Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 33 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sofia Yohana
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam komunikasi radio, diperlukan suatu teknik modulasi yang dapat mengefisiensikan daya dan mengkompensasi pelebarau bandwidth Serta menghasilkan suatu sistem dengan bit error ra (BER) yang kecil. Teknik modulasi yang tepat untuk ketentuan tersebut adalah teknik modulasi kode trellis atau trellis code modulalion (TCM). yaitu teknik modulasi yang mengintegrasikan pengkodean dengan moduIasi_

Agar dapat dihasilkan unjuk kerja sistem yang baik, TCM didesain dengan menggunakan consfrafn length yang panjang. Namun desain tersebut dapat meningkatkan kompleksitas dalam pendekodean. Untuk itu digunakanlah dekoder T-algorfrhm yang dapat mengurangi kompleksitas dekoder Vilerbi algorirhm dalam mendekodekan sinyal pada terminal pcnerima. Dengan dekoder T-algorirhm, TCM dapat didesain dengan menggunakan constrain lenglh yang panjaug tanpa meningkatkan komplelcsitas pendekodean.

Dalam skripsi ini akan dibahas unjuk kerja lrcllis coded quadramre phase shy? keying (TC-QPSK) dengan dekoder T-algorithm pada kanal fading Rayleigh. Metode yang digunakan untuk menghitung unjuk kerja TC-QPSK ini adalali dengan menggunakan exact bound, karena dengan menggunakan exam bound memiliki efisiensi yang lebih tinggi dibanding dengan menggunakan pendekatan Chernnf bound.
2001
S39880
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Martantri Permata Sari
Abstrak :
ABSTRAK
Analisa unjuk kerja modulasi lcode trellis S phase-shw' keying (TC-SPSK) telah dilalcukan dengan teknik diversitas wang maxima/ ratio combining (MRC) dan telcnik diversitas Selection combining (SC) tanpa adanya interferensi. Pada skripsi ini akan dianlisa unjuk kerja 4 state TC-SPSK dan 8 state TC-SPSK dengan teknik cliversitas ruang hybrid selection maxima! roiio combining (HSIMRC) pada kanal dengan fading flat Rayleigh. Analisa unjuk kerja 4 store TC-SPSK dan 8 state TC-SPSK dengan teknik diversitas HSil\/[RC akan dilalcukan dengan mengunakan bahasa pemrograman Matlab yang alcan ditunjukkan sebagai gratik hubungan bii error rare (BER) terhadap signal ro noise roiio (SNR), dirnana unjuk kerja teknik diversitas HS/`l\/[RC akan dibandingkan terhadap teknilc diversitas MRC. Dari hasil analisa gratik dapat dilihat bahwa untuk penggunaan jumlah cabang yang sama yaitu L buah cabang, tekrtilc diversitas I-ISIMRC memberikan unjuk kerja yang lebih baik dari pada teknik diversitas MRC. Dengan Cara ini maka penyederhanaan alat dapat dilalcukan dan clengan daya yang sama akan dapat diperoleh unjuk kerja yang lebih baik
2001
S39863
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Doddy Wijaya
Abstrak :
Pada skripsi ini dlianalisa throughput S-ALOHA dengan capture effect pada microcellular dengan menggunakan distribusi yang berbeda-beda untuk test packet dan interfering packet. Model kanal fading yang digunakan adalah Nakagami/Nakagami', Rician/Nakagami, Nakagami/Rician, dan Rician/Rician dengan nilai parameter yang berbeda-beda untuk test packet dan interfering packet. Pertama, dengan menggunakan asumsi bahwa S-ALOHA terdiri dari satu buah test pocket dan n buah interferer yang bersifat independent identically distributed (iid) pada microcellular, kemudian ditentukan outage probability dan capture probability S-ALOHA. Akhirnya diperoleh throughput S-ALOHA dengan capture effect pada microcellular. Throughput S-ALOHA dengan capture effect pada microcellular dipengaruhi oleh nilai carrier to interference threshold. nilai parameter dari test packet, dan nilai parameter dari interfering pocket. Dari hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa throughput S-ALOHA meningkat dengan bertambahya nilai carrier to interference threshold, dan meningkat dengan bertambahnya nilai parameter dari test packet. Throughput S-ALOHA menurun dengan bertambahnya nilai parameter dari interfering packet.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S39283
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
It is well-known in wireless communication world that frequency-bandwidth is limited and expensive. This is a challenge in developing broadband wireless communication services...
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Penny Handayani
Abstrak :
Kemandirian merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki setiap anak. Pada anak dengan kebutuhan khusus, khususnya anak penyandang tuna netra total, kemandirian adalah salah sam kemampuan hidup yang hams dikuasai. Adanya hambatan penglihatan tersebut terkadang membuat anak menjadi tergantung kepada orang lain untuk pemenuhan kebutuhannya, terutama pada fimgsi bantu diri. Pada jenjang pendidikan prasekolah anak berkebutuhan khusus (usia 3-5 tahun), salah satu intervensi diri yang dapat diberikan kepada anak adalah pengembangan kemampuan fungsi bantu. Salah satu fungsii bantu diri sehari-hari yang perlu dikembangkan adalah fungsi bantu diri berpakaian. Program ini bertujuan untuk membcntuk tingkah laku berpakaian, secara mandiri pada anak usia prasekolah (usia 3-5 tahun) penyandang tunanetra total. Kemandirian yang dimaksud disini adalah adanya tingkahlaku berpakaian dengan bantuan seminimal mungkin dan orang lain. Metode pembentukan tingkahlaku yang digunakan adalah dengan metodc prompting danfadding untuk tingkahlaku berpakaiau secara umum, serta shaping pada tingkahlaku menggunakan resleting dan kancing. Reinforcement yang diberikan adalah consumable reinforcement dan social reinforcement. Program ini terdiri dari 15 sesi dengan tiga tahap. Tiga scsi awal merupakan sesi baseline dan 12 scsi lainnya adalah sesi intervensi. Materi intervensi dibcnkan secara bertahap. Tahapan intervensi yang terdapat dalam program ini adalah tahap satu: berpakaian sehari-han (kaos dan celana pendek berpinggang karat), tahap 2: berpakaian seragam (jaket dengan resleting, celana pendek dengan reslcting dan kemeja dengan kancing), serta tahap 3: review dan rerminasi. Tahap satu terdiri dari lima sesi, tahap dua terdiri dari lima scsi, dan tahap tiga terdiri daxi dua scsi. Keseluruhan sesi diberikan pada dua lokasig sekolah dan rumah subjek, pada situasi sehari»hari dengan alokasi waktu yang tidak dibatasi. Intervensi tambahan diberikan dengan konseling kepada orangtua dan pengasuh. Evaluasi program dilakukan setiap akhir tahap. Kesimpulan program intervensi ini adalah terdapat peningkatan kcmampuan berpakaian (sehari-hari dan seragam) melalui metode prompting dan fadding pada subjek. ......Independence is one ability every child should have. For exceptional children, especially the totally blind children, independence is also one of the basic life skills that should be obtained. The optical disadvantages sometimes drive children to be dependent to some else to fulfil their needs, especially their self care needs. For exceptional preschool children (3-5 years old), one of the early intervention that can be given is the development of daily self care skills. One of those daily self care skills is getting dressed. The purpose of this program is to shape the independence getting dressed behaviour on totally blind preschool children (3-5 years old). The independence getting dressed behaviour implies here are the skills to get dressed with minimal helps form others. The behaviour modification method used are prompting and fading for general getting dressed behaviour and shaping on zippers and button used behaviour. Reinforcements given are consumable reinforcement and social reinforcement. These programmes consist of I5 sessions with three stages. Three early sessions are baseline sessions and the rest 12 sessions are interventions sessions. Interventions are given trough stages. The intervention stages in this programme are stage one: every day getting dressed skill (T-shirt and elastic shorts), stage two: uniform getting dress skills (jacket with zipper, shorts with zippers and shirt with buttons), and stage three: is review and termination. Stage one consist of tive sessions, stage two consist of tive sessions, and stage three consist of two sessions. Overall sessions are given in two location; subject’s school and house, in every day situation setting with no time limitation. Additional intervention is given with parent and caregiver counselling Evaluations are given every time each stage ends. Overall conclusion is there an improvement in subject getting dressed behaviour through prompting and fading method.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2008
T34078
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Permana
Abstrak :
ABSTRAK
Pada Skripsi ini akan dibahas unjuk kerja yang dapat dicapai oleh focused code M-ary Phase Shift Keying (MPSK) dengan erasure pada kanal dengan fading Rayleigh dimana dinyatakan dalam BER (BH Error Role). Serta pengamh panjang block dari kode dan kemampuan koreksi dari error terhadap unjuk kerja dari focused code MPSK dengan erasure.

Beberapa persamaan telah diperoleh guna untuk mengevaluasi unjuk keija dan focused code MPSK pada kanal dengan fading Rayleigh. Dan dapat dilihat diperoleh bahwa unjuk kerja dari focused code MPSK dengan erasure lebih baik daripada teknik block code Reed Solomon, Reed Solomon dengan erasure, dan focused code tanpa erasure pada BER yang rendah, dan unjuk kerja BER dari focused code akan semakin baik dengan semakin besamya panjang block dan kode dan kemampuan koreksi error. Dan juga dapat dilihat efisiensi modulasi pengkodean dari focused code MPSK dengan erasure pada kanal dengan fading Rayleigh.
2001
S39893
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Antoro
Abstrak :
ABSTRAK
Pada skripsi ini akan dibahas mengenai unjuk kerja modulasi kode trellis (TC) 4 - state 8-PSK dengan adanya interferensi jamak, dimana sinyal interferensi didekati sebagai sinyal dan bukan sebagai noise. Model kana! fading yang digunakan adalah Nakagami untuk sinyal utama dan flat Rayleigh untuk sinyal interferensi.

Beberapa persamaan telah diperoleh guna melakukan evaluasi unjuk kerja yang dinyatakan sebagai bit error rate (BER). Dari hasil diperoleh bahwa unjuk kerja BER TC 8-PSK tanpa interferensi lebih baik deripada TC 8-PSK dengan interferensi.Unjuk kerja BER TC 8-PSK dengan interferensi lebih baik apabila interferensi didekati sebagai noise dibandingkan dengan apabila interferensi didekati sebagai sinyat non Gaussian. Sedangkan , pada kana!fading Nakagarni, unjuk kerjanya akar semakin baik jika parameter fading Nakagami (m) semakin besar. Pada nilai perarneter fading yang sama, unjuk kerja TC 8-PSK semakin buruk jika jumlah sinyal interferensi semakin banyak. Selarjutnya unjuk kerja TC 8-PSK semakin baik jika besamya signal to interference ratio (SIR) semakin besar.
2001
S39861
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Doloksaribu, Immanuel Chandra Hasonangan
Abstrak :
ABSTRAK
Pada tugas akhir ini, saya menganalisa probabilitas outage dari teknologi full-duplex dengan menggunkan sistem MIMO (2x2) dengan memperhatikan faktor dari self-interference. Faktor self-interference pada tugas akhir ini diasumsikan telah ditekan dengan menggunakan active dan passive cancellation. Diasumsikan kanal yang dilalui sinyal antar 2 node merupakan kanal Rayleigh dan kanal yang dilalui sinyal interferensi merupakan kanal Rician. Selanjutnya, akan diperhatikan nilai dari probabilitas outage akibat dampak dari perubahan faktor K, 𝛾̅ɑ adalah SINR (Signal to Interference plus Noise Ratio), threshold rate (R) dan jumlah antena (N). Pada hasil perhitungan dengan nilai dari K = 35 dB atau lebih serta SINR = 70 dB dan R = 10 bps/Hz, probabilitas outage bernilai lebih dari 10-2 namun, dengan nilai SINR = 70 dB dan R = 10 bps/Hz, probabilitas outage bernilai lebih kecil dari 10-4 untuk nilai K = 15 dB atau kurang, maka didapat bahwa probabilitas outage meningkat jika nilai K meningkat. Selanjutnya, dengan nilai K = 10 dB didapat nilai dari probabilitas outage sebesar 10-4 ketika nilai SINR = 60 dB dan probabilitas outage sebesar 10-6 ketika nilai SINR = 70 dB, maka didapat probabilitas outage menurun jika nilai SINR meningkat. Hasil perhitungan lainnya dengan nilai K = 10 dB, didapat nilai dari probabilitas outage lebih dari 0,2 ketika nilai R = 6 bps/Hz dan probabilitas outage sebesar 0,8 ketika nilai R = 8 bps/Hz, didapatkan Probabilitas outage meningkat jika nilai R meningkat. Selanjutnya, dengan nilai K = 15 dB dan R = 20 bps/Hz, didapatkan nilai probabilitas outage sebesar 0,4, namun ketika nilai dari K = 15 dB dan R = 20 bps/Hz, nilai dari probabilitas outage dibawah 0,1, maka probabilitas outage menurun jika nilai N meningkat.
ABSTRACT
In this report, I analyze an outage probability in bidirectional nirkabel communication using full-duplex MIMO system with consider effect of self-interference. The self-interference in this report is mitigated by active and passive cancellation, yet there is still interference happens in this system, called residual interference. Assumed, transmit information signal (channel between node-1 and node-2) using Rayleigh fading channel and express interference signal stream using Rician fading channel. I derive a closed-form solution of outage probability towards effect of Rician factor (K), γ̅ɑ is SINR (Signal to Interference plus Noise Ratio), threshold rate (R) and number of antenna (N). With SINR is 70 dB and R is 10 bps/Hz, value of outage probability is more than 10-2, yet with SINR is 70 dB and R is 10 bps/Hz, we get value of probability is below 10-2 for value of K is 15 dB or below, we obtain that value of outage probability increases when we increasing value of K. At value of K is 10 dB, we get outage probability is 10-4 when SINR is 60 dB and outage probability is 10-6 when SINR is 70 dB, from the result we conclude that for certain value of R, as SINR increases outage probability decreases for given K. Furthermore, at value of K is 10 dB, we get outage probability is more than 0.2 when R is 6 bps/Hz and outage probability is 0.8 when R is 8 bps/Hz. We get that as threshold rate increases outage probability increases for given SINR. Moreover, at value of K is 15 dB and R is 20 bps/Hz, we get outage probability is 0.4 but when value of K is 15 dB and R is 20 bps/Hz, we get outage probability is below 0.1. We obtain that increases number of antenna will decreases value of outage probability.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62971
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lukfawan Trijati
Abstrak :
Salah satu jenis paduan aluminium-silikon tuang yang digunakan pada industri otomotif adalah AC4B, antara lain untuk komponen cylinder head dengan proses Low Pressure Die Casting (LPDC). Masalah dominan pada proses pengecoran LPDC adalah cacat kebocoran akibat shrinkage. Untuk mengatasi masalah ini, sering ditambahkan penghalus butir titanium yang berfungsi sebagai partikel pengintian awal dan diharapkan dapat mengontrol laju pembekuan sehingga distribusi shrinkage yang terjadi akan lebih merata. Masalah lain yang juga timbul adalah fading karena siklus proses LPDC yag mencapai 4 jam. Oleh karena itu pada penelitian ini dilakukan studi mengenai waktu fading dari penambahan penghalus butir. Penghalus butir yang ditambahkan pada penelitian ini sebesar 0,072 wt. % Ti. Siklus proses pada mesin LPDC berlangsung selama 4 jam, oleh karena itu dilakukan penelitian terhadap berapa lama waktu pemudaran (fading) dari penghalus butir titanium. Lama waktu pemudaran (fading) diamati melalui pengujian kekerasan, pengujian tarik, dan perhitungan Dendrite Arm Spacing (DAS) melalui pengamatan struktur mikro. Penelitian ini juga menggunakan SEM dan EDAX untuk mengetahui fasa intermetalik yang terbentuk. Sampel terdiri dari dua bagian yaitu pada bagian tipis yang mengalami pembekuan cepat dan pada bagian tebal yang mengalami pembekuan normal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan penghalus butir dengan kadar 0,072 wt. % Ti meningkatkan kekerasan, kekuatan tarik, dan berkurangnya DAS. Kekerasan dari paduan AC4B tanpa dan dengan penambahan 0,072 wt. % Ti pada sampel bagian tipis adalah 87,48 BHN dan 91,99 BHN. Kekerasan dari paduan AC4B tanpa dan dengan penambahan 0,072 wt. % Ti pada sampel bagian tebal adalah 83,43 BHN dan 89,42 BHN. Kekuatan tarik dari paduan AC4B tanpa dan dengan penambahan 0,027 wt. % Ti adalah 172,07 MPa dan 128,89 MPa. Sampel bagian tipis mulai mengalami fading setelah 1 jam diamati dari pengujian kekerasan. Sampel bagian tebal mulai mengalami fading pada waktu di bawah 1 jam diamati dari pengujian kekerasan dan perhitungan DAS. Fasa intermetalik yang dapat diamati adalah adalah Al2Cu yang berwarna terang, β-Al15(Fe,Mn)3Si2 yang berwarna abu abu muda (jarum atau blok), fasa Si (jarum) yang berwarna abu abu gelap, dan matriks aluminium.
AC4B is one of aluminium silicon cast alloys used on automotive industries for producing cylinder head with Low Pressure Die Casting (LPDC). The main problem on LPDC process is leakage caused by shrinkage. To counter these problem, titanium grain refiner which acts as early nucleant agent was added to control the solidification rate, which leads to more distributed shrinkage. Other problems that also occurred is fading, due to 4 hours cycle process of LPDC. This research was conducted to study the effect of fading from the addition of grain refiner. The addition of grain refiner on this research was 0.072 wt. % Ti. The process cycle on LPDC is four hours, so the research was conducted to study fading time of titanium grain refiner. Fading time was observed through hardness testing, tensile testing, and microstructure examination to count Dendrite Arm Spacing value. SEM and EDAX observation was also conducted to read phases that occur. Samples was taken from thin part which has high solidification rate and thick part which has low solidification rate. This results shows that grain refiner addition with 0.072 wt. % Ti increased hardness, tensile strength, and decreased DAS value. The hardness value from AC4B alloy without and with 0.072 wt. % Ti addition on thin parts are 87.48 BHN and 91.99 BHN. The hardness value from AC4B alloy without and with the addition of 0.072 wt. % Ti on thick parts are 83.43 BHN and 89.42 BHN. Tensile strength on AC4B without and with the addition of 0.072 wt. % Ti are 172.07 MPa and 128.89 MPa. Fading on thin parts occurred after 1 hour and observed from hardness testing value. On thick parts, fading occurred under 1 hour and observed from hardness testing and DAS examination. Intermetallic phases that occurred are white Al2Cu, light grey β-Al15(Fe,Mn)3Si2 (acicular or blocky), dark gre Si phases (acicular), and aluminium matrix.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S41757
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Wijaya Gumilang
Abstrak :
ABSTRAK
Orthogonal Frequency Division Multiplexing adalah sistem komunikasi saat ini mulai banyak digunakan secara luas karena tingginya kecepatan transfer data. Kecepatan transfer data OFDM bisa mencapai 100 Mbps. Namun, tingginya kecepatan transmit data sistem OFDM membuatnya rentan terhadap fading dan noise yang dihasilkan oleh kanal. Fading dan noise ini dapat mengakibatkan terjadinya eror pada transmisi bit. Oleh karena itu, diperlukan suatu teknik yang dapat mengurangi error yang terjadi. Salah satu teknik yang banyak digunakan adalah estimasi kanal. Estimasi kanal berguna untuk mengurangi perubahan bit yang terjadi saat ditransmisikan. Pada skripsi ini, akan dijelaskan salah satu metode estimasi kanal least square dengan meggunakan pilot symbol. Estimator ini akan mengestimasi kanal yang mengandung Rayleigh fading dan AWGN terhadap penerima yang diam dan bergerak dengan kecepatan tertentu.
ABSTRACT
Orthogonal Frequency Division Multiplexing communication system is now starting to be widely used because of the high-speed data transfer. OFDM data transfer speeds can reach 100 Mbps. However, the high speed transmits data OFDM system makes it susceptible to fading and noise generated by the channel. Fading and noise can result errors in the transmission of bits. Therefore, we need a technique that can reduce the error that occurred. One technique widely used is the estimated channel. Channel estimation is useful to reduce the error that occur when the bits transmitted. In this thesis, will be explained one of the least square method of channel estimation using pilot symbol. This estimator will estimate the channel containing the Rayleigh fading and AWGN to the fixed and moving receiver at certain speeds.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1348
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>