Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Simanjuntak, Dewi Fransiska
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara pengaturan kerja fleksibel (Flexible Work Arrangement) dengan pengambilan keputusan secara etis (Ethical Decision Making) yang dimediasi oleh keterlibatan karyawan (Employee Engagement). Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakan skala. Pengambilan data dilakukan melalui cross sectional study dengan melakukan survei secara online. Sebanyak 301 data partisipan digunakan dalam penelitian ini. Data diolah dengan menggunakan model 4 PROCESS, mediasi Hayes (2018). Hasil penelitian ini  menunjukkan bahwa Flexible Work Arrangement mempengaruhi Ethical Decision Making secara langsung dengan nilai efek sebesar 0,66. Sementara nilai pengaruh antara Flexible Work Arrangement terhadap Ethical Decision Making melalui mediasi Employee Engagement  adalah sebesar 0,80. Employee Engagement memiliki peran dalam memediasi hubungan antara Flexible Work Arrangement dan Ethical Decision Making secara parsial. Korelasi hubungan antara Flexible Work Arrangement terhadap Ethical Decision Making lebih besar melalui mediasi Employee Engagement dibandingkan dengan korelasi secara langsung. Sehingga penerapan Flexible Work Arrangement dapat menjadi anteseden untuk Employee Engagement yang akan dapat meningkatkan Ethical Decision Making pada karyawan di dalam organisasi.
The purpose of this study is to investigate  the influence of Flexible Work Arrangements (FWA) on Ethical Decision Making (EDM) which is mediated by Employee Engagement (EE). This is a correlational study conducted quantitavely using scales. Data is collected by cross sectional study with an online survey. This study using 301 participant’s data. Data is processed by model 4 PROCESS, mediation Hayes (2018). The result shows that the direct effect of flexible work arrangement on Ethical Decision Making is 0,6567. While the effect of flexible work arrangement on ethical decision making through the mediation of employee engagement is 0,8013. Employee engagement has a role in mediating the influence of flexible work arrangement on ethical decision making partially. There is a greater correlation between the influence of flexible work arrangement on ethical decision making through the mediation of employee engagement compare to direct effect. Flexible work arrangement can be an antecedent of employee engagement that improve ethical decision making of employees in organizations.
2019
T53417
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vemita Sinantia
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menguji flexible work arrangements (FWA) dan organizational culture (OC) dalam memprediksi ethical decision making (EDM) ketika didukung oleh technological utilization (TU). Tingginya tuntutan pekerjaan seringkali memunculkan situasi dilema terutama yang berkaitan dengan EDM, sehingga karyawan perlu mempertimbangkan konsekuensi keputusan baik secara moral maupun hukum. FWA dan OC merupakan faktor organisasi yang berperan dalam memprediksi EDM, terutama ketika didukung dengan TU, tren situasi kerja tersebut banyak mengalami perubahan sehingga perlu diteliti lebih lanjut. Penelitian ini menggunakan eksperimen berupa vignette dengan desain faktorial 2x2 between subject dan melibatkan 225 partisipan. Hasil yang signifikan terdapat pada interaksi OC dan TU dalam memprediksi EDM, sementara interaksi FWA dan OC, efek moderasi FWA dan TU, serta moderated-moderation antara FWA, OC, dan TU dalam memprediksi EDM menunjukkan hasil yang tidak signifikan. Penelitian mendatang perlu mempertimbangkan faktor individu dalam memprediksi EDM dan menyesuaikan skenario dengan karakteristik partisipan. ......This research aimed to investigate how flexible work arrangements (FWA) and organizational culture (OC) predict ethical decision making (EDM) when moderated by technological utilization (TU). High job demands often create a dilemma situation related to EDM. Therefore, employees need to consider the moral and legal consequences of the decision. FWA and OC are organizational factors that predict EDM, when supported by TU, many changes have occured in this work situation so further investigation is needed. Present research uses experimental approach (using vignette) with 2x2 between-subject that involve 225 participants. OC has a significant impact on predicting EDM when supported by TU. Further, the interactions between FWA and OC, moderation effect between FWA and TU, and moderated- moderation between FWA, OC, and TU in predicting EDM do not have a significant impact. Next research need to consider individual factors in predicting EDM and conform scenario with participant characteristics.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T51861
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Nurdianawati
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji persepsi pegawai atas unethical behaviour dengan variabel moral intensity, ethical decision making dan professional commitment terhadap whistleblowing intention, dengan menggunakan SEM-Lisrel melalui survei terhadap 268 PNS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa moral intensity dan professional commitment berhubungan positif baik dengan ethical decision making maupun whistleblowing intention, namun ethical decision making berhubungan negatif dengan whistleblowing intention serta tidak memediasi hubungan moral intensity-whistleblowing intention dan professional commitment-whistleblowing intention. Kami menyarankan penelitian berikutnya untuk memperluas sampel dan mengeksplorasi faktor lain yang dapat mendorong whistleblowing intention. Hasil ini memberikan masukan yang mendukung kebijakan dan sistem pengaduan lebih efektif di lingkungan pemerintahan dengan memahami faktor mana yang lebih berpengaruh terhadap niat pegawai melakukan pengaduan.
ABSTRACT
This study aims to examine employee perceptions of unethical behavior with variables of moral intensity, ethical decision making and professional commitment to whistleblowing intention, using SEM-Lisrel through a survey of 268 civil servants. The results showed that moral intensity and professional commitment were positively related both to ethical decision making and whistleblowing intention, but ethical decision making was negatively related to whistleblowing intention and did not mediate the relationship between moral intensity-whistleblowing intention and professional commitment-whistleblowing intention. We suggest further research to broaden the sample and explore other factors that can encourage whistleblowing intention. These results provide input that supports the policy and complaints system more effectively in the government institution by understanding which factors are more influential on the intention of employees to make complaints.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joshua Hezer
Abstrak :
Dilema etis merupakan hal yang dialami setiap orang dalam kehidupan sehari-hari. Saat menghadapinya, pengambilan keputusan yang tidak etis dapat merugikan berbagai pihak. Salah satu hal yang berperan dalam proses pengambilan keputusan etis adalah persepsi mengenai etika yang dimiliki oleh seorang individu. Di sisi lain, nilai yang dipegang seseorang juga diduga dapat memperkuat persepsi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan yang dimiliki social consensus dan moral judgment, serta pengaruh moderasi conformity pada hubungan tersebut. Hasil analisis terhadap 86 karyawan umum menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan pada hubungan antara social consensus dan moral judgment. Namun, hasil analisis untuk moderasi menunjukan conformity tidak memoderasi hubungan tersebut. Hasil penelitian ini memiliki implikasi saran pada perusahaan untuk membangun budaya etis sehingga dapat meningkatkan perilaku etis. Penelitian ini juga menambah pengetahuan mengenai hubungan social consensus dan moral judgment, serta pengaruh conformity dalam pengambilan keputusan etis pada karyawan secara umum. ...... People deal with ethical dilemma in everyday life. In dealing with ethical dilemma, unethical decision making could damage various parties. One of the leading role in ethical decision making process is the perception regarding ethic within a person. Moreover, personal value is also expected to strengthen ethical perception. This study intended to discover the relationship between social consensus and individuals moral judgment, and the moderation effect of conformity. 86 employees participated in the study and showed a positive and significant relationship between social consensus and individuals moral judgment. However, the moderation analysis result did not show that conformity could serve as a moderator in the relationship. The result had suggestion implication for companies to build a culture of ethic to increase ethical decision making. Furthermore, it also added up the knowledge about relationship between social consensus and individuals moral judgment, and the influence of conformity in ethical decision making on employees.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ridho Anugrah
Abstrak :
Penggunaan dan perkembangan pesat teknologi informasi digital memunculkan perubahan signifikan di dalam struktur masyarakat. Luciano Floridi dengan teori re-ontologisasi mengatakan informasi dapat mengubah struktur masyarakat secara radikal. Re-ontologisasi ini dibentuk dari interaksi antara inforgs dan infosphere. Kemudian teori tersebut menjadi dasar etika yang disebut etika informasi (IE). Etika informasi menekankan idealitas, tanpa adanya entropi di dalam infosphere untuk menjelaskan apa itu `baik`. Dari pemahaman bahwa etika adalah konstruksi idealitas, Floridi menganggap manusia sebagai homo poieticus. Homo poieticus berarti manusia yang memiliki sifat pembentuk dan penjaga. Artikel ini berpendapat sebelum menjadi homo poieticus, manusia harus kembali melihat keterbatasan kapasitas kognitifnya. Terutama di dalam pesat dan masifnya perkembangan informasi. Melalui etika behavioral, menjelaskan permasalahan kognitif manusia sebagai agen moral terbatas oleh rasio dan kebiasaannya. Etika behavioral menggunakan konsep dasar seperti keterbatasan rasionalitas, etikalitas terbatas, dan heuristik di dalamnya. Dengan memahami dan menyadari keterbatasan tersebut, manusia dapat memaksimalkan penilaian etis. Keterbatasan ini tidak memungkinkan adanya pemahaman holistik dari etika maupun infosphere. Namun, dari keterbatasan tersebut untuk menjaga infosphere usaha yang dilakukan adalah memaksimalkan penilaian etis. Dari usaha maksimalisasi ini, menurut penulis homo poieticus dapat menjadi lebih bijak. Usage and progress of digital information technology sparks significant shift in the structure of society. Luciano Floridi with his re-ontologization, explaining information could change the society`s structure in radical way. Reontologization is made by interactions of inforgs and infosphere. The theory become a foundation towards a system of ethics named information ethics (IE). Information ethics emphasises on infosphere state with ideality, without entropy to explain what is `good`. Ethics is a construct ons of ideality of infosphere, the role of human being in Floridi`s sense is to become homo poieticus. Homo poieticus is a demiurgic attitude of the informational and moral agent. This article argues that before becoming homo poieticus, moral agents should take a look back into our own limitations of cognitive capacities. Especially in this abundance and fast growing information condition. Through behavioral ethics, I shall explain the problem of limitations of moral agent. Behavioral ethics using concepts like bounded rationality concept, bounded ethicality, and heuristics to explain it. With understanding and realising the limitations, moral agents could maximising ethical decision making. The limitations shows the impossibilities of holistic understanding of ethics nor infosphere. From maximising the limitations, I think homo poieticus could become more virtuous or wise demiurgic agent.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Zahratika Zalafi
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara flexible work arrangements (FWA), budaya organisasi dan work-life balance (WLB) terhadap tingkat ethical decision making (EDM) pada individu dalam organisasi. Jenis FWA yang diukur pada penelitian ini adalah flextime dan telecommuting, sedangkan budaya organisasi yang diukur adalah budaya organisasi suportif dan inovatif. Penelitian menggunakan metode eksperimen (2x2 between-subject design) melalui survei daring dengan jumlah partisipan 348 karyawan di Indonesia. Analisis conditional process menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara FWA dan tingkat EDM individu melalui WLB di mana dalam budaya suportif hubungan tersebut akan semakin kuat. Implikasi penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu pendukung empiris mengenai EDM dalam organisasi di Indonesia. ......This research was conducted to investigate the relationship between flexible work arrangements (FWA), organizational culture and work-life balance (WLB) in enhancing the level of individual ethical decision making (EDM) in the organization. The type of FWA measured in this study is flextime and telecommuting, while the organizational culture type used in this study is supportive and innovative organizational culture. This research was conducted using 2x2 between-subject experimental design through online surveys on 348 participants in Indonesia. Conditional process analysis shows that there was a positive relationship between FWA and individual EDM levels mediated by WLB and the relationship were stronger in supportive culture condition. The implications of this research can be used as an empirical evidence of EDM in organizations in Indonesia.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T52602
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nolia Nurcahyati
Abstrak :
Keputusan moral karyawan memiliki peran penting yang dapat memprediksi perilaku etis karyawan. Keputusan moral karyawan dipengaruhi oleh pandangan masyarakat mengenai norma yang berlaku dalam lingkungannya serta karyawan yang lebih mindful dapat membuat dirinya lebih sadar akan adanya norma dan membuat keputusan yang lebih etis. Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran mindfulness trait sebagai moderator terhadap hubungan antara konsensus sosial dan keputusan moral dengan melibatkan 90 karyawan. Hasil analisis korelasi Pearson menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara konsensus sosial dengan keputusan moral. Akan tetapi, hasil analisis regresi menunjukkan bahwa mindfulness trait tidak memoderasi hubungan antara konsensus sosial dengan keputusan moral. Hasil penelitian ini memberikan wawasan bagi perusahaan, instansi atau organisasi untuk menciptakan lingkungan etis karena dapat memengaruhi penilaian karyawan. Selain itu, hasil penelitian ini dapat menambah literatur mengenai konsensus sosial dan mindfulness trait yang memengaruhi pengambilan keputusan etis.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karima Anistya Nurfaiza
Abstrak :
Menanggapi masalah moral dengan cara yang tidak tepat dapat menimbulkan dampak yang merugikan berbagai pihak. Dalam menyelesaikan masalah moral di tempat kerja, individu sering kali menggunakan jalan pintas untuk mengurangi ketidakpastian dengan mengikuti standar sosial yang ada. Mereka cenderung untuk menjaga hubungan yang harmonis dan menghindari penyelesaian konflik yang akan merusak hubungan dalam kelompok. Akan tetapi, sense of power diduga dapat membuat individu menolak pengaruh lingkungan dalam menjalankan kehendaknya dalam arti mereka dapat melakukan sesuatu berdasarkan pilihannya sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara social consensus dan moral judgment serta pengaruh moderasi sense of power. Hasil analisis korelasi pada 128 karyawan umum menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara social consensus dan moral judgment. Di sisi lain, hasil analisis moderasi tidak menunjukkan bahwa sense of power dapat menjadi alasan individu berbeda dari lingkungannya. Hasil penelitian mengimplikasikan anjuran bagi perusahaan untuk menciptakan lingkungan etis dalam rangka menekan perilaku tidak etis di tempat kerja. Lebih dari itu, penelitian ini menambah pengetahuan mengenai sense of power dalam ranah pengambilan keputusan etis. ......Responding to moral problems in an inappropriate way could have a detrimental effect on other people. To solve moral problems in the workplace, people often use an easy way to avoid ambiguity by following existing social consensus. As an individual, they then tend to maintain harmonious relationships and avoid resolving conflicts that would harm the relationship in a group setting. However, with sense of power, it was argued that individuals could resist social influences in carrying out their will in a sense that they could do things based on their personal preferences. This study aimed to investigate the relationship between social consensus and individuals' moral judgment and the moderation effet of sense of power. There were 128 employees involved in the study and the correlation analysis result showed that there was a positive and significant relationship between social consensus and moral judgment. However, the moderation analysis result did not show that sense of power would serve as a reason on why an individual might deviate from their society. The results implied recommendation for companies to create an ethical environment to suppress unethical behavior in the workplace. Moreover, it also added up our knowledge about sense of power in influencing ethical decision making.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
The volume brings to life a number of the conference themes including corporate social responsibility, culture, academic integrity, vulnerability, health, military ethics, education, leadership, sustainability and philosophy and addresses concerns of many leading applied ethicists.
United Kingdom: Emerald, 2017
e20469462
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Ethical decision making for auditor is needed to achieve a public confidence for this function field quality. Ethical decision become complicated to be valued especially there are imperfect rules that can be an instrument for ethical decision.
657 JAK 4:2 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>