Ditemukan 20 dokumen yang sesuai dengan query
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Faiz Anka
"Candi Gana adalah salah satu candi di Jawa Tengah yang kondisi nya belum sepenuhnya ditata ulang. Pemugaran candi perlu dilakukan untuk mengembalikan tampilan candi ke bentuk aslinya. Banyak batuan candi atau objek candi yang masih banyak terkubur di sekitar Candi Gana. Dengan melakukan pemrosesan dan analisis data GPR dalam penelitian ini, objek bawah permukaan dapat diidentifikasi. Penelitian ini dapat membantu proses pemugaran candi dan candi dapat direstorasi dan kembali ke bentuk awalnya. Penelitian ini dilakukan di dalam dan di luar Candi Gana dengan mengakuisisi data GPR pada 6 lintasan. Akuisisi data dilakukan dengan alat CBD Cobra dengan menggunakan triple frequency yaitu 200 MHz, 400 MHz, dan 800 MHz dalam satu pancaran. Penampang di dalam Candi Gana memperlihatkan anomali-anomali berupa batuan candi, logam, dan juga pipa PVC. Sedangkan penampang di bagian selatan luar Candi Gana memperlihatkan anomali-anomali batuan candi, logam, tugu candi, pipa PVC berisi air, pipa PVC kosong, dan pipa metal.
Candi Gana in Central Java is one of temple that has not been completely restored. Restoration is essential to return the temple to its original appearance. Numerous temple stones and other temple objects remain buried around Candi Gana. This research aims to identify subsurface objects by processing and analyzing Ground Penetrating Radar (GPR) data. The findings of this study can assist in the restoration process and restore Candi Gana to its original form. The research was conducted both inside and outside Candi Gana by acquiring GPR data along six tracks. Data acquisition was performed using the CBD Cobra device, employing triple frequencies of 200 MHz, 400 MHz, and 800 MHz in a single emission. Inside Candi Gana, the profiles reveal anomalies such as temple stones, metals, and PVC pipes. Meanwhile, profiles from the southern exterior of Candi Gana display anomalies such as temple stones, metals, temple pillars, PVC pipes with water, empty PVC pipes, and metal pipes."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Yardani Meisya
"Pesatnya pertumbuhan penduduk di daerah urban, menyebabkan pembangunan infrastruktur di daerah tersebut semakin meningkat. Berdasarkan hal tersebut, kebutuhan seperti, air, gas, penerangan jalan, dan litrik semakin meningkat. Hal ini membuat data mengenai persebaran utilitas pada bawah permukaan dianggap penting untuk dipetakan. Sehingga data persebaran utilitas dapat digunakan sebagai data awalan dalam pembangunan infrastruktur baru. Pada penelitian ini menggunakan metode geofisika ground penetrating radar yang menggunakan gelombang elektromagnetik dan perbedaan konstanta dielektrik pada suatu medium. Pemetaan pada daerah urban dilakukan pada 11 lintasan dengan menggunakan alat GPR dengan frekuensi sebesar 400MHz. Sehingga, didapatkan jenis dan juga kedalaman pada daerah penelitian yaitu Kabel Fiber Optic, pipa PDAM, pipa Gas PGN, dan kabel Public Street Light. Kedalaman utilitas yang ditemukan berada pada kedalaman 0.12m-1.44m dan didominasi oleh kabel Public Street Light dan kabel Fiber Optic
The rapid population growth in urban areas has caused the development of infrastructure in these areas to increase. Based on this, needs such as water, gas, street lighting, and electricity are increasing. This makes data on the distribution of utility on the surface considered important to be mapped. So that the utility distribution data can be used as initial data in the construction of new infrastructure. This research uses a ground penetrating radar geophysical method that uses electromagnetic waves and differences in dielectric constants in a medium. Mapping in urban areas is carried out on 11 tracks using a GPR device with a frequency of 400MHz. So that the types and depths in the research area are obtained, namely Fiber Optic Cables, PDAM pipes, PGN Gas pipes, and Public Street Light cables. The utility depth found is at a depth of 0.12m-1.44m and is dominated by Public Street Light cables and Fiber Optic cables."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Muhammad Rifdan Hilmi
"Candi Bubrah merupakan salah satu candi Buddha yang terletak di Klaten, Jawa Tengah. Candi ini memiliki satu bangunan candi induk dan dikelilingi oleh bangunan pagar candi. Saat ini, kondisi pagar candi hanya tersisa sebagian yang masih utuh dan sisanya diindikasikan terkubur di sekitar bangunan candi induk. Akuisisi GPR telah dilakukan di lokasi ini yang bertujuan untuk mencari keberadaan pagar Candi Bubrah pada sisi barat, timur, utara, dan selatan berdasarkan anomali hiperbola yang muncul. Akuisisi dilakukan dengan menggunakan alat GPR COBRA CBD yang bekerja pada 3 frekuensi yaitu 200 Mhz, 400 Mhz, dan 800 Mhz yang dihasilkan dalam waktu yang bersamaan. Proses pengolahan data dilakukan menggunakan software ReflexW untuk mengurangi noise pada data GPR. Hasil dari akuisisi GPR ini menunjukkan keberadaan objek yang diduga sebagai batu penyusun pagar Candi Bubrah. Namun, kondisi pagar tersebut diduga sudah tidak utuh dan batu yang menjadi penyusun pagar tersebut telah tersebar pada berbagai lokasi
Bubrah Temple is a Buddhist temple located in Klaten, Central Java. This temple has one main temple building and is surrounded by a temple fence. Currently, only part of the temple fence remains intact and the rest is indicated to be buried around the main temple building. GPR acquisition has been carried out at this location with the aim of finding the existence of the Bubrah Temple fence on the west, east, north and south sides based on the hyperbolic anomalies that appear. Acquisition is carried out using a COBRA CBD GPR device which works on 3 frequencies at 200 Mhz, 400 Mhz and 800 Mhz which are generated at the same time. Data processing is carried out using software ReflexW to reduce noise in GPR data. The results of this GPR acquisition show the existence of objects suspected to be the stones that make up the Bubrah Temple fence. However, the condition of the fence is thought to be incomplete and the stones that make up the fence have been scattered in various locations."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
"Antenna footprint indicates the shape and size of the area illuminated by the antenna on the ground surface or subsurface. For GPR it is important as it determines the cross-range resolution of the radar. In this paper we demontrate that an array antenna comprising a number of rolled-dipole elements can produce a variable footprint by activating certain elements and deactivating the others. In this way the size of the array's footprint can be adjusted to remain comparable with the cross section of various targets which in turn minimizes clutter and improving the GPR performance . This paper presents FDTD simulation results and preliminary experimental result of the proposed antenna."
620 JURTEL 14:2 (2009)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Hani Shabrina Mazaya
"
ABSTRACTGPR menjadi salah satu metode geofisika yang dimanfaatkan untuk survei arkeologi yang dapat membantu para arkeologis dalam melakukan identifikasi objek benda bawah permukaan tanpa harus melakukan penggalian terlebih dahulu untuk mencari objek benda ndash; benda anomali. GPR memanfaatkan gelombang elektromagnetik EM yang sangat sensitif terhadap material yang bersifat konduktif. Interpretasi data GPR dapat menggambarkan ukuran dan kedalaman dari objek bawah permukaan. Survei di benteng Speelwijk Banten Lama menggunakan frekuensi 600 MHz, frekuensi ini sangat baik digunakan untuk penetrasi dangkal dan resolusi tinggi. Tujuan utama dari penelitian ini adalah mencari benda anomali yang terkubur di bawah benteng untuk mendapatkan informasi jejak ndash; jejak bangunan masa lalu dari benteng Speelwijk. Anomali dari data GPR akan menghasilkan reflektor kuat berbentuk hiperbola. Warna reflektor yang terang menandakan bahwa material bawah permukaan memiliki sifat konduktivitas rendah dan warna reflektor yang tidak terang memiliki sifat konduktivitas tinggi. Hasil akhir setelah pengolahan data adalah model 2D objek bawah permukaan.
ABSTRACTGPR is one of the geophysic methods utilized for achaeological surveys which is can assist archaeologists in identifying object of subsurface object without having to excavation to find the anomalies objects. GPR utilizes electromagnetic EM waves which are highly sensitive to conductive materials. Interpretation of GPR data can identify the shapes, sizes and depth of the subsurface object. Survey in the Speelwijk Castle in Banten Lama using a frequency of 600 MHz, this frequency is very well used for shallow penetration and high resolution. The main purpose of this research is to find anomalies object buried under the castle to obtain information on the past traces of the Speelwijk castle. Anomalies from GPR data will produce a strong reflectors with the patterns is a hyperbola. The strong color from reflector indicates the subsurface material properties has a low conductivity, and reflectors with a color that is not too bright has a material properties with high conductivity. The final results after processing data is the 2D model of subsurface."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Benedict Avner
"Bidang gelincir adalah penyebab terjadinya bencan Gerakan tanah. Bidang gelincir bisa di artikan sebagai bidang yang menjadi batasan bergeraknya massa tanah terhadap massa tanah yang diam. Gerakan tanah yang terjadi di Desa Pairsuren memberikan dampak kerusakan bagi permukiman dan area persawahan di sekitar lokasi bencana. Untuk mengantisipasi adanya gerakan tanah susulan, maka dilakukan analisis mengenai penyebab gerakan tanah dan identifikasi bidang gelincir menggunakan metode geofisika. Ground penetrating radar (GPR) merupakan salah satu metode geofisika yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi bawah permukaan tanah. Kontras amplitudo yang didapat pada perekaman data digunakan sebagai pendekatan litologi batuan dan lapisan batuan bawah permukaan tanah sehingga dapat digunakan untuk mengidentifikasi penyebab longsor. Metode Resistivitas DC digunakan untuk memperoleh informasi mengenai bidang gelincir pada area gerakan tanah berdasarkan tahanan jenis batuan. Pengukuran kedua metode tersebut dilakukan pada satu lintasan yang sama. Hasil dari dilakukannya penelitian ini adalah dapat memberikan pengetahuan sekaligus informasi tentang potensi akan daerah rawan longsor.
The slip plane is the cause of the ground motion disaster. The slip plane can be interpreted as a field which is the boundary for the movement of the soil mass against the stationary soil mass. The ground movement that occurred in Pairsuren Village had a damaging impact on settlements and rice fields around the disaster site. To anticipate any subsequent ground motions, an analysis of the causes of ground motions is carried out and identification of slip planes using geophysical methods. Ground penetrating radar (GPR) is one of the geophysical methods that can be used to identify the subsurface. The amplitude contrast obtained in the data recording is used as an approach to rock lithology and subsurface rock layers so that it can be used to identify the causes of landslides. The DC resistivity method is used to obtain information about the slip planes in the ground motion area based on the rock resistivity. Measurements of both methods are carried out on the same trajectory. The result of conducting this research is that it can provide knowledge as well as information about the potential for landslide-prone areas."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Firdza Nurfalah
"Tanah longsor adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah, atau material campuran yang bergerak ke bawah atau keluar lereng. Salah satu penyebab terjadinya tanah longsor adalah terdapatnya bidang gelincir yang berada pada bawah permukaan. Bidang gelincir bisa diartikan sebagai bidang yang menjadi batasan bergeraknya massa tanah terhadap massa tanah yang diam. Ground penetrating radar (GPR) merupakan salah satu metode geofisika yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi bawah permukaan tanah. Kontras amplitudo yang didapat pada perekaman data digunakan sebagai pendekatan litologi batuan dan lapisan batuan bawah permukaan tanah sehingga dapat digunakan untuk mengidentifikasi penyebab longsor. Sistem Informasi Geografis (SIG) digunakan untuk mengetahui sebaran kerentanan gerakan tanah. Dalam menentukan peta kerentanan pergerakan tanah dapat digunakan metode overlay dengan parameter yang digunakan adalah curah hujan, kemiringan, ketinggian, penggunaan lahan dan jenis tanah. Dilakukannya korelasi terhadap metode GPR yang akan menampilkan lokasi bidang gelincir dengan pengolahan data berbasis SIG yang akan menampilkan sebaran peta kerentanan gerakan tanah. Hasil yang didapat dari korelasi kedua metode adalah informasi mengenai tanah longsor wilayah akuisisi GPR. Hasil dari dilakukannya penelitian ini adalah dapat memberikan pengetahuan sekaligus informasi tentang potensi akan daerah rawan longsor.
Landslide is the movement of slope-forming material in the form of rock, debris, soil, or mixed material that moves down or out of the slope. One of the causes of landslides is the presence of slip fields under the surface. The slip zone can be interpreted as a zone that limits the movement of the soil mass to the stationary soil mass. Ground penetrating radar (GPR) is one of geophysical methods that can be used to identify the subsurface. Amplitude contrast obtained in the data recording is used as an approach to rock lithology and subsurface rock layers so that it can be used to identify the cause of landslides. Geographic Information System (GIS) is used to determine the distribution of ground movement susceptibility. In determining the susceptibility map to soil movement, the overlay method can be used with the parameters used are rainfall, slope, altitude, land use and soil type. Correlation is carried out with the GPR method which will display the location of the slip plane with GIS-based data processing which will display the distribution of the landslide susceptibility map. The results obtained from the correlation of the two methods are information about landslides in the GPR acquisition area. The result of this research is that it can provide knowledge as well as information about the potential for vulnerable landslide areas."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Kresna Dwipa Setyanto
"Pembangunan infrastruktur dan pemukiman di daerah Kupang Barat yang maju membutuhkan pemahaman yang menyeluruh tentang struktur bawah permukaan tanah dan potensi keberadaan cavity (rongga) untuk menghindari erosi dan amblesan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi cavity di bawah permukaan tanah di daerah Kupang Barat. Penelitian ini akan dilakukan dengan metode Ground Penetrating Radar (GPR) untuk memberikan informasi struktur bawah permukaan tanah untuk mendukung pembangunan infrastruktur dan pemukiman yang aman, dan mencegah amblesan tanah dan erosi. Penelitian dilakukan dengan menggunakan 12 lintasan dengan panjang bentangan 24-33 meter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat cavity pada kedalaman 0.62-2.5 meter di bawah permukaan tanah. Informasi tentang struktur bawah permukaan dan keberadaan cavity ini sangat penting untuk desain pondasi yang aman dan meminimalkan risiko erosi di daerah Kupang Barat.
Infrastructure and residential development in the developed West Kupang area requires a thorough understanding of the subsurface structure of the land and the potential existence of cavities to avoid soil erosion and subsidence. This research aims to identify cavities below the ground surface in the West Kupang area. This research will be carried out using the Ground Penetrating Radar (GPR) method to provide information on subsurface structures to support safe infrastructure and residential development, and prevent land subsidence and erosion. The research was carried out using 12 tracks with a stretch length of 24-33 meters. The research results show that there is a cavity at a depth of 0.62-2.5 meters below the ground surface. Information about subsurface structures and the existence of cavities is very important for safe foundation design and minimizing the risk of erosion in the West Kupang area."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Joko Suryana
"Dalam paper ini akan dipaparkan langkah-langkah desain dan realisasi tranceiver SFGPR pada frekwensi kerja 1- 2 GHz untuk aplikasi deteksi logam dalam tanah. Sebelum prototip SFGPR diuji, dilakukan proses kalibrasi hubungan langsung untuk kalibrasi fasa dan pulsa monocycle. Setelah proses kalibrasi selesai, prototip SFGPR (Stepped Frequency Ground Penetrating Radar) ini kemudian diuji untuk mendeteksi silinder logam yang ditanam pada kedalaman 5 cm dibawah tanah dalam suatu kotak tanah nonhomogen berukuran 25 cm x 75 cm x 10 cm. Dari hasil kalibrasi dan uji deteksi silinder logam diperoleh kesimpulan bahwa, prototip SFGPR dapat bekerja dengan baik sesuai spesifikasi yang telah ditetapkan.
Design and Implementation of 1-2 GHz Stepped Frequency GPR for Buried Metal Detection. In this paper, we describe the design and realization steps of 1 ? 2 GHz SFGPR (Stepped Frequency Ground Penetrating Radar) transceiver for metal detection under the ground. Before using prototyped GPR for detecting the metal under the ground, several of calibration processes must be performed, namely phase calibration and monocycle pulse waveform calibration. After completing the calibrations, this prototyped GPR would be ready for detecting a hidden object such as a metal plate 5 cm under the ground in our small test range size 25 cm x 75 cm x 10 cm. From the calibration and detection results, we concluded that the prototyped SFGPR passed the technical specifications of the design and could perform the metal detection under the ground with high SNR."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2005
AJ-Pdf
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library