Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Johanes Herlijanto
Abstrak :
Peristiwa Tiananmen adalah suatu gerakan mahasiswa yang terjadi di Lapangan Tiananmen, Beijing, pada pertengahan tahun 1989. Peristiwa ini begitu menarik karena terjadi tanpa dapat diduga oleh para sinolog barat. Oleh karena itu pembahasan dalam tulisan ini akan ditujukan untuk mengungkapkan latar belakang yang mendorong terjadinya peristiwa ini.Bila peristiwa Tiananmen ini ditelusuri, maka terlihat bahwa ada banyak faktor yang menjadi pendorong timbulnya aksi unjuk rasa mahasiswa diBeijing itu. Faktor-faktor tersebut misalnya: keinginan para inte_lektual akan adanya keterbukaan politik, munculnya isu demokrasi di kalangan mahasiswa di Cina, dan adanya faksi-faksi di antara pemerintah Cina, tetapi pada tulisan ini penulis hanya membatasi pembahasan pada satu faktor saja, yaitu faktor sosial ekonomi.Titik tolak pembahasan faktor social ekonomi sebagai faktor pendorong munculnya demonstrasi mahasiswa di Tianannen ini dimulai dengan membahas reformasi ekonomi 1978. Selain membawa hasil yang baik, reformasi ini juga membawa dampak yang negatif bagi kondisi sosial ekonomi di Cina. Dampak negatif dari Reformasi Ekonomi 1978 ini mencapai puncaknya pada sekitar tahun 1988-1989.Hal inilah yang menjadi salah satu pendorong munculnya aksi protes mahasiswa di Lapangan Tiananmen, Beijing, pada tahun 1989.
1996
S13014
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Handi Sapta Mukti
Abstrak :
Terdapatnya wiiayah urban (terbangun) dan rural (belum terbangun) dalam wilayah kota (city) merupakan gejala yang nampak pada kota-kota kolonial di Indonesia. Intensitas aktivitas ekonomi (commercial) akan tinggi pada wilayah-wilayah urban dengan harga tanah tinggi dan akan semakin berkurang intensitasnya ke arah wilayah pinggiran kota. Pertambahan penduduk dan pembangunan yang pesat di DKI Jakarta akan mempengaruhi wilayah di pinggiran kota yang masih belum terbangun. Pengaruh pembangunan dan pertumbuhan penduduk yang pesat di kota Jakarta terhadap wilayah pinggiran kota, terlihat dari semakin banyaknya pemukiman-pemukilnan baru di wilayah tersebut. Lingkup permasalahan: 1) Dimanakah wilayah-wilayah yang bersifat rural, suburban, dan urban di Kecamatan Jatinegara dan Perwakilan Kecamatan Duren Sawit ? 2) Bagaimanakah karakteristik aktivitas ekonomi di Kecamatan Jatinegara dan Perwakilan Kecamatan Duren Sawit tersebut? 3) Adakah hubungan antara karakteristik aktivitas ekonomi dengan wilayah-wilayah yang bersifat rural, suburban, dan urban serta harga tanah?
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1991
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Be Puspita
Abstrak :
Fokus dari penelitian ini adalah untuk meneliti apakah indikator kesehatan bank dan faktor makroekonomi mempengaruhi probabilitas bank default dari model Merton dan bank rating. Penelitian dilakukan pada 29 sampel bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2013 untuk model Merton dan 16 sampel bank terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan diperingkat oleh Pefindo tahun 2013. Variabel independen yang digunakan adalah rasio-rasio yang termasuk dalam permodalan, kualitas aset, likuiditas, rentabilitas, dan kepatuhan bank, serta Produk Domestik Bruto, tingkat inflasi, BI rate, exchange rate. Hasil yang ditemukan adalah tidak ada variabel yang mempengaruhi probabilitas bank default dengan model Merton maupun bank rating. Tetapi secara bersama-sama, Capital Adequacy Ratio dan Loan to Deposit Ratio memiliki nilai R2 sebesar 78.64%. Kemudian penambahan Aset Tetap Terhadap Modal dan Loan to Deposit Ratio dalam model probabilitas bank default dengan bank rating memiliki daya klasifikasi sebesar 93.8%. ......The focus of this study is to investigate the bank?s wellness indicator and macroeconomics factors that take effect to the probability of bank default from KMV Merton andbank rating. Research conducted to 29 listed bank in Indonesia Stock Exchange from 2009 - 2013 for KMV Model research and using 16 listed bank in Indonesia Stock Exchange that ranked by Pefindo in 2013. The research using, capital, asset quality, liquidity, profitability, good governance, Gross Domestisc Product, inflation rate, BI rate, and exchange rate as independend variabel. The result founds that neither from any bank's wellness indicators or macroeconomics affect probability of bank default withKMV Merton and bank rating.But the result showed R2 78.64% when using Capital Adequacy Ratio and Loan to Deposit Ratio to probability of bank default with KMV Merton model and accuracy level 93.8% when using Fixed Asset to Capital and Loan to Deposit Ratio to probability of bank default with bank rating.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ardiansyah
Abstrak :
Penelitan ini bertujuan untuk mencari suatu model estimasi imbal hasil yang sesuai untuk kondisi pasar seperti di Bursa Efek Jakarta. Hal ini menjadi penting mengingat dalam penilaian sekuritas seperti saham dibutuhkan suatu tingkat imbal hasil yang wajar, yang mencerminkan semua risiko yang relevan. Salah satu model estimasi imbal hasil yang diharapkan adalah Arbitrage Pricing Theory (APT). Konsep APT didasari oleh hukum satu harga (the law of one price), yaitu bahwa dua sekuritas yang memiliki karakteristik yang sama tidak dapat ditransaksikan pada harga yang berbeda. Jika sekuritas tersebut ditransaksikan dengan harga yang berbeda maka akan terjadt abitrage dengan membeli sekuritas yang berharga murah dan pada saat yang sama menjualnya dengan harga yang lebih tinggi sehingga akan diperoleh tingkat imbal hasil tanpa menanggung risiko. Hukum satu harga diasumsikan berlaku karena sekuritas-sekuritas di bursa dipengaruhi oleh faktor-faktor yang sama (common factors), yang bersumber dari berbagai variabel makro ekonomi seperti, suku bunga, inflasi* fluktuasi kurs, perkembangan harga minyak, dan sebagainya. Dengan demikian, penelitian mengenai APT pada prinsipnya berupaya untuk mengidentifikasi faktor-faktor makro ekonomi yang diduga mempengaruhi imbal hasil saham di suatu bursa. Pada penelitian ini, proses identifikasi faktor dilakukan secara intuitif yang bersumber dari berbagai referensi dan penelitian-penefitian yang telah dilakukan sebelumnya. Dengan demikian, diidentifikasi sebanyak delapan belas variabel ekonomi makro yang diduga mempengaruhi tingkat imbal hasil rata-rata saham di BEJ selama periode waktu Januari 2001 sampai dengan September 2002. Faktor-faktor tersebut adalah : suku bunga SBI, suku bunga deposito bank pemerintah, suku bunga kredit, suku bunga investasi, tingkat produksi agregat (PDB), jumlah uang beredar, inflasi, pembelian bersih oleh investor asing, tingkat diskonto bank sentral Amerika dan Jepang, nilai tukar Rupiah terhadap Yen Jepang dan Dollar Amerika, indeks Nikkei, indeks Hanseng, dan indeks Dow Jones, perkembangan harga emas dunia, serta perkembangan harga minyak dunia. Kemudian dilakukan analisis cross-sectional dan uji statistik (/ test dan F test) untuk memverifikasi atau menolak ke-delapan belas variabel tersebut sebagai faktor yang mempengaruhi tingkat imbal hasil rata-rata saham di BEJ. Hasil akhir menyebutkan hanya lima faktor yang signifikan (dimana t hitting lebih besar dari ( tabel, dan F hitting lebih besar dari F tabel) yaitu, suku bunga deposito bank pemerintah, tingkat diskonto bank sentral Amerika, perkembangan harga emas dunia, perkembangan harga minyak dunia, dan pembelian bersih investor asing di BEJ. Kemampuan menjelaskan faktor-faktor yang diidentifikasi (R2) sebesar 35,5%, sehingga 64,5% dari variasi tingkat imbal hasil rata-rata saham di BEJ disebabkan oleh faktor-faktor lain yang belum diidentifikasi. Secara umum, dapat disimpulkan bahwa pengujian APT pada penelitian ini sangat tergantung pada sejauh mana variabel-variabel ekonomi yang digunakan mampu menjelaskan variasi tingkat imbal hasil rata-rata saham di BEJ. Dengan semakin banyaknya saham yang diamati (268 saham), dan semakin panjangnya periode waktu pengamatan maka akan semakin banyak variabel yang harus di dipertimbangkan.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T275
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chycilia Ayu Media Sari
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini menganalisis perubahan faktor-faktor ekonomi yang terpengaruh atas penerapan PP Nomor 2 Tahun 2009 di Kawasan Bebas Pulau Batam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan pada setiap faktor-faktor ekonomi di masa sebelum dan setelah diberlakukannya fasilitas pajak dan kepabeanan di Kawasan Bebas Pulau Batam. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif yang berbentuk deskripsi komparasi atau perbandingan melalui pemaparan dari data yang telah diperoleh. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan adanya perubahan dari setiap rata-rata nilai faktor ekonomi yang digunakan dalam pengukuran. Namun demikian, perubahan tersebut berimbang pada setiap faktor yang digunakan, seperti pertumbuhan ekonomi, PDRB, dan ekspor impor yang meningkat setelah diberlakukannya aturan ini, tetapi terhadap investasi, penyerapan tenaga kerja, dan pendapatan pajak terjadi penurunan nilai, khususnya pada pendapatan pajak. Berdasarkan kesimpulan tersebut, disarankan pemerintah dapat memaksimalkan pelayanan yang diberikan dalam implementasi penerapan kebijakan ini, serta melakukan evaluasi dari peraturan yang diberikan dalam rangka pencapaian tujuan pemberian fasilitas perpajakan dan kepabeanan di Kawasan Bebas Pulau Batam
ABSTRACT
This thesis analyzes the changes of economic factors that affected by implementation of Government Regulation Number 2 Year 2009 regarding Free Trade Zone Batam. The objective of this research is finding the changes of each factor at the time both before and after the enactment of tax facilities and customs in FTZ Batam. This research is using qualitative approach method with comparative description through the exposure of data obtained. The output of this study represents the changes of each value of economic factor that used in the measurement. The change is balanced by the used factors, for instance economic development, Gross Domestic Regional Product, and the amount of export import that increasing after the enactment of this regulation. However, investment, employment, and tax income experience a reduction value. Therefore, government should maximize the service factor within the application of this regulation and evaluate the regulation in order to achieve the aim of the tax relief and customs in FTZ Batam.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sylvia Yuliani
Abstrak :
Tingkat permohonan perselisihan hasil pemilukada ke Mahkamah Konstitusi cenderung tinggi. Pada tahun 2013, sebanyak 75 pelaksanaan pemilukada dari berbagai daerah diperkarakan ke MK. Otonomi daerah memberikan kewenangan kepada kepala daerah dalam pengelolaan sejumlah dana dari pemerintah pusat. Dana itu disebut dengan dana perimbangan. Dana ini terdiri dari dana bagi hasil DBH, Dana Alokasi Umum DAU dan Dana Alokasi Khusus DAK. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kewenangan tersebut bukanlah merupakan faktor ekonomi dominan yang menjadi alasan para calon kepala daerah untuk berperkara di MK. ......The level of municipal electoral disputes in Constitutional Court tend to be high. In 2013, about 75 municipal electoral had been filed to the Court. Regional autonomy gives authority to regional head in managing funds form central government. The funds called balance funds consist of profit sharing funds, general allocation funds and special allocation funds. The conclusion of this study indicates that the authority is not a dominant economic factor which is becoming a reason for the candidates of regional head in litigating in Constitutional Court.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T47455
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Yulia Kumaladewi
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan pengangguran perempuan berpendidikan tinggi di Pulau Jawa dan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengangguran perempuan berpendidikan tinggi di Pulau Jawa Tahun 2008-2015. Metode yang digunakan adalah analisis kuantitatif deskriptif dan estimasi ekonometrika data panel. Analisis faktor yang mempengaruhi tingkat pengangguran perempuan berpendidikan tinggi di Pulau Jawa menunjukkan hasil bahwa pendapatan per kapita, rasio upah, upah riil dan status kawin porsi angkatan kerja perempuan berpendidikan tinggi berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengangguran perempuan berpendidikan tinggi di Pulau Jawa. Koefisien variabel pendapatan per kapita -1,14, rasio dan upah riil -3,44 yang bermakna bahwa kenaikan 1 persen pada pendapatan per kapita atau upah riil maka akan menurunkan tingkat pengangguran perempuan berpendidikan tinggi di Pulau Jawa. Sedangkan koefisien untuk variabel rasio upah sebesar 1,96 dan porsi status kawin pangkatan kerja perempuan berpendidikan tinggi sebesar 0,68 yang menunjukkan bahwa jika status kawin porsi angkatan kerja perempuan naik 1 maka tingkat pengangguran perempuan berpendidikan tinggi juga akan naik.
ABSTRACT
This study aims to determine the development of highly educated female unemployment in Java and the factors that affect the female unemployment rate was educated in Java Year 2008 2015. The method used is descriptive quantitative analysis and econometric estimation of panel data. Analysis of factors affecting the female unemployment rate was educated in Java showed that per capita income, wage ratio, real wages and marital status portion of highly educated female workforce significantly influence the unemployment rate of women educated in Java. Variable coefficient ndash 1,14 per capita income and 3,44 real wages which means that a 1 percent increase in per capita income or real wages will decrease the unemployment rate of women educated in Java. While the coefficient on the variable 1,96 wage ratio and portion of the mating status of women are highly educated labor force of 0,68 which indicates that if wage ratio and the status of the mating portion of the female workforce rise 1 , the unemployment rate of highly educated women will also rise.
2017
T48287
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azura Mayashi
Abstrak :
Penelitian ini meneliti faktor yang berpengaruh dalam mempresiksi financial distress. Data yang digunakan sebagai sampel adalah perusahaan non-keuangan yang tercatat di Bursa Efek Indoensia (BEI) pada periode 2008-2019 dengan 2.088 total observasi. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh rasio profitabilitas, rasio likuiditas, rasio leverage, rasio arus kas, faktor pasar, dan faktor ekonomi makro dalam memprediksi financial distress pada perusahaan non-keuangan. Regresi logistik biner digunakan untuk mengestimasi signifikansi pengaruh variabel-variabel independen dalam memprediksi financial distress. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rasio likuiditas yang terdiri dari rasio current assets to total liabilities, current assets to current liabilities, dan working capital to total assets, rasio leverage yaitu total equity to total liabilities, dan rasio arus kas yaitu cash flow from operation to total assets berpengaruh signifikan terhadap financial distress. Selain itu, hasil penelitian ini juga menunjukkan market value of equity dan harga saham merupakan faktor pasar yang signifikan terhadap financial distress. ......This study examines the factors that influence financial distress prediction. The data used as a sample are non-financial firms listed on the Indonesian Stock Exchange (IDX) in the period 2008-2019 with 2,088 total observations. This study aims to analyze the effect of profitability ratios, liquidity ratios, leverage ratios, cash flow ratios, market factors, and macroeconomic factors in predicting financial distress in non-financial firms. Binary logistic regression is used to estimate the significance of the effect of independent variables in predicting financial distress. The results of this study indicate that the liquidity ratio consists of the ratio of current assets to total liabilities, current assets to current liabilities, and working capital to total assets, leverage ratio namely total equity to total liabilities, and cash flow ratio namely cash flow from operation to total assets have a significant effect on financial distress. In addition, the results of this study show that market value of equity and stock prices are significant market factors for financial distress.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bangun, Mentari D.C.
Abstrak :
Pulau Jawa merupakan pulau dengan jumlah penduduk terpadat di Indonesia sehingga rentan dalam isu kesejahteraan. Dalam hal ini, digunakan angka beban tanggungan yang merupakan salah satu indikator dalam menentukan tingkat kesejahteraan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persebaran wilayah beban tanggungan dan hubungannya dengan faktor demografi dan ekonomi. Metode yang digunakan adalah analisis spasial dan analisis statistik. Hasil penelitian yang diperoleh wilayah beban tanggungan di Pulau Jawa bervariasi dimana beban tanggungan tinggi cenderung mengelompok di Pulau Jawa bagian barat daya dan wilayah beban tanggungan rendah cenderung mengelompok di Pulau Jawa bagian barat laut. Angka beban tanggungan tinggi didominasi oleh kabupaten, sedangkan untuk beban tanggungan rendah didominasi oleh tingkat kota. Adapun faktor yang memiliki hubungan dengan angka beban tanggungan pada tingkat kota adalah angka produk domestik regional bruto dan angka kematian kasar, sedangkan untuk tingkat kabupaten adalah angka migrasi keluar dan angka migrasi bersih.
Java Island is the island with most populated people in Indonesia, thus make this island susceptible to social welfare issue. In this case, Dependency Ratio is been using as one of indicator to determine the level of welfare. The purpose of this research is to know how the spread of Dependency Ratio Region on Java Island and its correlation with demography and economy. The methods are using spatial and statistic analysis. The result of this research is that the Region of Dependency Ratio on Java Island is variated, where the high Dependency Ratio Region is mostly clustered in southwest of Java Island while the low Dependency Ratio Region is dominated in northwest of Java Island. The result make us know that the high Dependency Ratio is dominated by the regencies while low Dependency Ratio is dominated by the cities. The factors that correlate with the levels of Dependency Ratio in cities are Gross Regional Domestic Product and Crude Death Rate while in regencies are Out Migration and Netto Migration.
Depok: Universitas Indonesia, 2011
S1211
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>