Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 44 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pattiata, Buang C.
Abstrak :
Struktur interior pesawat terbang pada umumnya terbuat dari komposit fenolik dengan penguat serat galas (Fibreglass Reinforced Phenolic Composite - FRPC). Material komposit fenolik dipillih karena resin ini memenuhi persyaratan Fire dan Toxicity Requirement untuk material interior pesawat terbang. Material ini diperoleh dari industri material komposit dalam bentuk preimpregnated. Material preimpregnated ini memiliki kekurangan dalam hal penyimpanan dan umur material. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan material pengganti yang dapat mengeliminasi masalah penyimpanan dan umur material. Material itu adalah material paduan antara silika dan fenolik dengan metoda polimerisai in situ. Material paduan antara silika dan fenolik dipilih, karena material ini merupakan material dengan bahan dasar fenolik sehingga memenuhi persayaratan Fire dan Toxicity Requirement. Metoda polimerisai in situ digunakan, karena dengan metoda ini dihasilkan material dengan karakteristik gabungan kedua material paduannya. Penelitian dibatasi pada preparasi dan karakteristik mekanik material. Material paduan silika-fenolik terbuat dari resin fenolik dan silika precursor tetraetilortosilika (TEOS). Variabel-variabel yang akan diteliti adalah kandungan silika dan temperatur curing. Kandungan silika divariasikan antara 0 dan 15 persen berat. Temperatur curing yang digunakan adalah 100 dan 110 °C. Dalam penelitian ini dilakukan dua jenis uji mekanik yaitu: uji bending tiga tumpuan dan uji kekerasan Rockwell. Di samping itu juga dilakukan analisa struktur mikro. Material paduan silika-fenolik ini menunjukkan peningkatan dalam kekuatan putus dan regangan putus, tetapi mengalami penurunan modulus elastisitas dan kekerasan. Kekuatan putus tertinggi dicapai pada material dengan kandungan silika 5 persen berat dan temperature curing 110 °C, yaitu sebesar 64,4 MPa. Regangan putusmeningkat dari 1,3% menjadi 2,7%. Variasi temperatur curing dan kandungan silika tidak berpengaruh terhadap peningkatan regangan putus ini. Modulus elastisitas material mengalami penurunan dari 34,0 MPa menjadi 15,5 MPa. Modulus elastisitas terendah ini dimiliki oleh material dengan kandungan silika 15 persen berat, temperatur curing 100°C. Kekerasan Rockwell material menurun dari 45 skala Rockwell menjadi 15 skala Rockwell untuk material dengan kandungan silika 15 persen berat dan temperatur curing 100 °C. ......Most of Aircraft Interior Structure use Fiberglass Reinforced Phenolic Composite (FRPC) materials. The phenolic resin is used because it complies the Fire and Toxicity requirement for Aircraft Interior structure material. This material, which is supplied as a pre-impregnated material has disadvantages, mostly, in storing and its lifetime. It is to find a new material to substitute the FRPC, which eliminates the stored and lifetime problems. The aim of this research is to find a material that can substitute the FRPC. The material is silica-phenolic hybrid material prepared by in situ polymerization. This material is chosen because it is a phenolic base material and the improvement of its mechanical properties. The research is limited in the preparation and mechanical properties of the silica-phenolic resin hybrid material. The silica-phenolic hybrid material in this research is prepared from phenolic resin and tetraethylorthosilicate (TEOS) silica precursor. Variables to be investigated are silica content and curing temperature. The silica content ranges from 0 to 15 wt%, the curing temperatures are 100 and 110 °C. Two mechanical tests are done. They are three-point bending test and Rockwell hardness test. In addition, a microstructure analysis is also done. The hybrid material shows improvement both in strength and elongation at break. However, the modulus of elasticity and hardness is decreased. The highest strength is achieved by material with 5 wt% silica content and curing temperature of 110 °C. The highest strength is 64.4 MPa- The strain is also increases, from 1.3% to 2.7%. The variation of curing temperature and silica content do not affect this strain increment. The modulus of elasticity decreases from 34.0 MPa to 15.5 MPa for material with silica content of 15 wt% and curing temperature of 100 °C. The Rockwell hardness also decreases from 45 Rockwell to 15 Rockwell for material with silica content of 15 wt% and curing temperature of 100 °C.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bianca Priscilia
Abstrak :
Penyakit ikan mengkhawatirkan para pembudidaya karena dapat menurunkan kualitas ikan dan ikan meningkatkan kematian ikan. Penyakit pada ikan bisa disebabkan oleh infeksi bakteri dan stres oksidatif yang disebabkan oleh kontaminan di lingkungan. Senyawa dari tumbuhan seperti polifenol yang memiliki aktivitas antioksidan sekaligus antibakteri Patogen ikan sangat diminati sebagai pilihan alternatif untuk mengobati kedua penyakit tersebut. Berdasarkan penelitian sebelumnya, ekstrak metanol daun Kjellbergiodendron celebicum (Coord.) Merr. terbukti mengandung senyawa polifenol. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antioksidan dan antibakteri ekstrak etanol daun 70% Kjellbergiodendron celebicum (Coord.) Merr. yang diekstraksi menggunakan 2 metode berbeda yaitu maserasi dan UAE untuk membandingkan hasil tes, sekaligus mengerjakan penentuan kandungan fenolik total. Uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan menggunakan metode tersebut DPPH dan FRAP, serta dilakukan uji antibakteri terhadap 3 bakteri patogen pada ikan, yaitu Aeromonas hydrophila, Edwardsiella ictaluri, dan Flavobacterium columnare menggunakan metode difusi cakram kertas dan mikrodilusi. Penentuan kandungan fenolik total dilakukan dengan menggunakan metode Folin-Ciocalteu dan kadar fenol yang diekspresikan dalam EAG (Setara Asam Galat). Uji aktivitas antioksidan metode DPPH menunjukkan IC50 ekstrak dari metode maserasi 11,48 μg / mL dan 9,82 μg / mL dari UAE. Metode Nilai FRAP FeEAC ekstrak hasil maserasi 1,581,6 μmol / g dan ekstrak dari UAE sebesar 1.661,3 μmol / gr. Dalam metode difusi cakram kertas, diameter area hambat Ekstrak dari metode maserasi adalah 14 mm pada Aeromonas hydrophila, 9,7 mm pada Edwardsiella ictaluri, dan 13,3 mm di Flavobacterium columnare, sedangkan pada Metode UAE 17,3 mm di Aeromonas hydrophila, di Edwardsiella ictaluri dari 10,7 mm dan 13,8 mm di kolom Flavobacterium. Dalam metode mikrodilusi, ekstrak menunjukkan penghambatan pertumbuhan bakteri pada ketiga bakteri tersebut patogen dengan MIC sebesar 781,25 µg / mL untuk diekstrak dari metode maserasi dan 390,6 μg / mL untuk ekstrak dari UAE. Dalam menentukan kandungan fenolik total dari ekstrak yang dimaserasi mengandung ekstrak 224,84 mgEAG / gr sedangkan ekstrak UEA mengandung 319,36 Ekstrak mgEAG / gr. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun 70% Kjellbergiodendron celebicum (Coord.) Merr. memiliki aktivitas antioksidan dan antibakteri, dan ekstrak dari metode UAE memberikan aktivitas yang lebih baik dibandingkan dengan metode maserasi. ......Fish disease worries farmers because it can reduce fish quality and fish increases fish mortality. Diseases in fish can be caused by bacterial infections and oxidative stress caused by contaminants in the environment. Compounds from plants such as polyphenols which have antioxidant and antibacterial activity. Fish pathogens are in great demand as an alternative option for treating both diseases. Based on previous research, the methanol extract of the leaves of Kjellbergiodendron celebicum (Coord.) Merr. proven to contain polyphenol compounds. This study aims to test the antioxidant and antibacterial activity of the ethanol extract of leaves 70% Kjellbergiodendron celebicum (Coord.) Merr. which was extracted using 2 methods different namely maceration and UAE to compare test results, as well as to determine the total phenolic content. Antioxidant activity tests were carried out using the DPPH and FRAP methods, and antibacterial tests were carried out against 3 pathogenic bacteria in fish, namely Aeromonas hydrophila, Edwardsiella ictaluri, and Flavobacterium columnare using paper disc diffusion and microdilution methods. Determination of the total phenolic content was carried out using the Folin-Ciocalteu method and the phenol content expressed in EAG (Gallic Acid Equivalent). The DPPH antioxidant activity test showed that the IC50 extract from the maceration method was 11.48 μg / mL and 9.82 μg / mL from the UAE. Methods The value of the FRAP FeEAC extract from maceration results was 1.581.6 μmol / g and the extract from the UAE was 1.661.3 μmol / g. In the paper disc diffusion method, the diameter of the inhibitory area of ​​the extract from the maceration method was 14 mm in Aeromonas hydrophila, 9.7 mm in Edwardsiella ictaluri, and 13.3 mm in Flavobacterium columnare, whereas in the UAE method it was 17.3 mm in Aeromonas hydrophila, in Edwardsiella ictaluri from 10.7 mm and 13.8 mm in the Flavobacterium column. In the microdilution method, the extract showed inhibition of bacterial growth in the three pathogenic bacteria with an MIC of 781.25 µg / mL for extracting from the maceration method and 390.6 µg / mL for the extract from the UAE. In determining the total phenolic content of the macerated extract contained 224.84 mgEAG / gr extract while UEA extract contained 319.36 mgEAG / gr extract. From the research results, it can be concluded that the ethanol extract of the leaves of 70% Kjellbergiodendron celebicum (Coord.) Merr. has antioxidant and antibacterial activity, and the extract from the UAE method provides better activity compared to the maceration method.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arnia Putri Pratama
Abstrak :
ZSM-5 (Zeolite Socony Mobil-5) merupakan salah satu tipe zeolit yang memiliki framework MFI dan banyak digunakan dalam industri sebagai katalis heterogen. ZSM-5 dalam penelitian ini disintesis dari bahan kimia sintetik pro analis dan mineral alam. Sintesis dari bahan aluminasilikat alam telah dilakukan menggunakan kaolin alam Bangka Belitung (kaolin) sebagai sumber silika dan zeolit alam Bayat Klaten (ZAB) sebagai sumber alumina dan silika. Pre-treatment pada mineral alam diperlukan melalui proses aktivasi, pemurnian, dan kalsinasi. Pada penelitian ini ZSM-5 digunakan secara murni sebagai zeolit dan juga ditambahkan impregnasi oksida logam CuO dan NiO, dilengkapi dengan karakterisasi katalis dengan FTIR, XRD, SEM-EDX, BET. Lignin yang digunakan pada penelitian ini diperoleh dari limbah biomassa kayu yang direaksikan dengan asam hingga terbentuk endapan yang mengandung lignin sebesar 61.07%. Reaksi konversi lignin menghasilkan senyawa aromatik seperti fenol dan vanilin yang merupakan bahan kimia bernilai tambah dan memiliki kegunaan yang baik dibidang industri. Reaksi pada endapan lignin dengan beberapa variasi kondisi seperti jenis katalis yaitu ZSM-5, CuO/ZSM-5 dan NiO/ZSM-5 dan suhu reaksi untuk mengetahui kondisi optimum terbentuknya % yield produk yang paling baik. Disimpulkan bahwa sintesis ZSM-5 menggunakan aluminasilika alam sebagai sumber silika dan alumina cukup berhasil karna menghasilkan produk katalisis yang mendekati hasil ZSM-5 yang disintesis dari bahan sintetik kimia pro-analis. Hasil uji katalitik depolimerisasi menunjukkan bahwa katalis dengan material ZSM-5 yang termodifikasi CuO dan NiO memiliki persen yield yang lebih tinggi dibandingkan dengan katalis tanpa modifikasi. Namun, setiap katalis memiliki persen yield yang lebih tinggi terhadap produk tanpa katalis.
ZSM-5 (Zeolite Socony Mobil-5) is a type of MFI framework zeolite and is widely used in industry as heterogeneous catalyst. In this work, synthesis of hierarchical ZSM-5 zeolite using natural sources and synthetic chemical analysts sources. Natural sources has been carried out using Bangka Belitung natural kaolin (kaolin) as a source of silica Bayat Klaten natural zeolite (ZAB) as a source of alumina and silica. Pretreatment on kaolin and ZAB were needed through the process of activation, purification, and calcination. In this study, hierarchical ZSM-5 was used purely as zeolite and the impregnation of CuO and NiO metal oxides were also added respectively. All catalysts then were characterized using XRD, FTIR, BET and SEM-EDX. Lignin was obtained from wood biomass waste reacted with acid to form isolated lignin of 61.07%. The lignin conversion reaction produces aromatic compounds of phenolic groups such as phenol and vanillin as value-added chemicals. Reaction on isolated lignin with variation of conditions such as hierarchical ZSM-5, CuO/ZSM-5 and NiO/ZSM-5 and the reaction temperature to determine the optimum conditions for the formation of the best % yield product. To conclude, synthesis of ZSM-5 zeolite using natural aluminasilicates as alumina and silica source is considerably successful because it produces catalysis products that are close to the results of ZSM-5 synthesized from synthetic chemical pro-analysts. Depolymerization catalytic test results showed that the catalyst with ZSM-5 material modified with CuO and NiO had a higher percent yield compared to the catalyst without modification. However, each catalyst has a higher percent yield on products without catalysts.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
T54595
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syarifah Ninatirta Ayu
Abstrak :
ABSTRAK
Pencemaran air oleh senyawa-senyawa fenolik (fenol dan turunannya) memberikan dampak yang buruk bagi kehidupan biota perairan, karena fenol merupakan senyawa yang sangat berbahaya dan bersifat racun terhadap organisme akuatik. Akibat sifat toksik yang ditimbulkannya itu, maka konsentrasi senyawa fenolik di dalam limbah cair perlu ditekan serendah mungkin sebelum dibuang ke perairan.

Teknik ozonisasi merupakan salah satu cara alternatif yang dipilih untuk melakukan penyisihan senyawa fenolik. Teknik ini menggunakan ozon sebagai oksidatornya karena ozon merupakan oksidator yang sangat kuat dan bersifat reaktif di dalam air. Ozon yang digunakan pada penelitian ini dihasilkan dari ozonator yang bekerja pada tegangan 12 - 16 kilovolt dan tekanan atmosferik.

Selain menggunakan teknik ozonisasi, dalam penelitian ini juga menggunakan radiasi lampu UV-C (λ= 254 nm) yang diletakkan di dalam kolam aerasi injeksi berganda untuk mengetahui sejauh mana penyisihan senyawa fenolik yang dapat dilakukan jika menggabungkan ozonator dengan Iampu UV-C tersebut.

Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa ozonator menghasilkan ozon sebesar 0.6745 gram/jam dengan udara sebagai umpan pada laju alir umpan 600 L/jam dengan suhu kerja ozonator sekitar 26-30°C dan tekanan atmosferik.

Di samping itu, oksidasi senyawa fenol dan 4-klorofenol oleh ozon dan sinar lampu UV-C yang dilakukan dalam suatu kolam aerasi dengan injeksi ozon berganda (multi injection ozonation rank, MIOT), memberikan informasi awal yang menarik bahwa penyisihan senyawa fenol dengan ozon dan UV-C akan memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan ssnyawa 4-klorofenol, Pada Senyawa fenol 10 ppm, besar penyisihannya sekitar 86.5106%, dan pada fenol 20 ppm diperoleh hasil sekitar 87.1744%. Sedangkan pada senyawa 4-klorofenol yang mengandung 10 ppm diperoleh besar penyisihan hanya sekitar 74.6346% dan pada 20 ppm besar penyisiharmya adalah 79,0366%.
2001
S49160
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Femilia Putri Mayranti
Abstrak :
ABSTRAK Sistem prediksi berbasis citra VNIR mampu untuk memprediksi parameter tertentu pada suatu objek. Parameter seperti kadar fenolik dari daun bisbul dapat diprediksi dengan sistem prediksi berbasis citra VNIR. Citra VNIR daun bisbul diakuisisi menggunakan kamera hiperspektral dengan rentang 400 hingga 1000 nm. Model regresi yang digunakan pada sistem prediksi ini meliputi Support Vector Regression (SVR), Partial Least Square Regression (PLSR), serta Decision Tree Regression (DTR). Dari ketiga model tersebut didapatkan nilai error yang menunjukkan performa sistem prediksi yang dibuat. Error berupa koefisien determinasi (R2) dan Root Mean Square Error (RMSE). Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,95 (SVR); 0,91 (PLSR); dan 0,90 (DTR). Serta untuk RMSE sebesar 2,66 (SVR). 3,60 (PLSR), dan 3,90 (DTR). Berdasarkan hasil koefisien korelasi dari ketiga model tersebut, dapat disampaikan bahwa kadar fenolik dari daun bisbul dapat diprediksi dengan menggunakan model SVR untuk performa yang baik dan menggunakan parameter fungsi kernel polinomial orde 3. Nilai prediksi kadar fenolik rata-rata dari ketiga model sebesar 32,72 GAE(µg/mg) untuk DTR; 32,46 GAE(µg/mg) untuk PLSR; dan 32,27 GAE(µg/mg) untuk SVR.
ABSTRACT Prediction systems based on VNIR images are able to predict certain parameters on an object. Parameters such as the phenolic content of Diospyros discolor Willd leaf can be predicted by this system. VNIR images of Diospyros discolor Willd leaf acquired using a hyperspectral camera with a range of 400 to 1000 nm. The regression model to predict the content used Support Vector Regression (SVR), Partial Least Square Regression (PLSR), and Decision Tree Regression (DTR). Based on three models, an error value is obtained that indicates the performance of the predictive system. The error value such as coefficient correlation (R) and Root Mean Square Error (RMSE). The value of R from the models are 0,95 (SVR); 0,91 (PLSR), and 0,90 (DTR). The value of RMSE from the models are 2,66 (SVR). 3,60 (PLSR), and 3,90 (DTR). Value of predicted total phenolic content from the models are 32,72 GAE(µg/mg) for DTR; 32,46 GAE(µg/mg) for PLSR; dan 32,27 GAE(µg/mg) for SVR. Based on the coefficient correlation, phenolic content can be predicted using SVR model for best result with kernel function polynomial 3 order.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fayola Fedoria
Abstrak :
Penggunaan antioksidan alami sebagai penyerap radikal bebas diperkirakan akan terus meningkat terutama dengan adanya peningkatan permintaan global pada industri kesehatan, farmasi, cat, dan pelapisan. Lignin dari biomassa lignoselulosa tandan kosong kelapa sawit (TKKS) akan melalui hidrogenolisis pada kondisi operasi optimum hingga dapat menghasilkan senyawa fenolik sebagai antioksidan alami. Pra perlakuan TKKS menggunakan NaOH dilanjutkan dengan isolasi lignin teknis menggunakan HCl. Lignin yang diperoleh kemudian dihidrogenolisis menggunakan katalis Pd/C dan deep eutectic solvent choline chloride/ethylene glycol dengan dilakukan variasi rasio katalis dengan lignin (1:5, 1:7,5, 1:10 b/b), rasio lignin dengan DES (1:10, 1:20, 1:30 b/v), serta waktu reaksi (1, 3, 5, 7, 9 menit) yang akan diamati kontribusinya terhadap derajat depolimerisasi, yield bio-oil, karakterisasi kandungan senyawa, total kandungan fenolik, dan aktivitas antioksidan. Penelitian ini menemukan bahwa derajat depolimerisasi dan yield bio-oil terbaik bernilai 44,8% dan 31,0%. Berdasarkan nilai total kandungan fenolik, kondisi operasi optimum adalah 1:10 (b/b), 1:10 (b/v), dan 7 menit. Berdasarkan nilai aktivitas antioksidan, kondisi operasi optimum adalah 1:5 (b/b), 1:20 (b/v), dan 3 menit. Berdasarkan nilai yield bio-oil, kondisi operasi optimum adalah 1:10 (b/b), 1:30 (b/v), dan 9 menit. Berdasarkan analisis kandungan senyawa, sampel terbaik memiliki 4 senyawa kumarin dan lignanoid serta 2 senyawa fenol. ......The use of natural antioxidants as free radical scavengers is expected to increase continuously especially with the increasing global demand in the health, pharmacy, paint, and coating industries. Lignin from oil palm empty fruit bunches (OPEFB) lignocellulosic biomass will undergo hydrogenolysis at optimum operating conditions to produce phenolic compounds as natural antioxidants. The pre-treatment of OPEFB using NaOH is followed by technical lignin isolation using HCl. The lignin obtained is then hydrogenolyzed using Pd/C catalyst and deep eutectic solvent choline chloride/ethylene glycol by varying the ratio of catalyst to lignin (1:5, 1:7,5, 1:10 w/w), the ratio of lignin to DES (1 :10, 1:20, 1:30 w/v), as well as reaction time (1, 3, 5, 7, 9 minutes) which will be observed for their contribution to the degree of depolymerization, bio-oil yield, the characterization of compounds contained, the total phenolic content, and the antioxidant activity. This study found that the best degree of depolymerization and bio-oil yield was 44,8% and 31,0%. Based on the total phenolic content value, the optimum operating conditions are 1:10 (w/w), 1:10 (w/v), and 7 minutes. Based on the antioxidant activity value, the optimum operating conditions are 1:5 (w/w), 1:20 (w/v), and 3 minutes. Based on the bio-oil yield value, the optimum operating conditions are 1:10 (w/w), 1:30 (w/v), and 9 minutes. Based on the compounds analysis, the best sample had 4 coumarin and lignanoid compounds and 2 phenol compounds.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Muhammad Ali
Abstrak :
Citra hiperspektral memiliki informasi dalam rentang spektrum yang luas melebihi rentang spektrum yang ada pada citra RGB sebagai citra yang umum digunakan sehari-hari saat ini. Informasi tersebut dapat dimanfaatkan dalam berbagai macam bidang; salah satunya adalah pengukuran kadar tertentu dalam suatu objek. Namun, kamera hiperspektral sebagai alat akuisisi citra memiliki kekurangan yaitu harganya yang mahal, tidak mudah dioperasikan, ukuran hasil citra yang besar, serta memerlukan teknik dan perangkat khusus saat mengakuisisi citra. Hal tersebut berbeda dengan kamera RGB yang memiliki harga yang jauh lebih murah, hasil citra berukuran kecil, serta mudah dioperasikan. Penelitian ini melakukan implementasi sistem rekonstruksi citra hiperspektral dari citra RGB berbasis convolutional neural network ResNet pada sistem prediksi kadar fenolik daun bisbul. Terdapat proses rekonstruksi citra hiperspektral dengan target jumlah bands sebanyak 224 pada rentang panjang gelombang 400 sampai 1000 nm. Penelitian ini menggunakan algoritma model ResNet untuk model rekonstruksi citra, serta algoritma model XGBoost untuk model prediksi kadar. Performa model yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah RMSE sebesar 0,1129 dan MRAE sebesar 0,3187 untuk model rekonstruksi citra, serta RMSE sebesar 0,5798 dan MRAE sebesar 0,1431 untuk model prediksi kadar. Citra hiperspektral hasil rekonstruksi mampu menghasilkan pola spectral signature yang serupa dengan citra hiperspektral asli. ......Hyperspectral images have much information within their large spectrum area; larger than RGB images which are used daily nowadays. The information can be used in many applications; one of them is content measurement of an object. However, hyperspectral cameras as an image acquisition instrument have disadvantages, such as high cost, not easy to operate, large image results, and require additional equipment in its image acquisition. This is different from RGB cameras which have cheaper price, smaller in image size, and easier to operate. This study implemented a hyperspectral image reconstruction system from RGB images based on the ResNet convolutional neural network on the velvet apple leaf’s phenolic content prediction system. This study reconstructs hyperspectral images with a total target of 224 bands in the wavelength range of 400 to 1000 nm. This study uses the ResNet model algorithm for the image reconstruction model, and the XGBoost model algorithm for the content prediction. The performance of the model produced in this study is RMSE of 0.1129 and MRAE of 0.3187 for the image reconstruction model, as well as RMSE of 0.5798 and MRAE of 0.1431 for the content prediction model. The reconstructed hyperspectral image can produce the same spectral signature pattern as the original hyperspectral image.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bella Clarissa Sunantha
Abstrak :
World Health Organization (WHO) menyebutkan penyakit Coronavirus (Covid-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2. Daun sambung nyawa (Gynura procumbens L.) merupakan tanaman obat yang telah terbukti memiliki aktivitas antioksidan tinggi yang memiliki kemampuan untuk menghindari radikal bebas dan konstituen fenolik utamanya telah diidentifikasi yaitu asam p-hidroksinamat, asam p-hidroksibenzoat, dan kuersetin. Penelitian ini mengkaji pengaruh suhu, pelarut, dan waktu ekstraksi daun sambung nyawa terhadap kadar senyawa fenolik dan flavonoid, memperoleh besaran interaksi zat aktif esktrak daun sambung nyawa dengan protein yang mempengaruhi sistem imun, serta memperoleh dosis esktrak terbaik pada setiap konsumsinya. Metode ekstraksi yang digunakan adalah metode maserasi kinetik dengan memvariasikan pelarut, waktu, dan suhu. Penentuan kadar senyawa dilakukan menggunakan metode Folin-Ciocalteu untuk senyawa fenolik dan alumunium klorida untuk senyawa flavonoid. Kandungan fenolik dan flavonoid tertinggi diperoleh menggunakan pelarut etanol 96%  pada suhu 40oC selama 30 menit sebesar 0,855 mg GAE/mL dan 0.507 mG QE/mL. Selanjutnya, pada uji in silico memperlihatkan hasil interaksi inhibisi zat aktif daun sambung nyawa (Gallic Acid dan Etil-p-metoksisinamat (EPMS)) terhadap protein target (IL-1, TNF- , dan IL-6) yang mempengaruhi sistem imun. Berdasarkan penelitian molecular docking, didapatkan hasil berupa interaksi inhibisi zat aktif daun sambung nyawa dan obat standar (Imboost) terhadap protein menggunakan program Molecular Operating Environment (MOE) 2014.09. Bukti interaksi yang didapatkan akan berupa energi ikatan bebas dan kosntanta inhibisi yang kemudian akan digunakan pada pemodelan reaksi enzimatik inhibisi kompeittif. Pada pemodelan ini, didapatkan perkiraan efektivitas daun sambung nyawa pada setiap konsumsinya. ......World Health Organization (WHO) stated that Coronavirus disease (COVID-19) is an infectious disease caused by the SARS-CoV-2 virus. Longevity spinach leaf (Gynura procumbens L.) is a medicinal plant that has been shown to have high antioxidant activity which has the ability to scavenge free radicals and its main phenolic constituents have been identified, namely p-hydroxynamic acid, p-hydroxybenzoic acid, and quercetin. This study examines the effect of temperature, solvent, and extraction time of longevity spinach leaves on the levels of phenolic and flavonoid compounds, obtaining the magnitude of the interaction of the active substances of longevity spinach leaf extract with proteins that affect the immune system, and obtaining the best dose of protein inhibition. The extraction method used is the kinetic maceration method by varying the solvent, time, and temperature. Determining the levels of compounds was carried out using the Folin-Ciocalteu method for phenolic compounds and chloride chloride for flavonoid compounds. The highest phenolic and flavonoid content was obtained using 96% ethanol solvent at a temperature of 40oC for 30 minutes for 0,855 mg GAE/mL and 0,507 mG QE/mL.  Furthermore, in the in silico test the results of the inhibition of life-sustaining active substances (Gallic Acids and Ethyl-p-methoxycinnamate) interacting with target proteins (IL-1, TNF- , dan IL-6) that affect the immune system. Based on molecular docking research, the results obtained the interaction of the active substances of longevity spinach leaf on protein using the Molecular Operating Environment (MOE) 2014.09 program. The evidence of the interaction obtained is free energy bond and inhibition constants which will then be used in non-competitive inhibitory enzymatic reactions modeling. In this modeling, we estimate the effectiveness of herbal medicine for each consumption.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maulana Farhan Burhand
Abstrak :
Biaya operasional kapal sangat ditentukan oleh konsumsi bahan bakar yang digunakan selama pelayaran. Meningkatnya laju konsumsi bahan bakar salah satunya dipengaruhi oleh biofouling. Biofouling menyebabkan bertambahnya berat kapal dan hambatan total dari kapal sehingga berdampak pada laju peningkatan konsumsi bahan bakar. Minyak kulit biji mete (Anacardium occidentale) adalah produk alam yang memiliki kadar fenolik berfungsi sebagai racun dan juga memiliki sifat licin yang berfungsi untuk menghambat penempelan fouling. Pada penelitian ini digunakan 2 buah eksperimen yang ditujukan untuk mengetahui kemampuan yang dimiliki minyak kulit biji mete terhadap biofouling. Uji statis dilakukan untuk melihat interaksi senyawa fenolik terhadap biofouling, sedangkan uji aliran dalam pipa dilakukan untuk melihat sifat licin yang dimiliki oleh minyak kulit biji mete. Pada pengujian ini, senyawa fenolik masih belum menunjukkan hasil yang signifikan dibandingkan dengan cat besi, sementara itu sifat licin yang dimiliki CNSL menunjukkan kemampuan yang positif. Penelitian ini masih memerlukan pengembangan karena material alam berupa minyak kulit biji mete menunjukkan prospek yang cerah di masa mendatang. ......Operational costs of Ship is depending on the volume of fuel consumption used when they operate. One of several reasons that make rate of fuel consumption increases is influenced by biofouling. Biofouling not only makes the overall weight of ship increases but also increasing total of resistance of ship then impacted on the rate of fuel consumption. Cashew nut shell liquid (Anacardium occidentale) is natural product which has fenolic content. Fenolic content means that useful to prevent biofouling attach as a toxic. In the other side, CNSL has another characteristic as slippery that can be useful to reduce probability of biofouling attaching into the lowest level. This research conducting 2 experiment to explore the ability of Cashew nut shell liquid against biofouling. Static test conducted to see interaction between fenolic compound and biofouling, meanwhile internal flow pipe test conducted to see the characteristic of slippery of CNSL. In this experiment, fenolic compound hasn’t show the good result yet comparing to the control paint. In the other hand, the characteristic of slippery showed their ability in positive ways. At the end, this experiment was still preliminary and need more development because of CNSL shows good prospect for the future.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mayang Listyaningdyah
Abstrak :
Secang (Caesalpinia sappan L) merupakan tumbuhan berkhasiat yang banyak ditemukan dibeberapa Negara di Asia bermanfaat untuk mengobati beberapa penyakit seperti diare, tuberkulosis, disentri, sipilis, radang mata dan obat kumur. Di jawa Tengah dan Bali, kayu Secang digunakan sebagai sirup dan minuman teh, atau ??teh cang??. Di Cina, kayu Secang digunakan sebagai obat-obatan tradisional Cina seperti analgesik dan antiinflammatori. Senyawa yang terkandung dalam kayu secang antara lain golongan flavonoid yang punya gugus fenolik yang berpotensi sebagai antioksidan. Penelitian ini dilakukan untuk mengisolasi dan mengetahui kandungan senyawa kimia hati kayu Secang (Caesalpinia sappan) serta uji terhadap aktivitas antioksidan dengan metode DPPH. Penelitian dilakukan dengan merendam sampel hati kayu secang dengan pelarut metanol. Pemisahan sampel dilakukan dengan ekstraksi menggunakan metanol- air dan etil asetat. Pemisahan komponen dari fraksi etil asetat dilakukan dengan kromatografi kolom. Hasil fraksinya diuji KLT menggunakan pengembang kloroform : metanol (9:1). Fraksi yang hasil uji KLT-nya mempunyai spot yang dominan yang diambil dan diperlakukan selanjutnya, sehingga didapat dua komponen. Komponen A direkristalisasi sehingga didapat satu spot, kristal yang terbentuk berwarna kuning sebanyak 78,5 mg. Hasil analisis FT-IR menunjukkan adanya gugus O-H, C=O, -CH2-, C=C. Hasil analisis GC-MS menunjukkan komposisi yang hampir murni, puncak tertinggi pada Rt 15,76 mempunyai BM 272 dan diduga senyawanya adalah demetilsappancalkon. Komponen B direkristalisasi dan didapat kristal berwarna merah sebanyak 265,8 mg. Hasil analisis FT-IR menunjukkan adanya gugus O-H, -CH2-, C=C, C-O. Hasil analisis GC-MS masih terdapat beberapa komponen, puncak pada Rt 15,63 diperkirakan sama dengan Komponen A, puncak pada Rt 18,57 mempunyai BM 286 dan senyawa ini diduga senyawa brazilin. Hasil uji aktivitas antioksidan kedua komponen menunjukkan adanya penurunan absorbansi DPPH pada panjang gelombang, ?? = 515 nm yang mengidentifikasikan bahwa senyawa yang terkandung bersifat antioksidan.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>