Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Al Dhiyaa Mazaya Zhafira
"Indonesia memiliki potensi panasbumi terbesar di dunia karena letak Indonesia yang berada pada jalur gunungapi aktif atau disebut juga sebagai zona ring of fire. Salah satu lapangan panasbumi yang berada di Indonesia adalah lapangan panasbumi Ulubelu, yang terletak di Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung. Kegiatan eksplorasi merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk memanfaatkan sumberdaya panasbumi. Penelitian ini dilakukan untuk memetakan zona yang memiliki potensi panasbumi menggunakan metode penginderaan jauh yang berfokus pada analisis terhadap temperatur permukaan (LST) dan densitas kelurusan (FFD). Metode penginderaan jauh tersebut kemudian akan diintegrasikan menggunakan metode geokimia berupa data manifestasi daerah penelitian. emperatur permukaan tertinggi pada daerah penelitian sebesar 35.55˚C dan arah kelurusan dominan berorientasi baratlaut – tenggara (NW – SE) dengan nilai densitas kelurusan tertinggi sebesar 2,016.02 kilometer. Aliran fluida mengalir dari zona uplow yaitu dari arah utara daerah penelitian menuju zona outflow yang berada di bagian selatan. Arah aliran fluida dilakukan dengan melihat tipe air, jenis manifestasi, dan elevasi daerah penelitian. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan tiga (3) zona yang memiliki potensi panasbumi, yaitu zona UBL-1, UBL-2, dan UBL-3. Zona UBL-1 merupakan area yang memiliki potensi panasbumi terbesar, sedangkan Zona UBL-3 merupakan zona dengan potensi panasbumi terkecil. Hal tersebut dilihat berdasarkan karakteristik temperatur permukaan, kerapatan struktur, keberadaan manifestasi, arah aliran fluida, serta luas area yang dimiliki. Indonesia memiliki potensi panasbumi terbesar di dunia karena letak Indonesia yang berada pada jalur gunungapi aktif atau disebut juga sebagai zona ring of fire. Salah satu lapangan panasbumi yang berada di Indonesia adalah lapangan panasbumi Ulubelu, yang terletak di Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung. Kegiatan eksplorasi merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk memanfaatkan sumberdaya panasbumi. Penelitian ini dilakukan untuk memetakan zona yang memiliki potensi panasbumi menggunakan metode penginderaan jauh yang berfokus pada analisis terhadap temperatur permukaan (LST) dan densitas kelurusan (FFD). Metode penginderaan jauh tersebut kemudian akan diintegrasikan menggunakan metode geokimia berupa data manifestasi daerah penelitian. emperatur permukaan tertinggi pada daerah penelitian sebesar 35.55˚C dan arah kelurusan dominan berorientasi baratlaut – tenggara (NW – SE) dengan nilai densitas kelurusan tertinggi sebesar 2,016.02 kilometer. Aliran fluida mengalir dari zona uplow yaitu dari arah utara daerah penelitian menuju zona outflow yang berada di bagian selatan. Arah aliran fluida dilakukan dengan melihat tipe air, jenis manifestasi, dan elevasi daerah penelitian. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan tiga (3) zona yang memiliki potensi panasbumi, yaitu zona UBL-1, UBL-2, dan UBL-3. Zona UBL-1 merupakan area yang memiliki potensi panasbumi terbesar, sedangkan Zona UBL-3 merupakan zona dengan potensi panasbumi terkecil. Hal tersebut dilihat berdasarkan karakteristik temperatur permukaan, kerapatan struktur, keberadaan manifestasi, arah aliran fluida, serta luas area yang dimiliki.

Indonesia has the largest geothermal potential in the world due to its location in the active volcanic belt or also known as the ring of fire zone. One of the geothermal fields in Indonesia is the Ulubelu geothermal field, located in Tanggamus Regency, Lampung Province. Exploration activities are one of the ways to utilize geothermal resources. This research is conducted to map the zones that have geothermal potential using remote sensing methods that focus on the analysis of surface temperature (LST) and straightness density (FFD). The remote sensing method will then be integrated using geochemical methods in the form of manifestation data of the research area. The highest surface temperature in the research area is 35.55˚C and the dominant alignment direction is oriented northwest - southeast (NW - SE) with the highest alignment density value of 2,016.02 kilometers. The fluid flow flows from the upflow zone in the north of the study area to the outflow zone in the south. The direction of fluid flow is done by looking at the type of water, the type of manifestation, and the elevation of the research area. Based on the results of the research, three (3) zones were found to have geothermal potential, namely zones UBL-1, UBL-2, and UBL-3. Zone UBL-1 is the area with the largest geothermal potential, while Zone UBL-3 is the zone with the smallest geothermal potential. This is based on the characteristics of surface temperature, structure density, manifestation presence, fluid flow direction, and area."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faras Syadad
"Penginderaan jauh merupakan salah satu metode yang dapat digunakan dalam eksplorasi mineral. Dengan penginderaan jauh, pemetaan mineral dalam suatu wilayah dapat dilakukan. Selain pemetaan mineral, pemetaan struktur geologi dan mineral alterasi hidrotermal juga dapat menggunakan metode penginderaan jauh sehingga potensi endapan bijih mineral dapat diidentifikasi. Metode penginderaan jauh yang dilakukan pada penelitian ini adalah FFD (Fault Fracture Density) dan PCA (Principal Component Analysis). FFD adalah suatu metode untuk menganalisis kerapatan suatu kelurusan yang dapat menentukan struktur geologi pada suatu wilayah. Sedangkan PCA adalah suatu teknik transformasi gambar untukmenyoroti respons spektral mineral spesifik hasil alterasi hidrotermal. Selain penginderaan jauh, observasi lapangan juga dilakukan sebagai salah satu metode untuk membantu menentukan mineral alterasi hidrotermal berupa analisis struktur, geomorfologi, persebaran litologi, dan analisis petrografi. Penelitian ini akan terfokus pada identifikasi potensi endapan bijih mineral dan alterasi hidrotermal pada daerah Belik, Pemalang, Jawa Tengah dan sekitarnya yang merupakan daerah dengan potensi endapan bijih mineral dan alterasi hidrotermal yang tinggi karena terdapat berbagai macam tubuh intrusi batuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 4 jenis alterasi yang ada pada daerah penelitian, yaitu alterasi potasik, filik, argilik, dan propilitik. Mineralisasi pada daerah penelitian berupa pirit yang terkonsentrasi pada intrusi porfiri daerah penelitian. Penentuan jenis alterasi dan tipe mineralisasi tersebut berdasarkan hasil kombinasi dari analisis penginderaan jauh melalui metode FFD dan PCA serta observasi lapangan melalui analisis struktur geologi, geomorfologi dan petrografi. Akurasi metode penginderaan jauh yang dilakukan pada penelitian ini setelah dilakukan integrasi dengan observasi lapangan memiliki tingkat akurasi cukup baik hingga kurang baik. Akurasi dapat ditentukan secara kualitatif dari hasil korelasi antara hasil analisis metode penginderaan jauh dengan observasi lapangan.

Remote sensing is one method that can be used in mineral exploration. With remote sensing, mineral mapping in an area can be done. In addition to mineral mapping, mapping of geological structures and hydrothermal alteration minerals can also use remote sensing methods so that potential mineral ore deposits can be identified. Remote sensing methods used in this study are FFD (Fault Fracture Density) and PCA (Principal Component Analysis). FFD is a method to analyze the density of a line that can determine the geological structure of an area. While PCA is an image transformation technique to highlight the spectral response of specific minerals resulting from hydrothermal alteration. In addition to remote sensing, field observations are also carried out as a method to help determine hydrothermal alteration minerals in the form of structural analysis, geomorphology, lithological distribution, and petrographic analysis. This research will focus on identifying the potential for mineral ore deposits and hydrothermal alteration in the Belik, Pemalang, Central Java and surrounding areas which are areas with high potential for mineral ore deposits and hydrothermal alteration due to the presence of various types of rock intrusion bodies. The results showed that there were 4 types of alterations in the study area, namely potassic, philic, argillic, and propylitic alterations. Mineralization in the study area is in the form of pyrite which is concentrated in porphyry intrusions in the study area. Determination of the type of alteration and the type of mineralization is based on the results of a combination of remote sensing analysis through FFD and PCA methods and field observations through geological structure analysis, geomorphology and petrography. The accuracy of the remote sensing method carried out in this study after integration with field observations has a fairly good to poor level of accuracy. Accuracy can be determined qualitatively from the results of the correlation between the results of the analysis of remote sensing methods with field observations."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jonas Elkana Widjaja
"Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki potensi sumber daya panas bumi terbesar di dunia. Akan tetapi, hal tersebut belum termanfaatkan dengan optimal dikarenakan biaya investasi yang tergolong cukup tinggi. Maka perlu dilakukan peningkatan penelusuran mengenai daerah-daerah potensi panas bumi. Salah satu metode untuk meningkatkan penelusuran daerah potensi panas bumi adalah metode penginderaan jauh. Pada penelitian ini digunakan metode penginderaan jauh dengan memanfaatkan data citra Landsat-8 dan Digital Elevation Model (DEM) yang kemudian data tersebut diolah menjadi peta Land Surface Temperatur (LST), peta Normalized Difference Vegetation Index (NDVI), dan peta Fault Fracture Density (FFD). Peta-peta tersebut kemudian diintegrasikan dengan peta geologi dan manifestasi panas bumi menjadi peta potensi panas bumi untuk dapat mengetahui besaran area yang memiliki prospek panas bumi. Salah satu daerah dengan potensi panas bumi adalah daerah Parangwedang yang terletak di Kecamatan Parangtritis, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Daerah tersebut memiliki potensi panas bumi yang dapat terlihat dengan adanya manifestasi berupa mata air panas. Selain itu, di Parangwedang memiliki nilai LST yang tinggi, nilai NDVI yang sangat rendah, dan nilai FFD yang sedang. Ditemukannya litologi berupa lava andesit juga menandakan pernah adanya aktivitas vulkanisme sehingga tersimpan energi panas bumi. Sehingga daerah Parangwedang memiliki nilai prospek energi panas bumi.

Indonesia is one of the countries that has the greatest potential for geothermal resources in the world. However, this has not been utilized optimally due to relatively high investment cost. So it is necessary to increase exploration of geothermal potential areas. One of the methods is using remote sensing. In this study, remote sensing methods were used by utilizing Landsat-8 imagery data and Digital Elevation Model (DEM) which then processed into Land Surface Temperature (LST) map, Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) map, and Fault Fracture Density (FFD) map. These maps are integrated with geological map and geothermal surface manifestation to become geothermal potential maps so it can determined the area that has geothermal prospects. One of the areas with geothermal potential is in Parangwedang which is located at Parangtritis District, Special Region of Yogyakarta. This area has geothermal potential which can be seen by the manifestation of hot springs. In addition, Parangwedang has a high LST value, a very low NDVI value, and a moderate FFD value. Lava andesite that are found in Parangwedang indicates volcanic activity thereby storing geothermal energy. Therefore Parangwedang has a prospect value for geothermal energy."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Berliana Zulny
"Daerah penelitian “M” merupakan salah satu daerah potensi panas bumi karena ditandai keterdapatan manifestasi mata air panas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi zona permeabel di daerah penelitian “M” sekaligus menentukan zona permeabel yang dapat direkomendasikan sebagai lokasi target pengeboran. Identifikasi zona permeabel dilakukan berdasarkan analisis korelasi antara struktur geologi permukaan dan struktur geologi bawah permukaan yang diperoleh melalui integrasi data primer berupa metode Fault Fracture Density (FFD) dan metode gravitasi. Analisis struktur geologi permukaan dilakukan berdasarkan analisis kerapatan kelurusan menggunakan metode Fault Fracture Density (FFD) yang diperoleh dengan metode ekstraksi kelurusan secara manual dan otomatis menggunakan citra DEMNAS. Analisis stuktur geologi bawah permukaan berupa struktur patahan yang mengontrol terbentuknya kerapatan kelurusan dan kemunculan manifestasi mata air panas di permukaan dilakukan berdasarkan hasil pengolahan metode gravitasi yang meliputi analisis First Horizontal Derivative (FHD), analisis Second Vertical Derivative (SVD), dan analisis Euler Deconvolution (ED). Adanya zona permeabilitas tinggi hingga sangat tinggi dan kontras anomali SVD di lokasi yang sama mengindikasikan zona permeabel dihasilkan dari struktur geologi permukaan dan struktur geologi bawah permukaan yang berkorelasi baik. Sementara itu, zona permeabel yang direkomendasikan sebagai lokasi target pengeboran ditentukan berdasarkan integrasi data primer dan data sekunder (data geologi, data geokimia, dan metode magnetotellurik). Berdasarkan analisis terpadu FFD, zona permeabel daerah penelitian “M" berada di enam wilayah, yaitu di bagian tengah hingga ke barat laut, timur laut, barat daya, selatan, dan tenggara hingga ke timur. Namun, berdasarkan analisis integrasi data gravitasi dan metode FFD, zona permeabel yang terbentuk dari struktur permukaan dan struktur patahan bawah permukaan yang berkorelasi baik berada di bagian tengah, barat laut, utara, timur laut, dan selatan. Berdasarkan analisis terpadu FFD serta analisis integrasi data gravitasi dan metode FFD, zona permeabel yang dapat direkomendasikan sebagai lokasi target pengeboran terletak pada daerah sebaran manifestasi di zona graben dan di sekitar manifestasi APDM-6 di zona horst. Namun, berdasarkan analisis integrasi data primer dan data sekunder, zona permeabel yang dapat direkomendasikan sebagai lokasi target pengeboran utama mengerucut pada zona upflow atau tepatnya di sekitar manifestasi APDM-1, APDM-2, APDM-3, dan APDM-5 yang terletak di zona graben dan di sekitar gunung DTR karena terdapat parameter target pengeboran yang lebih mendukung baik dari data primer maupun data sekunder.

The research area "M" is one of the geothermal potential areas because it is characterized by the manifestation was found as hot springs. This research aims to identify permeable zones in the "M" research area and to determine permeable zones that can be recommended as drilling target location. Permeable zones are identified based on correlation analysis between surface geological structures and subsurface geological structures which is obtained using primary data integration between the Fault Fracture Density (FFD) method and the gravity method. Analysis of the surface geological structure is carried out based on lineament density analysis using the Fault Fracture Density (FFD) method which is obtained using manual and automatic lineament extraction methods using DEMNAS imagery. Analysis of subsurface geological structures in the form of fault structures controlling the emergence of density lineaments and hot springs on the surface is carried out based on the results of gravity method processing consisting of First Horizontal Derivative (FHD) analysis, Second Vertical Derivative (SVD) analysis, and Euler Deconvolution (ED) analysis. The existence of high to very high permeability zones and contrasting SVD anomalies at the same location indicate that the permeable zone is the result of well-correlated surface geological structures and subsurface geological structures. Meanwhile, the permeable zone recommended as a drilling target location is determined based on the integration of primary data and secondary data (geological data, geochemical data, and magnetotelluric methods). Based on the integrated FFD analysis, the permeable zone of the "M" research area is located in six regions, i.e., in the central part to the northwest, northeast, southwest, south, and southeast to the east. However, based on the integration analysis of gravity and FFD data, The permeable zones formed from well-correlated surface structures and subsurface fault structures are in the central, northwest, north, northeast and south parts.. Based on the integrated analysis of FFD and also the integration analysis of gravity data and FFD method, the permeable zone that can be recommended as a drilling target location is located in the manifestation distribution area in the graben zone and around the APDM-6 manifestation in the horst zone. However, based on the integration analysis of primary data and secondary data, the permeable zone that can be recommended as the main drilling target location is narrowed in the upflow zone or precisely around the manifestation of the APDM-1, APDM-2, APDM-3 and APDM-5 hot springs located in the graben zone and around the DTR mountain because there are drilling target parameters that are more supportive of both primary and secondary data."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jordan Leonardo
"Metode FFD (fault and fracture density) adalah metode sederhana yang digunakan untuk menilai daerah dengan kepadatan struktur tinggi yang terindikasi sebagai sesar dan zona rekahan, kepadatan stuktur tinggi memiliki indikasi zona permeabel. Zona permeabel merupakan zona tempat terjadinya sirkulasi fluida dicirikan dengan adanya manifestasi di permukaan seperti mata air panas yang dapat menandakan daerah potensi panas bumi. Begitu juga data gravitasi satelit yang akan di filter INH (Improved Normalized Horizontal) memberikan informasi sebaran sesar dan zona rekahan yang memperkuat indikasi keberadaan zona permeabel. Pada metode FFD kelurusan ditarik menggunakan ekstraksi kelurusan otomatis yaitu kelurusan yang dibuat menggunakan algoritma line, sedangkan untuk gravitasi satelit akan ditarik secara manual. Hasil integrasi metode FFD dan INH memberikan korelasi dengan data peta geologi menggunakan diagram rosset memiliki sebaran pola kelurusan yang sesuai. Setelah hasil pengolahan data tersebut memiliki kesesuaian pola kelurusan, selanjutnya dilakukan analisis korelasi dan interpretasi guna mengindikasi keberadaan zona permeabel. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa terdapat korelasi yang baik antara INH dan FFD dalam mengindikasi zona permeabel. Hal ini dibuktikan nilai INH dan FFD yang relatif tinggi disekitar titik mata air panas, memperkuat bahwa daerah tersebut merupakan zona permeabel.

FFD (fault and fracture density) method is a simple method use to evaluated areas with high structure density which is indicated as faults and fracture zones, high structure density having permeable zone indications. Permeable zone is a zone where fluid circulation occurs which is characterized by the presence of manifestations on the surface such as hot springs which are can indicate geothermal potential areas. Likewise, satellite gravity data that will be filtered by INH (Improved Normalized Horizontal) provides distribution of fault and fractures information that confirm the indication of the presence of a permeable zone. In the FFD method lineaments is pulled using automatic lineament extraction which are created using the line algorithm while for satellite gravity it will be pulled manually. The results of the integration of the FFD and INH methods provide a correlation with geological map data using a rosette diagram having suitable lineament pattern distribution. After the results of the data processing have suitability with lineaments pattern, then correlation analysis and interpretation are use to indicate the presence of a permeable zone. The results showed a good correlation between INH and FFD in indicating the permeable zone. This is proven by the relatively high INH and FFD values ​​around the hot springs, confirming that the area is a permeable zone.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library