Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rachmad Achirulloh
Abstrak :
Evaluasi terhadap kinerja pemasok merupakan bagian dari fimgsi strategis bagian procurement dalam meningkatkan kemampuan operasional perusahaan secara keseluruhan. Metode evaluasi pemasok yang konvensional memiliki keterbatasan untuk dapat mengevaluasi pemasok secara komprehensif. Atas dasar pertimbangan tersebut, maka penelitian ini berusaha untuk mengusulkan evaluasi kinerja pemasok menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA) yang merupakan teknik analisis produktivitas multifaktor. DEA dipilih sebagai metode evaluasi karena mampu mempertimbangkan variabel-variabel input dan output untuk mengetahui efisiensi kinerja dari pemasok, dan juga tidak memerlukan penentuan bobot untuk setiap variabel. Selain itu DEA mampu mengidentifikasi benchmark bagi pemasok yang inefisien. Model DEA yang diusulkan menggunakan variabel-variabel input dan output yang sama dengan kriteria penilaian yang digunakan perusahaan agar hasilnya dapat dibandingkan secara relevan. Model DEA yang diusulkan terdiri dari kriteria input sebagai variabel input sedangkan variabel output terdiri dari kriteria kualitas, kemampuan pengiriman dan services. Agar lebih selaras dengan kebijakan manajemen PT. BMC sebagai obyek penelitian, maka efisiensi yang dihasilkan dari DEA dikombinasikan dengan hasil evaluasi PT. BMC yang menggunakan metode pembobotan nilai sehingga diperoleh suatu cluster pemasok. Berdasarkan cluster tersebut, pemasok diklasifikasikan kedalam 4 kategori yaitu high performers dan efisien (HE), high performers dan inefisien (HI), low performers dan efisien (LE) serta low performers dan inefisien (LI). Pemasok dalam cluster HE dapat dijadikan benchmark bagi pemasok yang berada dalam cluster HI, LE dan LI. Hasil dari evaluasi pemasok menggunakan metode DEA ini dapat berguna bagi pihak manajemen dalam rangka optimalisasi kinerja pemasok, pelaksanaan program pengembangan pemasok dan program benchmarking untuk pemasok, yang pada akhirnya semua itu dapat meningkatkan kinerja PT. BMC. ......Evaluation of supplier performance is an integral part of strategic function of a procurement department which is aimed to enhance the firm's performance. Conventional evaluation methods have limitations in its application in order to evaluate supplier comprehensively. To address this issue, this research proposes a methodology for effective supplier performance evaluation based on Data Envelopment Analysis (DEA), a multi-factor productivity analysis technique. DEA is able to consider multiple input and output measures which represents supplier's efficiency, and also doesn't need a priori judgment on criteria weights. Besides that, it can identify benchmark for the inefficient supplier. To get a relevant comparison, the DEA model proposed in this research uses the company's evaluation criteria as an input and output variables. The DEA model consists of price as an input variable while the output variables consist of quality, delivery performance and services. In order to accommodate management policy, the efficiency derived from the DEA model are combined with performance score generated by managerial evaluation using weighted point method so the results would form a supplier clusters. Based on this cluster, suppliers are categorized into four clusters, which are high performers and efficient (HE), high performers and inefficient (HI), low performers and efficient (LE) and also low performers and inefficient (LI). Suppliers in HE cluster could provide useful benchmark for improving the performance of suppliers in the HI, LE and LI clusters. Finally, the results from this evaluation are useful for the management to improve the performance of their supplier network, to implement supplier development program and benchmarking program for supplier, which in the end could enhance firm's performance.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49979
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Poels, Frans
Jakarta: Bhuana Ilmu Populer, 2003
658.3 POE j
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Poels, Frans
Jakarta : Gramedia, 2003
658.407 Poe a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tati Maryanti Indah Lestari
Abstrak :
Tugas akhir ini merupakan laporan kegiatan penulis dalam upaya memberikan usulan rancangan sistem penilaian kinerja r' manajemen unjuk kerja yang efektif bagi PT. X. Hal ini sebagai upaya untuk membuat sistem penilaian kinerja/manajemen unjuk kerja yang bukan berfungsi sebagai administratif atau formalitas semata. Teori yang dirujuk sebagai dasar dalam pembuatan rancangan sistem penilaian kinerja/manajemen unjuk kerja yang efektif adalah teori performance appraisal atau penilaian kinerja, dan teori analisis jabatan. Permasalahan yang timbul bahwa performance appraisal atau penilaian kinerja hanya bagian dari kewajiban administratif akibatnya tidak bermakna secara organisasional dan secara individual, padahal tujuan penilaian kinerja bukan hanya untuk meningkatkan kinerja, tetapi juga terfokus pada tujuan strategik dan pengembangan serta berfungsi sebagai sumber informasi bagi manajemen untuk menjalankan kebijakan promosi atau pelatihan. Karena terlalu panjangnya waktu pemantauan yang dijalankan yaitu 3 (tiga) kali dalam satu tahun. Performance appraisal atau penilaian kinerja sangat mempengaruhi kualitas sumber daya manusia, Cascio (2003) mengatakan proses performance appraisal atau penilaian kinerja mencakup tiga elemen, yaitu (1) mendefinisikan kinerja,(fl) memfasilitasi kinerja (3) mendorong kinerja Sedangkan Topchic (dalam Riani Tiurlina) sistem ini merupakan perputaran dari tiga elemen, yaitu perencanaan, pemantauan dan penilaian. Senada dengan hal itu Alwi (2001) mengatakan bahwa proses performance appraisal atau penilaian kinerja secara fundamental meliputi tiga kegiatan, yaitu : identifikasi (identification), pengukuran (measurement), dan pengelolaan (management). Berdasarkan ketiga teori diatas dapat diperoleh gambaran bahwa menciptakan performance appraisal atau penilaian kinerja yang bermanfaat dan efektif di seluruh organisasi tidaklah mudah. Oleh karena itu, dianggap perlu dirancang suatu sistem performance appraisal atau penilaian kinerja yang efektif bagi PT.X. Agar sistem PKlK ini dapat berjalan dengan efektif maka perlu diperhatikan beberapa hal yaitu waktu penilaian, alat penilaian, waktu pelaporan hasil PK/MUK, perhitungan dan kategori total nilai unjuk kerja karyawan, dasar usulan kenaikan berkala dan diterapkannya buku catatan harian kerja harian (logs book) bagi setiap karyawan.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Santi Andriati
Abstrak :
Penulisan tugas akhir ini merupakan suatu bentuk analisa Serta usulan mengenai sistem pengembangan karir yang nantinya dapat digunakan oleh PT TS. PT TS merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pertelevisian swasta di Indonesia (uraian selengkapnya mengenai profil dapat dilihat di lampiran), dimana saat ini telah banyak perusahaan pesaing. Dalam menghadapi persaingan yang semakin tinggi, PT TS harus berusaha agar dapat bertahan dalam persaingan bisnis yang ada. Keunggulan dalam bersaing harus menjadi kekuatan utama dalam menghadapi persaingan. Salah satu sumber daya yang dapat dijadikan keunggulan bersaing adalah sumber daya manusia. Salah satu hal penting dalam proses manajemen sumber daya manusia adalah perencanaan karir (career planning), karena hal ini dapat menjadi alat yang kuat untuk memotivasi sumber daya manusia dalam perusahaan untuk memberikan seluruh kemampuan kepada perusahaan. Pengembangan karir (career development) tidak sekedar menjadi alat untuk perkembangan individu, namun menjadi kunci aset strategis untuk perkembangan perusahaan. Terdapat bebérapa pandangan pada karyawan yang menyatakan bahwa karir yang ada di dalam perusahaan kurang memuaskan, terutama mengenai informasi jalur karir yang jelas di dalam perusahaan, sementara di sisi lain pihak departemen Sumber Daya Manusia juga menyatakan bahwa saat ini belum terdapat sistem atau kebijakan mengenai pengembangan karir secara jelas dan kurang tertata dengan baik. Pandangan seperti ini apabila tidak segera ditindaklanjuti nantinya akan membawa pengaruh pada motivasi kerja karyawan dalam melaksanakan tanggung jawabnya. Berdasarkan keadaan tersebut, maka -penulis berupaya untuk memberikan usulan penerapan sistem pengembangan karir yang dapat digunakan oleh PT TS, agar perusahaan mempunyai suatu sistem pengembanagn karir yang tertata dengan baik sehingga nantinya karyawan mengetahui dengan jelas kesempatan-kesempatan serta arah karir yang dapat mereka peroleh. Penulis memberikan tiga alternatif dalam kaitannya dengan pemecahan masalah yang telah diusulkan, yaitu: Pertama, perusahaan membuat sistem pengembangan karir sendiri. Kedua, perusahaan menyerahkan sepenuhnya pembuatan sistem pengembangan karir ini kepada konsultan Dan yang terakhir, perusahaan merekrut seorang spesialis yang penanggung jawab untuk membuat sistem pengembangan karir sampai dengan melaksanakan dan memantau pelaksanaannya. Ketiga alternatif yang telah diajukan tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing, diantaranya adalah: Alternatif pertama mempunyai kelebihan Biaya yang dibutuhkan tidak terlalu besar, namun mempunyai kelemahan juga seperti, waktu yang dibutuhkan untuk membuat sistem ini agak lama. Alternatif kedua kelebihannya terletak pada waktu yang dibutuhkan akan lebih cepat, sedangkan kelemahannya adalah konsultan yang ditunjuk merupakan orang dari luar perusahaan sehingga kurang mengerti budaya perusahaan, hal ini dapat menyebabkan sistem yang telah dibuat tersebut tidak cocok untuk diterapkan dalam perusahaan. Alternatif ketiga kelebihannya adalah dapat membuat sistem pengembangan karir yang benar-benar baik, namun kelemahannya adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk mcrc kmt dan menggaji seorang spesialis cukup mahal, oleh karena itu perusahaan harus benar-benar mempertimbangkan hal tersebut. Dari ketiga alternatif tersebut penulis memilih satu rekomendasi yang dianggap paling sesuai untuk diterapkan, yaitu alternatif yang pertama.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deandra Nabilla
Abstrak :
Seiring dengan berkembangnya industri ritel yang semakin kompetitif, penting bagi sebuah perusahaan untuk dapat terus meningkatkan daya saingnya. Vendor, yang berperan sebagai hulu dalam sebuah rantai pasok perusahaan, memegang peran yang sangat penting mengingat performa vendor nantinya akan berpengaruh langsung terhadap kelancaran rantai pasok dan operasional perusahaan. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk dapat memilih vendor yang tepat berdasarkan performa atau tingkat kinerja yang paling baik. Pemilihan vendor yang tepat dapat dibantu pula dengan adanya standar evaluasi kinerja vendor yang tepat. Pada penelitian ini, dibuat sebuah tools evaluasi kinerja vendor dalam bentuk spreadsheet yang terdiri dari kriteria dan subkriteria, bobot kriteria dan subkriteria, serta parameter dan metode scoring. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analytic Network Process (ANP) dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS). Hasil dari penelitian ini menunjukkan 5 kriteria dan 16 subkriteria yang diperlukan dalam evaluasi kinerja vendor, dengan urutan bobot terbesar adalah performa (40%), kemudian kualitas (31%), pelayanan (14%), pengiriman (11%), dan hubungan (3%). Tools ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi perusahaan dalam menyeleksi vendor. ...... Retail industry is highly competitive these days, it is important for a retail company to constantly enhance its competitiveness in order to survive. Vendor, functioning as the upstream of a company?s supply chain, hold a very important role and responsibility, considering that vendor?s performance will directly affect the company?s supply chain and operations. Therefore, it is crucial for a company to choose the right vendor based on their high level of performance. Choosing the right vendor can be assisted with structuring right standards for vendor performance evaluation. This research aims to make an effective tool for vendor performance evaluation in a spreadsheet form which consist of several criteria and subcriteria, criteria and subcriteria's weight, as well as scoring parameter and method. Methods used in this research are Analytic Network Process (ANP) and Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS). The output of this research shows that there are 5 criteria and 16 subcriteria needed to evaluate vendor's performance, with the highest value of weight is performance (40%), follows quality (31%), service (14%), delivery (11%), and relationship (3%). This tool is expected to become a reference for the company in selecting the right vendors.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63004
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library