Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lokita Mardanti
Abstrak :
Kabupaten Samosir merupakan daerah yang mempunyai berbagai objek wisata, baik itu objek wisata alam, sejarah, maupun budaya. Objek wisata yang paling terkenal dan diunggulkan dalam menarik wisatawan adalah danau toba. Di dalam industri pariwisata Kabupaten Samosir terdapat fasilitas pariwisata yang mendukung kegiatan pariwisata. Fasilitas sekunder dalam pariwisata merupakan faktor yang essensial dalam menunjang pariwisata tersebut, yaitu fasilitas akomodasi, fasilitas makan, dan fasilitas belanja. Dalam kurun waktu tahun 2004 dan 2010 fasilitas tersebut mengalami perkembangan. Perlu diketahui bagaimana perkembangan fasilitas pariwisata yang terjadi di Kabupaten Samosir demi kemajuan industri pariwisata daerah tersebut. Untuk membandingkan perkembangan fasilitas sekunder maka dibagi lagi menjadi tiga daerah, yaitu Daerah Tepian Danau Barat, Daerah Tepian Danau Tengah dan Daerah Tepian Danau Timur, lalu mengkorelasikan peta hasil yang didapat dan dijelaskan secara deskriptif perbandingannya. Secara keseluruhan daerah wisata tepian danau timur merupakan daerah yang berkembang dan paling lengkap fasilitasnya, hal ini karena daerah tersebut memiliki aksesibilitas paling tinggi. ......Samosir District is an area that has many tourist attractions, both natural attractions, history, and culture. The most famous tourist attraction and seeded in attracting tourists is the Lake Toba. In the Samosir Regency’s tourism industry needs tourism facilities to support tourism activities. Secondary facilities in tourism is an essential factor in supporting tourism, the accommodation facilities, dining facilities, and shopping facilities. In the period of 2004 and 2010, the facility experienced growth. It is necessary to know about how the development of tourism facilities that occurred in Samosir regency for the progress of that particular regional tourism industry.To compare the development of secondary facilities will be further divided into three regions, namely the West Lake Region Edge, Edge Region Lakes Region of Central and Eastern shores of the lake, and then correlate the map results obtained and described by descriptive comparison. On the whole tourist area east shore is a growing area and the most complete amenities, this is because the area has the highest accessibility
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S135
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Vasanthi
Abstrak :
Kota Yogyakarta merupakan salah satu daerah tujuan wisata utama Indonesia yang terletak di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kota Yogyakarta memiliki beberapa objek wisata yang banyak menarik kunjungan wisatawan baik wisatawan nusantara maupun wisatawan asing. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui karakteristik serta pola keruangan TBD di Kota Yogyakarta. Dengan menggunakan identifikasi sebaran fasilitas pariwisata dan aksesibilitas Kota Yogyakarta diperoleh empat jenis karakteristik TBD. Pertama adalah TBD yang berbasis kepada sejarah yang terletak di Candi Prambanan, yang kedua adalah TBD yang berbasis budaya yaitu Kraton Yogyakarta, yang ketiga adalah TBD bernuansa belanja yaitu di kawasan Malioboro, dan TBD bernuansa pendidikan yang terletak di Universitas Gadjah Mada. Pola keruangan Tourism Business District (TBD) yang ada di Kota Yogyakarta berbentuk menyebar di sisi timur poros kota Yogyakarta. Hal ini disebabkan tingkat aksesibilitas yang lebih memadai di sebelah timur kota Yogyakarta. ......Yogyakarta city is one of Indonesia's main tourist destination located in Yogyakarta Special Province. Yogyakarta city has several interesting tourist objects that many tourists visit both public and tourists from outside Yogyakarta city itself. The purpose of the research is to identify the characteristics and the spatial pattern of TBD in Yogyakarta City. Using identification of tourism facilities distribution and accesibility of Yogyakarta city, there are four types of characteristics TBD. First is TBD based on the history of which is located in Candi Prambanan, the second is TBD based cultural destination that is in Kraton Yogyakarta, the third is TBD based on shopping destination that is located in Malioboro district, and the fourth type is TBD based on educational destination that is located in Universitass Gadjah MadaThe spatial pattern of TBD that is formed in Yogyakarta city has dispersed pattern that is spreading on the eastern part of the city axis. That is because this part of the city has a more adequate level of accesibility.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42146
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rakha Ramadhan
Abstrak :
Kabupaten Garut adalah salah satu destinasi wisata unggulan di Provinsi Jawa Barat. Salah satu wisata unggulan yang terdapat pada Kabupaten garut adalah wisata air panas yang terdapat pada Kecamatan Tarogong Kaler dan Kecamatan Pasirwangi. Tujuan Penelitian ini adalah mengetahui perkembangan fasilitas pariwisata dan juga faktor apa saja yang mempengaruhinya di Kecamatan Tarogong Kaler, Tarogong Kidul, dan Pasirwangi, Kabupaten Garut pada tahun 1995 dan 2019. Variabel yang ada pada penelitian ini adalah perkembangan fasilitas pariwisata dan juga aksesibilitas yang terdiri dari jenis jalan dan moda transportasi. Analisis yang dilakukan adalah analisis spasial dan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perkembangan fasilitas pariwisata baik fasilitas primer dan juga fasilitas sekunder pada wilayah penelitian. Kecamatan yang memiliki perkembangan tertinggi adalah Kecamatan Tarogong Kaler dan yang terendah adalah Kecamatan Tarogong Kidul. Berdasarkan hasil Cross-Tab, Faktor yang mempengaruhi perkembangan fasilitas pariwisata adalah aksesibilitas terutama jenis jalan. ......Garut Regency is one of leading tourist destinations in West Java Province. One of the leading tourist destination in Garut Regency is hot spring tourism in the Tarogong Kaler District and Pasirwangi District. The purpose of this research is to ascertain the development of tourism facilities and also what factors influence it in the Tarogong Kaler, Tarogong Kidul, and Pasirwangi District, Garut Regency, in 1995 and 2019. The variables in this study are the development of tourism facilities and also accessibility which consist types of road and modes of transportation. The analysis in this research are spatial and descriptive. The result of this research shows that there is a development of tourism facilities, both primary and secondary facilities in the research area. The district that has the highest development is Tarogong Kaler District and the lowest is Tarogong Kidul District. Based on the Cross-Tab, the factors that influence the development of tourism facilities are accessibility especially the type of road.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library