Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Tarigan, Azhari Akmal
Bandung: Citapustaka Media Perintis, 2008
297 TAR j
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ihsan
Abstrak :
ABSTRAK
Belakangan ini fenomena intoleransi politik yang melibatkan identitas agama kembali menjadi marak di Indonesia. Beberapa penelitian sebelumnya mengonfirmasi kecenderungan hubungan fundamentalisme agama dan intoleransi, juga hubungannya dengan need for closure. Tujuan dari penelitian ini ialah membuktikan hubungan prediksi fundamentalisme terhadap intoleransi dengan menambahkan need for closure, spesifiknya fudamentalisme intratekstual, sebagai moderator. Penelitian dilakukan pada 723 mahasiswa Indonesia yang beragama Islam. Dengan menggunakan analisis linear regression, peneliti mendapatkan hasil signifikan fundamentalisme agama memprediksi intoleransi politik. Sedangkan analisis moderator menunjukkan fundamentalisme intratekstual tidak signifikan berpengaruh pada prediksi sebelumnya. Meski demikian, perlu penelitian lanjutan yang membahas hubungan ini lebih lanjut.
ABSTRACT
Recently, political intolerance phenomenon involving religious identity became popular in Indonesia. Many previous research confirmed that there is a relationship between religious fundamentalism and intolerance, also its relation with need for closure. The purpose of this research is to prove religious fundamentalism as predictor to intolerance with adding need for closure, specifically intratextual fundamentalism, as moderator. This research was conducted in 723 students in Indonesia that have Islam affiliation. With linear regression analysis, we saw significance of religious fundamentalism predicting intolerance. Whereas, moderator analysis showed no significant impact of intratextual fundamentalism toward previous prediction. Nevertheless, further research is needed to examine more about this relation.
2017
S68270
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zuhairi Misrawi
Jakarta: Ford Foundation, 2003
297.09 DAR d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Youssef M. Choueiri
Yogyakarta: Qonun, 2003
297.272 YOU i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sukron Kamil
Abstrak :
Summary: On Islam and politics and social problems in Indonesia.
Rawamangun, Jakarta: Kencana, 2013
297.272 SUK p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sunu Bagaskara
Abstrak :
ABSTRAK
Studi ini meneliti hubungan antara model fundamentalisme intratekstual (Hood, Hill, Williamson, 2005) dengan konsep-konsep disposisional dari c/csed-mindedness, yaitu intolerance of uncertainty (IO) dan need for cognitive closure (NFC). Selain itu,. juga diteliti bagaimana peran trait kepribadian dan lingkungan sosial sebagai moderator hubuugan tersebut. Sebanyak 195 mahasiswa yang berasal dari universitas agama dan universitas umum bexpartisipasi dalam penelitian ini dengan mengisi satu set kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fundamentalisme agama berasosiasi secara positif dengan religiusitas, tetapi tidak dengan UI dan NFC. Selain itu, interaksi yang signifikan antara religiusitas dan trail kepribadian menunjukkan bahwa asosiasi positif antara fundamentalisme dan religiusitas lebih tinggi pada partisipan yang juga tinggi pada trait agreeableness. Sedangkan, peran moderasi lingkungan soslal tidak ditemukan. Hasil ini menegaskan perrnyataan Hood dkk. (2005} bahwa para fundamentalis bukanlah orang-orang yang closed-minded seperti yang se!ama ini menjadi streotip mereka. Sclain itu, juga mengindikasikan bahwa fundamentalisme agama, seperti yang ditekankan oleh Marty (1988) dan Hood dkk. {2005), dapat dijelaskan dengan lebih baik jika berfokus pada nilai-nilai keagamaan yang dianut daripada disposisi personal. Penelitian-penelitian selanjutnya disarankan untuk memberi perhatian besar pada pengembangan dan pengujian empiris model fundamentalisme agama intratekstual terutama dalam isu atribut-atribut psikometris pada alat hukumya.
ABSTRACT
The present study examinedd the relations between intratextual fundamentalism model (Hood, Hill, & Williamson, 2005) and dispositional concepts of closed-mindedness (i.e., intolerance of uncertainty [IU] and need for cognitive closed-e [NFC]), and also to investigate to what extend the relations were moderated by personality traits and social environmental factors. One hundred and ninety-five university students from religious and public universities completed measures of religiosity, lU Scale, NFC Scale. Big Five Inventory, and fundamentalism. Fundamentalism was positively associated with religiosity but was not associated with lU and NFC. A significant interaction between religiosity and agreeableness revealed that the positive association betoveen religiosity and fundamentalism was higher among participants who were also high in agreeableness. The results of present study confirm what Hood et al. (2005) suggested that fundamentalists are not closed-minded as they are usually stereotyped with. Furthermore. the results also suggest that religious fundamentalism, like Marty (1988) and Hood et aL (2005) noted, would be better explained by focusing on the religious values rather than personal disposition factors. Future research should take a great attention to the development and empirical examination of intratextual fundamentalism model, especially in the psychometrical issues of the measurement.
2009
T33724
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Silalahi, Asa Patia
Abstrak :
ABSTRAK
Gerakan fundamentalisme Islam adalah suatu gerakan yang bertujuan untuk mendirikan masyarakat dan negara Islam seperti yang pernah terjadi pada masa generasi pertama umat lslam. Demikian pula halnya tujuan dari gerakan fundamentalisme Islam yang terdapat di Mesir yang telah mewarnai perjalanan politik di Mesir semenjak zaman kolonialisme Inggris hingga pada masa sekarang ini. Khususnya semasa pemerintahan Presiden Sadat yang dimulai pada tahun 1970 hingga tahun 1981, gerakan fundamentalisme telah memainkan peranan politik sedemikian rupa sehingga diperhitungkan oleh pemerintah. Peristiwa pembunuhan Presiden Sadat pada tanggal 6 Oktober 1981 oleh sekelompok orang anggota gerakan fundamentalisme Islam membuktikan akan keampuhan dari gerakan ini keseriusan terhadap usaha mencapai tujuan dari gerakan mereka. Adapun penyebab-penyebab timbulnya gerakan fundamentalisme Islam, yaitu akibat berbagai faktor-faktor obyektif dan subyektif yang hidup di dalam masyarakat. Khususnya semasa pemerintahan Presiden Sadat, faktor-faktor tersebut antara lain faktor modernisasi di dalam masyarakat, perbedaan ideologi antara kelompok masyarakat, kebijaksanaan pemerintah dan pengaruh dari luar negeri. Faktor-faktor ini serta hubungannya dengan gerakan fundamentalisme Islam semasa Sadat dapat dilihat dari berbagai kasus seperti peristiwa pembunuhan terhadap Presiden Sadat itu sendiri, masalah masalah pengangguran, militansi sekolompok masyarakat dan sebaqainya. Dalam skripsi ini akan dibahas faktor-faktor yang menyebabkan dan medorong timbulnya gerakan fundamentalisme. Islam di Mesir dengan mengambil fokus waktu antara tahun 1970 hingga tahun 1981.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Euben, Roxanne Leslie
Jakarta: Serambi, 2002
297.09 EUB m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>