Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Edmund Harold Syahrial
Abstrak :
PT. Ultra Jaya Milk & Trading Company adalah perusahaan yang bergerak di bisnis produk makanan dan minuman telah berdiri sejak tahun 197I. Telah mendistribusikan produk-produknya ke hampir seluruh daerah di Indonesia. Selama ini secara garis besar PT. Ultra Jaya Milk & Trading Company memiliki dua macam sistem distribusi yang digunakan untuk menjangkau konsumennya, yakni sistem distribusi dengan menggunakan perwakilan untuk pemasaran di 5 (lima) kota besar di pulau Jawa dan sistem distribusi dengan menggunakan Agen (Independet Distributor) untuk daerah pemasaran di luar pulau Jawa. Di mana sampai saat ini tercatat ada 50 Agen (Independent Distributor) yang dimiliki oleh PT. Ultra Jaya Milk & Trading Company, sedangkan untuk perwakilan jumlahnya ada 5 (lima). Tingkat penjualan sistem distribusi dengan menggunakan perwakilan lebih rendah jika dibandingkan dengan tingkat Agen., Hai ini mengakibatkan timbulnya permasalahan utama yakni bagaimanakah seharusriya PT. Ultra Jaya mendistribusikan produk UHT nya apakah lewat sisteni distribusi pehvakilan ataukah dengan menggubakan agen. Mengingat pulau Jawa pada dasarnya merupakan pasar yang sangat potensial tentunya ketidakmampuan perwakilan untuk memberikan performa terbaik akan sangat menghambat kemajuan PT. Ultra Jaya di kemudian hari. Oleh karena itu pembahasan di daiam karya akhir ini ditekankan pada strategi distribusi PT. Ultra Jaya di pulau Jawa agar dapat memberikan performa yang lebih baik di masa yang akan datang. Strategi distribusi dengan penekanan pada perluasan coverage dan penggunaan sistem distribusi yang paling efisien pada wilayah pemasaran yang selama ini dikelola oleh perwakilan di pilih sebagai alternatif untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh PT. Ultra Jaya.
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T18459
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Made Pradnya Swari
Abstrak :
Purpose: This study examines the influence of host country’s national culture and innovation level on choice of entry mode in the context of the internationalization of plant-based food companies. Design/methodology/approach: A quantitative study was performed using data collected from Hofstede's dimensions, and UNESCO Institute of Statistics, and mode of entry, were controlled by both country-level and firm-level variables, then assessed with logistic regression. Findings: It is found that the more individualistic a culture is, the more likely plant-based food firms enter the country with higher degree of control entry mode, which is equity-based mode, whereas uncertainty avoiding culture and R&D expenditures for food innovation was not observed significant in influencing entry mode choice by plant-based food companies. Research Limitations: Due to unavailability of food innovation index per country, firm-specific variables such as R&D intensity, were unable to be included in the equation. Future research should seek the influence of the country ability in green innovation and R&D investment towards the internationalization strategy for green companies. Practical Implications: This study provides new insights of entry modes, as it explores the relationship between national culture and innovation level in the expansion of plant-based food companies, representing the emerging food innovations in the agricultural industry. ......Tujuan: Studi ini menguji pengaruh budaya nasional negara tuan rumah dan tingkat inovasi terhadap pilihan mode masuk dalam konteks internasionalisasi perusahaan makanan berbasis tumbuhan. Desain/metodologi/pendekatan: Studi kuantitatif dilakukan dengan menggunakan data yang dikumpulkan dari dimensi-dimensi Hofstede dan Institut Statistik UNESCO, serta mode masuk yang dikendalikan oleh variabel tingkat negara dan tingkat perusahaan, kemudian dievaluasi dengan regresi logistik. Temuan: Ditemukan bahwa semakin individualistik budaya suatu negara, semakin mungkin perusahaan makanan berbasis tumbuhan memasuki negara dengan mode masuk yang memiliki tingkat kontrol yang lebih tinggi, yaitu mode berbasis ekuitas, sedangkan budaya menghindari ketidakpastian dan pengeluaran R&D untuk inovasi makanan tidak teramati secara signifikan mempengaruhi pilihan mode masuk oleh perusahaan makanan berbasis tumbuhan. Batasan Penelitian: Karena tidak tersedianya indeks inovasi makanan per negara, variabel spesifik perusahaan seperti intensitas R&D tidak dapat dimasukkan dalam persamaan. Penelitian masa depan harus mencari pengaruh kemampuan negara dalam inovasi hijau dan investasi R&D terhadap strategi internasionalisasi perusahaan hijau. Implikasi Praktis: Studi ini memberikan wawasan baru mengenai mode masuk, karena mengeksplorasi hubungan antara budaya nasional dan tingkat inovasi dalam ekspansi perusahaan makanan berbasis tumbuhan, yang mewakili inovasi makanan yang sedang berkembang dalam industri pertanian.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library