Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Thomson, Dennis F.
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2000
172 THO e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Washington, D.C: Council for Research in Values and Philosophy, 2005
172.094 POL
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Faisal Baasir
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2003
172 FAI e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Surakarta : FISIP Universitas Sebelas Maret, 2006,
361 DINA
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Ayi Sofyan
Bandung: Pustaka Setia, 2012
297.272 AYI e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Juri
Abstrak :
Tesis ini membahas urgensi ajaran maqâmât dalam tasawuf terhadap Pembentukan moral politik di indonesia. Latar belakang pengambilan judul ini didasarkan pada fakta adanya dekadensi moral politik yang semakin meningkat di Indonesia yang mayoritas penduduknya adalah muslim. Fenomena tersebut menjadi keresahan penulis, sebab tasawuf sebagai cabang ilmu keislaman mengajarkan moral melalui penyucian hati dan pengisian raga dengan nilai-nilai yang baik. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif-analitik. Penelitian kualitatif merupakan penelitian khusus tentang objek yang tidak dapat diteliti secara statistik atau kuantifikasi. Deskriptif berarti menguraikan fakta secara sistematis. Penulis menguraikan data-data itu setelah dilakukan klasifikasi sesuai dengan objek penelitian, yaitu ajaran maqâmât dalam tasawuf dan moral politik di Indonesia. Selanjutnya, penulis melakukan analisis terhadap data-data tersebut berdasarkan teori etika dan teori qalb Al-Ghazali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara ajaran maqâmât dalam tasawuf dengan moral politik di Indonesia yang terkandung dalam Ketetapan MPR Nomor VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa terletak pada sifat dasar moralnya, sama-sama memiliki maksud untuk menciptakan elit politik dan pejabat negara yang baik dan bersih serta aspek legalitasnya secara konstitusi. Sedang ajaran maqâmât dapat dijadikan moral dalam mendekatkan diri kepada Tuhan dan juga moral dalam berinteraksi sesama manusia utamanya dalam bidang politik. Sebagai moral kepada Tuhan, ajaran maqâmât dapat menghadirkan kondisi psikologis yang bersifat spiritual (ahwâl) seperti ketentraman dan ketenangan hati (al-thuma’nînah) serta dapat melahirkan sikap sosial-politik yang baik. Sedang ajaran maqâmât sebagai konsep moral politik dapat diaktualisasikan oleh para elit politik dan pejabat penyelenggara pemerintahan dengan menggunakan reinterpretasi konsep ajaran maqâmât.
This thesis discusses the urgency stages (maqâmât) teachings of Sufism to the Formation of moral politics in Indonesia. The background of this research is based on the fact of political decadence that is increasing in Indonesia, which is predominantly Muslim. This phenomenon is a concern to the authors, because Sufism as a branch of Islamic knowledge taught morals through the purification of the heart and soul filling with good values​​. This research is qualitative descriptive-analytic design. Qualitative research is a specialized study of history that can not be studied statistics or quantification. Descriptive means systematically outlines the facts. The author outlines the data after classification in accordance with the object of research, ie the teachings of Sufism and moral maqamat in Indonesian politics. Furthermore, the authors conducted an analysis of these data based on the theory of ethics and the theory of qalb al-Ghazali. The results showed that the relationship between the teachings of Sufism with moral maqamat in Indonesian politics is contained in Decree No. VI/MPR/2001 on Ethics life of the nation lies in the nature of the moral, both have the intention to create the political elite and state officials good and clean as well as the aspects of legality in the constitution. Medium can be used as a moral teachings in stages draw closer to God and also moral human beings interact primarily in the field of politics. As a moral form of God, the teachings stages can bring spiritual psychological condition (states) such tranquility and peace of mind (al-thuma'nînah) and can generate socio-political attitudes are good. Stages teachings as being a political moral concepts can be actualized by the political elite and government administration officials using the reinterpretation of the concept of stages teachings.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soelistyati Soewardi
Abstrak :
Isi pokok skripsi ini adalah tentang etika politik seperti terwujud dalam perubahan sosial yang sekarang ini berlangsung di negara-negara miskin yaitu sebagian besar negara-negara Dunia Ketiga. Perdebatan abadi yang sampai kini belum pernah tuntas tentang pembangunan dan ilmu ekonomi tetap merupakan topik yang menarik bagi para sosiolog dan pengamat pembangunan. Seberapa jauh suatu penelitian pembangunan itu obyektif Dan sejauh manakah ilmu ekonomi yang mendasarinya itu relevan ? Sejarah telah memberikan data bahwa ilmu ekonomi lahir dan berkembang di alam kapitalisme. Dengan sendirinya penganutnya adalah masyarakat kapitalis yang mempunyai rumusan - rumusan demi kepentingan kelas dan golongannya. Di lain pihak perkembangan ekonomi juga terjadi di negara-negara sosialis yang berusaha pula mengetengahkan teori-teori untuk kepentingan masyarakat dan golongan sosialis. Sementara itu di negara-negara yang baru tumbuh sesudah Perang Dunia II, yang sebagian besar rakyatnya masih terikat pada sistim-sistim nilai tertentu yang tradisional, hendak memajukan negaranya dengan mencontoh model pembangunan yang telah ada di negara-negara maju. Dalam keadaan dimana sebagian besar masyarakatnya masih kurang berpendidikan dan selalu disibukkan oleh kepentingan-kepentingan untuk mengatasi kesulitan mereka sendiri, maka para penguasa dan elite intelektual sajalah yang menentukan rumusan-rumusan pembangunan negara itu menurut kepentingan golongannya dendiri. Dengan demikian pembangunan negara bukanlah semata-mata dititikberatkan pada pertumbuhan ekonomi tetapi sekaligus juga dihadapkan pada masalah politik pembangunan. Jadi teoni pembangunan yang dilaksanakan di negara-negara Dunia Ketiga adalah kapitalisme mengutamakan pertumbuhan ekonomi, sosialisme yang menekankan pentingnya revolusi. Masing-masing sistim ini mengandung idiologisasi dan pengandaian tertentu yang belum terbukti dan sulit bisa dipertahankan kebenarannya. Sehubungan dengan itu perlu dianalisa bahwa setiap negara berhak menempuh jalan pembangunannya sendiri. Pendirian ini perlu dikemukakan agar negara tersebut dapat menentukan pilihan yang paling tepat baginya, suatu jalan tengah yang realistis dan pragmatis dalam suasana keterbukaan terhadap pengaruh-pengaruh yang baik dari Negara-negara yang sudah maju. Pendekatan teoritis yang baru ini berusaha mengintegrasikan semua fakta-fakta secara interdependen. Semua alternatif yang sekiranya berat sebelah dan tidak bermanfaat harus diatasi. Salah seorang pengamat pembangunan yang berusaha ke arah itu adalah Peter L. Berger, meskipun nerupakan suatu pengamatan yang masih dalam taraf analisa, model tersebut telah ditawarkannya di beberapa negara berkembang. Jalan yang ditawarkannya itu adalah suatu alternatif demi terlaksananya suatu pembangunan yang manusiawi.
Jakarta: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library