Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yulia Kriswanti
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui profil hormon progesteron pada kerbau lumpur (Bubalus bubalis) betina sepanjang siklus estrus. Sampel serum darah yang diambil selama 10 minggu dari empat ekor kerbau lumpur betina dianalisis menggunakan Fourier Transform Infared (FTIR). Hasil yang diperoleh yaitu bilangan gelombang dari gugus fungsi yang merepresentasikan progesteron berada di sekitar angka 1360 cm-1 untuk metil keton, 1380 cm-1 untuk metil dan 1717 cm-1 untuk keton. Nilai absorbansi yang berada pada bilangan gelombang tersebut dikonversi ke dalam nilai ekuivalensi yang mengacu pada penelitian terdahulu sehingga diperoleh perkiraan konsentrasi hormon progesteron sepanjang siklus estrus yaitu sekitar 5,96 ng/ml pada fase estrus dan 8,86 ng/ml pada fase non estrus.
Research in determining progesterone hormone profile throughout estrous cycle on female swamp buffaloes (Bubalus bubalis) has been conducted. Blood serum samples were taken from four female swamp buffaloes for ten weeks, and then analyzed by Fourier Transform Infrared (FTIR). Results showed that the wavenumbers of functional groups representing progesterone were along 1360 cm-1 for methyl ketone, 1380 cm-1 for methyl and 1717 cm-1 for ketone. The absorbance values were generated within those wavenumbers, furthermore converted using an equivalency value based from similar previous studies, so then the concentration range of progesterone throughout estrous cycle could be obtained, which were approximately 5.96 ng/ml on estrous phase and 8.86 ng/ml on non estrous phase.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S57556
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cheria Valentina
Abstrak :
Latar Belakang : Tanpa kita sadari, peningkatan pemajanan medan elektromagnet (extremely low frequency-electromagnetic field / ELF) pada kehidupan manusia semakin meningkat. Kejadian tersebut terjadi karena seiring dengan berkembangnya informasi dan teknologi di seluruh dunia, penggunaan tenaga listrik di berbagai negara, termasuk Indonesia, semakin meningkat. Fenomena ini tampak dari semakin banyaknya penggunaan alat-alat elektronik seperti hair dryer, oven, microwave, lemari es, televisi, komputer, dan sebagainya. Hal tersebut menyebabkan banyak kelainan pada tubuh kita, dan salah satunya adalah pengaruh terhadap sistem reproduksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pemajanan medan elektromagnet ELF dengan perubahan gambaran siklus estrus melalui mencit sebagai model. Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan desain studi eksperimental deskriptif dengan hewan coba. yang digunakan tediri dari 6 kelompok yaitu kelompok control dan perlakuan yang masing-masing terdiri dari 3 generasi. Penelitian ini membandingkan perubahan siklus estrus antara mencit kontrol dan perlakuan dari generasi satu sampai generasi tiga. Data perubahan siklus estrus mencit diperolah dengan melihat sediaan di bawah mikroskop cahaya. Hasil : Berdasarkan hasil penelitian ditemukan adanya efek pemajanan elektromagnet yang mengakibatkan perubahan siklus estrus, yaitu fase diestrus. ......Background : Without realising it, the exposure of extremely low frequency-electromagnetic field (ELF) on human life is increasing rapidly. This is due to the fact that the development of information and technology around the world, including Indonesia, cause a continully increasing usage of electrical power. This phenomenon can be seen from the increasing usage of electrical devices such as hair dryer, oven, microwave, refrigerator, television, etc. This cause changes in our body and one of the changes effect on the reproduction system. This research aims to determine the relationship between ELFexposures on changes in estrous cycle through mice as model. Methods : The design of this research was experimental descriptive study with laboratory animals. It used 6 groups which are group of control and treatment each consisting of 3 generations. It compares the change of estrous cycle between control and treatment mice from first generation to third generation. The change of estrous cycle data were obtained from observing the sample under light microscope. Results : It was found that there was an electromagnetic radiation effect that can cause a change in estrous cycle, which was diestrous phase.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009
S-pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Septian
Abstrak :
Telah dilakukan pemeriksaan hormon progesteron pada tikus betina (Rattus norvegicus, Berkenhout 1769) menggunakan FTIR. Penelitian bertujuan mengetahui bilangan gelombang dan nilai absorbansi gugus fungsi spesifik progesteron dalam darah selama siklus estrus, dan mengetahui keabsahan FTIR dalam mengukur konsentrasi hormon progesteron. Sampel darah dari sepuluh ekor tikus pada fase estrus dan diestrus yang ditentukan melalui ulas vagina dianalisis melalui FTIR dan radioimmunoassay (RIA). Nilai absorbansi dari gugus fungsi spesifik progesteron, yaitu keton (1724 cm-1), metil (1375 cm-1), dan metil-keton (1354 cm-1), dibandingkan dengan nilai absorbansi asam karboksilat (1425 cm-1) pada hemoglobin. Konsentrasi progesteron saat estrus melalui RIA dan FTIR berturut-turut adalah 17,593 ± 4,246 ng/ml dan 0,853 ± 0,310 %; saat diestrus adalah 76.218 ± 4.687 ng/ml dan 1,024 ± 0.268 %.
Research in determining progesterone concentration on female rat (Rattus norvegicus, Berkenhout 1769) using FTIR has been conducted. The aim of this research was to determine the wavenumbers and absorbance values of progesterone?s functional groups in blood during estrous cycles, and to verify the FTIR?s capability in measuring progesterone concentration in blood. Blood samples from ten females which were taken at estrus and diestrus phases determined by vaginal smear, analyzed by FTIR and Radioimmunoassay (RIA). Absorbance values of progesterone's functional groups, such as ketone (1724 cm¬1), methyl (1375 cm-1), and methyl-ketone (1354 cm-1), were measured relatively to absorbance values of hemoglobin?s carboxylic acid (1425 cm-1). Progesterone concentration at estrus by RIA and FTIR are 17,593 ± 4,246 ng/ml and 0,853 ± 0,310 % respectively; at diestrus are 76.218 ng/ml and 1,024 ± 0.268 % respectively.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S825
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library