Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
Fidela Vivi Cahyati
"Pada studi ini penilaian daur hidup produk tapai dihitung dan dianalisis dengan metode Life Cycle Assessment (LCA) dengan objek studi yang diteliti berada di Kota Solok, Sumatra Barat, Indonesia. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengevaluasi dan membandingkan beberapa kategori dampak lingkungan, yaitu perubahan iklim, ekotoksisitas air tawar, dan penipisan lapisan ozon pada 2 skenario, yaitu kondisi eksisting (tidak terdapat pengelolaan limbah) sebagai S1 dan kondisi jika dilakukan pengelolaan limbah sebagai S2. Batasan sistem yang digunakan mencakup dari “cradle-to-grave” dengan functional unit (FU) yang digunakan adalah 1 kg tapai singkong. Metode penilaian dampak memanfaatkan software Gabi Education 9.2 dan menggunakan metode LCIA ReCiPe 2016 (H) Midpoint. Emisi GRK yang dihasilkan dari produksi tapai dengan metode LCA adalah 4,46 x 10-1 kg CO2 eq. per FU (S1) dan mengindikasikan penurunan emisi GRK mencapai 42,13% dari perbandingan skenario jika dilakukan pengelolaan limbah. Kategori dampak ekotoksisitas air tawar dari produksi tapai mengemisikan 9,25 x 10-4 kg 1,4-DB eq. per FU (S1) dan 2,57 x 10-5 kg 1,4-DB eq. per FU (S2). Penilaian dampak juga menunjukkan produksi tapai memberikan emisi 1,86 x 10-7 kg CFC-11 eq. per FU (S1) dan 1,80 x 10-7 kg CFC-11 eq. per FU (S2) pada penipisan lapisan ozon. Berdasarkan perbandingan yang dilakukan pada penelitian ini, upaya daur ulang air limbah menjadi alternatif upaya pengelolaan lingkungan dominan agar daur hidup produksi lebih ramah lingkungan.
In this study, the life cycle of tapai production is calculated and analyzed using the Life Cycle Assessment (LCA) method by the object being studied is located in Solok City, West Sumatra, Indonesia. The purpose of this study is to find and compare several categories of environmental impacts, specificaly climate change, freshwater ecotoxicity, and stratospheric ozone depletion in 2 scenarios. They are the existing condition (no waste management) as S1 and the condition where waste management was carried out as S2. The system boundary used include "cradle-to-grave" with the functional unit (FU) used is 1 kg tapai product. For assessing environmental impact, this study use Gabi Education 9.2 software and using ReCiPe 2016 (H) Midpoint as the LCIA method. GHG emissions from tapai production using the LCA method is 4,46 x 10-1 kg CO2 eq. per FU (S1) and 2,56 x 10-1 kg CO2 eq./FU (S2). The impact category of freshwater ecotoxicity from tapai production emits 9,25 x 10-4 kg 1,4-DB eq. per FU (S1) and 2,57 x 10-5 kg 1.4-DB eq. per FU (S2). The impact assessment also showed that tapai production emit 1,86 x 10-7 kg CFC-11 eq. per FU (S1) and 6,58 x 10-9 kg CFC-11 eq. per FU (S2) on ozone depletion. Based on the comparisons made in this study, wastewater recycling is an alternative to environmental impact reduction so that the production life cycle is more environmentally friendly."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library