Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lila Muzdalifah
Abstrak :
Reaksi esterifikasi asam p-nidroksi benzoat termasuk reaksi penting karena produknya digunakan sebagai bahan pengawet kosmetik dan obat. Reaksi esterifikasi membutuhkan energi aktivasi yang tinggi sehingga dibutunkan katalis Katalis yang biasa digunakan adalan katalis nomogen. Namun, katalis nomogen menimbulkan masalah dalam proses pemisahan produk dan tidak ramah Iingkungan. Pada penelitian ini, dilakukan reaksi esterifikasi asam p-nidroksi benzoat dengan gliserol menggunakan katalis y-AI2O3/SO4 sebagai katalis neterogen dan dibandingkan dengan katalis HQSO4 pekat Katalis y-AI2O3/S04 disintesis dari tawas yang mempunyai harga ekonomis. Katalis hasil sintesis dikarakterisasi dengan XRD, XRF dan BET. Produk esterifikasi dianalisis menggunakan uji KLT dan FT-IR. Dari hasil esterifikasi, untuk katalis H2SO4 pekat dengan pelarut aseton selama 24 jam menghasilkan 2 bercak ester dengan % konversi ester total sebesar 55,74%, sedangkan katalis y-AI2O3/SO4 diperolen 2 bercak ester dengan % konversi ester total 92,08% setelah 6 jam reaksi dengan pelarut DMSO.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S30358
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Septiana
Abstrak :
Surfaktan dietanolamida merupakan salah satu jenis surfaktan yang banyak digunakan dalam pembuatan beragam produk pembersih, perawatan dan kosmetika Surfaktan ini bersifat terbaharukan dan mudah terdegradasi, sehingga tidak mencemari lingkungan. Jenis asam lemak dari minyak nabati yang dapat digunakan dalam pembuatan surfaktan dietanolamida adalah asam laurat. Dalam penelitian ini, bahan baku surfaktan dietanolamida menggunakan asam Iemak dari Iimbah margarin yang mengandung asam Iaurat dengan jumlah terbanyak dibandingkan dengan asam Iemak lainnya. Sintesis dilakukan melalui tiga tahap reaksi: yaitu reaksi esterifikasi antara asam lemak bebas Iimbah margarin dengan metanol dan katalis asam (y-AI2O3/SO4), reaksi transestrifikasi antara trigliserida Iimbah margarin dengan metanol dan katalis basa (K2CO3/ y-AIQO3), serta reaksi amidasi antara metil ester Iimban margarin dengan dietanolamina dan katalis basa (K2CO3/ y-AI2O3). Rasio mol antara asam Iemak bebas dengan metanol 1 1:4,5 dan 1:6, kondisi reaksi esterifikasi menggunakan suhu 50, 60, 70°C, Iama reaksi 1, 2, 3 jam dan katalis y-AI2O3/S04 2 % berat. Kondisi reaksi transesterifikasi antara trigliserida Iimbah margarin dengan metanol, rasio mol 1:4,5, suhu reaksi 60°C, vvaktu reaksi 1 jam dan katalis K2CO3/y-AI2O32 % berat Reaksi amidasi antara metil ester dengan dietanolamina menggunakan katalis K2CO3/ V-AI2O3 0,3 % berat, rasio mol reaktan 1:2, suhu reaksi 180°C, waktu reaksi 4 jam dan kecepatan pengadukan 200-300 rpm. Karakteristik katalis heterogen asam dan base menggunakan XRF, XRD, dan BET. Karakteristik metil ester menggunakan bilangan asam dan uj pembakaran Konversi metil ester dengan reaksi esterifikasi mencapai 81,865 % dan reaksi transesterifikasi mencapai 75,00 %. Pengujian bilangan penyabuhan surfaktan dietanoamida sebesar 138,20 mg KOH/g sampel, dan nilai HLB surfaktan dietanolamida adalah 7,238, nilai ini menandakan bahwa surfaktan ini termasuk wetting agent.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S30353
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Norma Fauziah
Abstrak :
Etilen glikol merupakan senyawa alkohol yang memiliki dua buah gugus hidroksil (-OH) sehingga dari satu senyawa etilen glikol dapat direaksikan dengan suatu asam karboksilat membentuk ester. Salah satu senyawa yang termasuk ke dalam asam karboksilat adalah asam p-hidroksi benzoat yang juga merupakan senyawa fenolik. Pada penelitian ini dilakukan reaksi esterifikasi asam p-hidroksi benzoat dengan etilen glikol menggunakan dua jenis katalis asam yaitu H2SO4 pekat dan y-AI2O3/SO4. Pelarut yang digunakan adalah aseton dengan suhu reaksi 55-60°C dan DMSO dengan suhu sebesar 165-17o°C. Ester yang dihasilkan masih merupakan campuran antara mono-ester dan di-ester berdasarkan uji KLT. Ester hasil esterifikasi dengan katalis H2SO4 pekat diperoleh pada saat digunakan pelarut aseton selama 24 jam dengan nilai Rf pada KLT sebesar 0,33 dan 0,59 yang merupakan mono-ester dan di-ester. Sedangkan dengan katalis y-AI2O3/SO4 diperoleh ester pada saat digunakan pelarut DMSO dengan variasi waktu, dimana persen konversi terbesar yaitu 87,75 % pada waktu 6 jam, dan harga Rf 0,38 untuk mono-ester dan 0,61 untuk di-ester.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S30352
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lydia Trisna Wibowo
Abstrak :
Senyawa ester asam lemak dibutuhkan pada industri kosmetika sebagai emulsifier. Ester asam lemak disintesis dengan cara esterifikasi antara asam-asam lemak dengan alkohol atau asam hidroksi karboksilat dengan bantuan katalis. Indonesia mempunyai sumber asam lemak yang melimpah dan pemanfaatannya perlu dioptimalkan. Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis campuran asam 2-(stearoiloksi)propanoat dan asam 2-(palmitoiloksi)propanoat dari asam laktat dan asam stearat. Sintesis dilakukan melalui 3 tahap. Tahap 1: sintesis asetil laktat dengan mereaksikan asam laktat dengan anhidrida asetat dengan katalis asam klorida pekat, direfluks pada suhu 100-1100C selama 4 jam. Tahap 2: sintesis metil stearat dengan mereaksikan asam stearat dengan metanol dalam pelarut benzena dan katalis asam sulfat pekat, direfluks pada suhu 800C selama 7 jam. Tahap 3: sintesis campuran asam 2-(stearoiloksi)propanoat dan asam 2-(palmitoiloksi)propanoat dengan mereaksikan asetil laktat dengan metil stearat dengan katalis natrium metoksida. Analisis dilakukan menggunakan kromatografi gas cair dengan kolom VB-wax yang dilengkapi dengan detektor ionisasi nyala. Kondisi suhu kolom 1700C, suhu injektor 2300C, dan suhu detektor 2500C. Laju alir gas (He) diatur 1,0 ml/menit. Senyawa ini muncul pada waktu retensi 39,7 menit. Produk yang dihasilkan berupa cairan kental berwarna kekuningan dengan rendemen 76,97%, memiliki bilangan asam sebesar 212,8, dan nilai HLB sebesar 3,1 yang menunjukkan dapat digunakan sebagai emulsifier untuk sediaan air dalam minyak. ......Fatty acid esters are needed in the cosmetic industries as an emulsifier. Fatty acid esters were synthesized by esterification of fatty acids with alcohols or hydroxy carboxylic acid with the aid of a catalyst. Indonesia has abundant source of fatty acids and its utilization should be optimized, such as to make fatty acid esters. This study aims to synthesize 2-(stearoyloxy)propanoic acid and 2-(palmitoyloxy)propanoic acid composite from lactic acid and stearic acid. Synthesis was done through 3 steps, i.e (1) synthesis of acetyl lactate by reacting lactic acid with acetic anhydride and hydrochloric acid as catalyst, refluxed at 100-1100C for 4 hours, (2) synthesis of methyl stearate by reacting stearic acid with methanol in solvent benzene and concentrated sulfuric acid as catalyst, refluxed at 800C for 7 hours, (3) synthesis of 2-(stearoyloxy)propanoic acid and 2-(palmitoyloxy)propanoic acid composite by reacting acetyl lactate with methyl stearate with sodium methoxide as catalyst. Analysis was performed using gas-liquid chromatography with VB-wax column equipped with a flame ionization detector. The temperature of the column was set at 1700C, injector at 2300C, and detector at 2500 with air flow rate (He) 1.0 ml/min. The retention time was 39.7 minutes. The result is yellowish viscous liquid with yield 76.97%, has acid value 212.8, and HLB value 3.1 which shows can be used as an emulsifier for water-in-oil emulsions.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S47540
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Budi Santoso
Abstrak :
Biodiesel merupakan bahan bakar alternatif yang aplikasinya pada mesin masih terkendala karena memiliki keterbatasan diantaranya stabilitas oksidasi yang rendah sehingga berpengaruh kepada kualitas penyimpanan biodiesel. Salah satu solusi untuk mengatasi masalah ini adalah dengan proses hidrogenasi parsial. Pada proses hidrogenasi parsial, FAME direaksikan dengan hidrogen dan katalis untuk memecah ikatan tak jenuh. Penggunaan katalis nikel yang disangga pada alumina (Ni/Al2O3) lebih menguntungkan karena harganya yang murah dan mempunyai aktivitas katalitik yang tinggi. Reaksi hidrogenasi parsial dilakukan pada reaktor trickle bed dengan hidrogen pada fase gas, katalis pada fase padat, dan FAME pada fase cair. Penggunaan reaktor jenis ini memiliki kelebihan yaitu jatuh tekanan yang rendah (pressure drop), kehilangan katalis yang rendah, tidak memiliki elemen yang bergerak, dan biaya perawatan yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem reaktor tiga fasa dan uji kinerja reaktor trickle bed untuk hidrogenasi parsial Biodiesel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa reaktor trickle bed berhasil memecah ikatan tak jenuh ganda (C19:2) pada rantai ikatan FAME menjadi ikatan tak jenuh tunggal (C19:1) dan ikatan jenuh (C19:0). Konversi biodiesel terbesar (8,93 %) diperoleh dengan kondisi operasi: tekanan hidrogen 7 bar, laju alir hidrogen 250 ml/menit dan laju alir biodiesel 0,667 ml/menit. ......Biodiesel is an alternative fuel whose application to the engine is still constrained because it has limitations including low oxidation stability which affects the quality of biodiesel storage. One solution to overcome this problem is the partial hydrogenation. In the partial hydrogenation, FAME is reacted with hydrogen and a catalyst to break down unsaturated bonds. The use of nickel catalyst supported on alumina (Ni/Al2O3) is more advantageous because the price is low and has high catalytic activity. Partial hydrogenation reactions were carried out on trickle bed reactor. The use of this type of reactor has advantages such as low catalyst loss, no moving elements, and low maintenance costs. The research investigated partial hydrogenation of fatty acid methyl esters in a trickle-bed reactor. The result showed that the partial hydrogenation of polyunsaturated FAMEs in a trickle bed reactor had break down the polyunsaturated bond (C19:2) on the FAME into a monounsaturated bond (C19:1) and saturated bond (C19:0) and the best conversion of polyunsaturated FAMEs is 8.93% achieved with reaction condition: H2 pressure 7 bar, H2 flow rate 250 ml/min and biodiesel flow rate 0.667 ml/min.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53230
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitriani Setianingsih
Abstrak :
Kanker payudara menjadi salah satu penyebab kematian utama akibat kanker pada wanita. Pengobatan medis yang memberikan efek samping, mendorong penelitian terkait senyawa alami yang berpotensi menghambat penyebaran kanker. Ester gula asam lemak diketahui memiliki aktivitas antimikroba, antifungi, dan antikanker. Penelitian ini dilakukan untuk menyintesis ester gula asam lemak melalui reaksi esterifikasi asam linoleat dengan fruktosa, manosa dan manitol dalam pelarut n-heksana dengan dikatalisis oleh enzim lipase Novozym Eversa® Transform 2.0 FG. Produk berupa ester linoleat-fruktosa, ester linoleat-manitol dan ester linoleat-manosa diidentifikasi menggunakan KLT dan instrumentasi FTIR. Hasil karakterisasi FTIR menunjukkan serapan gugus C=O pada bilangan gelombang 1739 cm-1 untuk ester linoleat-fruktosa, 1730 cm-1 untuk ester linoleat-manitol dan 1734 cm-1 untuk ester linoleat-manosa. Produk hasil sintesis diuji dengan uji emulsi dan diketahui memiliki sifat sebagai emulsifier. Sementara itu, pengujian aktivitas sitotoksik terhadap senyawa ester linoleat-fruktosa, ester linoleat-manitol dan ester linoleat-manosa terhadap lini sel kanker MCF-7 menghasilkan nilai IC50 berturut-turut sebesar 42,68 μg/mL, 51,08 μg/mL, dan 64,07 μg/mL. Hasil ini mengindikasikan bahwa produk hasil sintesis ester linoleat-manitol memiliki toksisitas sedang, sedangkan ester linoleat-fruktosa dan ester linoleat-manosa yang memiliki toksisitas lemah. ......Breast cancer is one of the main causes of death from cancer in women. Medical treatments that provide side effects, encourage research related to natural compounds that have the potential to inhibit the spread of cancer. Fatty acid sugar esters are known to have antimicrobial, antifungal, and anticancer activities. This research was conducted to synthesize fatty acid sugar esters through the esterification reaction of linoleic acid with fructose, mannose and mannitol in n-hexane solvent catalyzed by lipase enzyme Novozym Eversa® Transform 2.0 FG. The products obtained were linoleic-fructose esters, linoleic-mannitol esters and linoleic-mannose esters. Products were identified using TLC and FTIR instrumentation. The results of the FTIR showed the absorption of the C=O group at wave numbers 1739 cm-1 for linoleic-fructose ester, 1730 cm-1 for linoleic-mannitol ester and 1734 cm-1 for linoleic-mannose ester. Products was tested by emulsion test and found out to have properties as an emulsifier. Furthermore, the cytotoxic activity of linoleic-fructose ester, linoleic-mannitol ester and linoleic-mannose ester against the MCF-7 cancer cell given IC50 values of 42,68  μg/mL, 51,08 μg/mL, and 64,07 μg/mL. These results indicate that the product of linoleic-mannitol esters have moderate toxicity, while linoleic-fructose and linoleic-mannose esters have weak toxicity.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Olan Maulana
Abstrak :
Tingginya kematian akibat kanker mendorong pengembangan agen antikanker dari bahan alam yang melimpah. Baru-baru ini, ester asam lemak-gula menarik perhatian karena diketahui memiliki berbagai aktivitas biologis, seperti antijamur, antibakteri, dan antikanker. Ester asam lemak-gula juga diketahui memiliki struktur amfifilik membuatnya berpotensi untuk digunakan sebagai emulsifier. Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis ester asam stearat-gula sebagai kandidat agen antikanker dan emulsifier. Ester asam stearat-gula berhasil disintesis melalui esterifikasi secara enzimatik menggunakan Novozymes Eversa Transform 2.0 sebagai katalis dengan konsentrasi 5% terhadap massa substrat dan n-heksana sebagai pelarut pada suhu 40oC selama 48 jam. Terbentuknya ester asam stearat-gula dikonfirmasi dengan munculnya puncak serapan C=O khas ester pada karakterisasi dengan spektrometer FTIR. Ester asam stearat-gula memberikan sitotoksisitas yang baik terhadap sel MCF-7 dengan IC50 sebesar 24,2 µg/mL; 37,2 µg/mL; dan 73,0 µg/mL masing-masing untuk ester asam stearat-fruktosa, ester asam stearat-manitol, dan ester asam stearat-manosa. Hasil ini menjadikan ester asam stearat-gula cocok untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai agen antikanker. Ester asam stearat-gula juga mampu menstabilkan emulsi air dalam minyak sehingga mendorong penerapannya sebagai emulsifier air dalam minyak. ......The high mortality from cancer encourages development anticancer agents from abundant natural materials. Recently, sugar-fatty acid esters has attracted attention because they are known have various biological activities, such as antifungal, antibacterial, and anticancer. Sugar-fatty acid esters are also known to have an amphiphilic structure making them potential to be used as emulsifiers. This study aims to synthesize sugar-stearic acid esters as candidates for anticancer agents and emulsifiers. Sugar-stearic acid esters were successfully synthesized by enzymatic esterification using Novozymes Eversa Transform 2.0 as a catalyst with concentration 5% of the substrate mass and n-hexane as a solvent at 40oC for 48 hours. The formation of sugar-stearic acid esters was confirmed by the appearance of ester-specific C=O absorption peak on the characterization with FTIR spectrometer. Sugar-stearic acid ester provides good cytotoxicity to MCF-7 cells with IC50 of 24.2 µg/mL; 37.2 µg/mL; and 73.0 µg/mL respectively for fructose-stearic acid ester, mannitol-stearic acid ester, and mannose-stearic acid ester. These results make sugar-stearic acid ester suitable for further development as an anticancer agent. Sugar-stearic acid esters are also able to stabilize water-in-oil emulsions, thus promoting their application as water-in-oil emulsifiers.
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanik Sugiharni
Abstrak :
Aplikasi lipase telah digunakan secara luas sebagai katalis pada bidang bioteknologi. Akan tetapi harga enzim lipase murni sangat mahal. Untuk menekan tingginya biaya tersebut, maka lipase bisa didapatkan dari mikroba lokal yang secara spesifik mampu mensekresikan enzim tersebut. Penelitian sebelumnya, menunjukkan bahwa produksi lipase dapat diperoleh dari Pseudomonas fluorescens dalam media Nutrient Broth, dengan nilai aktivitas tertinggi, yaitu sebesar 0,092 U/mL pada waktu fermentasi 30 jam. Tujuan penelitian kali ini adalah mengisolasi enzim lipase ekstrak kasar dari P. fluorescens dan untuk mengetahui efektivitas reaksi esterifikasi enzimatik antara asam lemak minyak kelapa dan sukrosa. Isolasi enzim lipase ekstrak kasar dari P. fluorescens dilakukan dengan metode sentrifugasi dimana cairan supernatannya diambil sebagai crude extract (enzim kasar) lipase. Aktivitas lipolitik enzim lipase ekstrak kasar yang terbesar diperoleh pada waktu fermentasi 48 jam yaitu sebesar 7,58 (U/mL). Kondisi optimum aktivitas lipolitik enzim lipase ekstrak kasar pada waktu fermentasi 48 jam, terjadi pada suhu 30oC dan pH 7. Kondisi reaksi esterifikasi enzimatik antara asam lemak minyak kelapa dan sukrosa untuk menghasilkan ester sukrosa, dilakukan pada suhu 30oC dan pH 7. Namun, hingga reaksi esterifikasi pada hari keempat, produk ester asam lemak sukrosa belum terbentuk. Tidak terbentuknya produk ester asam lemak sukrosa ini mungkin disebabkan oleh rendahnya aktivitas lipase yang digunakan serta penggunaan n-heksana dalam medium reaksi esterifikasi tersebut ......Application of lipase has been used widely in field of biotechnology, however, the price of pure lipase is very expensive. To reduce the high cost, the lipase can be obtained from the local microbes that are specifically able to secrete the enzyme. A previous study showed that lipase production can be obtained from Pseudomonas fluorescens in nutrient Broth medium, with the highest activity value, amounting to 0.092 U / mL in 30 hours of fermentation. The purpose of this research is to isolate the crude extract of lipase from P. fluorescens and to examine the effectiveness of the enzymatic esterification reaction between fatty acids of coconut oil and sucrose. Isolation of crude extract lipase from Pseudomonas fluorescens was done by centrifugation method which its supernatant as lipase crude extract (crude enzyme). Lipase lipolytic activity of the largest crude extract obtained at 48 hours of fermentation is equal to 7.58 (U / mL). Optimum conditions of lipase lipolytic activity of crude extract in 48 hours of fermentation, occurred at 30oC and pH 7. The condition between the enzymatic esterification of fatty acids from coconut oil and sugar to produce sucrose esters, carried out at 30oC and pH 7. However, up to the fourth day of esterification reaction, sucrose fatty acid ester product has not been formed. This may be caused by the low activity of lipase used and the use of n-hexane as an organic solvent in the esterification medium.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S29773
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Galuh Widyarti
Abstrak :
Sitronelol dan geraniol dilaporkan mempunyai aktivitas antibakteri,antiinflamasi dan sitotoksik terhadap beberapa sel kanker. Hasil uji sitotoksiksitronelol dan geraniol terhadap sel kanker murine leukimia P388 menunjukkanbahwa, sitronelol dan geraniol mempunyai aktivitas sitotoksik terhadap sel kankertersebut. Untuk meningkatkan aktivitas sitotoksik, kedua senyawa tersebut dirancangmenjadi sejumlah senyawa ester dan diskrining virtual terhadap reseptor proteinproviral insertion site in Moloney murine leukemia virus-1 Pim1 kinase denganperangkat lunak Molegro Virtual Docker MVD . Hasil skrining virtual menunjukkanbahwa senyawa ester hasil rancangan mempunyai potensi sebagai antikanker dandisintesis 8 senyawa ester terpilih yaitu sitronelil kaproat, geranil kaproat, sitronelilisobutirat, geranil isobutirat, sitronelil 2,2-dimetil butirat, geranil 2,2-dimetil butirat,sitronelil kaprilat dan geranil kaprilat. Senyawa ester hasil sintesis dianalisis awalmenggunakan KLT, dimurnikan menggunakan kolom kromatografi, dielusidasistrukturnya menggunakan FTIR dan NMR serta dianalisis spektro massanyamenggunakan GCMS. Analisis toksisitas senyawa ester hasil sintesis dengan metodeBSLT menunjukkan bahwa, ester sitronelol dan geraniol hasil sintesis toksik terhadaplarva udang Artemia salina dengan nilai LC50 1,21-1,96 ?g/mL, sehingga berpotensisebagai senyawa antikanker. Hasil uji aktivitas sitotoksik terhadap sel murineleukimia P388 secara in vitro dengan metode MTT menunjukkan bahwa, estersitronelol dan geraniol hasil sintesis sitotoksik terhadap P388 dengan nilai IC50 10,63-37,69 ?g/mL. Aktivitas sitotoksik ester sitronelil kaproat yang disintesis dari asamkaproat minyak inti sawit sekitar 4 kali lebih kuat daripada sitronelol. Senyawa yangaktivitas sitotoksiknya lebih tinggi daripada senyawa induk, selanjutnya diujisitotoksik terhadap sel kanker payudara MCF7 dengan metode alamar blue. Hasil ujisitotoksik ini menunjukkan bahwa senyawa ester sitronelil isobutirat, sitronelil 2,2-dimetil butirat, geranil isobutirat dan geranil 2,2-dimetil butirat sitotoksik terhadapMCF7 dengan nilai IC50 1,32-4,83 ?g/mL. Hidrofobisitas log P senyawaberpengaruh terhadap aktivitas sitotoksik.

Citronellol and geraniol have been reported as an antibacterial, anti inflammatory andcytotoxic against some cancer cells. The cytotoxic test result both of citronellol andgeraniol against murine leukemia P388 cancer cells showed that citronellol andgeraniol have cytotoxic activity against the cancer cells. To enhance the cytotoxicactivity both of the compounds, the compounds were designed into a number of estercompounds and virtual screened against the target receptor of proviral insertion sitein Moloney murine leukemia virus 1 Pim1 kinase using Molegro Virtual Docker MVD software. The virtual screening result showed that citronellol and geraniolesters have potential as anticancer and 8 ester compounds selected that are citronellylcaproate, geranyl caproate, citronellyl isobutyrate, geranyl isobutyrate, citronellyl2,2 dimethyl butyrate, geranyl 2,2 dimethyl butyrate, citronellyl caprylate and geranilcaprylate further synthesized. The synthesized ester compounds were preliminaryanalyzed by TLC, purified by column chromatography, elucidated the molecularstructure using FTIR and NMR and analyzed the mass spectra using GCMS. Toxicityanalysis of ester compounds by BSLT method showed that, citronellol and geraniolesters toxic against Artemia salina Leach shrimp larvae with LC50 values of 1.21 1.96mg mL, thereby potentially as anticancer compound. The result of in vitro cytotoxicactivity of esters against murine leukemia P388 cancer cells by MTT method showedthat, citronellol and geraniol esters cytotoxic against P388 cancer cells with IC50values of 10.63 37.69 g mL. The cytotoxic activity of citronellyl caproate thatsynthesized from caproic acid of palm kernel oil was about 4 more active thancitronellol. Ester compounds that have higher cytotoxic activity than startingcompound, then were tested for cytotoxic activity against breast MCF7 cancer cellsby alamar blue method, The result showed that citronellyl isobutyrate, citronellyl 2,2 dimethyl butyrate, geranyl isobutyrate and geranyl 2,2 dimethyl butyrate activeagainst MCF7 cancer cells with IC50 values of 1.32 4.83 g mL. Hydrophobicity logP of ester compounds effect on the cytotoxic activity.
Depok: Universitas Indonesia, 2017
D2282
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farhan Ryan Pratama
Abstrak :
ABSTRACT
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan model dua dimensi axisimmetri untuk reaksi hidrogenasi FAME menjadi H-FAME, dan untuk mendapatkan hubungan antara parameter proses dan geometri dengan kinetika reaksi dari reaksi hidrogenasi dalam reactor slurry bubble column. Penelitian ini diawali dengan studi literatur dari biodiesel, kinetika hidrogenasi, reaktor slurry bubble column dan pemodelan. Model ditentukan dan dikembangkan untuk melakukan simulasi. Model ini akan diverifikasi untuk memeriksa konvergensi model, hasil dari simulasi ini kemudian dianalisa. Model matematis yang dipertimbangkan adalah neraca momentum, neraca massa fasa cair, fasa gas dan fasa padat dan neraca energi. Hasil yang diperoleh adalah suatu model slurry bubble column reactor berbentuk silinder tegak dengan ukuran diameter 2.68 m dan tinggi 7.14 m, dengan kondisi operasi: tekanan gas masuk 5 atm, suhu umpan 400 K, kecepatan superfisial 0.01 m/s dan loading katalis 0.2 kg/m3. Dari hasil simulasi kasus dasar, ditemukan bahwa konversi cis-metil oleat mencapai 86,3, hasil perolehan metil stearat mencapai 89,4, dan kemurnian metil stearat mencapai 45,8.
ABSTRACT
The purpose of this research is to develop a two dimensional axisymmetric model for the hydrogenation reaction of FAME into H FAME and to obtain the relations between process and geometric parameters with reaction kinetics of hydrogenation reaction inside slurry bubble column reactor. The research begins with literature study of biodiesel, hydrogenation kinetics, slurry bubble column reactor and modelling. The model is then determined and developed to perform simulation. Model will be verified to check the model convergence, the simulation result is then analyzed. Mathematical models considered are momentum balance, mass balance liquid phase, gas phase and solid phase and energy balance. The result obtained is a vertical slurry bubble column reactor model with a diameter of 2.68 m and height of 7.14 m, with operating conditions inlet gas pressure 5 atm, feed temperature 400 K, superficial velocity 0.01 m and loading catalyst 0.2 kg m3. From the base case simulation results, it was found that the conversion of cis methyl oleate reached 86.3, yield of methyl stearate reached 89.4, and purity of methyl stearate reached 45.8.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>