the consentration.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S70440
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pinky Nur Alfaini
Abstrak :
Pendahuluan: Hampir 85% kasus karsinoma ovarium terjadi overekspresi endothelin-1 (ET-1) yang memodulasi persinyalan tumorigenesis dan metastasis. Disisi lain, cisplatin sebagai kemoterapi kanker ovarium menimbulkan efek samping dan resistensi terapi. Berbagai penelitian menunjukkan kurkumin berpotensi sebagai antikanker yang meningkatkan efikasi cisplatin dan menekan overekspresi ET-1 pada lini sel nonkanker. Namun, belum banyak penelitian yang mengidentifikasi penekanan ekspresi ET-1 oleh kurkumin dalam regimen terapi bersama cisplatin di kanker ovarium. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan melihat efek ko-kemoterapi kurkumin bersama cisplatin pada kanker ovarium terkait ekspresi relatif mRNA ET-1. Metode: Jaringan ovarium tersimpan dari 24 tikus betina galur Wistar dibagi kedalam 4 kelompok: tikus yang hanya dibedah dan diberi aquadest (sham), tikus yang diimplantasi DMBA tanpa intervensi terapi, tikus yang diimplantasi DMBA dan diberi terapi tunggal cisplatin intraperitoneal 4 mg/kgBB/minggu, tikus yang diimplantasi DMBA dengan diberi terapi cisplatin 4 mg/kgBB/minggu dan kurkumin oral 100 mg/kgBB/hari. Implantasi DMBA dilakukan selama 28 minggu dan intervensi pada hewan coba selama 4 minggu. Setelah itu, jaringan ovarium tersimpan dianalisis ekspresi relatif mRNA ET-1 dengan mesin qRT-PCR menggunakan metode Livak-Schmittgen (2(-Ct)). Hasil: Didapatkan rerata ekspresi relatif mRNA ET-1 [p=0,021] pada kelompok sham (0,349±0,24), kelompok DMBA (3,117±1,532), kelompok DMBA+cisplatin (0,993±0,651), dan kelompok DMBA+kurkumin+cisplatin (0,117±0,081). Ketiga kelompok tidak memiliki perbedaan bermakna dibandingkan sham. Meski demikian, terdapat perbedaan bermakna pada kelompok kombinasi cisplatin serta ko-kemoterapi kurkumin dengan kelompok tanpa intervensi terapi [p=0,019]. Kesimpulan: Terjadi penurunan ekspresi relatif mRNA endothelin-1 di jaringan ovarium model tikus yang diinduksi DMBA setelah pemberian kombinasi cisplatin dan ko-kemoterapi kurkumin. ......Introduction: Endothelin-1 overexpression happens in 85% ovarian carcinoma cases that modulate metastatic and tumorigenesis. Meanwhile, cisplatin as ovarian cancer chemotherapy cause side effects and therapy resistances. Prior studies show potential effect of curcumin as an anticancer could enhance cisplatin efficacy and attenuate ET-1 overexpression in non-cancer cell lines. However, not many studies have identified suppression effect of ET-1 expression by curcumin with cisplatin in ovarian cancer. Therefore, this study is conducted to identify the effect of curcumin with cisplatin in ovarian cancer treatment especially its relation to relative expression of ET-1 mRNA. Methods: Frozen ovarian tissue samples from 24 female Wistar rats were divided into 4 groups: a group that only operated on and treated with distilled-water (sham), group with DMBA-implantation, group with DMBA-implantation and intraperitoneal cisplatin 4mg/kgBW/week, group with DMBA-implantation and cisplatin with same dose as before plus oral curcumin 100mg/kgBW/day. After 28 weeks of DMBA-implantation and 4 weeks of intervention, frozen ovarian tissue samples were taken to measure its relative expression of ET-1 mRNA level with qRT-PCR machine. Results: The mean of relative expression of ET-1 mRNA level [p=0,021] in frozen tissue sample of sham group (0,349±0,24), DMBA-implantation group (3,117±1,532), DMBA+cisplatin-treated group (0,993±0,651), and DMBA+curcumin+cisplatin-treated group (0,117±0,081). This study shows those 3 groups did not have significant difference compared with sham. But among group with cisplatin+curcumin-treated compared to DMBA-implantation shows a significant difference (p=0,019). Conclusion: The relative expression of ET-1 mRNA in ovarian tissue of DMBA-induced rats model decreases after given by a combination of cisplatin+curcumin co-chemotherapy.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afdal Faisal
Abstrak :
ABSTRAK
Di Indonesia, program pembangunan khususnya penanggulangan kemiskinan pada dasarnya merupakan upaya peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat menuju masyarakat adil dan makmur, merata material dan spiritual. Upaya ini dilaksanakan secara sistemis melalui kegiatan yang disebut Pelita, yang merupakan agenda formal pembangunan, disamping langkah non formal untuk mempercepat tercapainya tujuan pemerataan sebagaimana peran yang dijalankan program Inpres Desa Tertinggal (IDT).

Pada dekade 1970-an, berdasarkan kondisi ketimpangan pemerataan yang ada, muncul kesadaran perlunya perbaikan dan perhatian khusus terhadap kondisi kemiskinan masyarakat, terutama menyangkut persepsi pemerintah dan swasta dalam menangani masalah kemiskinan. Implementasi konsepsi tersebut teraktualisasi dalam program IDT.

Secara konseptual, program IDT dapat dikatakan bukanlah program yang baru, bila dilihat dari program fungsional yang dilaksanakan oleh berbagai instansi, khususnya Departemen Sosial yang aksinya lebih menekankan pada visi pemberdayaan masyarakat dalam memanfaatkan berbagai potensi pembangunan. Program ini menjadi fokus dan aktual manakala berbagai pihak diminta untuk memberikan perhatian khusus terhadap pelaksanaan dan metode pemberdayaan masyarakat miskin itu sendiri. Konsepsi ini telah mendorong subjek untuk melakukan penelitian Hubungan Persepsi Masyarakat Miskin Dengan Pengetahuan Penanggulangan Kemiskinan.

Penelitian ini bertujuan: (1) Melihat intensitas hubungan kausalitas persepsi masyarakat miskin dengan pengetahuan penanggulangan kemiskinan dan berupaya menarik kesimpulan hubungan yang bagaimanakah yang dapat menunjang program penangulangan kemiskinan (2) Melihat signifikansi hubungan kausalitas dimaksud, apabila dikontrol oleh sub variabel penelitian dengan cara "mengesampingkan" dan "mengaktifkan" beberapa variabel (3) Melihat signifikansi hubungan persepsi masyarakat dengan pengetahuan penanggulangan kemiskinan sebelum dan setelah dikontrol partisipasi masyarakat.

Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Galur, Kecamatan Johar Baru, Daerah Khusus lbukota Jakarta. Objek penelitian adalah warga masyarakat penerima IDT yang bermukim pada 7 (tujuh) Rukun Warga (RW), dari 90 Pokmas yang aria, melalui teknik penarikan sampel stratifikasi maka ditetapkan 50 Kepala Keluarga sebagai sampel dengan perbandingan untuk masing-masing strata (Ketua, Sekretaris, Bendahara dan Anggota) adalah 1:1:1:17. Pengurnpulan data primer diiakukan dengan kuesioner sedangkan data skunder diperoleh dari berbagai literatur umum, khusus dan dinas instansi terkait. Data yang telah dihimpun selanjutnya ditabulasi untuk dianalisis dengan formula product moment maupun korelasi parsial dengan varians test signifikansi.

Hasil analisis baik dengan teknik univariate, bivariate dan multivariate menunjukkan hasil yang cukup signifikan dengan hipotesis dan asumsi dasar, artinya seperti jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan utama dan sampingan sangat berpengaruh dalam proses pembentukan persepsi penanggulangan kemiskinan, masyarakat miskin.

Dilihat dari intensitas nilai korelasi, baik bivariate dan multi variate menunjukkan nilai yang sangat signifikan yaitu rid = 0,7512 dan 18 responden atau 36 persen berada pada strata "sedang" bila dianalisis dengan tabel silang, untuk pesepsi dengan pengetahuan serta = 0,6429 untuk persepsi, pengetahuan dan partisipasi. Besarnya nilai r dan kecilnya nilai p merupakan indikasi hubungan yang signifikan, sebagaimana ditunjukkan oleh besarnya nilai F test daripada nilai kritik F pada tabel product moment. Artinya bahwa apabila terjadi peningkatan bobot satu diantara tiga variabel, maka akan memberikan dampak positif pada dua variabel lainnya.

Berdasarkan kenyataan diatas, maka dapat diinterpretasikan bahwa terdapat korelasi yang sangat menyakinkan Hubungan Persepsi Masyarakat Miskin dengan Pengetahuan Penanggulangan Kemiskinan baik "dengan" dan "tanpa" mengikutsertakan Partisipasi Masyarakat Miskin.
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M.M.B. Sunarti
Abstrak :
Ruang lingkup dan cara penelitian : Dalam upaya mencari vaksin dengue yang aman, efisien dan ekonomis maka diperlukan peta epitop yang lengkap sehingga dapat diketahui fraksi virus yang bersifat imunogen kuat. Untuk keperluan tersebut dibutuhkan panel antibodi monoklonal. Karena dengue tipe 2 merupakan salah satu tipe yang banyak dihubungkan dengan kasus - kasus berat dan fatal di Indonesia maka dalam penelitian ini akan dicoba untuk membuat antibodi monoklonal terhadap virus dengue tipe 2 galur NGC dengan jalan memfusikan sel mieloma mencit P3U1 dengan splenosit mencit yang sebelumnya diimunisasi dengan virus dengue tersebut. Proses fusi dibantu dengan penambahan polietilen glikol 4000 50 % dan sel disebar pada sumur mikrotiter. Seleksi sel hibrid dilakukan dengan cara menam bahkan medium yang mengandung hiposantin, aminopterin dan timidin. Selanjutnya dilakukan pemilahan antara hibrid yang mensekresi antibodi dan tidak dengan cara ELISA. Karakterisasi supematan hibrid terpilih dilakukan dengan cara ELISA dan HI dengan ke - 4 tipe virus dengue sedangkan reaktiiiasnya terhadap virus ensefalitis Jepang diuji dengan cara ELISA. Hasil : Splenosit mencit Balb C betina yang sebelumnya diimunisasi dengan virus dengue tipe 2 galur NGC difusikan dengan 2,3 x 10 6 P3U1 dengan perbandingan 2 : 1. Seleksi dari 532 sumur mikrotiter yang berisi hasil fusi memperlihatkan pertumbuhan hibrid pada 383 sumur yang berisi 2 - 15 klon. Daripadanya hanya 201 sumur yang dapat ditapis dan setelah proses kloning - sub kloning dipilib 15 klon yang bereaksi kuat dengan D2 NGC. Hasil uji dengan ke - 4 serotipe virus dengue dan virus ensefalitis Jepang menunjukkan adanya 1 klon yang bersifat spesifik tipe dan 6 klon yang Flavivirus sub group reactive. Dua klon tidak diuji secara lengkap karena jumlahnya kurang. Sebanyak 6 Mon tidak memenuhi kriteria penggolongan antibodi monoklonal yang diajukan oteh Henchal. Ditemukan juga 1 Mon yang merupakan sekretor labil. Kesimpulan : Hasil yang didapatkan tidak memenuhi harapan. Adanya kontaminasi dihubungkan dengan sedikitnya jumlah antibodi monoklonal spesifik tipe yang dapat ditemukan. Klon yang berhasil ditemukan berupa Mon yang bersifat spesifik tipe, Flavivirus sub group reactive dan klon yang tidak dapat diklasifkasikan. Ditemukan pula klon yang termasuk sekretor labil .Rendahnya harga serapan yang didapatkan dari tampilan ELISA memerlukan beberapa cara untuk memperbaikinya.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>