Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hendratmoko
Abstrak :
Knowledge to knowledge competition akan menjadi isu utama persaingan bisnis dewasa ini dan masa mendatang . Hal ini juga membawa tantangan tersendiri bagi PT. Internusa yang bergerak di sektor jasa pengurusan transportasi domestik dan internasional. Salah satu cara yang perlu dilakukan adalah dengan melakukan pengembangan pengetahuan di perusahaan, sehingga diharapkan dapat menghasilkan layanan - layanan yang inovatif dan berdaya saing.

Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah faktor - faktor apa saja yang mempengaruhi proses pengembangan pengetahuan dan bagaimana proses pengembangan pengetahuan tersebut berlangsung pada PT. Internusa, khususnya pada cabang Jakarta, Bandung dan Cikarang. Sedang tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor - faktor yang mempengaruhi proses pengembangan pengetahuan dan mengetahui bagaimana proses pengembangan pengetahuan tersebut berlangsung pada PT. Internusa, khususnya pada cabang Jakarta, Bandung dan Cikarang.

Dengan menggunakan analisis regresi dan pengamatan lapangan secara kualitatif diperoleh hasil bahwa visi dan otonomi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap proses pengembangan pengetahuan pada PT. Internusa, khususnya pada cabang Jakarta, Bandung dan Cikarang. Sedangkan tingkat persaingan, informasi dan keragamaman pengetahuan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap proses pengembangan pengetahuan. Sementara itu, proses pengembangan pengetahuan belum berlangsung dengan baik, karena system thinking, shared vision, mental modeL personal mastery dan team learning belum berjalan secara optimal pada PT. Intemusa khususnya pada cabang J akarta, Bandung dan Cikarang.

Dari hasil penelitian tersebut, maka penulis menyarankan agar visi disosialisasikan dengan jelas sehingga dapat dipahami oleh anggota organisasi. Otonomi diberikan secara proporsional dan jelas sehingga karyawan tidak ragu dalam mengambil keputusan dalam pekerjaan terrnasuk melakukan pengembangan pengetahuan. Membangun Organisasi pembelajar untuk mengembangkan kemampuan karyawan termasuk dalam mengembangkan pengetahuan baru.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T2343
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Debbie Kemala Sari
Abstrak :
ABSTRAK
Era pasar bebas menuntut kesiapan setiap pelaku pasar untuk responsive, efektif dan efisien dalam memenuhi permintaan pasar. Proses ini memerlukan suatu sistem logistic yang dapat memenuhi dimensi waktu, biaya dan kualitas. Logistik adalah bagian dari supply chain yang menangani arus barang, arus informasi dan arus uang. Kegiatan logistic ini tidak dapat dipisahkan dari peran Freight Forwarder di pelabuhan, sehingga perlu dilakukan perbaikan pada proses logistic di pelabuhan. Metode rekayasa proses pada sistem logistic digunakan unruk mempersingkat waktu dengan terlebih dahulu melakukan penilaian kinerja terhadap proses yang terjadi saat ini sebagai dasar perbaikan proses. SCOR (Supply Chain Operation Reference) Model digunakan untuk melakukan penilaian kinerja supplu chain pada proses logistic. Selanjutnya digunakan metode Business Process Reengineering (BPR) dalam konteks supply chain untuk melakukan perbaikan pada As Is process dan To Be process yang menghasilkan waktu proses terlama 7 hari menjadi 1 hari berdasarkan hasil KPI analysis, problem/opportunity analysis, expectation/constraint analysis dan experiences/communication.
ABSTRACT
In the current free trade era, all of the actors involved are required to responsive, effective and efficient in fulfilling the demand of the market. In fulfilling the demand of the market, there has to be a logistic system that covers all of the three dimensions of time, cost and quality. Logistic is a part of supply chain that handles the flow of goods, information and money. Seaport Freight Forwarding is considered to be one of very important factors in logistics. Therefore, the logistic activities in seaport have to be reengineered in order to reach an optimal logistic system. The method of reengineering process in logistic system was implemented, first by performance assessment to the current process, which was then used as a base of the reengineering process. This performance assessment utilized the SCOR (Supply Chain Operation Reference) Model in assessing performance in the logistic process. The Business Process Reengineering (BPR) method was then used in the context of supply chain in reengineering the AS IS Process and To Be Process, which according to the results of the KPI analysis, Problem/opportunity analysis, expectation/constraint analysis and expert experiences/communication, were able to shorten yhe longest process from a 7-days process to a 1-day process.
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42810
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gerald Giovanni Raditya Gita
Abstrak :
Pasar alat berat dari China mengalami peningkatan yang sangat besar. Hal ini didukung oleh harga produk yang kompetitif dan kualitas produk yang semakin baik. Perusahaan telah menetapkan strategi untuk meningkatkan pangsa pasar alat berat dalam skala global, dengan memiliki beberapa kantor distribusi di beberapa negara dengan penjualan yang agresif. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan hasil terbaik dalam memilih freight forwarder yang paling cocok untuk setiap negara tujuan dan pelanggan. Metode STEEP-AHP-TOPSIS menekankan batas-batas regional masing-masing negara tujuan dan mengakomodasi preferensi pasar dalam memilih freight forwarder. Studi kasus ini diterapkan pada perusahaan manufaktur multinasional di China. Analisis sosial, teknologi, ekonomi, lingkungan, dan politik (STEEP) digunakan untuk menemukan masalah spesifik yang secara langsung dan tidak langsung mempengaruhi pemilihan freight forwarder. Penelitian ini juga menggabungkan Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk memperoleh bobot atas kriteria dalam melakukan penilaian freight forwarder dan Technique Order of Preference Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) untuk mendapatkan nilai akhir evaluasi setiap freight forwarder. Penilaian ini juga didasarkan pada Importance Performance Matrix (IPM) dalam memilih freight forwarder. Hasil penelitian ini menempatkan tujuh freight forwarder ekspor alat berat menjadi empat kuadran yang berbeda dan merekomendasikan yang paling cocok untuk negara tujuan. ......The heavy equipment market in China is experiencing a considerable increase. It is supported by competitive product prices and better product quality. The company has set out strategies to increase the heavy equipment market share globally by having several distribution offices in several countries with aggressive sales. This paper aims to provide the best results in selecting the freight forwarder that is most suitable for each destination country and customer. STEEP-AHP-TOPSIS method emphasizes each destination country's regional boundaries and accommodates market preferences in selecting freight forwarders. The case study is applied to a multinational manufacturing company in China. Social, technical, economic, environmental, and political (STEEP) is used to find specific problems that directly and indirectly affect freight forwarder selection. The study also combined the Analytical Hierarchy Process (AHP) to gain weight on the criteria in conducting the assessment of the freight forwarder and Technique for Order of Preference Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) to obtain the final value of the evaluation of each freight forwarder. The assessment is also based on the Importance Performance Matrix (IPM) in selecting the freight forwarders. This study's results rank seven freight forwarders of heavy equipment exports into four different quadrants and recommend the most suitable one for each destination country.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ilham Hernawan
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini membahas kepuasan perusahaan freight forwarder sebagai salah satu pengguna jasa terhadap pelayanan di pelabuhan Tanjung Priok, serta mengidentifikasi atribut-atribut pelayanan di pelabuhan dengan menggunakan dimensi pelayanan Zeitahml-Parasuraman yaitu dimensi reliability, responsiveness, assurance, empaty dan tangible. Kemudian didapatkan prioritas pelayanan di pelabuhan yang harus diperbaiki dengan menggunakan Importance Performance Analysis (IPA) dan metode Potential Gain in Customer Value (PGCV). Berdasarkan penelitian ini, didapatkan tujuh atribut prioritas perbaikan yaitu lapangan parkir untuk truk petikemas, lapangan penumpukan petikemas, pelayanan yang cepat tanggap,tingkat kerusakan kargo, tata ruang pelabuhan, pelayanan operator bongkar muat, dan akses jalan.
ABSTRACT
In this study discusses the freight forwarder company?s satisfaction as one of the service users at Port of Tanjung Priok, and identify the attributes of service at the port by using the Zeitahml-Parasuraman?s service dimensions are reliability, responsiveness, assurance, empaty and tangible. And then it gets the priority service at the port to be fixed by using the Importance Performance Analysis (IPA) and Potential Gain in Customer Value (PGCV) method. Based on this study, we get seven attributes with importance to be fixed are the parking lot for truck container, container stacking area, fast service response, Level of damage to cargo,the port layout, Stevedoring and cargodoring service, and access roads.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42749
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Dwi Puteri
Abstrak :
Manajemen transportasi memainkan peran penting bagi perusahaan ekspedisi karena mengatur aliran barang dan informasi dari menerima permintaan hingga barang diterima. Tujuan penelitian ini adalah mengurangi keterlambatan pengiriman barang oleh perusahaan ekspedisi yang melebihi durasi kirim. Penelitian ini menghasilkan empat rancangan proses baru dari usulan perbaikan yang dikembangkan dengan metode rekayasa ulang proses bisnis untuk mencapai perbaikan yang signifikan. IDEF0 digunakan untuk memetakan dan menganalisis proses dengan fungsi ICOM. Hasil simulasi dengan Igrafx menunjukkan pengurangan waktu sebesar 32,30 dari 5,3 hari menjadi 3,6 hari sejak pelanggan mengajukan permintaan hingga barang diterima di kota tujuan. ......Transportation management plays an important role for freight forwarder because it ensures the flow of goods and information from shipment order until goods are received by consignee. The objective of this study is to reduce late in shipping goods by freight forwarders. This study resulted in four new process design from proposed dramatic improvement that was developed with BPR method. IDEF0 was used to map and analyze process through ICOM functions. Simulation results with Igrafx showed a decreased time up to 32.30 from 5.3 days to 3.6 days since shipment order is received until goods are received in destination city.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S66297
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library